YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Pertandingan antar sekte pun terus berlanjut dan silih berganti. Dan aturan yang di terapkan oleh panitia adalah, kalau dari satu sekte, sudah mengalami kekalahan tiga kali, berarti sekte itu di nyata kan Ter eliminasi dan gugur.
Setelah beberapa kali pertandingan dari sekte yang ber beda-beda, akhirnya li Mey mendengar kalau panitia memanggil nama sekte nya.
"Sekarang giliran sekte pedang darah melawan sekte naga neraka !!". Ucap tetua panitia ber kumandang.
Mendengar sekte pedang darah akan segera menurunkan salah satu anggota nya untuk bertarung, sorak Sorai penonton pun, mulai riuh membuat bising suasana sekitar arena.
Bagai mana penonton tidak tertarik untuk menonton, karna sekte pedang darah adalah sekte terkuat dan Ter besar di daerah dataran selatan. Dan setiap turnamen tahunan, sekte pedang darah lah yang selalu memegang juara nomor satu. Bahkan sekte-sekte besar dari daerah dataran barat pun tidak ada yang pernah menang saat melawan anggota dari sekte pedang darah.
Sekarang, sekte yang di bilang sekte terkuat itu, akan melawan sekte kecil yang masih misterius. Sudah jelas penonton sedikit meremehkan kan sekte naga neraka. Bahkan sampai ada yang berani mencemooh secara terang-terangan.
Tapi, lain hal nya dengan kaisar kerajaan dataran barat. Dia seperti mendukung sekte naga neraka yang masih misterius itu.
Mendengar banyak cemoohan dari para penonton. Li Mey hanya santai, tanpa menunjukan expresi apapun.
"Xio Bai, naik lah !! Habisi. Kalau lawan mu tidak mau menyerah !! Bungkam, mulut orang-orang yang telah meremehkan sekte naga neraka kita !!". Ucap li Mey, dengan nada yang begitu datar.
"Baik panglima Li Mey! Saya akan berusaha semampu saya !!". Jawab xio Bai kepada Li mey, sambil memberikan hormat. Lalu melangkah memasuki arena pertarungan.
Di dalam arena, sudah berdiri pria kekar, memakai baju merah berlogo pedang di punggung nya.
"Kirain! Lawan saya adalah dari sekte besar. Ternyata, hanya sekte kecil yang masih misterius ". Ucap si pria berbaju merah.
"Tolong! Tunjukan lah kemampuan mu, bukan cuma menunjukan gigi kotor mu !!". Jawab xio Bai mencoba untuk memprovokasi pihak lawan.
"Bangsaaat !! Lancang kamu!". Ucap si pria ber baju merah mulai Ter provokasi oleh ucapan xio Bai.
"Ring... Sring... Sring... ".
Pria berbaju merah langsung mencabut pedang dari sarungnya. Dan langsung melesat menyerang xio Bai dengan kecepatan tinggi.
Pedang pun terus beradu menjadi irama dalam pertarungan. Tapi, sampai beberapa puluh kali serangan, dari kedua belah pihak belum ada yang terluka.
"Lumayan juga kemampuan mu! bisa mengimbangi kecepatan ku !!".ucap pria berbaju merah, dengan bibir menyeringai.
"Tadi aku sudah bilang !! Jangan tunjukan gigi mu di depan ku! Gigimu itu membuatku ingin muntah! Mending, tunjukan saja kekuatan penuh mu! Agar kamu tidak menyesal kalau nanti mati !!". Ucap xio Bai, terus memprovokasi pihak lawan.
"Lancaaang !! Di kasih hati malah minta jantung!". Jawab pria ber baju merah, dengan muka penuh amarah.
Dengan raut wajah murka, pria berbaju merah mengangkat pedang dan mengarah kan nya ke langit.
"Padang darah penguasa jiwa !!". Gumam pria berbaju merah dengan suara parau.
Tiba-tiba, ujung pedang pria itu mengeluarkan siluet pedang raksasa berwarna merah darah. Tanpa menunggu lama, pria itu mengayun kan pedang nya ke arah xio bai, pedang raksasa itu melesat dan menghantam ke arah xio bai berdiri.
Tapi, xio bai hanya tersenyum, Seperti tidak ada niat untuk menghindar. Sampai banyak penonton yang merasa kasihan sama xio Bai. Di kira nya xio bai sudah putus asa, dan akan menerima serangan pedang raksasa itu tanpa menghindar sedikit pun.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".
Ledakan besar pun terjadi, saat pedang itu menghantam ke arah xio Bai. Tapi alangkah terkejutnya semua orang. Xio bai menahan pedang itu hanya menggunakan ujung jari telunjuk nya. Membuat siluet pedang raksasa itu langsung hancur, dan menimbulkan ledakan yang begitu besar.
"Mana. Mungkin!!". Ucap pria berbaju merah, sambil melangkah mundur menjauh dari xio bai.
"Ka.kamu monster!!". Ucap pria itu, dengan ucapan Ter bata-bata.
Tapi xio bai hanya tersenyum, sambil mengarah kan pedang nya ke arah si pria berbaju merah itu.
"Naga pemangsa!!". Dari ujung pedang xio bai, keluar siluet naga merah yang begitu mengerikan.
"Groarrr... Groarrr... Groarrr...".
Siluet naga merah itu meraung dan melesat kearah dimana si pria berbaju merah itu berdiri.
Kemudian, naga merah itu setelah dekat dengan si pria berbaju merah, langsung menyemburkan api besar yang begitu mengerikan. Dalam sekejap saja, pria itu langsung hancur, menjadi abu yang berhamburan tanpa menyisakan darah setetes pun.
Semua penonton termasuk panitia, menatap ngeri ke arah xio bai. Mereka seolah tidak percaya dengan apa yang telah mereka lihat.
Akhirnya, tetua panitia pun buka suara, memecah kekagetan semua orang.
"Pemenang nya sekte naga neraka !!". Ucap panitia mengumumkan.
Lalu xio bai pun dengan santai nya keluar dari arena pertarungan. Lalu membungkuk setengah badan memberi hormat kepada gadis cantik yang ada di hadapan nya. Yang tiada lain, gadis itu adalah Li Mey.
"Lain kali, sisa kan daging nya sedikit.
Untuk makanan burung kecil ku ". Gumam li Mey, sedikit bercanda, walau bibir nya tidak mengukir senyum sedikit pun.
Mendengar candaan Li Mey, semua orang yang mendengar, menjadi lebih ngeri melihat panglima cantik itu.
"Sekte naga neraka, sebenar nya, kumpulan orang-orang seperti apa mereka itu ?! Aku menjadi ngeri melihat nya!!". Ucap salah satu sekte, yang berada di daerah dataran barat.
Akhir nya, pertarungan pun di lanjutkan kembali dengan sekte-sekte yang lain nya. Mereka saling menunjukan kekuatan untuk menjadi yang terkuat.
Saling membunuh dan menghancur kan.
Kejam. Memang terlihat kejam, tapi inilah dunia kultivator. Yang lemah akan tersingkir, sedangkan yang kuatlah yang akan tetap bertahan sampai puncak.
Karna hari mulai sore, akhirnya pertarungan pun di tunda sampai besok.
Kemudian li Mey dan ke Lima anggota nya, langsung meninggal kan tempat itu, untuk pulang kepenginapan.
Malam hari pun tiba.
Seperti biasa, semua murid duduk dengan posisi lotus, termasuk li Mey, dia melakukan hal yang sama. Mereka semua selalu melakukan kultivasi di setiap waktu senggang, untuk meningkatkan kekuatan yang belum ter asah. Setelah melakukan kultivasi, tubuh mereka langsung bugar, bahkan lebih bugar dari pada di saat bangun tidur, itulah efek kultivasi sang kultivator.
Kini tak terasa pagi pun sudah datang menjelang. Merekapun bersiap untuk melakukan pertandingan selanjutnya.
Sekarang, area luar arena, sudah di penuhi oleh orang-orang dari berbagai sekte yang ber beda. Termasuk sekte naga neraka, mereka pun sudah berdiri, menunggu untuk mendapat giliran bertarung dalam turnamen ini.
Dan sekarang, yang mendapat giliran pertama, untuk melakukan pertandingan adalah.
sekte naga neraka melawan sekte kapak merah.
