NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Untuk Mencintaimu

Kesempatan Kedua Untuk Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Ben Wang hidup kembali setelah kematian tragis yang membuka matanya pada kebenaran pahit—kekasihnya adalah pengkhianat, sementara Moon Lee, gadis sederhana yang selalu ia abaikan, ternyata cinta sejati yang tulus mendukungnya.

Diberi kesempatan kedua, Ben bertekad melindungi Moon dari takdir kelam, membalas dendam pada sang pengkhianat, dan kali ini… mencintai Moon dengan sepenuh hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Moon yang terkejut melihat darah mengucur di wajah Viona, langsung membuang sisa pecahan botol dari tangannya. Napasnya tersengal, tubuhnya gemetar hebat. Ia tidak bermaksud melukainya—semuanya terjadi begitu cepat.

Namun sebelum sempat melangkah mundur, pria itu sudah menarik lengannya dengan kasar dan menampar wajah Moon keras-keras.

Plak!

Moon terhuyung, pipinya panas dan perih, darah menetes dari sudut bibirnya. Matanya berkaca-kaca, bukan hanya karena sakit, tapi karena rasa takut yang tiba-tiba membanjiri seluruh tubuhnya.

“Perempuan jalang! Berani melawan aku!” bentak pria itu garang, sebelum meraih kerah kemeja Moon dan merobeknya paksa.

Cret! Kancing bagian atas baju Moon terlepas dan terjatuh ke lantai.

“Tidak! Jangan!” jerit Moon panik sambil berusaha menutupi dadanya yang terbuka.

Namun pria itu tidak peduli, tangannya mencengkeram kuat bahu Moon dan menariknya lebih dekat. “Kau jual mahal, hah? Malam ini aku pastikan kau tidak akan bisa berjalan keluar dari ruangan ini!”

Pria itu menekan tubuh Moon ke meja, bibirnya mendekat ke leher gadis itu. Moon berontak sekuat tenaga, air matanya mengalir deras. “Lepaskan aku! Tolong!”

Namun jeritannya tertelan oleh suara tawa keji pria itu.

Lalu—

Brakk!

Suara pintu digebrak keras menggema di seluruh ruangan. Moon dan pria itu sama-sama menoleh terkejut. Di ambang pintu, berdiri Ben dan Justin dengan wajah marah membara.

Begitu melihat apa yang terjadi, Ben tak berpikir dua kali. Ia melangkah cepat, menarik pria itu dari tubuh Moon, lalu menghantam wajahnya dengan pukulan keras bertubi-tubi.

Bruk! Bruk! Bruk!

“Aaah!” teriak pria itu kesakitan, darah menyembur dari hidungnya sebelum tubuhnya terhempas ke lantai.

“Berani kau menyentuh wanitaku?!” raung Ben, matanya merah penuh amarah. Ia menarik kerah pria itu lagi dan menghantamkannya ke lantai. “Aku bunuh kau kalau berani lagi!”

“Tuan! Serahkan padaku, Moon sedang ketakutan!” kata Justin berusaha menahan Ben yang hampir kehilangan kendali.

Ben terhenti sejenak, menoleh ke arah Moon yang berdiri di samping meja. Gadis itu tampak pucat, tubuhnya gemetar hebat, air mata menetes tanpa henti. Napasnya tersengal, kancing bajunya terlepas, bahunya terbuka, membuat Ben spontan melepas jasnya.

Dengan langkah cepat, ia menghampiri Moon.

“Sudah! Jangan takut aku di sini,” ucap Ben lembut sambil menutupi tubuh gadis itu dengan jasnya. Tangannya yang besar menepuk lembut bahu Moon yang masih bergetar ketakutan.

Moon hanya bisa memegangi jas itu erat-erat, seolah itu satu-satunya pelindung yang tersisa untuknya.

Di sisi lain, Steven dan Joe baru tiba di lokasi. Mereka segera menghampiri Viona yang terduduk di lantai, wajahnya berlumuran darah.

“Ma... wajahku terluka... dia yang melakukannya...” ucap Viona terisak, menunjuk ke arah Moon dengan suara gemetar namun penuh dendam.

“Tuan Wang... aku... aku Tuan Kang...” erang pria yang dipukuli Ben, mencoba menjelaskan sambil meringis menahan sakit.

Ben melirik tajam ke arahnya. “Aku tidak peduli kau siapa. Menyentuh Moon satu jari saja, hidupmu sudah tamat!”

Suasana ruangan menjadi tegang. Moon bersandar di dada Ben, air matanya jatuh satu per satu. Ia tak berani menatap siapa pun. Ben merengkuh kepalanya, menunduk pelan dan berbisik, “Kau aman sekarang, aku tidak akan biarkan siapa pun menyentuhmu lagi.”

"Justin, pastikan dia tidak bisa punya keturunan!" perintah Ben sambil memeluk gadis itu.

"Baik, Tuan," jawab Justin yang menarik lengan pria itu meninggalkan ruangan tersebut.

“Viona, ada apa dengan wajahmu?” tanya Joe dengan nada terkejut, matanya langsung tertuju pada darah yang masih mengalir di pipi putrinya.

“Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa Moon melukaimu?” tanya Steven dengan suara bergetar, sulit percaya dengan apa yang baru dilihatnya.

“Pa… Ma…” Viona tersedu, air matanya bercucuran deras sementara tangannya gemetar menutupi luka di wajahnya. “Moon sengaja melukaiku! Dia memang membenciku sejak awal. Dia ingin aku cacat! Lihat ini… semua karena dia!”

“Ben!” seru Viona lagi sambil menangis. “Kau harus percaya padaku… dia jahat, dia… dia sudah merencanakan ini dari awal. Dia selalu ingin menjatuhkanku!”

Ben menatap dingin tanpa menjawab. Rahangnya menegang, sorot matanya tajam dan penuh kemarahan yang tertahan.

Tiba-tiba, seorang manajer restoran berlari masuk tergesa-gesa.

“Tuan Wang!” serunya dengan wajah panik.

Ben menoleh cepat. “Tunjukkan rekaman ruangan ini,” perintahnya dingin. “Aku ingin dia menutup mulut setelah melihat kebenarannya.”

Manajer itu segera menyalakan layar dari kamera pengawas di ruangan VIP. Beberapa detik kemudian, suara dari rekaman terdengar jelas—suara Viona yang berbicara sinis kepada Moon, percakapan dengan Tuan Kang, hingga momen saat Moon diserang. Semua terlihat dan terdengar tanpa potongan.

Ruangan mendadak hening. Hanya suara napas tertahan yang terdengar.

Viona tampak pucat. Matanya membulat ketakutan saat semua mata kini tertuju padanya.

“Tidak… tidak… itu bukan seperti yang kalian lihat,” ucapnya tergagap, mundur selangkah demi selangkah.

Steven menatapnya dengan mata membara. “Viona, kau menyerahkan Moon kepada pria itu? Kau tahu siapa Tuan Kang itu! Semua orang tahu dia pria bejat yang membayar wanita untuk dijadikan mainan!”

“Pa! Aku hanya—aku hanya ingin membantu! Aku tidak bermaksud begitu!” tangis Viona semakin menjadi-jadi.

Ben yang sedang memeluk Moon, suaranya dalam dan tajam. “Paman, Bibi, alasan aku memanggil kalian ke sini bukan untuk mempermalukan siapa pun, tapi untuk membuka mata kalian. Anak yang kalian bela mati-matian selama ini… tidak sebaik yang kalian pikirkan.”

Joe menatap putrinya dengan wajah kecewa dan marah yang bercampur. “Viona… apa benar semua ini?”

Viona bergetar, air matanya jatuh satu per satu. Ia mencoba mendekati Ben, “Ben… bukan seperti itu. Aku hanya ingin membantumu mendapatkan proyek itu. Aku melakukan ini karena ingin kau mempercayaiku lagi. Dia ... dia yang memutar balik fakta! Dia selalu berusaha merebut perhatianmu dari aku!”

“Karena semua orang sudah di sini, aku ingin mengumumkan, pertunanganku dengan Viona dibatalkan,” ucap Ben sambil mengendong Moon.

“Apa… batal?” tanya Viona tak percaya, suaranya tercekat.

“Aku tidak bisa menikahi wanita yang memiliki hati jahat. Sejak awal aku salah menilai. Ini peringatan terakhir untukmu, kalau kau masih berani muncul di hadapanku dan Moon, aku tidak akan ragu membawa masalah ini ke ranah hukum,” kecam Ben tegas.

“Paman, Bibi, kerja sama kita tetap berjalan walau aku dan dia putus. Alasan aku masih ingin bekerja sama dengan kalian adalah karena Moon,” ujar Ben, menatap Steven dan Joe dengan serius — membuat keduanya tampak terkejut dan penuh tanda tanya.

1
Qyzz🇲🇾
maksudnya?moon mengalami regresi juga?
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
alhamdulillah suka cerita nya
perahu kertas
😳😳😳😳 what
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lina Hibanika
terlalu lama melewati kematian untuk sadarnya,, klo ga gitu mana sadar kau Ben 😡
Bu Kus
udah gak sabar liat moon ketemu kedua orang tua nya sebenarnya
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
merry
itu viona mah jgn di usir donk psti bkln bls dendam tu mn trm dia kehilangan kemewahan y dan kehilangan si ben itu,, yg ada ngincar moon le trss tu,,
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Bu Kus
lanjut lg dong thro makasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
merry
viona klo gk dihukum gk bklnn kapok yg ada dendamn bgtt sm moon
Bu Kus
lanjut
Bu Kus
tegang banget semoga Ben cepat datang
Bu Kus
itu sih akal akalan sih ben
Bu Kus
lanjut
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
merry
viona psti cari kesempatan tuu untuk jthuinn moon tp tenang di ben ben kn ud tau dr suara jam yg terhubung ituu
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
partini
ehhh apa nanti ga salah faham lihat viona terluka karena moon Lee tuh ortunya viona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!