Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.
"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.
"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.
"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.
"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 CBDN
Braja bangun duluan dari Berlian, dia kaget Berlian ada di pelukannya dan tangannya lagi megang si jagur kebanggaan dia.
"Astaga.... pantesan berdiri tegak mempesona. Ternyata di genggam dia." Gumam Braja di dalam hati.
Braja hanya diam menikmati nya , dia nunggu Berlian sadar dan Braja pun pura-pura tidur lagi dan dia tak buka mata sedikit pun.
"Astaga....tangan kenapa kamu nakal banget mesum lagi." Ucap Berlian yang baru bangun.
"Astaga.....ini badan sempurna banget. Bulu-bulunya menggoda." Ucap Berlian yang malah makin asik sama jagur yang dia pegang dan dia juga pegang perutnya Braja.
"Astaga....untung masih tidur. Bahaya ini udah ah tangan kirain tadi malem kamu mimpi megang jagur ternyata tangan kamu nakal beneran pegang si jagur." Ucap Berlian.
Braja hanya nahan gairah nya dan nahan senyum, dia gak mau bikin Berlian malu dan salah tingkah. Dia sudah punya ide untuk balas dendam kelakuan istrinya itu.
"Eeeeeeuuuuuhhhh....." Braja pura-pura bangun pas Berlian turun dari kasur.
"Lian ambilin minum saya haus..." Ucap Bara dengan suara serak bangun tidur nya.
"Mas.....udah bangun?" Tanya Berlian.
"Hem...iya saya haus Lian saya pusing ini tiba-tiba jagur kenceng banget ini aneh. Padahal gak mimpi yang aneh-aneh." Ucap Braja sambil megang si jagur yang ada dalam sangkar birunya.
"Mesum pikasebelen..." Ucap Berlian.
"Lian iiiiiiiiiiiihhhhhhh...bener ini lihat Lian." Ucap Braja.
"Tau ah pikasebelen pisan dasar tua Bangka Mesum." Ucap Berlian yang lari ke kamar mandi mukanya sudah merah salah tingkah.
"Hahahaha.....Lian.....hahahaha....lucu." Teriak Braja sambil ketawa.
Berlian langsung mandi dia keramas yang biasanya keramas dua hari sekali ini dia keramas lagi padahal tadi pagi dia keramas.
"Lian ko kamu keramas?" Tanya Braja.
"Gerah." Ucap Berlian.
"Hehehehe.....mas juga mau keramas ah. Mas mimpi jagur ada yang pegang-pegang sama usap-usap meni enakeun Lian. Sayangnya cuma mimpi. Meni kagok padahal ma agak kocok sedikit ya biar sampe keluar dulu gitu pasukan jagurnya, kan jadi lega ke masnya jadi gak pusing gitu." Ucap Braja.
"Mesum....cabul dasar tua Bangka." Ucap Berlian kesel dia langsung pake mukena nya.
"Tunggu kita barengan sholat nya." Ucap Braja.
"Gak mau ah takut kesiangan mana ada pesenan buat besok harus belanja ke pasar." Ucap Berlian.
"Kepasarnya barengan mas jangan sendirian. Awas kalau berani sendirian mas kikuk-kikuk kamu nanti malem." Ucap Braja.
"Pikasebelen iiiiiiiiiiiihhhhhhh...sana mandi lama nanti." Ucap Berlian yang bener-bener kesel sama tingkah Braja.
"Lihat dulu atuh ke sini lihat ini mas seksi membahana gini lihat gagah perkasa ini mana subuh-subuh gini lagi Lian. Lihat sebentar mah Lian." Ucap Braja yang makin iseng.
"Oh...mau di sunat dua kali boleh sini." Ucap Berlian.
"Sadis iiiiiiiiiiiihhhhhhh...ini si jagur udah di sunat tau udah bagus bentuknya." Ucap Braja yang langsung lari ke kamar mandi.
"Dasar pikasebelen." Ucap Berlian yang langsung sholat tanpa nunggu Braja.
Setelah selesai sholat Berlian langsung ke dapur dia bikin bubur sayur untuk Brima.
"Bikin nasi goreng ati mumpung banyak ati." Ucap Berlian yang langsung masak nasi goreng ati.
"Mamih..... Bara mau tahu goreng yang kering." Ucap Bara yang tiba-tiba ada di belakang Berlian.
"Astaghfirullah...ada tuyul." Ucap Berlian yang lihat Bara cuma pake bokser doank.
"Mamih iiiiiiiiiiiihhhhhhh...ini Bara bukan tuyul. Bara mau tahu goreng itu tapi susah ambilnya." Ucap Bara.
"Makanya cepet tinggi." Ucap Berlian.
"Mamih....." Ucap Bara.
"Ini masih panas tiup dulu makannya." Ucap Berlian ngasih tahu di piring kecil.
"Makan apa dek Abang minta?" Tanya brian yang baru datang.
"Makan tahu Abang minta sama mamih ajah." Jawab Bara.
"Meni pelit geuningan." Ucap Brian.
"Bukan pelit ini cuma di kasih sedikit sama mamih." Ucap Bara.
"Hey....tadi mamih kasih tiga loh." Ucap Berlian.
"Di ambil satu itu sama Daddy." Ucap Bara yang nunjuk Braja yang ada di kursi meja makan.
"Udah nanti ajah makan tahunya sama makan nasi goreng sekalian." Ucap Berlian.
"Mih...." Kompak Brian, Briana dan Brama yang ternyata ada juga di sana sambil gendong Brima.
"Gantengnya anak mamih udah bangun bubur buat Brima udah jadi tapi nanti makannya ya sekarang kita ngemil tahun ya. Nasi goreng nya ambil masing-masing ajah mamih mau ngembun sama Brima." Ucap Berlian yang matiin kompor dan dia langsung gendong Brima
"Lian siapin punya mas dulu atuh." Ucap Braja.
"Siapin sendiri ajah." Ucap Berlian yang langsung keluar rumah.
"Curiga Daddy bikin mamih kesel." Ucap Briana.
"Gak iiiiiiiiiiiihhhhhhh... malahan Daddy bikin mamih kamu kesenangan." Ucap Braja.
"Mas......lihat ajah macem-macem mah." Teriak Berlian di luar
"Hahahaha.....mamih kamu mah lucu." Ucap Braja yang enak ketawa.
"Dad....besok bekel sekolah nya tambahin ya. Dompet Brama udah di sita mamih tadi malem." Ucap Brama.
"Daddy gak mau uji nyali ah mamih kalian kalau udah berubah jadi macam bahaya." Ucap Braja.
"Cukup kak tenang ajah. Masih bisa beli baso ko uang 20 ribu." Ucap Brian.
"Mas sih?" Ucap Brama.
"Kemarin baso malang yang kita makan itu cuma seporsi 8 ribu ajah ko. Kalau baso yang Daddy beli itu yang biasa isi telor itu 10 ribu satu porsi kalau yang jumbo 15ribu." Ucap Brian.
"Pantesan kita jajan kemarin gak abis 100ribu Daddy bingung." Kata Braja.
"Inget kaos kaki kalian jangan ada yang hilang. Bahaya kalau ada yang hilang bekas nya kalau pulang sekolah langsung masukin ke tempat itu tuh buat kaos kaki kotor." Ucap Braja.
"Daddy......perut Bara mules...." Ucap Bara.
"Eeeehhhh.... Buru ke kamar mandi." Panik Braja, Brian dan Brama.
Braja buru-buru bawa Bara ke kamar mandi dan dia nungguin Bara di depan kamar mandi.
"Gimana udah belum?" Tanya Braja.
"Daddy ke sana ajah Bara udah bisa cebok sendiri." Ucap Bara.
"Bukan gitu Daddy takut kamu kesoledat di kamar mandi." Ucap Braja.
"Hehehehe...gak akan tenang ajah." Ucap Bara.
"Mas................ pegangin Brima Lian mau mandiin dulu Bara mumpung dia eek." Ucap Berlian.
"Daddy....plis Bara mau mandi sama Daddy ajah gak mau sama mamih. Mamih pasti nyuruh Bara keramas gak mau." Ucap Bara.
"Maap BESTie Daddy gak bisa nolongin kamu. Daddy udah di ancem duluan tuh pake pisau, katanya kalau bantuin kamu jagur Daddy mau di sunat lagi bahaya." Ucap Braja.
"Mamih..........adek mandi sendirian ajah." Teriak Bara.
"Gak bisa harus sama mamih nanti kalau udah bener-bener bisa baru kamu mandi sendiri. Sekarang sama mamih dulu." Ucap Berlian yang udah masuk ke kamar mandi.
"Lian jangan di ukur ya mas tau pasti gagahan punya mas Lian." Ucap Braja yang langsung lari dari sana karena Berlian udah megang gayung isi air.
"Dasar tua bangka Mesum." Gumam Berlian.
"Mamih jangan marah-marah wae bisi vertigo nanti mih." Ucap Bara.
"Keramas kamu..." Ucap Berlian.
"Mamih........" Ucap Bara memelas gak mau keramas.