seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Flashback off
Rani terdiam duduk tegak di kursi ruang tamu. "Mama dengar-dengar, kamu deket sama fardhan ya?"
Hasna terdiam sejenak. "Iya, kemarin juga aku ke blitar main sama dia, emang kenapa mah?"
"Mama mau.... kamu,"
Obrolan rani terpotong pada bagian tengah.
Hasna yang mendengar ibunya yang berbicara terpotong itu keheranan. "Mau apa mah? Jangan bikin panik napa ah."
"Mama mau jodohin kamu sama sepupu yang paling deket sama kamu.''
Jawaban yang cukup singkat itu membuat perasaan hasna menjadi sedikit kaget dan juga membuat perasaan hasna sedikit bahagia karena impiannya selama ini memang bisa untuk menghancurkan tembok hubungan asmaranya yang terhalangi oleh status sepupuzone.
''Hah? serius mah?!'' Ucapnya dengan sedikit excited.
''Tapi fardhannya udah tau kan? Aku gak excited sendirian kan?!'' Tanya hasna kembali memastikan.
''Iyaa.''
Hasna menutupi bagian mulutnya lalu memasang raut wajah tertawa dibalik tangannya itu. ''mau banget lah mah, siapa yang gak mau kalo sama mas-mas jawa mah.''
''Yaudah ya mah, aku mau ke kamar dulu, aku mau chatan sama sepupu akuu,''
Hasna berlari kecil ke dalam kamarnya sambil menggenggam ponselnya yang berada di tangan kananku.
Ia membuka whatssap dan menelepon fardhan untuk memberi tahu soal perjodohan antara mereka.
''Kamu udah tau tentang perjodohan kita ini?'' tanyanya dari balik telepon.
''aku udah tau sih sebenernya.''
''terus, kenapa kamu terima gitu aja?''
''ya karena aku juga suka sama kamu sejak lama.''
mendengar kata-kata fardhan yang sudah menyatakan cintanya itu pun hasna memang tidak percaya, tapi fardhan kembali memastikan lagi. ''iya, aku cinta sama kamu.''
sungguh manis ucapannya, walaupun hanya sebatas kata singkat yang dikeluarkan, tapi kata itu sangat berharga dan berarti bagi hasna karena baru kali ini hasna mendapatkan laki-laki yang berani mengungkapkan rasa cintanya terlebih dahulu.
Hasna masih dia percaya dengan perkataan yang fardhan ucapkan tadi. "Yang bener kamu cinta sama aku? Ini gak nge-prank kan?"
"Beneran, sayangkuu,"
Panggilan "Sayang" sebagai kekasih hati itu, benar-benar baru pertama kali ia dengar langsung dari mulut atau ucapan seorang laki-laki yang tulus menaruh hati pada seorang perempuan yang dia cintai.
Hasna merasa panggilan sayang yang tadi dirinya dengar itu hanyalah sebuah mimpi ketika ia tidur. "Antara benar kata-kata itu di dunia nyata, atau cuma sebatas mimpi dunia mimpi aja kali ya? Masih gak nyangka soalnya."
Hasna berbicara secara pelan-pelan supaya tidak terdengar oleh fardhan dari balik telepon.
"Bener lah, masa settingan, emang aku pernah settingan, hmm?"
Fardhan yang secara tiba-tiba tak sengaja mendengar obrolan ragu hasna pun menanggapinya dengan logat Jawa nya.
"Hah, kok kamu tau sih? Kayaknya rahasia negara aku selama ini bisa kebongkar semua sama kamu deh, kamu bisa baca hati atau pikiran aku kann?" omel hasna dengan gemas.
"Hehehe, siapa dulu dong, mas-mas Jawa kan pasti punya bakat terpendam, salah satunya ya itu, hehe."
Suara lembutnya menggema diseluruh ruangan kamar hasna dengan mic yang dinyalakan, dilengkapi dengan volume ponsel yang juga lumayan tinggi, membuat suara itu terdengar sampai ke arah samping kamar rani yang kebetulan ada di sebelah kamar hasna, tempatnya.
Deretan pintu terbuka, menampilkan ibu hasna yang ingin bertanya padanya.
"Lagi ngobrolin soal perjodohan itu ya?" Rani tertawa tipis ketika mendengarkan anak perempuannya yang sedang menelepon lawan jenis dengan topik yang berbeda tentunya.
"Iyaa mamakku sayang." bibirnya menyeringai dengan gigi yang putih itu