Perselingkuhan yang dilakukan sang suami membuat Selena terpukul. Hingga ia bertemu dengan seorang pria yang menawarkan pembalasan kepada sang suami dengan cara berselingkuh dengannya.
Akankah Selena menerima ajakan pria yang ternyata sudah menargetkan dirinya sejak lama ?
" Maafkan aku sayang, kumohon jangan tinggalkan aku " (Jonathan Miles)
" Aku pernah memintamu untuk meninggalkanku tapi kau menolak. Sekarang aku sendiri yang akan meninggalkanmu " (Selena Reyes)
" Aku pastikan apa yang jadi milikku sejak awal akan selalu menjadi milikku " (Leandro White)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WLYG 19 - Pertemuan Menantu dan Mertua
Mobil Leandro berhenti di depan sebuah rumah besar nan megah. Tadi di tengah perjalanan, Selena memintanya untuk mengganti arah tujuan.
" Ini rumah siapa baby ? " tanya Leandro sambil memerhatikan rumah tersebut dari kejauhan.
" Rumah orang tuanya Nathan " jawab Selena yang langsung membuat Leandro mengangkat sebelah alisnya.
" Untuk apa kau datang ke sini ? Jangan katakan jika kau akan berterus terang tentang apa yang terjadi dalam pernikahanmu dengannya ? " selidik Leandro.
" Hem... Itu benar. Aku harus berterus terang kepada mereka. Suka atau tidak mereka harus menerima keputusan yang ku ambil " ucap Selena, menghirup nafas dalam-dalam lalu mengembusnya perlahan.
Selena membuka pintu mobil, lalu keluar. Sebelum melangkah, ia melihat ke arah Leandro yang menatapnya lembut.
" Tidak perlu menungguku, aku akan pulang... "
" Aku akan menunggumu " potong Leandro
" Tapi, aku rasa pembicaraan ini akan berlangsung lama " Selena menyahuti ucapan Leandro.
" Aku akan selalu menunggumu, tak peduli selama apapun itu " ucap Leandro tegas.
Selena mengangguk paham. Ia tahu pria itu akan memegang teguh pendiriannya. Jadi ia tidak akan memaksa Leandro untuk pergi.
" Aku masuk dulu " ucap Selena sebelum meninggalkannya.
Leandro menatap punggung Selena yang berjalan memasuki gerbang kediaman keluarga Jonathan.
Semoga Tuhan mempermudah jalanku untuk memilikimu, Elen
Leandro merapalkan doa dan harapannya dalam hati.
Sementara itu, Selena kini sudah berada di depan pintu masuk kediaman orang tua Jonathan. Nampak seorang wanita paruh baya membukakan pintu untuknya.
" Selen, sayang... " ucapnya saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu. Tangannya terulur memeluk Selena.
" Kau datang sendiri ? Dimana Jonathan ? " tanyanya sambil melihat ke arah belakang Selena. Mencari keberadaan sang putra disana.
" Aku tidak bersama Nathan, ma... Kebetulan ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mama dan papa " jawab Selena.
Nyonya Maria mengernyit heran, namun ia tak bertanya dulu dan segera membawa Selena masuk ke dalam rumah.
" Duduklah dulu sayang. Mama akan memanggil papa sebentar, kebetulan papa pulang cepat hari ini " jelas Nyonya Maria. Ia pun meninggalkan Selena untuk memanggil sang suami.
Kini mereka bertiga sudah duduk berhadapan. Nyonya Maria duduk di samping Tuan Simon. Sementara Selena duduk di depan mereka.
" Ada apa nak ? Mama bilang ada yang ingin kau bicarakan dengan kami ? " tanya Tuan Simon penasaran.
Selena menautkan jemarinya, ia mencoba menenangkan diri sebelum mengatakan apa yang terjadi dalam rumah tangganya.
Dengan suara lirih, Selena akhirnya membuka suara.
" Sebelumnya, aku minta maaf pa, ma... " Selena menjeda ucapannya.
" Ada apa, Selen sayang ? Apa kau dan Jonathan sedang ada masalah ? " tanya Nyonya Maria yang sepertinya sudah mencium bau-bau mencurigakan dari kedatangan Selena kali ini.
" Maaf ma, tapi sepertinya hubunganku dan Nathan tidak bisa dipertahankan lagi " jawab Selena lirih.
Nyonya Maria dan Tuan Simon saling bertatapan.
" Maksudnya bagaimana ? Sayang... Jangan bercanda, katakan sebenarnya ada apa dengan kalian berdua ? " tanya Nyonya Maria lagi, sungguh ia semakin penasaran.
" Aku sudah mengajukan gugatan perceraian dengan Nathan, Ma. Maafkan aku... "
" Tapi kenapa sayang ? Bukankah selama ini pernikahan kalian baik-baik saja ? " Nyonya Maria masih tak percaya dengan ucapan Selena.
Selena menghela nafasnya, tenggorokannya terasa tercekat saat ia harus menceritakan apa yang terjadi dalam pernikahannya. Apalagi kedua orang tua Jonathan memperlakukannya dengan sangat baik.
" Apa Nathan berlaku buruk padamu ? " tanya Tuan Simon akhirnya angkat bicara.
" Nathan... Nathan bersikap sangat baik pa. Hanya saja... Aku tidak bisa menerima pengkhianatannya " jawab Selena dengan suara rendah.
" Maksudmu Nathan memiliki wanita lain ? " tanya Tuan Simon lagi meminta kejelasan.
Selena mengangguk perlahan, ia pun menceritakan semuanya kepada kedua mertuanya itu. Bahkan ia pun memperlihatkan video yang ia dapatkan kepada mereka. Tak ada yang ia tutupi, kecuali hubungannya dengan Leandro.
" Ya Tuhan... Apa yang dilakukan anak itu ? Memalukan ! " rutuk Nyonya Maria sembari memegangi dadanya yang berdenyut. Sungguh ia tak menyangka jika anak semata wayangnya bisa melakukan perbuatan kotor seperti itu.
" Maafkan aku Ma... Pa... Aku sadar semua ini terjadi karena kekuranganku... " Air mata akhirnya kembali menggenangi pelupuk mata Selena.
Nyonya Maria mendekati Selena, lalu memeluk raga menantu yang akan segera menjadi mantan menantu itu.
" Jangan salahkan dirimu, sayang... Apa yang menimpamu dulu bukanlah kesalahanmu. Itu musibah yang tidak pernah kita inginkan " ucap Nyonya Maria menenangkan Selena.
Tuan Simon mengembus nafasnya berat. Entah ia harus melakukan apa. Sebagai seorang ayah dari Jonathan ia tentu merasa malu atas perbuatan yang dilakukan oleh sang anak.
" Tidak perlu minta maaf nak... Seharusnya kami yang meminta maaf atas perbuatan Jonathan kepadamu. Sebagai orang tua, kami merasa malu karena tidak bisa mendidiknya dengan baik " ucap Tuan Simon.
" Tidak... Papa dan Mama adalah orang tua yang baik. Bahkan kalian sudah seperti orang tua kandungku sendiri. Mungkin, ini adalah jalan hidup yang sudah digariskan Tuhan untukku " sahut Selena.
" Walaupun berat melihatmu berpisah dengan Jonathan, tapi mama paham bagaimana perasaanmu. Kami tidak akan menghalangi keinginanmu untuk berpisah. Tapi, mama mohon jangan lupakan kami. Meskipun nanti kalian berpisah, kau akan selalu menjadi putri kami " tutur Nyonya Maria sambil memeluk Selena kembali.
" Mama benar, kau akan selalu menjadi putri kami " tambah Tuan Simon yang kini duduk di dekat Selena.
Tangis lirih terdengar dari dua wanita yang berada dalam pelukan Tuan Simon.
Setelah beberapa saat berada dalam isak tangis, kini mereka sudah bisa menenangkan diri kembali.
" Ma... Pa... Tolong jangan salahkan Sherly. Meskipun dia sudah menjadi penyebab hancurnya pernikahanku dan Nathan, tapi aku tahu dia wanita yang baik. Dia hanya terjebak dalam keadaan. Tolong buat Nathan bertanggung jawab terhadap Sherly " pinta Selena.
" Kau menginginkan kebaikan untuk wanita yang sudah menghancurkan pernikahanmu ? " tanya Tuan Simon heran.
" Terlepas dari apa yang dilakukannya, aku hanya tidak ingin ada wanita yang mengalami nasib sepertiku. Sebagai laki-laki pertama untuk Sherly, sudah seharusnya Nathan bertanggung jawab " ucap Selena penuh penekanan.
Tuan Simon membuang kasar nafasnya.
" Baiklah, papa akan memastikannya. Tapi apa yang akan terjadi dalam hidup mereka nantinya, kami tidak akan ikut campur " ucap Tuan Simon yang membuat Selena lega.
" Kau akan selalu menjadi bagian keluarga ini, meskipun berpisah dengan Jonathan. Semoga kau menemukan kebahagiaanmu, sayang. Sekali lagi mama minta maaf untuk semua yang terjadi "
ucap Nyonya Maria dengan suara lirih.
" Terima kasih untuk pengertian kalian. Aku selalu menyanyangi kalian berdua " balas Selena lalu memeluk kembali Nyonya Maria.
Setelah itu, Selena pun berpamitan. Ia bisa melangkah dengan beban yang sedikit berkurang. Ia bersyukur karena orang tua Jonathan mendukung keputusannya. Selena hanya berharap semua akan ia lalui dengan mudah.
lanjut thor 🙏
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️