NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 19.

Lalu ...

Gala merasakan dahinya disentil, sakit pipinya dicubit tapi ia lanjutkan aksinya.

Bibirnya tersenyum merasakan pelukan kehangatan, tubuh syahla memang kurus sehingga membuatnya mudah untuk mengungkungnya.

Tapi anehnya, tak ada perlawanan seolah ia pasrah saja.

Ia merasakan lagi sesuatu yang melawannya entah dari mana, kali ini rambutnya terasa dijambak.

Ia tak ingin menghentikannya, ia lelaki normal juga dan belum pernah merasakan pergulatan hebat dengan wanita manapun bahkan dalam mimpi sekali-pun belum Pernah.

"Mas Gala!" suara teriakan wanita itu mengejutkannya juga membangunkannya.

Matanya terbuka pelan khas orang bangun dari dunia yang dibilang mimpi itu, ia lihat syahla berada disampingnya—tidur miring sembari menatap aneh padanya—gala memikirkan sesuatu.

Bukan kah aneh, istrinya kan ada dalam kungkungannya dan ia berada diatas tubuhnya untuk siap dia terkam.

Gala melirik pada sesuatu yang ia peluk dalam posisi tengkurap, matanya melebar sadar akan sesuatu yang menyebalkan dan sangat memalukan.

"Sialan!" umpat Gala lalu melemparkan bantal guling yang ia naiki yang sebenarnya bukan syahla didunia nyata.

Gala bangun dan terduduk diikuti syahla yang lagi-lagi menatapnya aneh, posisi mereka berhadapan membuat syahla bisa menatap wajah suaminya secara keseluruhan.

"Kamu kenapa, mas? Mimpi apa gimana? Bisa-bisanya bilang aku 'Ssss, diamlah' lalu cium-cium guling," umbar Syahla menceritakan apa yang ia lihat.

"Kamu ketempelan atau apa? Senyum-senyum lihat guling kaya lihat cewek cantik aja, aneh banget," tambah Syahla menyelidiki tiap sudut lelaki itu.

Sedangkan gala, jangan tanya! Lelaki itu sudah kepalang malu, kupingnya merah dengan pipi merona namun segera ia alihkan pandangannya dari wanita dihadapannya.

"Jangan bilang ... Kamu tadi mimpi basah," duga Syahla membuat gala segera menatapnya dengan mata membola, salah tingkah, memalukan ahhhh ... Itu yang gala rasakan.

Gala memalingkan wajahnya sembari memejamkannya juga, kesal dan merutuki dirinya dalam hati.

"Sialan! Ternyata cuma mimpi," keluhnya dalam hati yang terdalam.

"Bener gak, mas?" tanya Syahla kepo.

Gala sangat malu untuk sekedar menjawabnya saja, ini kali pertama ia rasakan yang namanya pejantan normal. Selama ini ia pikir dirinya tak normal karena efek trauma yang membuatnya harus minum obat penenang setiap kali ingatan itu terlintas.

Tak hanya itu, ia juga sangat benci wanita karena tragedi saat kuliah di luar negri dimana paranoidnya semakin parah.

Menjadikan dirinya pria yang tak suka disentuh dan akan menghajar tanpa ampun wanita-wanita yang mendekatinya.

Tapi syahla, apa yang dimiliki gadis itu? Sejak bertemu ia merasakan iba pada kahidupannya dan membuatnya teringat akan masa lalunya bersama sang mama.

Bahkan sampai saat ini, ia tak melakukan kekerasan pada fisiknya malah seolah ingin bersikap hangat padanya. Seperti sikapnya pada sang ibu dan ketiga adik perempuannya.

Seperti itulah gala.

Matanya menatap manik mata istrinya, apa ia sudah sembuh? Pikirnya.

Ia sudah lama tak menyentuh obat penenang setelah bersama syahla, bahkan entah dimana obatnya itu kini.

Baginya syahla seperti obat penenangnya secara alami.

"Sudahlah, ayok kita sholat! Sudah hampir pagi," ajak Syahla bangkit dari tempatnya melupakan kejadian yang membingungkan diwaktu subuh.

Namun seolah tak ingin jauh, gala segera menarik tubuh istrinya dan membawanya kedalam pelukan hangatnya.

"Sebentar saja," ucap Gala memejamkan matanya merasakan kehangatan itu secara nyata dan ia menyadari sesuatu, ia sembuh walau pun baru syahla yang ia sentuh.

Sempat menolak karena tak biasanya dipeluk pria, tapi akhirnya syahla diam saja saat suara lelaki itu memintanya.

Ini sentuhan pertama mereka sebagai pasutri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Syahla memasak sambil diam-diam melirik suaminya, otaknya benar-benar tak memahami apa yang sebenarnya terjadi. Kemarin gandi mengatakan bahwa abangnya bernama gala itu pria yang sangat aneh, dia anti wanita bahkan bersentuhan pun sangat alergi tapi tadi pagi dan selama ini ...

Wanita itu menggelengkan kepalanya, membuang segala pikiran yang melayang didalam benaknya, ia pasti sudah terkontaminasi oleh perkataan tak berdasar adik iparnya.

Semuanya berbanding terbalik, gala normal dan gak aneh seperti yang di ucapkan gandi.

Sasa lihat gala membaca sesuatu di tabletnya, begitu serius hingga ia menatapnya pun lelaki itu tak menyadarinya sedikitpun. Ini hari minggu jadi lelaki itu tengah bersantai ria, berdiam diri di rumah seperti sedang menjaganya, mengawasinya juga menemaninya.

Di sudut mana syahla berada disana ada gala yang terlihat, seperti perangko yang tak bisa jauh dari amplop surat cinta. Cieeeeee ...

Ia mematikan kompornya setelah masakannya sudah matang lalu memasukkannya kedalam mangkuk yang cukup untuk masakan semur ayam, ia duduk di kursi meja makan tepat dihadapan gala.

"Mas gak kerja?" tanya Syahla menatap wajah suaminya yang masih anteng dengan gawainya.

"Ada apa gitu?" tanya Gala balik tak menjawab pertanyaan syahla.

"Gak apa-apa," jawab Syahla memanyunkan bibirnya kesal.

Gala menghentikan aktivitasnya lalu menaruh gawainya, ia menyesap kopi hitamnya sedikit.

Setelah menaruh cangkir kopinya ia beranjak dari tempatnya duduknya, "Mau jalan-jalan, ayok pergi sekarang!" ajak gala tiba-tiba.

Senyum terlukis dibibir syahla, "Serius?" tanyanya untuk meyakinkan.

"Iya! Jangan lupa ganti baju elo," jawab Gala dengan suara jelas disaat kakinya masih melangkah keluar dapur.

"Asyik!" seru Syahla merentangkan kedua tangannya ke atas.

Wanita itu beranjak dari tempat duduknya, ia berlari cepat hingga melewati gala yang masih berjalan.

"Bener, ya. Awas kalo enggak! Aku gak akan kasih jatah sebulan," ujar Syahla terdengar ambigu ditelinga gala lalu ia berlalu menuju kamarnya dengan senyum riang.

Gala terdiam, ia menghentikan langkahnya. 'Jatah', otaknya berpikir dengan keras. Apa maksudnya dengan kata itu?

Namun bibir lelaki itu tersenyum salah tingkah dengan pipinya yang merona, pikirannya melayang pada hal yang intim. Ia sudah bisa membayangkan malam pertama mereka dengan suasana yang begitu menggairahkan, suara yang lembut nan merdu diiringi syahdunya cahaya temaram.

"Set dah, semalam mimpinya malam ini jadi kenyataan," gumam pria itu tak henti-hentinya tersenyum.

Ia merasa hidupnya kini sudah benar-benar normal, ia mulai bisa mencoba sesuatu yang dulunya ia pikir mustahil. Dengan syahla, wanita yang sudah halal untuknya akan ia berikan kewajiban yang berupa nafkah batin itu.

"Ok, baby. Gue tunggu nanti malem," gumamnya pelan bahkan tak mungkin bisa sasa dengar.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil, pasutri itu tak berhenti tersenyum kala mengingat apa yang ada dalam pikiran masing-masing.

Syahla, hati dan pikirannya senang karena walau mendadak tapi ia bahagia bisa diajak pergi oleh suaminya untuk kali pertama.

Sedangkan gala, benaknya digerayangi malam indah bersama wanita yang tak pernah bisa ia lakukan sebelumnya.

Mustahil tapi kini ia akan mencobanya dengan syahla, tak lupa ia mencari sesuatu tentang hal intim antara suami dan istri agar malam indah itu lancar dan tak ada kecanggungan.

Jalan-jalan berlalu dengan mentari cerah menerangi sekitar alam itu, hati mereka terang seterang cahaya indah sang surya itu.

Sampailah mereka di tempat yang tak pernah syahla pikirkan.

"Kita ke mall?" tanya Syahla menoleh pada suaminya.

"Iya, kenapa?" Gala menjawabnya sembari melepaskan seatbeltnya.

"Aku gak mau kesini, kita ke bioskop atau ketempat yang lain saja. Panti asuhan misal," ucap Syahla menolaknya.

Gala melirik sasa, "Panti asuhan."

"Iya, kan mas janji mau ajak aku kesana kalo libur kerja," ucap Syahla mengingatkan.

Tentu gala terkejut, apa ia bener tak salah dengar? Atau memang benar, istrinya itu lebih suka tempat yang seperti itu ketimbang jalan-jalan menghabiskan uang di mall.

"Beli beberapa barang dulu kalo mau ke panti," ujar Gala yang langsung turun tanpa bicara lagi.

Syahla hanya mengikuti kemana suaminya pergi, belanja apa ia pun hanya diam dan menuruti apa saja yang harus dibeli hingga setumpuk makanan dan mainan pun dibeli.

Mereka pergi ke panti asuhan dimana gala dahulu tumbuh disana, ada arhan dan ari yang menjaga tempat itu sambil menjaga dan mengawasi anak-anak bermain.

Rumah yang sudah beberapa kali direnovasi itu kini terlihat kokoh dengan bahan yang diganti dengan kualitas yang baik, tak ayal jika banyak yang mulai melirik panti asuhan tersebut.

Dari mahasiswa hingga pemerintah mulai banyak yang berderma untuk membantu pengeluaran panti, bahkan anak-anak panti sudah berjumlah mencapai puluhan ditempat itu.

Pohon mangga masih berdiri ditaman, menjadi atap yang ada dibawahnya alat-alat permainan anak-anak. Juga bunga warna-warni yang ditanam berjejer rapi menghiasi halaman rumah tersebut.

Gala memarkirkan mobilnya didepan garasi yang tersedia di panti, sudah penuh karena keluarga askara menyediakan kendaraan untuk mereka. Juga ada beberapa mereka yang sudah bekerja tapi masih tinggal di panti.

Mereka seperti keluarga, tanpa melihat dari mana asal-usul mereka yang penting mereka saling mengasihi dan menyayangi kepada siapapun sebagai sesama makhluk.

Saat gala datang semua anak panti langsung berkerumun, menunggu abangnya keluar dari mobilnya.

"Bang gala!" teriak anak kecil berusia 4 tahunan.

Mereka menyambut abang yang sudah mereka anggap seperti kakak kandung sendiri.

"Hai adik-adik kalian sehat?" tanya Gala merangkul mereka satu persatu.

"Sehat dong, Bang," jawab mereka serentak.

Syahla terharu akhirnya bisa bertemu adik-adik suaminya yang mereka urus dipanti, namun juga matanya membulat karena ada seseorang yang sangat ia kenal dari kampung kelahirannya.

"Kang ari," gumam Syahla dalam hati.

Tangannya gemetar, ia mulai merasakan ketakutan yang mendadak tapi ia tutupi karena disana ramai dan ada suaminya pula.

Meski ingatan tentang traumanya kembali muncul tapi ia segera menghempaskannya agar tak mengganggu pikirannya, ia memilih berbincang dengan anak-anak untuk mengalihkan rasa tegangnya.

Ari pun sama terkejutnya, ia melirik arhan yang tak jauh darinya berdiri.

"Cewek itu siapa? Kenapa datang sama bos?" tanya Ari sedikit tergagap.

"Masa elo gak tahu, itu bininya si bos yang ia nikah-in pas lagi di Garut—pas kita nyari dodol," jawab Arhan dengan terkekeh pelan, bercanda.

Mana mungkin dia lupa ceritanya, bosnya dia di labrak pemuda yang lagi ngeronda dan dituduh bersetubuh dimesjid. Arhan justru merasa bersyukur karena sahabatnya bisa sembuh menjadi pria normal.

Berbeda dengan ari yang merasa kacau, kenapa juga harus neng syahla?

Perawat kampung yang ia taksir sampai ke ubun-ubun, yang ia lindungi dari orang jahat saat gadis itu ngontrak sendirian.

Kini ia merasa dunianya seakan roboh karena mawar putih yang ia jaga sudah jadi milik bosnya, dan ia sudah patah hati sebelum mengatakan kata cinta.

Ari hanya bisa menggigit jari telunjuknya, menerima pahitnya kenyataan hidup yang harus ia ikhlaskan.

"Patah lagi, hati gue," gumam Ari mengeluh.

Mereka saling memperkenalkan diri pada syahla, dimana tangan wanita itu hanya mengatup saja dan berpura-pura tak kenal kang ari—mafia garut yang banyak ditakuti preman pasar.

Yang namanya cukup terkenal karena sering mojok di di pasar terminal.

"Bang gala, ini ceweknya ya? Pacar abang yang abang ceritakan itu," tanya anak perempuan yang berusia 7 tahunan.

Gala tersenyum, "Cantik enggak?"

"Cantik dong," jawab para adik panti.

"Nanti bikin adek yang banyak, ya. Biar aku saja yang momong," ujar anak perempuan berambut kriting.

"Ok, Abang usahain biar banyak anak," jawab Gala seenak jidat.

Syahla membulatkan matanya, banyak anak, apa ia tak salah dengar?

Sasa menelan salivanya, bagaimana membayangkannya? Habis lahiran hamil lagi begitukah, pikirnya yang melayang-layang seperti layangan.

Sementara arhan dan ari saling tatap, banyak anak, apa gala bisa?

Mereka berdua terkekeh pelan, geli rasanya mendengar jawaban yang tak biasa itu. Secara mereka tahu seperti apa bosnya, namun kini serasa berbeda setelah ia menikah dengan cara yang dadakan itu.

"Gue bayangin si bos banyak anak, han. Pasti dia kewalahan mengasuhnya," ujar Ari berbisik pada arhan.

Arhan tersenyum, "Baguslah, dari pada dia mainin senjata mulu. Sekali-kali dia hamil-in cewek," sahut Arhan berbisik pula.

"Emang dia bisa bikinnya? Disentuh cewek aja langsung alergi," tanya Ari.

"Kita ajarin-lah, biar sekali tancap langsung jadi," jawab Arhan.

Mereka langsung bertos ria, bagaimana pun putra sulung Askara harus punya pewaris seperti itulah persaudaraan mereka, sangat dekat hingga masalah sepele pun akan mereka bantu dan selesaikan bersama.

...

....

Gala tengah mengobrol berdua dengan arhan, begitu serius sampai syahla tak dilirik sama sekali, entah apa yang harus wanita itu lakukan sekarang?

Di tengah ruangan ia hibur anak-anak kecil itu, sedangkan orang dewasa lainnya mulai sibuk berkutat didapur dan belakang—memasak dan mencuci pakaian penghuni panti—ia ingin bantu tapi dilarang karena syahla adalah tamu.

Jadilah ia hanya menemani anak-anak itu bermain, kadang ia menggendong bayi mungil yang masih berusia beberapa hari, juga menemani anak-anak perempuan menggambar dengan alat-alat menggambar yang baru mereka beli di mall tadi.

Ditengah kesibukan itu ari mendekatinya, lelaki itu duduk disampingnya dengan masih ada jarak beberapa anak.

" Hai, dah lama gak jumpa," sapa Ari menundukkan kepalanya.

"Eh, i-iya kang. Kabar neng baik, akang sendiri gimana?" sahut Syahla sedikit tergagap.

"Dah gak takut lagi sama akang, kan?" tanya Ari melirik sebentar lalu membantu anak perempuan menggambar kucing.

Syahla diam, rasa takut itu masih ada namun ia merasa yakin pria yang dikenal mafia itu takan melakukan hal buruk karena tempatnya berada cukup ramai.

"Sebenarnya akang sama mas gala itu punya hubungan apa?" tanya Syahla penasaran tanpa menjawab pertanyaan Ari.

Pertanyaan yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga.

"Dia bos aku neng," jawab Ari dengan tanpa sadar

"Apa! Bos," gumam Syahla terkejut, ia melirik ari lalu pada gala yang terkekeh bersama arhan.

Ssssstttt ... Syahla mulai bingung.

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!