Apa jadinya jika di malam pengantin seorang gadis bernama Vania Isabella harus melewati malam itu bukan dengan suaminya, tapi dengan sang Adik ipar yang ternyata adalah mantan kekasihnya dulu. Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana Vania melewati hari-hari bersama sang suami, dimana dirinya juga harus berhadapan dengan mantan kekasih yang sudah merenggut malam pengantin mereka? Dan bagaimana reaksi suami Vania saat tahu jika dirinya dan sang Adik ipar pernah melakukan hubungan terlarang?
Seperti biasa ini hanya Karya fiksi saja, tidak untuk ditiru, hanya untuk hiburan. So! Mohon bijak ya 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangun pagi
Akhirnya malam itu Vania selamat dari sergapan suaminya, Bastian pun tidur membelakangi Vania, pun sebaliknya Vania juga tidur membelakangi suaminya.
Hingga keesokan harinya, seperti biasa Vania bangun lebih pagi, mengingat sang mertua yang tidak ada di rumah, Ia tidak mau ongkang-ongkang kaki dan bermalas-malasan, meskipun ada pelayan yang sudah mengerjakan tugas rumah, tapi Vania lebih suka jika dirinya juga ikut membantu.
"Eh Non Vania! Tumben pagi-pagi udah cantik!" sapa Mbak Na saat melihat Vania datang ke dapur.
Vania tersenyum dan berkata, "Memangnya nggak boleh ya Saya bangun pagi!"
"Hehehe ya nggak apa-apa sih, Non! Cuma pengantin baru biasanya kan bangunnya kesiangan, lah ini bangunnya pagi banget!" ucap Mbak Na sembari tersenyum.
Tiba-tiba saja terdengar suara deheman Calvin yang sedari tadi melihat percakapan Vania dan Mbak Na.
"Ehem ... Mbak Na benar, kenapa Kakak iparku bangun pagi sekali, seharusnya bangunnya agak siang karena semalaman pasti habis ronda dan bersenang-senang, ini kok malah pagi-pagi udah bangun!" seru Calvin yang bersiap untuk jogging ke luar.
"Apa bangun pagi itu harus menunjukkan jika semalaman Aku tidak menghabiskan waktuku bersama Suamiku. Aku tetap menemaninya tidur, ada yang salah?" ucapan Vania memaksa Calvin mendekati gadis itu.
"Aku harap semalam kamu tidak melakukan apapun dengan Bang Tian, Aku tidak mau dia menyentuhmu!" bisik Calvin sembari mengelus pundak Vania.
"Apa kamu pikir Aku akan melakukan hal itu?" jawab Vania dengan tatapan matanya yang tajam.
Calvin tersenyum dan Ia tahu jika gadisnya itu tidak mungkin bisa melakukannya dengan sang Kakak.
"Well! Oke Aku percaya kepada Kakak ipar, hmm daripada kakak ipar di sini, ikut joging yuk! Kita jalan-jalan sebentar di luar." celetuk Calvin sambil tersenyum smirk.
Vania membuang wajahnya dan mengambil satu buah apel dan Ia mulai menggigitnya. Setelah itu Vania menatap wajah sang adik ipar dan berkata, "Mengajakku joging? Dan orang-orang di luar sana melihat kita jalan berdua? Kamu ingin membuat Abang mu mengeluarkan taringnya!" seketika ucapan Vania membuat Calvin tertawa kecil.
Ia pun membalas ucapan Vania yang membuat Vania tak bisa berkata-kata, "Jika itu perlu pasti akan Aku umumkan kepada seluruh dunia jika Aku adalah pria pertama yang ada dalam hatimu, dan juga pria pertama yang menyentuh ... kakak iparku!" ucap Calvin sembari mengambil buah apel yang ada di tangan Vania, kemudian Calvin menggigit buah apel bekas gigitan Vania.
"Hmm ... rasanya sangat manis!" katanya sembari membawa apel itu pergi. Vania menatap kepergian sang Adik ipar yang saat itu sedang memakai kaos tanpa lengan, menunjukkan gurat otot tubuhnya yang membuat Vania teringat saat dirinya mencengkram punggung Calvin, tentunya bekas cengkeraman kuku-kukunya pasti masih membekas pada punggung Calvin, dan Vania melihat bekas kuku-kukunya itu dengan sangat jelas.
"Oh ya Tuhan! Kenapa Aku tidak bisa melupakan malam itu," batin Vania yang selalu terngiang-ngiang saat untuk kali pertamanya Ia dan Calvin melakukan hubungan suami istri.
"Ah sudahlah! Apa-apaan sih Aku ini, mikirin Adik ipar padahal ada suami yang ku anggurin, dua bersaudara yang membuatku pusing setengah mati."
Sementara itu Bastian mulai membuka kedua matanya, Ia melihat matahari sudah tinggi. Ia pun melihat sekeliling, tak ada Vania di dalam kamarnya.
"Kemana dia? Awwww astaga badanku terasa pegal-pegal, Ini semua gara-gara Ibu mertuaku yang pintar bergoyang." Bastian terlihat meregangkan otot-otot lehernya yang terasa kaku. Tiba-tiba saja terdengar ponselnya yang sedang berdering, Bastian pun beranjak untuk mengangkat teleponnya.
"Halo!"
"Halo menantuku, sayang! Apa kabarmu pagi ini?"
Susi rupanya menelepon Bastian pagi itu.
...BERSAMBUNG ...
KLO MAU MYAKINKN LGI MNTA BELIIN PEMBALUT, BILANG STOK PMBALUT HABIS
DN JUGA TIDUR MA IBU TIRI LOOO