NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20_Siuman

Sedangkan Daniel dan oma Laras berada di rumah sakit saat para cowok-cowok pergi ke kantor polisi.

Sekarang kondisi Inez masih sama yaitu masih saja belum sadarkan diri, dokter tidak bisa memastikan kapan akan bangun namun dari gejala yang di tunjukkan tak lama lagi Inez akan bangun.

Benar saja saat siang tiba dan hanya ada Daniel, Oma Laras dan juga mbk indah tiba-tiba saja jari Inez bergerak dan Daniel melihatnya.

"Oma Oma, mama bangun!" seru Daniel sangat semangat sekali.

Oma Laras yang melihat dan mendengar hal itu pun ikut senang bukan main.

"Sayang kamu ada yang sakit?" tanya Oma Laras saat melihat mata Inez perlahan mulai terbuka.

Oma Laras langsung memencet tombol yang berada di kamar tersebut dan tak lama dokter Bima datang dengan beberapa suster.

Dokter Bima memeriksa semua kondisi inez lebih lanjut.

"Bagaimana kondisi nya dok?" tanya Oma Laras saat dokter Bima selesai memeriksa keadaan Inez.

"Kondisinya sudah mulai stabil nyonya besar jadi saya bisa memastikan kalau pasien sudah lepas dari masa kritis dan sudah mulai dalam pemulihan namun tetap hari berada di rumah sakit selama beberapa hari ini agar terus bisa kita pantau," ucap dokter Bima.

"Makasih dok,"

"Baik nyonya besar, kalau sudah tidak ada yang perlu di tanyakan lagi saya permisi." pamit dokter Bima.

"Iya dok."

Setelah dokter Bima pergi Oma Laras, Daniel dan mbk indah pun menghampiri Inez dan menanyakan keadaannya.

"Sayang masih ada yang sakit?" tanya Oma Laras.

"Udah enggak kok tante mungkin cuma nyeri dikit aja!" balas Inez yang memang sudah bisa membalas pertanyaan walau dengan ucapan yang cukup lemah.

"Gimana gak nyeri orang kamu tidurnya aja tiga hari," ucap Oma Laras.

"Apa! Tiga hari tante." ucap Inez tidak menyangka bahwa dia akan tidur cukup lama menurutnya selama tiga hari karena biasanya kan orang tidur cuma beberapa jam saja sehari.

"Kalau gitu kamu banyak-banyak istirahat ya," ucap Oma Laras bersyukur sekali karena Inez sudah siuman.

"Iya, tante."

"Mama kalau sakit bilang ke Niel ya, nanti Niel tiupin sakitnya!" sahut Daniel dengan serius.

"Iya, sayang." Inez membalasnya dengan memegang pipi Daniel yang gemoy seperti kue cubit.

Oma Laras dan juga Daniel sedang berada di sofa kamar rumah sakit dan menyuruh Inez untuk istirahat.

"Sayang mending kamu istirahat aja ya, biar Daniel main sama oma!" ucap oma Laras.

"Iya ma, biar Niel main sama Oma aja." sambung Daniel.

Mau tidak mau Inez pun mengiyakan dan mencoba untuk mengistirahatkan badannya yang capek padahal tidur doang tapi dia merasakan capek sekali.

Namun saat mencoba untuk istirahat yang terbesit di pikiran Inez adalah saat Bara membantunya dari penjahat tadi.

Terlihat dari wajahnya sangat khawatir saat Inez terluka tadi membuat hati Inez sedikit luluh.

Dia samar-samar melihat sikap bara waktu itu tapi dia yakin bahwa Bara sangat khawatir dengan kondisinya.

"Astaga Inez kamu mikirin apa aja sih, udah tuan Bara waktu itu cuma nolongin kamu aja," ucap Inez di dalam hatinya mencoba menepis perasaan luluhnya dan mencoba untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Setelah Inez bangun tadi Oma Laras tak lupa mengabari sang anak bahwa Inez sudah bangun dan bara langsung mengatakan akan segera kembali ke rumah sakit bersama dengan opa Dion.

🥕🥕🥕

Setelah dari kantor polisi papa Dion dan Bara pun kembali ke rumah sakit.

"Ayo pa kita kembali, kata mama tadi Inez sudah siuman." ucap Bara, dan dalam hatinya bara sangat senang mendengar hal tersebut.

"Opa balik!" sahut opa menggemparkan seluruh isi kamar rumah sakit mungkin lupa bahwa ada yang sakit kali ya.

"Sssuutttt!" ucap Oma Laras dan Daniel bersamaan karena suara keras opa Dion.

"Diam pa, Inez sedang tidur!" bisik Oma Laras.

"Oh, iya maaf."

"Papa, apaan sih!" protes Oma Laras.

"Iya, opa lebay!" sahut Daniel.

"Aduh kenapa cucu opa ngomong gitu sih?"

"Ya salah sendiri opa lebay," ucap Daniel kemudian tertawa diikuti oleh Oma Laras namun tetap saja dengan suara pelan.

"Puas ketawanya," bete opa Dion.

"Mama, gimana keadaan Inez?" tanya Bara saat dia baru saja masuk ke dalam kamar inap dengan penasaran.

"Udah baikkan kok sayang, tapi kata dokter masih harus dipantau lagi."

Bara pun hanya diam kemudian mendekati arah ranjang Inez di mana di sana dia menampakkan Inez yang tertidur lelap.

"Kata dokter mungkin dia akan tertidur sedikit lama karena bawaan dari gak sadarkan diri nya tapi gak lama kok." ucap mama Laras yang sudah berada di samping Bara dengan melihat ke arah Inez juga sama seperti Bara.

"Bara, mama mau ngomong sebentar sama kamu." Oma Laras berucap dan keluar dari kamar pasien.

"Ada apa ma?" tanya Bara saat sampai di depan kamar inap.

"Sayang mama mau tanya sama kamu, sebenarnya kamu ada rasa enggak sama Inez?" tanya Oma Laras.

"Mama kenapa tanya gitu sih?" ucap Bara bingung ingin menjawab seperti apa.

"Bara, kalau kamu memang ada rasa lebih baik kamu segerakan nak, ini hanya saran mama saja jangan sampai kamu menyesal. Lihat Daniel anak kamu, dia sudah sangat lengket dengan Inez apa kamu gak kasihan sama anak kamu." ucap Oma Laras kepada sang anak kemudian kembali masuk ke dalam.

Bara hanya diam saja ucapan sang mama barusan dan papa barusan membuat Bara sepertinya harus berunding dengan Inez tentang idenya waktu itu dan untuk kebahagiaan Daniel.

Bara pun menyusul Oma Laras masuk ke kamar pasien kemudian melihat sang anak yang sedang bermain dengan opanya.

Kemudian menghampiri Daniel dan duduk di sampingnya dengan tatapan kasih sayang.

Sedangkan Inez yang merasa badannya cukup enakan pun bangun dari tidurnya, tetapi saat bangun dia tidak menemukan satu orang pun berada di kamarnya.

Dengan bingung Inez mencoba bangun dan beranjak dari ranjang rumah sakit, namun baru saja menginjakkan kakinya di lantai tubuh Inez ternyata kurang seimbang akibat kakinya yang keseleo karena kejadian waktu itu.

Inez pun sudah bisa memastikan bahwa tubuhnya akan jatuh ke bawah dan menambah rasa sakit lagi.

Namun sesaat sebelum jatuh ternyata ada seseorang yang menangkap tubuhnya kemudian memeluknya membuat Inez tidak sampai jatuh ke tanah.

Inez menutup matanya dan merasakan tubuh kekar dan juga keras seperti menubruknya namun entah kenapa sangat nyaman sekali.

Saat Inez melihat ke arah orang tersebut ternyata itu adalah Bara yang ternyata sedang berada di kamar mandi, saat keluar dia malah melihat Inez yang kurang seimbang berdiri dia pun membantunya.

Saat Inez masih dalam pelukan Bara ternyata Oma Laras, opa Dion dan juga Daniel melihat mereka berdua sedang berpelukan.

Oma Laras pun tidak ingin melewatkan kesempatan ia pun memotretnya dan mengajak sang cucu untuk bermain di luar saja.

Sedangkan Bara dan Inez saling berpandangan cukup lama hingga mereka berdua merasakan ada sesuatu yang salah dengan perasaannya.

"Maaf," sahut Bara dan membantu Inez berdiri dan kembali ke ranjangnya.

"Terima kasih." Inez mengucapkan terima kasih dengan canggung.

"Hati-hati, kamu masih belum stabil." Bara mencoba mengingatkan Inez.

"Iya tuan, terima kasih."

"Kamu mau kemana?" tanya Bara.

"Saya ingin jalan-jalan keluar tuan, di sini sangat bosan." ucap Inez dengan lemahnya.

"Mari saya temani."

Setelah mengucapkan hal itu Bara pun menemani Inez jalan-jalan ke taman tetapi tidak di taman tempat kejadian takutnya malah membuat Inez mengingat kejadian tadi.

Sehingga Bara membawa Inez ke taman sebelah yang tidak ramai pengunjung juga.

Bara mendorong kursi roda untuk Inez, sedangkan Inez duduk manis di depan dengan melihat pemandangan taman yang sangat indah.

"Tuan berhenti di sana ya," ucap Inez sambil menunjuk arah tepi danau yang sanga indah.

Bara pun mendorong kursi roda Inez sampai di tepi danau yang indah tersebut.

"Wahhh indah sekali," sahut Inez dengan wajah berserinya.

Bara hanya melihat Inez yang sangat gembira, entah saat melihat Inez tersenyum hati Bara sedikit melembut dan timbul senyuman tipi dari bibirnya sangat sangat tipis bahkan orang lain mungkin tak menyadarinya.

Namun Bara tidak menunjukkan ke Inez wajahnya yang seperti itu, hanya saja dia cukup senang saat Inez senang seperti ini.

Dalam pikirannya tersebut untuk memberitahukannya tentang ide gilanya soal perjanjian kawin kontraknya.

Namun belum Bara membahasnya tiba-tiba telepon Inez berdering.

Drreett drreettt drreett

"Tuan Bara, tolong ambilkan hp saya." sahut Inez meminta tolong pasalnya hp Inez berada di kursi dekat dengan Bara.

Segera Bara mengambilkan hp Inez dan menyerahkan kepada sang empunya untuk mengangkatnya.

[Halo, ma.]

[Halo, sayang!]

[Ada apa ma? Kok tumben jam segini telepon?]

[Mam cuma khawatir aja sayang sama kamu.]

[Mama tenang aja, Inez baik-baik aja kok di sini!] ucap Inez dengan menahan air matanya agar tidak menetes di sini.

[Syukur kalau begitu sayang, mama berharap kamu kapan-kapan bisa berkunjung ke rumah nak karena mama sangat kangen sama kamu.] ucap mama Inez diseberang dengan meneteskan air mata.

[Iya ma, Inez kalau ada waktu pasti akan berkunjung tapi mama jangan nangis lagi ya.] sahut inez mencoba menenangkan sang mama.

[Iya, sayang. Kalau gitu mama tutup ya teleponnya.]

[Iya, ma.]

Setelah itu mamanya pun menutup teleponnya dan Inez mencoba menahan tangisannya agar tidak terjatuh.

Bara yang melihat kesedihan Inez pun tidak tega melihatnya sedih sehingga tanpa aba-aba Bara pun membawa Inez ke pelukannya dengan lembut.

Inez yang mendapat perlakuan itu pun entah kenapa malah merasa nyaman dan menumpahkan semua tangisannya di pelukan Bara.

.

.

Bersambung......

1
Muflihah Jannah
Luar biasa
Selamet Turipno
sdh aku bilang ini cerita sampah ngapain kalian baca jg
Selamet Turipno
sdh cukup sampai disini bacanya soalnya cerita ini cerita sampah hasil dari plagiat
Astrid Nandistya Hayoto
The best papa Dion
Astrid Nandistya Hayoto
Inez hamil sepertinya,,, kalau emang bener, Alhamdulillah
Astrid Nandistya Hayoto
uda ada cinta antara mereka berdua,, hanya saja,, mereka masi egois pd diri masing2
Astrid Nandistya Hayoto
Inez lo hebat,, kalau gw 2 ronde aja tumbang, serius😳.
Tapi yakin lah, uda ad cinta dn rasa nyaman di hati kalian berdua.. terutama papa bara. semoga segara punya momongan ya,, so biar Daniel punya teman
Astrid Nandistya Hayoto
Maklum la nez,, suami mu uda lama puasanya,, kasihan😄
biar kan dia puas dlm buka puasanya
Astrid Nandistya Hayoto
Dan buka puasa pun terjadi
JANE ARDIANA
Luar biasa
Evy
Hutang orang tua Inez gimana nasibnya... hamilnya 11 bulan ya..pas periksa sudah isi 8 minggu.berarti sudah 2bln..lalu 9 BLN kemudian... anaknya lahir..
Evy
katanya punya hutang bank yang banyak.kok ada tabungan lain.sedangkan selama ini anak perempuan nya banting tulang untuk bisa mencicil hutang mereka.
Evy
Jodoh papa pilihan anaknya...
Evy
Jodohnya dari anakmu..
Astrid Nandistya Hayoto
Buruan bara,, buka puasanya 😀
Astrid Nandistya Hayoto
Leo jodohnya sama Maya aja,, sama2 dokter kan
Astrid Nandistya Hayoto
Aku bilang juga apa,, penyakit bucin kalau kambuh,, itu parah say.. 🤣
Astrid Nandistya Hayoto
Aku bilang nya juga apa,,, kalau penyakit bucin kambu itu mah parah.. Ne mulai ne terlihat sedikit2 dr tuan bara 🤣🤣🤣
siap2 bucin tingkat dewa🤣
Astrid Nandistya Hayoto
bener cinta bisa tumbuh seiring nya waktu
Astrid Nandistya Hayoto
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!