Eva Calista, seorang siswa jenius berusia 17 tahun, terjebak dalam sebuah cerita novel yang membuatnya tertarik. Saat membaca tentang penindasan yang dilakukan protagonis terhadap antagonis, Eva merasa tidak tahan dan tertidur karena kelelahan.
Namun, saat terbangun, Eva menemukan dirinya berada di tubuh antagonis saat masih bayi. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi ada sebuah sistem yang muncul dan menjelaskan bahwa Eva telah bereinkarnasi ke dalam cerita novel.
Sistem tersebut memberitahu Eva bahwa ia harus mengarungi peran sebagai antagonis dan mengubah jalannya cerita. Eva harus menggunakan kecerdasan dan kemampuan analitisnya untuk memahami sistem dan mengubah nasibnya sebagai antagonis.
Dengan sistem yang menemani dan membantu, Eva mulai menjelajahi dunia cerita novel dan menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Apakah Eva bisa mengubah jalannya cerita dan menjadi antagonis sejati? Cerita ini akan membawa Anda ke dalam petualangan yang menarik dan penuh kejutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Selama di kelas, Reva mengawasi Erika. Reva merasa ada yang disembunyikan oleh Erika. Namun, dirinya tak tau apakah rahasia itu penting atau tidak. Apalagi, mengingat sistem mengatakan bahwa Erika bisa jadi sebuah kunci dalam satu permasalahan. Dirinya harus mengawasi dia dengan baik.
"Ada yang nggak beres?" tanya Laila yang melihat Reva seperti seorang pemburu yang mengawasi buruannya.
"Dia, ada yang aneh dengan dia," bisik Reva
"Lo bener. Dia sekilas mirip perempuan lugu, namun sorot matanya seperti pemangsa." ujar Laila
Reva terkejut saat Laila mengatakan itu dengan santainya.
"Lo juga ngerasain keanehan dia?" Reva takjub dengan insting Laila. Jika dirinya merasa aneh, hal itu karena dia tau jalan ceritanya yang asli dan ada sistem yang memberitahunya bukan murni insting dia. Sedangkan Laila berbeda, dia menggunakan instingnya sendiri. Hal itulah yang membuat Reva takjub dengan Laila.
"Tentu, gue terlalu lama bergaul dengan lo yang selalu curiga dengan orang dan orang itu memang punya niat tersembunyi. Dan mereka semua mirip, termasuk dia dan anak baru satunya lagi," jawab Laila
Reva menatap Laila takjub. Memang dalam hal ini, Laila adalah partner sempurna bagi Reva.
"Ya, dan kita harus waspada dengan mereka berdua," balas Reva
Dia tak ingin kehidupan damainya terusik begitu saja.
"Tentu, gue juga bakal cari tau tentang mereka hingga ke akar," tekad Laila.
Laila itu seperti lautan yang tenang, namun tak ada yang tau bagian terdalam lautan. Laila yang tenang, namun memiliki sikap tegas dan kejam di dalam. Dia akan menghancurkan siapapun yang berhasil mengusik dirinya, keluarga maupun orang terdekatnya. Meskipun targetnya tidak bersalah, namun jika dia mengusik orang-orang berharga baginya, bagi Laila mereka tetaplah penjahat.
"Karena inilah gue narik lo ke sisi gue, Laila. Terlalu bahaya kalau lo jadi musuh gue," batin Reva
Mengingat bagaimana Laila membela Ellie dalam cerita aslinya dan membuat Reva yang asli sengsara. Eva yang kini menjadi Reva, mana mau mengalami hal yang sama sesuai cerita aslinya. Reva saat ini adalah Reva yang mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Dirinya adalah seorang yang pendendam. Dirinya adalah rubah, terlihat manis diluar namun licik di dalam.
...****************...
Kantin Sekolah
Seperti biasa, kantin begitu ramai dengan para siswa yang sedang beristirahat. Sejak Reva dan yang lainnya masuk area kantin, semua siswa melihat ke arah mereka. Teman-teman Mason yang selama ini jarang bergabung karena kesibukan mereka, kali ini mereka bisa bergabung.
"Lama tak lihat, Yufran." ujar Aura yang melihat Yufran dan yang lain bergabung bersama mereka. Biasanya hanya Mason yang akan ikut bergabung.
"Tentu, gue baru pulang jadi lo baru lihat gue,"
"Heh, lo cuma nanyain Yufran, kita berdua?"
"Lama tak jumpa Andri, Bagas!" sapa Reva
"Lama tak jumpa bu bos!" ujar mereka serempak.
Ya, Yufran dan yang lainnya baru saja kembali dari urusan mereka masing-masing. Yufran dengan bisnis keluarga, Andri dengan lomba balap mobil internasional dan Bagas sebagai model.
"Gimana sekolah, ada yang baru kah?" tanya Andri yang melihat-lihat sekolah mereka setelah sekian lama.
"Ada, ada anak baru. 2 murid baru," ujar Cia
"Murid baru?" tanya Yufran
"Yap, di kelas gue sama Mason." ujar Aura
"Kalau kelas Mason, berarti di kelas gue dong!" teriak Andri
"Emang lo nggak lihat tadi?" heran Yufran yang melihat Andri syok saat mengetahui ada murid baru
"Dia sejak tadi tidur. Mana tau dia kalau ada murid baru," ujar Mason yang sejak tadi diam dan bermain jari jemari Reva.
Dalam pertemanan mereka, memang mereka bukan berasal dari satu kelas yang sama. Hanya Reva dan teman-temannya yang berada di dalam satu kelas yang sama, yaitu IPA 1. Itu pun berkat koneksi keluarga Reva karena Reva yang meminta.
Sedangkan Mason satu kelas dengan Andri di kelas IPA 2 dan Yufran serta Bagas berada di kelas IPS 1.
"Maaf, bolehkah aku bergabung dengan kalian?" tanya seseorang dengan nada lembut yang dibuat-buat. Di belakangnya ada gadis yang mengikutinya
Melihat kedatangannya, Reva yang awalnya tersenyum berubah menjadi datar. Begitupun juga yang lainnya kecuali Andri dan Mason.
"Kalian siapa?" tanya Andri yang melihat 2 wajah asing
"Orang yang baru kita bahas," ujar Aura
"Ohh," Andri mengamati mereka berdua. Sedangkan Reva hanya diam mengamati. Melihat reaksi teman-temannya, Reva merasa senang. Dia yakin bahwa semuanya akan tampak berbeda dari novelnya.
Banyak hal yang telah ia ubah. Pertama, kedatangan Ellie yang sedikit terlambat. Kedua, dia membuat Ellie datang tanpa koneksi dari keluarganya. Ketiga, dia tak bertemu dengan Kieran. Bagaimana Reva yakin bahwa Ellie belum bertemu dengan Kieran?
Tentu saja, karena dia tau bahwa Kieran tak ada di Indonesia. Dia saja bahkan menghindari teman-temannya dan melakukan hal besar untuk membalas keluarganya sendiri. Dan itu saja sudah berbeda dengan cerita novelnya.
Di novel Kieran baru membalas keluarganya saat dia ingin mendapatkan Ellie, saat dia jatuh cinta dengan Ellie. Bertemu dengan Ellie, membuat Kieran menemukan arti hidup bahkan dia tak segan untuk memusuhi temannya sendiri agar bisa dicintai oleh Ellie. Dan semua itu telah di ubahnya. Reva memang tak tau alasan kepergian Kieran kali ini. Namun, dia yakin itu berhubungan dengan pembalasan dendamnya sendiri.
Kemudian berdasarkan pengamatannya sendiri, teman-temannya kurang menyukai keberadaan Ellie dan Erika.
"Silahkan, masih ada tempat untuk kalian," ujar Reva mempersilahkan untuk mereka bergabung. Hal itu membuat semua orang melihat ke arah Reva dengan tatapan aneh. Yang berbeda hanyalah Mason. Mason malah terlihat senang saat Reva memperbolehkan Ellie dan Erika bergabung. Mason merasa bahwa Reva adalah orang yang baik.
"Reva, bolehkan aku bertukar tempat denganmu. Aku hanya mengenal Mason disini," ujar Ellie dengan lemah lembut.
Semua menatap tajam Ellie. Mason hanya diam, dirinya tak terlalu suka berurusan dengan urusan perempuan.
Andri yang awalnya merasa senang menjadi menatap Ellie marah. Dia sangat mendukung hubungan temannya dengan Reva. Dan ada hama yang ingin menghancurkan pasangan kesayangannya. Mana mungkin ia membiarkannya begitu saja.
"Lo siapa, bisa seenaknya mau minta tempatnya Reva. Reva itu tunangannya Mason, jadi tempatnya Reva ada di samping Mason," ujar Andri dengan nada yang sedikit dikeraskan.
Ucapan Andri yang bisa di dengar oleh siswa lain membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Yeah, emangnya lo siapa minta tempatnya Reva?" nada sindir tak lepas dari mulut Cia. Dia mulai memandang rendah Ellie yang secara terang-terangan ingin menggoda Mason
"Ellie minta maaf," ujar Erika yang merasa tak enak
"Apaan sih!!" kesal Ellie saat Erika memegang tangannya. Dirinya tak suka saat Erika memegang tangannya dan memerintahnya.
"Maaf, aku cuma hanya ingin dekat dengan Mason yang satu kelas denganku. Hanya itu aja, kok," alasan yang dilontarkan Ellie membuat Reva tersenyum kecil
"Mason, kamu ingin mengobrol dengannya?" tanya Reva
"Tidak, aku hanya ingin makan. Lanjut maka aja yuk," Mason menyuapi Reva makanan miliknya
Hal itu dilihat Ellie. Ellie langsung mengepalkan tangannya kesal.
"Tuh, denger kan?" ujar Aura yang mengejek Ellie
Laila yang sejak tadi diam hanya mengamati setiap gerak gerik Ellie. Melihat Ellie yang kesal, membuat Laila tertawa kecil.
Tawa kecil itu didengar oleh Yufran. Yufran yang sejak awal menyukai Laila, diam-diam selalu mengamati Laila.
"Apa yang kau tertawakan?" tanya Yufran yang duduk tepat dihadapan Laila
"Lucu saja melihat monyet yang sedang kesal," ujar pelan Laila dan hal itu hanya bisa di dengar oleh Yufran sambil melirik Ellie. Yufran yang menyadari itu hanya tersenyum kecil dan langsung menatap tajam Ellie.
Merasa tak di terima, Ellie lun pergi begitu saja. Erika yang melihat itu ikut pergi. Namun sebelum pergi, Erika menyempatkan diri untuk meminta maaf.
"Dia sangat berbeda dengan Erika," ujar Aura
"Ya, sangat berbeda," ujar Cia
Mereka memandang kepergian Ellie dengan Erika dalam diam. Reva menyeringai melihat kejadian yang baru saja terjadi. Sungguh sangat menyenangkan baginya hari ini.
