MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Bab 01 Dia Pacar Kanaya Ma

"Apa! Dijodohkan? Yang bener aja Ma! Kanaya kan masih sekolah kalau Mama lupa!"

Kanaya Audie Viorletta gadis cantik berkulit putih, tinggi semampai, dengan postur tubuh ideal yang sering diidamkan banyak perempuan, serta lesung pipi manis di pipi kanannya nyaris memekik kaget setelah mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut mamanya.

Seakan salah dengar, Kanaya sampai refleks mengusap telinganya, takut pendengarannya yang salah tangkap. Dijodohkan? Di zaman serba canggih seperti sekarang? Konyol!

"Mama tau Naya. Tapi ini wasiat almarhum papamu sebelum beliau meninggal. Papa dan temannya dulu sudah sepakat menjodohkan kalian begitu usia kalian menginjak 18 tahun. Sekarang malah sudah lewat anak teman papa itu sudah 19, selisih setahun sama kamu," jelas Naomi mama kandung Kanaya dengan nada yang terdengar seperti tak bisa ditawar.

Kanaya memijit pelipisnya, kepalanya berdenyut menerima kenyataan yang tak bisa langsung dicerna. Dijodohkan? Menikah saja belum pernah terlintas di pikirannya, apalagi menikah dengan orang yang bahkan belum dikenalnya sama sekali.

"Kenapa harus dijodohkan Ma? Kan masih banyak cara lain buat menjaga hubungan Papa sama temannya itu. Kenapa harus Kanaya yang dijadikan tumbalnya..." Keluh Kanaya sambil menjatuhkan kepala ke sandaran sofa.

Situasinya benar-benar bikin terjepit. Mengiyakan terasa berat, tapi menolak pun seperti tak mungkin ini wasiat terakhir papanya. Kalau dia menolak, bukankah itu artinya dia mengabaikan permintaan terakhir sang Papa? Masa iya dia tega jadi anak durhaka hanya karena sekali tak menurut?

"Itu memang keinginan papa kamu Naya. Papa dan temannya sudah seperti keluarga sejak dulu. Mereka cuma ingin tali persahabatan itu tidak terputus, makanya sudah berniat menjodohkan kalian bahkan sejak kalian sama-sama masih di dalam kandungan," lanjut Naomi dengan senyum getir yang mengiringi kata-katanya.

Kanaya menghembuskan napas kasar. Melihat mamanya yang jelas masih sedih setiap kali membicarakan almarhum papa membuatnya ikut terenyuh. Satu tahun lalu, papanya meninggal karena kecelakaan tunggal saat hendak perjalanan bisnis keluar kota.

"Mama masih ingat sama Kevin kan? Yang beberapa kali nganter-jemput Kanaya ke sekolah? Dia pacar Kanaya Ma. Anak Mama ini udah punya pacar. Masa Mama masih mau jodohin?" Ucap Kanaya memohon.

"Kanaya masih sekolah, masa depan Kanaya masih panjang..."

"Nah mumpung belum terlalu jauh putusin saja. Cari alasan yang masuk akal bicarakan baik-baik. Mama harap kamu mau nurut kali ini."

"Masalahnya alasan apa yang Kanaya kasih? Hubungan Kanaya sama dia baik-baik aja masa tiba-tiba minta putus begitu aja?" Kanaya kembali memijit pelipisnya.

"Bilang aja Mama gak izinin pacaran. Simpel."

"Gak bisa semudah itu Ma. Ini menyangkut perasaan!" Desah Kanaya, mulai frustasi.

"Dicoba saja dulu si..."

"Gak bisa Ma Kanaya butuh waktu mikirin ini semua. Besok kita bahas lagi Kanaya mau tidur, Mama juga istirahat ya." Potong Kanaya halus, berdiri, mengelus lengan mamanya, lalu melangkah naik ke kamarnya di lantai dua.

Naomi hanya menghela napas panjang menatap punggung putrinya. "Mau tidak mau, kamu tetap harus mau Naya. Ini keinginan terbesar papa sebelum meninggal. Mama yakin kamu gak tega menolak..." Gumamnya lirih, sambil menyeka sudut mata yang mulai basah.

...****************...

Masih di kota yang sama, di lokasi berbeda, suasana justru berbanding terbalik. Jalanan luas yang sering jadi arena balap liar malam ini penuh kerumunan. Sorak-sorai pecah ketika jagoan mereka lagi-lagi menang.

Angga William Danendra pria tampan bertubuh kekar dengan rahang tegas dan visual nyaris sempurna baru saja turun dari motor, menghampiri teman-temannya.

"Sejauh ini gue gak pernah salah pilih teman. Lo emang selalu bisa diandalkan!" Seru Arya, sahabat dekatnya, sambil menyerahkan segelas minuman bening.

Tanpa basa-basi, Angga menerimanya, bersulang, lalu menenggaknya habis.

"Habis ini gue cabut," ucapnya sambil jongkok meraih bungkus rokok.

"Lah buru-buru amat. Minimal party dulu lah buat ngerayain kemenangan lo. Bener gak guys?" Sahut Arya mencari dukungan.

"Yoi!" Sahut yang lain serempak.

"Bisa digantung sama Mami gue kalau malam ini gak pulang. Udah tiga hari gue ngilang bisa-bisa motor gue disita!" Dengus Angga.

"Ceilah anak mami," ledek Arya yang langsung mengundang tawa.

"Ya terserah! Pokoknya gue pulang," balas Angga cuek, lalu berjalan ke motornya.

Brumm! Brumm!

Malam hampir larut ketika Angga membelah jalanan ibukota dengan kecepatan di atas rata-rata. Kurang dari setengah jam, dia sudah sampai di halaman rumah mewah bertingkat dua.

Ckitt!

Motor diparkir asal, kunci dicabut, lalu dia melangkah santai ke teras. Dengan kunci cadangan, dia membuka pintu sambil bersiul kecil.

"Masih inget pulang juga ternyata," suara familiar menghentikan langkahnya. Sivia maminya berdiri di dekat sofa, bersedekap menatapnya.

"Mami ngapain belum tidur?" Tanya Angga santai.

"Menikah atau Mami pindahin kamu ke asrama besok pagi."

Angga langsung melotot. "Ngelindur apa gimana, Mi? Udah ah Angga ngantuk mau tidur!"

"Mami serius! Pilihan kamu cuma dua yaitu menikah sama anak temannya Papa sesuai perjanjian, atau besok pagi pindah ke asrama. Kalau nolak, motor, mobil, HP, semua Mami sita!"

"Gak! Gue gak mau dua-duanya! Mami aja yang nikah lagi!" Angga sewot mau naik ke tangga tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara berat Papi nya Andi.

"Menolak dua-duanya artinya kamu siap Papi coret dari keluarga!"

"Hah apa?! Papi bilang apa?!"

"Papi bilang kamu siap dicoret dari keluarga kalau gak pilih salah satunya!" Tegas Andi.

"Serius nanya anak mami sama papi berapa sih? Cuma gue doang kan? Masa muka seganteng gini dijodohin, seolah gue gak laku!" Oceh Angga sengit.

"Pilihan cuma dua yaitu nurut atau besok ke asrama. Pikirin sampai besok sebelum jam tujuh. Kalau gak jawab Papi anggap setuju nikah. Bahkan kalau kamu pilih asrama, nanti keluar dari sana kamu tetap Papi nikahkan!" Tegas Andi.

Prangg!

Mini guci putih-biru super mahal pecah berantakan di lantai jadi korban amarah Angga.

"Udah gak waras kalian! Nyesel gue pulang!" geramnya lalu langsung naik ke atas.

"Angga! Mami sama Papi belum selesai bicara!" Teriak Silvia tapi anaknya sudah menghilang.

"Lihat tuh Pi! Itu guci baru sebulan Mami beli, setelah yang putih kemarin dia banting pas pulang mabuk. Sekarang dihancurin lagi!" Omel Silvia.

Andi hanya menghela napas. "Itu tadi juga habis mabuk Mi. Setengah sadar dia ngomong panjang pun percuma, rumah bisa berantakan."

"Masa sih Pi?"

"Coba lihat matanya yang merah tadi."

"Ck beneran minta disunat lagi anak itu!" Desis Silvia kesal.

"Anak Mami juga Mi. Kan Mami yang melahirkan," balas Andi santai.

Silvia gelisah. "Mami takut kalau dia tetap keras kepala dan pilih asrama. Gimana kalau dia kabur?"

"Gak bakal senakal-nakalnya Angga dia gak akan sejauh itu. Papi yakin dia pilih opsi pertama. Sekarang mending tidur besok Papi kerja." Andi memeluk pinggang istrinya, mengajaknya masuk kamar di lantai dasar. Maklum umur sudah tak muda, malas naik-turun tangga.

Terpopuler

Comments

tinie

tinie

dijudul, cuplikanya Kesya TPI disini up Naya, atau Kanaya
sebelum jauh coba di revisi dulu

2025-10-01

0

Siti Nina

Siti Nina

Mampir thor salam kenal kesan pertama menarik ceritanya 👍👍👍 lanjut thor semangat up nya 💪💪💪

2025-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Dia Pacar Kanaya Ma
2 Bab 02 Gue Ini Spek Setia
3 Bab 03 Asal Ceweknya Dia
4 Bab 04 Anak Kandung Atau Anak Pungut
5 Bab 05 Papi Tonjok Beneran Kamu
6 Bab 06 Cium Gue
7 Bab 07 Save Calon Suami
8 Bab 08 Ini Toilet Cewek Kak
9 Bab 09 Selingkuh
10 Bab 10 Gue Calon Suami Lo
11 Bab 11 Mau Jelasin Apa Lagi?
12 Bab 12 Kalau Iya Tamat Gue!
13 Bab 13 Lo Pikir Gue Gatotkaca
14 Bab 14 Atau Kita Langsung Nikah Besok?
15 Bab 15 Lo Gila Angga! Lo Bener-Bener Gila!
16 Bab 16 Gue Egois
17 Bab 17 Kak Lo Demam?
18 Bab 18 Angga, Kevin, Pernikahan Rahasia.
19 Bab 19 Siapa Istri Lo?
20 Bab 20 Musuh? Sandiwara?
21 Bab 21 Nomor Tak Dikenal
22 Bab 22 Sibuk Pacaran Sama Cowoknya
23 Bab 23 Siapa Yang Sakit?
24 Bab 24 Tidur Yang Nyenyak Ya
25 Bab 25 Minimal Gue Setia
26 Bab 26 Jangan Bilang Mereka Bareng
27 Bab 27 Mau Ngapain?
28 Bab 28 Kuping Gue Pasti Error
29 Bab 29 Punya Hutang Penjelasan
30 Bab 30 Duduk Sini Samping Gue
31 Bab 31 Mau Apa Kalian Sebenarnya
32 Bab 32 Lo Diapain?
33 Bab 33 Pertunjukannya
34 Bab 34 Putusin Cowok Lo
35 Bab 35 Semoga Kita Bisa Jadi Teman
36 Bab 36 Kecelakaan
37 Bab 37 Lo Makin Berani Ya?
38 Bab 38 Riska?
39 Bab 39 Gue Cuma
40 Bab 40 Saudara Aku Yang Sakit
41 Bab 41 Hukuman Apa Lagi?
42 Bab 42 Selingkuh?
43 Bab 43 Lo Terlalu Kepo
44 Bab 44 Ketimbang Nganggur
45 Bab 45 Lebih Tepatnya Suami
46 Bab 46 Penakut
47 Bab 47 Lo Kenal Sama Kevin?
48 Bab 48 Gak Usah Isi Pulsa!
49 Bab 49 Kecil-Kecil Cabe Rawit
50 Bab 50 Pengkhianat
51 Bab 51 Doyan Yang Gratisan
52 Bab 52 Dikasih Hati Malah Minta Jantung
53 Bab 53 Tanggung Jawab Gue!
54 Bab 54 Istri Durhaka
55 Bab 55 Gak Kangen Main Sama Gue Apa!
56 Bab 56 Apa Lo Suka Sama Gue?
57 Bab 57 Siapa Lawannya Malam Ini?
58 Bab 58 Kamar 305
59 Bab 59 Saudara Atau Mantan?"
60 Bab 60 Cewek Genit
61 Bab 61 Gak Gratis
62 Bab 62 Salah Paham?
63 Bab 63 Mau Mandi Bareng?
64 Bab 64 Gak Suka Berbagi!
65 Bab 65 Bakal Kecewa Nanti
66 Bab 66 Segampang Itu? Apa Gak Berlebihan?"
67 Bab 67 Foto Kita?
68 Bab 68 Kanaya Lo Gila
69 Bab 69 Kaki Gue Sakit
70 Bab 70 Jebakan?"
71 Bab 71 Lo Punya Ilmu Ngilang?
72 Bab 72 Depan Rumah Kamu
73 Bab 73 Bahagia Sama Pilihan Kamu
74 Bab 74 Tiba-Tiba Banget Berubah?
75 Bab 75 Peluk-Pelukan
76 Bab 76 Kita Bisa Kapan Aja Cerai
77 Bab 77 Cium Gue Di Depan Dia?
78 Bab 78 Lo Lupa Malam Pertama
79 Bab 79 Dia Cowok Gue Juga Cowok
80 Bab 80 Siapa Yang Udah Menghamili Lo
81 Bab 81 Ngambek
82 Bab 82 Tentang Kehamilannya Dulu?
83 Bab 83 Gak Punya Pacar Punyanya Istri
84 Bab 84 Gadis Yang Selama Ini Dia Incar
85 Bab 85 Merusak Dua Hubungan
86 Bab 86 Nungguin Lo Pulang
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 01 Dia Pacar Kanaya Ma
2
Bab 02 Gue Ini Spek Setia
3
Bab 03 Asal Ceweknya Dia
4
Bab 04 Anak Kandung Atau Anak Pungut
5
Bab 05 Papi Tonjok Beneran Kamu
6
Bab 06 Cium Gue
7
Bab 07 Save Calon Suami
8
Bab 08 Ini Toilet Cewek Kak
9
Bab 09 Selingkuh
10
Bab 10 Gue Calon Suami Lo
11
Bab 11 Mau Jelasin Apa Lagi?
12
Bab 12 Kalau Iya Tamat Gue!
13
Bab 13 Lo Pikir Gue Gatotkaca
14
Bab 14 Atau Kita Langsung Nikah Besok?
15
Bab 15 Lo Gila Angga! Lo Bener-Bener Gila!
16
Bab 16 Gue Egois
17
Bab 17 Kak Lo Demam?
18
Bab 18 Angga, Kevin, Pernikahan Rahasia.
19
Bab 19 Siapa Istri Lo?
20
Bab 20 Musuh? Sandiwara?
21
Bab 21 Nomor Tak Dikenal
22
Bab 22 Sibuk Pacaran Sama Cowoknya
23
Bab 23 Siapa Yang Sakit?
24
Bab 24 Tidur Yang Nyenyak Ya
25
Bab 25 Minimal Gue Setia
26
Bab 26 Jangan Bilang Mereka Bareng
27
Bab 27 Mau Ngapain?
28
Bab 28 Kuping Gue Pasti Error
29
Bab 29 Punya Hutang Penjelasan
30
Bab 30 Duduk Sini Samping Gue
31
Bab 31 Mau Apa Kalian Sebenarnya
32
Bab 32 Lo Diapain?
33
Bab 33 Pertunjukannya
34
Bab 34 Putusin Cowok Lo
35
Bab 35 Semoga Kita Bisa Jadi Teman
36
Bab 36 Kecelakaan
37
Bab 37 Lo Makin Berani Ya?
38
Bab 38 Riska?
39
Bab 39 Gue Cuma
40
Bab 40 Saudara Aku Yang Sakit
41
Bab 41 Hukuman Apa Lagi?
42
Bab 42 Selingkuh?
43
Bab 43 Lo Terlalu Kepo
44
Bab 44 Ketimbang Nganggur
45
Bab 45 Lebih Tepatnya Suami
46
Bab 46 Penakut
47
Bab 47 Lo Kenal Sama Kevin?
48
Bab 48 Gak Usah Isi Pulsa!
49
Bab 49 Kecil-Kecil Cabe Rawit
50
Bab 50 Pengkhianat
51
Bab 51 Doyan Yang Gratisan
52
Bab 52 Dikasih Hati Malah Minta Jantung
53
Bab 53 Tanggung Jawab Gue!
54
Bab 54 Istri Durhaka
55
Bab 55 Gak Kangen Main Sama Gue Apa!
56
Bab 56 Apa Lo Suka Sama Gue?
57
Bab 57 Siapa Lawannya Malam Ini?
58
Bab 58 Kamar 305
59
Bab 59 Saudara Atau Mantan?"
60
Bab 60 Cewek Genit
61
Bab 61 Gak Gratis
62
Bab 62 Salah Paham?
63
Bab 63 Mau Mandi Bareng?
64
Bab 64 Gak Suka Berbagi!
65
Bab 65 Bakal Kecewa Nanti
66
Bab 66 Segampang Itu? Apa Gak Berlebihan?"
67
Bab 67 Foto Kita?
68
Bab 68 Kanaya Lo Gila
69
Bab 69 Kaki Gue Sakit
70
Bab 70 Jebakan?"
71
Bab 71 Lo Punya Ilmu Ngilang?
72
Bab 72 Depan Rumah Kamu
73
Bab 73 Bahagia Sama Pilihan Kamu
74
Bab 74 Tiba-Tiba Banget Berubah?
75
Bab 75 Peluk-Pelukan
76
Bab 76 Kita Bisa Kapan Aja Cerai
77
Bab 77 Cium Gue Di Depan Dia?
78
Bab 78 Lo Lupa Malam Pertama
79
Bab 79 Dia Cowok Gue Juga Cowok
80
Bab 80 Siapa Yang Udah Menghamili Lo
81
Bab 81 Ngambek
82
Bab 82 Tentang Kehamilannya Dulu?
83
Bab 83 Gak Punya Pacar Punyanya Istri
84
Bab 84 Gadis Yang Selama Ini Dia Incar
85
Bab 85 Merusak Dua Hubungan
86
Bab 86 Nungguin Lo Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!