TAHAP REVISI
Maaf sebelumnya ini karya pertamaku guys
jadi author minta maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙌
Alana Putri Hendrawan seorang mahasiswi cantik yang mempunyai sifat ceria dan sedikit bar bar, berumur 21th terpaksa menerima perjodohan karena hutang budi orang tuanya, dia di jodohkan dengan CEO dari Wijaya Corp yang bernama Raka Wijaya laki-laki yang berumur 29th, yang mempunyai sifat angkuh,arogan,dan sombong, pokoknya jauh dari kata baik.
Raka mempunyai kekasih yang bernama Jessy Alfani seorang model terkenal di negaranya.
Akankah Alana lebih memilih pergi dari hidup Raka, atau akan tetap mempertahankan pernikahanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Seminggu berlalu setelah kejadian Alana sakit dia memutuskan untuk ikut Mama nya pulang, Raka mengijinkan karena di Apartemen tidak ada yang menemani Alana.
Sedangkan Raka tetap tinggal di Apartemen seorang diri, karena jarak Apartemen ke kantor lebih dekat, dari pda jarak Rumah Alana ke kantor yang lumayan jauh.
Tapi selama seminggu pula Raka uring-uringan karena merasa kesepian gara-gara di tinggal Istrinya. Dia terbiasa tidur,makan, dan debat bersama, sehingga dia merasa kehilangan.
Terkadang Raka bingung dengan dirinya, padahal dulu ketika di tinggal Jessy ke Luar Negeri dia biasa saja, tidak seperti sekarang.
Bahkan di Kantor Raka sering memarahi karyawannya, Andre yang melihat Raka marah tidak jelas pun bingung.
"Kamu kenapa marah-marah sih Ka" ucap Andre.
"Tidak tahu" ucap Raka menghendikan bahunya.
"Kamu kangen sama Alana ya" ucap Andre penuh selidik.
"Bisa diam tidak kamu Ndre" ucap Raka marah sambil menatap tajam Andre. Andre yang di tatap malah makin senang menggoda Raka.
"Alana cantik Ka, pasti di Kampus banyak yang naksir Alana, secara kan pernikahan kamu tidak pernah di beberkan ke publik, pasti pria-pria di luaran sana berfikiran Alana masih Single" ucap Andre menggoda Raka.
"Tutup mulutmu atau aku akan membuangmu ke Afrika" triak Raka sambil melempar bantal sofa ke muka Andre.
"Lagian kamu tidak ngerasa apa, kamu tuh uring-uringan karena di tinggal Alana selama seminggu ini bodoh, makanya buruan jemput istrinya, jangan sampai karyawan kau jadikan pelampiasan lagi"ucap Andre.
"Berisik " ucap Raka ketus.
"Sudah cinta tapi masih aja gengsi, dasar balok es, kalo nanti Alana di jemput pria lain baru tau rasa kamu" ucap Andre sambil beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan Raka.
"Awas aja kalau **A**lana jalan sama pria yang di cafe itu, aku akan menghukumnya" pikir Raka.
******
di tempat lain
Hari sudah menjelang sore, Alana sedang duduk seorang diri sambil menontot tv dengan satu toples cemilan di pangkuannya.
Orang tuanya lagi ada perjalanan bisnis ke Luar Kota, dan sang Mama menemani Suaminya seperti biasa.
Tapi meskipun begitu Alana tetap tidak merasa kesepian seperti di Apartemen Raka, di Rumah Alana masih ada pelayan dan penjaga rumah, tidak seperti di apartemen dia sendirian. Apa lagi dia terlahir sebagai anak tunggal, jadi dia sudah terbiasa di tinggal orang tuanya karena alasan bisnis.
Ketika lagi fokus menonton, tiba-tiba dari arah belakang ada yang memegang kedua pipi Alana, lalu mendongakkan kepalanya.
degg
"Mama ini menantunya kenapa selalu membuat hati Alana tidak aman dah" ucap Alana dalam hati
"Ya ampun Raka kenapa tidak ada suaranya kalau kesini"ucap Alana yang masih mendongakan kepalanya menatap Raka
"Kamu dari tadi di panggilin tidak dengar sih, jadi aku langsung masuk"sahut Raka.
"Lepasin ini kepalannya, ntar kalau lepas bagaimana" ucap Alana, Raka tertawa kecil dan akhirnya melepaskan kepala Alana. lalu duduk di sebelah Istrinya sambil melepas dasinya.
"Tumben kamu kesini, kangen sama Alana ya" ucap Alana pada Raka.
"Iya, soalnya anak kucing Aku di Rumah hilang, jadi aku kesini buat jemput anak kucing Aku" ucap Raka sambil menarik hidung Alana.
"Ngarang, cantik-cantik begini di bilang anak kucing" sahut Alana sambil melotot ke arah Rakka.raka yang di tatap begitu bukanya takut, malah gemes.
"Makan malam di luar yuk"ajak Raka.
"Tumben ngajakin Alana makan di luar" ucap Alana mengerutkan dahinya.
"Sekalian jalan-jalan, kan kita tidak pernah jalan bareng"ucap Raka.
"Males ah, Raka bau belum mandi" ucap Alana sambil menutup hidungnya. Raka yang gemes sama tingkah Alana langsung saja menggelitiki pinggang Alana.
"Hahahah....geli Raka" ucap Alana
"Biarin, kamunya gemesin" sahut Raka terus menggelitiki Alana.
"Berhenti Raka berhenti" triak Alana yang sudah tidak kuat merasakan geli di tubuhnya
Raka berhenti menggelitiki Alana, posisi Alana sudah rebahan di sofa dan Raka di atasnya.
Degg
Tiba-tiba mereka berdua terdiam dan saling menatap satu sama lain.
Raka langsung memajukan mukanya hingga bibir dia menyentuh bibir Alana, Raka langsung ******* bibir ranum Alana dengan lembut, Alana yang sudah terbawa suasana tanpa sadar mengikuti permainan Raka.
Hingga tanpa sadar tangan Raka sudah mulai masuk kedalam baju Alana, dia meraba perut Alana, dan perlahan naik ke atas tubuh Alana.
akhirnya Alana tersadar dan langsung mendorong dada Raka.
"Maaf" ucap Raka yang sudah terlepas dari bibir aalana, dan Raka menyatukan kening dia dengan kening Alana.
"Bangun Raka, kamu berat" ucap alana dengan muka yang merona. dan merasa salting
Raka bangkit dari tubuh Alana, dan membantu Alana duduk
"*M*ungkin kini sudah waktunya Aku menyatakan perasaanku sama Alana, Aku tidak mau Alana di ambil pria lain nantinya" pikir Raka.
"Sana buruan ganti baju, kita makan di luar" ucap Raka sambil merapihkan rambut Alana. Alana yang di perlakukan kayak gitu sedikit malu-malu.
"Sekarang" tanya Alana. Dia berfikir mungkin ini awal yang baik untuk memulai pernikahan yang sesungguhnya.
Alana mencoba mengesampingkan egonya, meskipun Alana belum mencintai Raka, namun Alana akan berusaha membuka hati untuk Raka.
"Sekarang Alana, ya kali tahun depan" ucap Raka sambil mencubit kedua pipi Alana. Alana ketawa kecil.
"Tunggu sebentar, Alana ganti baju dulu"ucap Alana.
Alana langsung berlari menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Dia masuk ke walk in closet dan langsung ganti bajunya dengan dress sebatas lutut.
Alana memoles sedikit mukanya dengan menggunakan make up, setelah selesai dia berjalan keluar kamar.
"Ayok" ajak Alana yang turun dari tangga.
"Shitt kenapa Alana cantik banget sih, jadi tidak pengen membawanya keluar kan" umpat Raka dalam hati.
"Ya udah ayok" ucap Raka.
"Raka kita mau makan malam dimana"tanya Alana penasaran.
"Kamu akan tau nanti" ucap Raka, dengar jawaban Raka membuat Alana cemberut
Akhirnya Alana memilih melihat jalanan yang rame lewat kaca mobil.
Selama satu jam perjalanan mereka tiba di restoran yang mereka tuju.
"Sudah sampai"ucap Alana
"Sudah, ayok keluar" ucap Raka sambil mengulurkan tangannya.
"Iya"ucap Alana menyambut tangan Raka.
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan.
Raka membawa Alana masuk ke lantai atas yang sudah di booking Raka, di lantai itu cuma ada mereka berdua
Mereka makan dengan tenang, Raka sudah menyiapkan itu semua dengan bantuan Andre.
Setelah selesai makan, tiba-tiba Raka memegang kedua tangan Alana.
"Kenapa" tanya Alana, Raka mencium kedua tangan Alana lalu tersenyum menatap Alana.
"Aku pernah berkata tidak akan mencintaimu, dan pernah berfikir untuk membuatmu pergi dari rumah" ucap Raka, Alana masih terdiam mendengarkan Raka berbicara.
***Bersambung
happy reading guy🙏
jangan lupa like, koment dan vote🙏***
