NovelToon NovelToon
Di Campakkan Suami Setelah Melahirkan

Di Campakkan Suami Setelah Melahirkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Kak Farida

Perhatian!!!
Jika nggak suka novel ini nggak usah kasih bintang 1,2,3, retting novel jadi turun. Mending nggak usah baca novel ini, gara-gara bintang 1,2,3 patahin semangat penulis yang sudah begadang untuk menulis novel ini. Baca di NT kan gratis, maka hargailah penulis.

Deskripsi

Andin, istri yang gendut setelah melahirkan. Ia di hina oleh ibu mertua dan kakak iparnya karena kegendutannya itu. Bahkan Rafif sang suami malu dengan penampilan istrinya yang sekarang. Sebelum menikah seksi tapi setelah melahirkan tubuhnya sangat melar. Rafif menceraikan Andin karena Andin mempunyai tubuh yang sangat gendut.

Bagaimana nasib Andin setelah bercerai dari Rafif

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bully pelakor

Andin mendapat pesan singkat dari bu Ratna CEO PT Fashion Indonesia, yang mengajak Andin kerja sama untuk membuat fashion show. Ia lupa bahwa keesokan harinya adalah hari minggu, jadi Andin disuruh datang pada hari senin.

Andin dan Luna sudah merencanakan untuk pergi berolahraga bersama di Gelora Bung Karno. Andin mengajak serta Natasha. Mereka pun lari sambil mendorong kereta bayi, Natasha tertawa ketika Andin mendorongnya sambil berlari.

"Tuh 'kan Din, lihat anakmu tuh. Dia sangat senang diajak olahraga sama bundanya," ucap Luna.

"Iya Luna, dia ketawa-ketawa terus tuh. Apalagi ketika melihat kamu, wajah kamu kenapa sih? Lucu kah bagi Natasha?" tanya Andin.

"Kan wajahku cantik, mungkin Natasha nanti besarnya ingin seperti aku." Luna berkata sambil tersenyum.

"Kok seperti wajah kamu sih? Yah seperti aku lah. Aku kan yang lahirin dia," protes Andin. Ketika mereka sedang asyik berlari Luna berbisik kepada Andin.

"Andin, ada pelakor tuh."Andin bingung dengan ucapan Luna karena dia tidak melihat pelakor dan dia juga tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Luna.

"Ngomongin apaan sih kamu Lun? Pelakor apaan?" Andin menarik alisnya. Terkadang Luna berbicara aneh dan mengetahui tiba-tiba suatu hal.

"Coba nengok di 90 derajat." Andin menengok ternyata Luna melihat Selly.

"Ah maksud kamu Selly?" tanya Andin. Luna langsung menganggukan kepala.

"Yes pelakor yang merebut suami kamu," ucap Luna.

"Dia bukan merebut tapi memang Mas Rafif nya aja yang mau. Dasar laki-laki maunya yang bening-bening. Kalau dia lihat kamu Lun, wah kamu kali yang jadi sasaran." Luna langsung melotot matanya.

"Ih suamimu tidak akan melihat aku dan dia juga tidak akan pernah ketemu dengan aku." Luna tersenyum kepada Andin yang membuat Andin heran.

"Bisa aja dong mas Rafif ketemu kamu," ucap Andin.

"Karena takdir aku bertemu denganmu, jadi kita bersahabat." Luna menjawab dengan kalimat aneh yang membuat Andin tak mengerti atas perkataan Luna.

"Lalu kamu tunjukin aku si pelakor itu apa?" tanya Andin.

"Kita cenggin, kita kerjain, cucok dong." Luna melambaikan tangannya membuat Andin geli melihatnya.

"Dih kenapa melambai kayak gitu sih." Andin menulikin pipi Luna. Luna pun tertawa terbahak-bahak.

Sesuai rencana Luna, Andin berlari menghampiri Selly. Ia pun mensejajarkan tubuhnya dengan Selly. Selly sadar akan kedatangan Andin.

"Suaminya mana Mbak?" ejek Andin sambil berlari.

"Ngapain kamu ikutin aku?" Selly tampak kesal ketika Andin menghampiri dirinya.

"Gelora Bung Karno itu buat tempat umum kali Mbak, siapa yang ngikutin Mbak? Nggak ditemenin sama suaminya Mbak? Kalau aku mah sudah mau cerai, mau jadi janda," ucap Andin menekankan kata jandanya.

"Dih jadi janda kok seneng, bukannya nangis bombay," balas Selly.

"Ngapain aku nangis? Aku janda kaya kok, bisa aku permak tubuhku jadi langsing, jadi cantik, lah kamu kalau janda kismin." Wajah Selly memerah karena marah.

"Jaga ucapan kamu ya! Aku jambak-jambak kamu," ucap Selly kesal.

"Berani Mbak jambak-jambak aku? Wah jadi viral Mbak nanti. Seorang pelakor menjambak-jambak istri pertama yang sedang berlari dan membawa anaknya. Istri pertama tidak berdaya atas pelakor yang menjambak-jambak secara membabi buta. Nanti gitu beritanya." Andin tertawa, ia mencepatkan larinya. Luna yang ada di samping Andin pun tersenyum-senyum ketika Andin sudah mulai pintar untuk mengucapkan kata-kata yang termasuk pembullyan terhadap pelakor.

Jari ini Andin sangat puas melihat wajah Selly yang memerah, ia sangat marah ketika dibully oleh Andin.

Andin melakukan lari 3 putaran dengan Luna. Setelah itu dia mulai kelelahan dan beristirahat di pinggiran Gelora Bung Karno sambil melihat orang-orang yang sedang berlarian. Ia tidak melihat Selly kembali kemungkinan Selly langsung pergi dan pulang.

"Din udah mulai panas nih, pulang yuk," ajak Luna. Andin pun setuju apa yang dikatakan Luna. Kemudian mereka pulang, Andin mengantarkan Luna ke rumah sakit.

"Kenapa deh aku kok nganterin kamu ke rumah sakit? Bukan ke rumah kamu sendiri sih?" tanya Andin.

"Rumah sakit adalah rumahku, lagi pula aku juga langsung kerja. Males ah pulang, mending di sini aja nunggu, tinggal beberapa jam lagi. Istirahat tidur-tiduran dulu, langsung deh kerja," ucap Luna.

"Lah emang hari minggu kerja?" Andin bertanya, ia kebingungan. Luna bekerja setiap hari.

"Biar dapat duit banyak kan Din," jawab Luna sambil tersenyum.

"Kalau kamu perlu uang, katakan kepada aku." Andin menawarkan kepada Luna. Jika dia kesusahan Andin siap membantunya.

"Cie...cie... yang janda kaya," Luna meledek Andin sambil tertawa.

"Sial kamu Lun, masuk rumah sakit sana. Aku mau mandi panas badanku. See you yeah, makasih loh atas bantuannya." Andin melambaikan tangannya ketika Luna sudah berdiri di depan pintu mobil Andin. Luna pun melambaikan tangannya, kemudian ia masuk ke dalam rumah sakit.

Luna sahabat yang baik, hari-hari Andin kini lebih berwarna karena dengan kedatangan Luna ia merasa dirinya tidak sepi kembali dan juga ide-ide Luna itu sangat luar biasa bagi Andin. Banyak perubahan dari Andin baik dari sikapnya, tutur katanya, dan juga pemikirannya. Itu berasal dari Luna, Luna lah yang telah membuka pikiran Andin menjadi lebih cerdas lagi, tidak lugu, tidak mudah dibodohi oleh pria yang sangat dekat dengan Andin.

Andin pun melajukan mobilnya menuju kediamannya. Saat tiba ia langsung bersih-bersih dirinya, anaknya pun ikut dimandikan karena terlihat tubuh Natasha lengket. Natasha sangat senang ketika dimandikan oleh bundanya, setelah selesai mandi Andin menunggu Azan Dzuhur lebih dahulu.

Kemudian dia salat dan tidur siang. Andin baru dengar ceramah bahwa tidur siang itu merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah.

Tidur siang dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kinerja kognitif, dan memberikan relaksasi pada tubuh setelah lelah bekerja, dan dapat meningkatkan kinerja memori.

Andin sudah merasa segar setelah dia terbangun dari tidur siangnya. Dia pun langsung ke meja kerjanya untuk mendesain baju-baju yang lainnya. Agar besok bisa ia laporkan kepada bu Ratna bahwa ada beberapa desain yang sudah ia kerjakan dan akan dijahit.

Andin berhasil menyelesaikan 10 desain dalam 2 hari, keesokan harinya dia akan siap untuk bertemu dengan CEO PT fashion Indonesia yaitu dengan Bu Ratna. Andin semakin percaya diri bahwa ia akan bisa menjadi wanita sukses tanpa suaminya. Ia akan membuktikan bahwa untuk menuju kesuksesan itu harus kerja keras, tanpa ada kerja keras itu kesuksesan akan menjauh dari dirinya.

***

POV Rafif

"Ah sial, gua di penjara. Gua nggak pernah berpikir untuk masuk penjara. Sial Andin!" teriak Rafif di dalam sel penjara.

"Woii berisik lu! Anak baru berisik banget." Rafif di hampir 3 napi yang berada di dalam 1 sel dengannya. Mereka langsung mengangkat kerah baju Rafif sampai tubuhnya terangkat.

"Bang maaf Bang." Rafif terlihat ketakutan dengan 3 para napi tersebut.

"Sekali lagi lu teriak, gua robek mulut lu. Ngerti lu!" napi yang berbadan besar melotot ke arah Rafif.

"Pijitin gua sama teman-teman gua sekarang," perintah napi berbadan besar.

Rafif dengan terpaksa dia langsung memijat para napi, karena badan mereka yang besar membuat nyali Rafif menciut.

'Awas kamu Andin, aku akan balas apa yang telah kamu lakukan denganku,' ucap batin Rafif.

1
Puji Astuti
lho kok golongan darah ortunya beda, bkn ank kandung nya ya?
yuzan fithratinniswa
Luar biasa
Maria Magdalena Indarti
dan..... siapa??? penasaran
Maria Magdalena Indarti
papa yg nyuruh kali
Maria Magdalena Indarti
angel Sgt peka sensitif
Maria Magdalena Indarti
udah tegang.... eh mimpi
Maria Magdalena Indarti
wah gawat nih Raffi kabur dr penjara. pasti bergabung ke big bos
Maria Magdalena Indarti
suruhan Andin yg menolong Alice dariel
Maria Magdalena Indarti
triple A
Maria Magdalena Indarti
langsung dilamar aluce
Maria Magdalena Indarti
mantap mami
Maria Magdalena Indarti
lanjut
Maria Magdalena Indarti
jadian nih Alice n Dariel
Maria Magdalena Indarti
waduh dikroyok
Maria Magdalena Indarti
wah ada big bos. siapa???
Maria Magdalena Indarti
Jimmy emosian. bahaya tuh
Maria Magdalena Indarti
Jimmy kok kasar ya
Maria Magdalena Indarti
semoga Luna sm Jimmy
Maria Magdalena Indarti
wow..... dariel pinter bgt
Maria Magdalena Indarti
romantis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!