NovelToon NovelToon
Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:147
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.

Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.

Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.

Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Sally membenamkan dirinya ke dalam bantal yang tengah ia peluk karena bunyi alarm yang terus terdengar dari jam weker miliknya. Sally rasa dia baru saja mengistirahatkan tubuhnya tadi di kasur. Tapi, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 06:55 WIB. Saat jam weker itu terus berbunyi, Sally tetap mendiamkannya selama 1 menit. Wanita itu berpikir jam weker itu akan berhenti sendiri tanpa harus dia matikan.

Jam weker miliknya berhenti berbunyi, Sally mengucap syukur. Tapi dia langsung terbangun karena melihat Ibunya Indri menatapnya dengan sorot mata tajam. Indri sedikit khawatir karena melihat anak sambungnya itu masih bermalas-malasan di atas kasurnya. Pasalnya Sally adalah anak yang sangat suka bekerja, tapi saat ini dia masih berada di atas kasur.

"Sally, ingat, hari ini kamu ada meeting sama client kamu kan." Indri menarik sedikit selimut yang menutup wajah Sally dengan pelan.

"Tiga puluh menit lagi, please. Aku masih ngantuk. Semalem aku begadang." Sally tampak frustasi. Hari ini dia harus bertemu dengan clientnya untuk melakukan advertising. Sally harus melakukan sebuah meeting untuk membuat iklan promosi untuk clientnya.

Jujur saja Sally begadang semalaman untuk mengerjakan proyek barunya nanti. Promosinya memang belum diputuskan mau bagaimana. Tapi, Sally, yang suka dengan pekerjaannya ingin membuatnya lebih dulu, agar clientnya nanti terkesan. Kalau nanti dia berhasil, toh dia tidak perlu repot-repot lagi membuatnya nanti.

"Yaudah, Asa, kamu tidur lagi. Nanti, jam setengah delapan pagi, Ibu bangunin." Indri menggelengkan kepala, melihat tingkah laku anak sambungnya itu.

"Enggak usah deh, aku bangun sekarang aja. Nanti pas jam istirahat bisa tidur lagi di kantor." Sally terduduk lesu di atas kasurnya, mulutnya terus menguap karena rasa kantuk yang tak kunjung menghilang.

"Yakin?"

"Iya, Bu. Sebentar lagi, aku pergi mandi." Sally tersenyum melihat ke arah Ibu sambungnya itu.

"Oke, kalau begitu, Ibu pergi siapin makanan ya!" Indri mengacak-acak kepala Sally dan pergi meninggalkan Sally sendirian.

"Come on Sally, You can do it!" Sally menyemangati dirinya sendiri

*****

Sally terus menguap di sepanjang perjalanan menuju ke kantor. Jika saja dia tidak begadang semalam, hari ini dia pasti akan terlihat segar. Apalagi, sekarang dia akan bertemu dengan seorang client, mau tidak mau, Sally harus membuat kopi untuk dirinya sendiri nanti di pantry.

"Lesu amat? Begadang ya semalam?" Tanya Tita, Manager Sally di kantor.

"Iya, semalem begadang. Capek banget, masih ngantuk...." Sally sedikit merengek.

"Minta bikinin kopi aja sama OB." Jaka, senior Sally di kantor menimpali obrolan.

"Aku bikin sendiri aja. Lagian cuma kopi doang, gampang." Wanita dengan potongan rambut bob sebahu itu nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Oh iya Sall, nanti kamu meeting sama Pak Gena ya. Jangan lupa, dia orangnya perfeksionis, kamu harus bisa ngimbangin dia. Biar proyeknya nanti lancar." Tita memperingatkan Sally.

"Pak Gena, gimana sih orangnya?" Tanya Sally, agar nanti tidak salah langkah.

"Saya cuma bisa kasih tahu hal ini, nama dia, Gena Febrian, umurnya sudah 36 tahun dan dia seorang Kepala di perusahaan teknologi, selebihnya nanti kamu saja yang atur baiknya bagaimana." Tita menepuk pundak Sally dan pergi meninggalkan Sally.

Sally pergi membuat kopi dan berjalan menuju ruangannya untuk bertemu dengan tim advertising.

*****

"Udah siap semua kan? Lula, Mbak Yeni?" Tanya Sally pada timnya.

"Udah, saya sudah siapin semuanya di ruangan meeting, tinggal tunggu Pak Gena datang saja." Jawab Lula antusias.

"Oke, semoga sukses ya semua." Sally menyemangati rekan-rekan tim advertising.

Setelah Sally menunggu cukup lama, Gena sudah sampai di ruangan Meeting. Mereka memulai meeting dengan perkenalan.

"Selamat pagi, Pak Gena, bagaimana kabarnya? Perkenalkan saya Sally, ini Lula dan yang ini Ibu Yeni, kami semua adalah tim di bagian advertising." Kata Sally sambil menjabat tangan Gena.

"Pagi, saya Gena Febrian, kalian bisa langsung mulai menjelaskan apa yang akan di tampilkan dalam advertising teknologi, untuk PT saya." Kata Gena sambil memperhatikan Sally lekat-lekat. Matanya melihat sally dari atas sampai bawah, membuat gadis berumur 28 tahun itu sedikit menelan ludahnya kasar.

"Baik, Pak Gena, kami akan mulai menjelaskan." Kata Sally dan timnya, mereka mulai menjelaskan apa yang ingin mereka kerjakan.

Setelah tiga puluh menit melakukan meeting, Yeni memberikan pertanyaan kepada Gena.

"Bagimana Pak Gena? Apakah berkenan?" Tanya Yeni tersenyum kepada Gena.

"Saya setuju, proyek advertising ini bagus sekali. Kapan kalian bisa mulai mengerjakannya?" Tanya Gena antusias.

Sally ingin menjawab pertanyaan Gena, tapi di dahului oleh Yeni, "Beri saya waktu seminggu Pak." Kata Yeni, yang membuat semua mata melihat ke arahnya. Apakah Yeni tidak salah berbicara? Seharusnya proyek ini memerlukan waktu sekitar setengah bulan.

"Maaf Pak Gena, tim kami memerlukan waktu setengah bulan, apa Pak Gena keberatan?" Tanya Sally. Yeni tampak kesal dengan ucapan Sally.

"Setengah bulan ya? Oke. Baiklah, kalau begitu saya pergi dulu, terima kasih untuk meetingnya." Gena tersenyum ke arah Sally, gadis itu langsung menundukkan kepalanya karena malu.

Sally kesal dengan Yeni yang asal bicara, Jika saja tadi Pak Gena menyetujui proyek ini dilakukan hanya seminggu, bisa tidak tidur lagi Sally selama seminggu.

"Mbak Yeni, tolong jangan begitu lagi, kita kan enggak tahu kapan proyek itu bisa selesai. Kalau cuma seminggu, itu enggak mungkin." Sally berbicara sambil menahan emosinya.

"Terserah gue lah." Kata Yeni dan pergi meninggalkan timnya yang juga tampak kesal.

*****

Sally sedang berjalan-jalan di Senayan. Hari ini sangat melelahkan dirinya, mulai dari tidur yang kurang, dan juga cekcok yang di lakukannya di kantor dengan Yeni. Jika tidak ada Jaka yang menjadi penengah, pasti mereka masih ribut sampai sekarang.

Wanita berkulit putih dan manis itu melihat sesosok yang ia kenal sedang mengendarai sepeda di Senayan. Gena Firmawan, sedang olahraga di sore hari dengan sepedanya.

"Enggak nyangka bisa lihat Pak Gena lagi disini." Kata Sally pada dirinya sendiri.

Sally memperhatikan Gena yang sedang mengendarai Sepedanya. Dia tersenyum kecil melihat tingkah laku Gena di atas sepedanya. Gena menyapa orang-orang yang tidak dikenalnya di jalan. "Sepertinya, aku suka sama Pak Gena." Pipi Sally memerah karena ucapannya sendiri.

*****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!