Di khianati di hari pernikahan nya ,di kira suaminya mencintai dengan tulus , ternyata " Agnesia karo sumpit " hanya di jadikan bahan taruhan oleh suaminya , demi memenangkan kapal pesiar dan sebuah pulau.bukan hanya itu Agnesia juga di tuduh mencuri berlian dan akhirnya dia harus merasakan dinginnya penjara selama sepuluh tahun dalam keadaan hamil .
yuk ikuti ceritanya ,ini karya ke dua ku ya !
hasil imajinasi author sendiri .
maaf kalau banyak tipo ,,,😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEPULUH TAHUN KEMUDIAN
Sepuluh tahun kemudian .
" Bu Anes , anda di panggil kepala sipir untuk menghadap beliau di kantornya . " anes yang di panggil langsung berdiri dan bergegas melangkah keluar dari ruangan kantornya untuk menghadap kepala sipir .
" Yulia tolong kamu handle ini dulu ya , tak lama kok ." balas anes kepada asisten nya yang bernama Yuli itu .
" Baik Bu ." balas Yulia .
Klik !
" Eh , nes mari masuk , sini duduk dulu ." pak Heru selalu kepala sipir pun mempersilahkan kan Anes untuk duduk .
" bagaimana persiapan mu ? Apa semua sudah di prepare ?" tanya pak Heru memastikan tidak ada yang akan ketinggalan, karena satu Minggu lagi Agnes di jadwalkan bebas murni .
Sebenarnya Agnes tiap tahun selalu dapat remisi , baik idul Fitri , tahun baru , kemerdekaan Indonesia . Tapi Agnes tidak mau ambil remisi itu , karena dia ingin bebas murni . Karena bisnisnya pun juga berbasis di dalam penjara titipan itu .
Sedangkan untuk ana dia sudah pulang duluan , dia yang menjalan kan bisnis bersama diluar penjara , lebih tepatnya tiga tahun yang lalu ketika ibu nya meninggal karena struk , Ana terpaksa pulang karena anak nya tidak ada yang menjaga nya .
Anak mya ana sudah berumur sebelas tahun , dia sudah lulus SD dan sebentar lagi mau masuk Smp . Sedangkan komandan Akbar harus dinas di masa masa terakhirnya sebelum pensiun.
" Alhamdulillah ,semua sudah siap dan selesai pak ." balas Agnes.
" hem , baiklah semoga kamu setelah bebas dari sini , kamu tidak melupakan kami nak , kamu tidak melupakan pria tua ini ." jawab pak Heru dengan sendu dan mata yang berkaca kaca .
Tidak bisa di pungkiri , sepuluh tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalin ikatan persaudaraan, anes sudah di anggap seperti anak nya sendiri , pak Heru yang selalu menemani susah senang nya Agnes dan menjadi saksi perjuangan Anes dari nol .
" nak , kalau kamu sudah keluar nanti , jangan memendam dendam di hatimu , lepaskan agar hatimu tenang , bukan waktu nya kamu mengingat masa lalu tapi jalani masa depan mu dengan cucu cucuku ." ucap pak Heru dengan meneteskan air matanya .
" entah kapan lagi orang tua ini bisa melihat kalian lagi , sejujurnya aku tidak ingin kalian jauh dariku , tapi kalau aku melakukan itu , bukan kah aku ini jadi ayah dan kakek yang egois ? " tanya pak Heru .
Sedangkan orang yang di ajak bercerita hanya tersenyum." aku tidak akan melupakan kebaikan bapak , bagaimana Anes bisa lupa sama orang yang selalu mengorbankan gajinya hanya untuk membeli Pampers anak anak ku , bapak kan sebentar lagi sudah pensiun , nanti ikut Anes saja ya pak , agar bapak bisa mengawasi anak anak setiap hari , biar Anes yang kerja." balas anes .
Pak Heru menangis haru mendengar kata kata dari anes , karena pak Heru ini duda , anak nya dua , semua sudah menikah , yang tua perempuan tinggal dengan suami nya di Kuwait, sedangkan yang ke dua meninggal karena leukimia dan saat menikah belum punya anak , jadi yang di miliki pak Heru sekarang hanya anes dan anak anak .
" insyaallah nak , aku juga ingin di masa tua ku ada yang menemani pria tua ini bermain catur ." tutur pak Heru lagi dengan bahagia .
Masih teringat jelas di ingatan nya ketika pak Heru mengajari Alfa untuk bermain catur yang berakhir adu mulut , tapi justru momen itulah yang di tunggu tunggu .
Bersambung ...
Maaf ya selalu late update ,,,,
byk pelajaran hdp..
ceritanya bagus
mulai dari bertahan hdp, menerima takdir dll
the best