NovelToon NovelToon
Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Anatasya menyembunyikan identitasnya sebagai putri bungsu keluarga konglomerat dari suaminya. Ia membantu Adrian membuka perusahaan. Tapi siapa sangka ternyata Adrian tidak pernah mencintai Anatasya, dia bahkan jijik dengan bau amis yang melekat pada tubuh istrinya.

Suatu hari, Adrian menceraikan Anatasya dan mengungkapkan bahwa dia memiliki pacar, yaitu Clara, seorang wanita kaya dan cantik yang merupakan adik sepupu dari keluarga Santoso.

Anatasya merasa hancur dan terhina. Tasya akan membuat orang yang menyakiti nya membayar mahal dibantu oleh ketiga abangnya. Damian, Julian dan Rafael.

Ketiga Abangnya tidak akan membiarkan adik bungsu mereka terluka.

Bagaimana reaksi Adrian dan keluarga nya setelah mengetahui jika wanita yang selama ini mereka hina adalah putri konglomerat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Kakak sepupu?

"Ibu, Ayah!" pekik Anatasya riang begitu ambang pintu rumah terlihat. Senyum lebar tak bisa ia sembunyikan.

Di ruang tengah, Julian dan Rafael sudah menanti. Kehangatan langsung terasa begitu mata mereka bertemu.

Tanpa ragu, Anatasya berlari dan langsung memeluk kedua orang tuanya sekaligus. Erat dan penuh kerinduan.

"Tasya, anak ibu sayang, ibu sungguh sangat merindukanmu," ucap Linda lembut, sembari membalas pelukan putrinya dengan erat.

"Tasya juga kangen sekali dengan Ibu dan Ayah! Rasanya sudah lama sekali tidak bertemu," sahut Anatasya antusias, menyandarkan kepalanya di bahu sang ayah. "Bagaimana kabar kalian? Apakah semuanya baik-baik saja di sini?" tanyanya kemudian, melepas pelukannya namun tetap menggandeng tangan kedua orang tuanya.

"Tasya, ibu dengar mantan suamimu dan anak haram Paman mu datang untuk mengganggu mu, apa benar? jika benar, berani sekali mereka mengganggu putri kesayanganku." ucap Linda menatap wajah sang putri.

Mendengar pertanyaan ibunya, senyum di wajah Anatasya sedikit meredup. Ia menggenggam erat tangan kedua orang tuanya, mencoba menyalurkan ketenangan yang sebenarnya sedang ia kumpulkan.

"Ibu dan Ayah tidak perlu khawatir," ucap Anatasya, berusaha menyunggingkan senyum meyakinkan. "Memang kemarin sempat ada sedikit... kesalahpahaman. Tapi sekarang semuanya sudah baik-baik saja kok. Tasya bisa menghadapinya."

Ia menarik napas sejenak, menatap mata kedua orang yang sangat dicintainya itu satu per satu. "Tasya sudah dewasa, Ibu, Ayah. Kalian sudah mengajarkan Tasya banyak hal untuk menjadi perempuan yang kuat. Jadi, percayalah pada Tasya ya? Tasya pasti bisa menjaga diri."

Anatasya kembali memeluk kedua orang tuanya, kali ini lebih untuk menenangkan mereka daripada dirinya sendiri. "Yang terpenting sekarang, Tasya sudah di sini. Kita bisa menghabiskan waktu bersama, kan? Itu yang paling Tasya rindukan."

"Tapi tidak bisa dibiarkan sya, Jerry dan putri nya yang haram itu harus menanggung konsekwensinya. Kalau untuk mantan suamimu, kakak-kakak mu pasti sudah melakukan sesuatu. Terbukti saat ini dia sedang meminta sokongan dana untuk perusahaan nya yang hampir kolaps." ucap Gerald pada putrinya.

Tanpa kata Anatasya memeluk sang ayah. Ia sangat bersyukur terlahir di tengah keluarga yang hangat dan saling melindungi. Kenapa ia berpikir untuk mencari kebahagiaan lain padahal kebahagiaan yang sebenarnya ada di sini. Ia justru terjebak bersama dengan laki-laki seperti Adrian dan keluarganya yang hanya ingin memanfaatkan dirinya saja. Anatasya seperti wanita bodoh saja saat itu.

***

"CLARA!" Teriak Jerry.

Mawar, yang tengah menyesap teh hangatnya dengan tenang, menoleh cepat ke arah pintu begitu mendengar suara bentakan suaminya.

Raut wajah Jerry yang merah padam dan matanya yang menyalang langsung membuatnya khawatir.

"Jerry, ada apa?" tanyanya lembut, berusaha meredakan ketegangan yang tiba-tiba menyelimuti ruang keluarga.

Clara, yang sedang bersandar nyaman di sofa sambil membaca majalah, terlonjak kaget mendengar ayahnya membentak namanya. Dahinya berkerut dalam, mencoba mencerna kemarahan yang begitu tiba-tiba. "Ayah? Ada apa dengan Ayah? Kenapa Ayah membentak Clara?" tanyanya dengan nada bingung dan sedikit takut.

Namun, Jerry tak menggubris pertanyaan Clara. Matanya terus menatap tajam putrinya, seolah Clara adalah seorang pesakitan yang tertangkap basah melakukan kesalahan besar. "Apa yang kamu lakukan pada Tasya?" ulangnya dengan nada suara yang lebih rendah namun sarat akan amarah yang tertahan.

Clara semakin kebingungan. Jantungnya mulai berdebar tidak karuan. Tasya? Dari mana ayahnya tahu tentang Tasya?

"Tasya? Aku... aku tidak mengerti, Ayah. Siapa Tasya?" Clara berusaha mengelak.

Mawar bangkit dari duduknya, berjalan mendekati suaminya dengan raut wajah cemas. Ia meletakkan tangannya di lengan Jerry, mencoba menenangkannya. "Sayang, bicaralah baik-baik. Clara juga bingung dengan pertanyaanmu. Coba jelaskan ada apa sebenarnya."

Jerry menepis pelan tangan istrinya, tatapannya tak lepas dari Clara. Ada kekecewaan yang mendalam terpancar dari matanya. "Jangan berbohong, Clara! Ayah tahu semuanya! Ayah tahu kamu pasti sudah berbuat sesuatu pada Tasya." Suara Jerry meninggi lagi, tak mampu lagi menahan emosinya.

"Tapi Yah?" lirih Clara dengan nada gemetar, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Kenapa Ayah semarah itu. Emang siapa Tasya. Aku memang mengenal nama itu, tapi dia hanya seorang wanita miskin yang bisa saja menghancurkan hubunganku dengan Adrian."

Napas Jerry memburu, rahangnya mengeras menahan amarah yang membuncah. "Tasya itu kakak sepupumu, Anatasya Santoso. Dia putri bungsu keluarga Santoso. Seharusnya kamu mengambil hati dia bukan malah memusuhinya." bentaknya, suaranya menggema di ruangan itu. Jerry menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan tingkah putrinya.

Tubuh Clara menegang, jantungnya berdebar kencang bagai genderang perang.

'Apa! jadi benar, Dia? bukankah dia cuman wanita satu malam Rafael?'

"Dan sekarang kakak ku marah besar sampai jabatan ku di copot di perusahaan. Itu semua gara-gara kamu CLARA!" Jerry menunjuk putrinya dengan jari telunjuk yang bergetar. Kekesalan dan kekecewaan terpancar jelas dari matanya.

Clara terkesiap, tubuhnya gemetar hebat.

Ketakutan mencengkeram hatinya. Air mata yang sedari tadi tertahan akhirnya tumpah membasahi pipinya. Ia tak menyangka tindakannya akan berakibat separah ini. Dunia yang selama ini ia bangun terasa runtuh seketika. Tatapannya kosong, mencerminkan kebingungan dan penyesalan yang mendalam. Bagaimana bisa wanita yang ia pandang rendah ternyata memiliki ikatan keluarga yang begitu kuat dan berpengaruh? Dan bagaimana mungkin Rafael, pria yang sempat hadir dalam hidupnya, memiliki hubungan dengan keluarga sepupunya? Semua terasa begitu rumit dan di luar kendalinya.

"Jerry, tenanglah," Mawar mencoba meredakan amarah suaminya, suaranya lembut namun penuh harap" Biarkan Clara menjelaskan semuanya. Mungkin ada kesalahpahaman di sini."

Namun, Jerry tetap bergeming, menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Mawar!" serunya dengan nada frustrasi.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Gabriel! Dia sangat marah dan kecewa dengan apa yang Clara dan pacarnya lakukan pada putri kesayangan mereka! Kalian sudah keterlaluan! Menyakiti Tasya sama saja mencari masalah dengan seluruh keluarga Santoso, dan sekarang kita semua menanggung akibatnya!" Emosinya meluap, tergambar jelas di wajahnya yang memerah dan tatapan matanya yang tajam. Ia membuang muka, enggan menatap putrinya yang kini tampak semakin ciut di bawah tatapan penuh amarahnya.

Beban masalah yang menimpanya terasa semakin berat dengan kenyataan bahwa putrinya sendiri menjadi salah satu penyebabnya. Jerry pergi begitu saja setelah melampiaskan amarah pada putrinya.

"Kamu harus minta maaf pada Tasya!" desak Mawar pada putrinya, suaranya penuh kekhawatiran. "Jangan sampai Ayah kehilangan pekerjaan dan membuat kita jatuh miskin. Kamu tahu betul bagaimana sulitnya kita dulu."

Mata Mawar menerawang, seolah mengingat masa-masa sulit yang pernah mereka lalui. "Kita nggak mau kan jatuh miskin kembali setelah susah payah kita berada di sini," lanjutnya dengan nada getir. "Mama bahkan rela menjadi duri di pernikahan Ayahmu dulu, melakukan segala cara supaya kita bisa kaya dan hidup nyaman seperti sekarang. Jangan sia-siakan semua pengorbanan Mama, Clara." Ada nada penyesalan sekaligus pembelaan dalam ucapan Mawar. Ia ingin putrinya mengerti betapa besar ketakutannya akan kembali ke jurang kemiskinan.

Clara menatap ibunya dengan nanar. Ia baru menyadari betapa besar ambisi ibunya untuk mengangkat derajat keluarga mereka. Pengakuan Mawar tentang masa lalunya menusuk hatinya. Jadi, selama ini ibunya rela melakukan hal yang tidak terpuji demi dirinya? Rasa bersalah semakin menghimpit dadanya. Ia tahu ibunya hanya ingin yang terbaik untuknya, namun cara yang ditempuh ibunya kini justru menjadi bumerang bagi mereka.

"Tapi Ma..." Clara mencoba membela diri, suaranya tercekat. "Tasya... dia..."

"Tidak ada tapi-tapian, Clara!" potong Mawar dengan tegas, sorot matanya masih penuh kekecewaan.

"Kamu harus menemui Tasya dan meminta maaf padanya dengan tulus. Hanya itu satu-satunya cara untuk meredakan amarah Gabriel dan mungkin Ayah masih bisa mempertahankan pekerjaan ini. Mengerti kamu?"

Nada suara Mawar tidak terbantahkan, menunjukkan betapa gentingnya situasi yang mereka hadapi. Ia menatap Clara dengan harapan, berharap putrinya kali ini mau mendengarkannya dan bertindak dengan benar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Heny
Duh clra gk malu y sok kenal sok akrab
Heny
Knp clara dan anastasya gk saling knl y
Heny
Baru kaya dkt sdh sombong
Ma Em
Clara tdk ada kapok2 nya sdh minta maaf malah skrg bertambah gila mau membuat Tasya menderita , siap2 saja Clara pasti hidupmu akan hancur dan untuk bu Jamilah dan Adrian sekarang kamu baru sadar dan baru tau bahwa Tasya adalah anak seorang pengusaha sukses Adrian menyesalkan karena sdh membuang berlian hanya untuk kerikil yg tajam pasti akan menusukmu Adrian
Ma Em
Thor kapan waktunya Adrian dan keluarganya tau bahwa Anatasya adalah putrinya Santoso, mau tau reaksi Adrian dan keluarganya begitu juga dgn Clara dan usaha si Adrian bangkrut agar si Andin dan ibunya yg sombong itu merasakan hdp nya susah lagi.
Ma Em
Kenapa sih Anatasya sama ibunya Adrian ditampar kok diam saja Ana itu bkn sabar tapi kamu terlalu bodoh jadi orang masa setiap di buly sama keluarga Adrian dan selalu dihina Ana diam saja tdk melawan heran saja ada orang dihina ditampar biasa saja , coba tunjukan Ana pada Adrian dan Clara bahwa kamu benar putri bungsu santoso kayanya punya empat kakak yg sangat menyayangi Anatasya tapi waktu Ana dihina dan tampar kok tdk ada yg belain , jadi ga seru karakter si Anatasya nya terlalu lemah
Ma Em
Thor maaf up nya yg banyak lagi seru2nya habis , ga sabar mau tau Adrian dan keluarganya hancur.
Ma Em
Fans apaan begitu fanatik hanya membahayakan orang saja .
Ma Em
Adrian pasti menyesal karena sdh menyakiti dan menyia nyiakan putri dari keluarga Santoso malah memuja muja si anak haram dari keluarga Santoso si Clara, si Adrian sdh salah pilih berlian yg sdh ada digenggaman malah Adrian lepaskan dan di tukar dgn tembaga
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novelku berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Ma Em
Thor tambah dong bab nya lagi seru banget ingin melihat reaksi tiga orang ini Adrian, Winda dan Clara setelah tau kalau Tasya adalah putri bungsu pak Santoso ditunggu thor upnya lagi.
Ma Em
Clara ngaku2 adik Rafael padahal teman2 Rafael sdh tau adik Rafael adalah Tasya bakalan malu tuh si Clara yg pede banget ngaku dari keluarga Santoso apalagi si Adrian dan si Winda kalau tau Tasya putri bungsu Santoso bakal pingsan dia.
Ma Em
Adrian dan keluarganya menghina Anatasya kok ga berhenti2 hina Tasya coba tunjukan sama kamu Tasya bahwa kamu putrinya tuan Santoso bungkam tuh mulut si Clara yg cuma anak selingkuhan saja kok bangga juga sama si Adrian sama keluarganya agar si Adrian menyesal karena sdh membuang berlian dan ngambil yg imitasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!