Ji Fan, seorang pemuda dari clan ji yang memiliki mata misterius, namun akibat mata nya itu dia menjadi olok-olokan seluruh clan.
Didunia yang kejam ini, sejak kecil dia hidup sebatang kara tanpa kultivasi, melewati badai api sendirian. Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja menemukan sebuah buku tua yang usang. Buku itu adalah peninggalan ayahnya yang didapat dari seorang laki laki paruh baya dimasa lampau. Awalnya dia tidak mengerti buku apa itu, Tetapi setelah mempelajari bahasa dewa kuno, dia mulai mengerti, buku itu adalah buku Teknik Terlarang Kultivasi Naga Kegelapan. Dalam buku itu tertulis berbgai ilmu pengetahuan dan langkah-langkah jalan kultivasi, sejak saat itu Ji Fan berubah dari yang awalnya sampah menjadi kultivator puncak yang ditakuti di seluruh alam. Dan orang-orang memanggilnya dengan sebutan 'Orang Buta Dari Kegelapan Naga' .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bingstars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERANGKAP YANG MENGUNTUNGKAN
Ji Fan telah melakukan perjalanan tanpa henti, bergerak hanya di malam hari dan bersembunyi di gua atau hutan lebat saat siang. Kota Willow Creek adalah pos terdepan yang kumuh, terletak tepat di perbatasan antara domain Klan Ji dan wilayah administrasi Kerajaan Qin. Ini adalah tempat yang sempurna untuk mengisi kembali perbekalan dan mendapatkan informasi.
Dalam tiga hari ini, Ji Fan telah mencapai penguasaan awal atas teknik **Tangan Bayangan**. Dia sekarang bisa memadatkan Qi Kegelapan-nya menjadi bentuk cakar yang stabil dan tajam selama beberapa detik, cukup untuk menyerang dengan kejutan. Namun, setiap penggunaan Qi yang berlebihan menyebabkan Inti Qi-nya terasa panas, sebuah tanda bahwa dia masih di level dasar dan membutuhkan waktu untuk konsolidasi.
Saat memasuki kota, Ji Fan mengenakan jubah abu-abu dengan tudung yang menutupi sebagian besar wajahnya. Dia juga secara ketat menekan aura Qi Kegelapan-nya, mengikuti instruksi Sosok Naga Kecil.
**Di kedalaman Jiwa Ji Fan, Sosok Naga Kecil menggerutu:**
"Kau harus lebih berhati-hati, bocah! Qi Kegelapanmu itu seperti obor di kegelapan bagi kultivator yang lebih kuat. Meskipun kau menekannya, kultivator Tingkat Penguasa (Qi-Puncak) masih bisa merasakannya. Kota ini terlalu dekat dengan Klan Ji."
**Ji Fan membalas dalam hati:**
"Aku tahu, tapi aku butuh makanan, uang, dan peta. Aku tidak bisa bepergian ke Ibukota Kerajaan Qin tanpa persiapan. Kita akan cepat. Tujuan pertamaku: Toko Obat atau Perhimpunan Pedagang."
Kota Willow Creek dipenuhi pedagang, bandit, dan kultivator pengembara yang mencari peruntungan. Suasananya hiruk pikuk dan berbahaya. Ji Fan, dengan tatapan dingin dan langkah kaki yang waspada, berhasil menemukan **Rumah Lelang dan Pengiriman Pedagang Hitam** yang tersembunyi di gang belakang. Tempat ini adalah tempat terbaik untuk menjual barang berharga tanpa menimbulkan pertanyaan.
Ji Fan mendekati konter, di mana seorang pria paruh baya gemuk dengan janggut berminyak bernama **Paman Lei** duduk dengan malas.
"Aku punya sesuatu untuk ditukar," kata Ji Fan, suaranya sengaja dibuat serak dan rendah.
Paman Lei mengangkat kepalanya, matanya yang kecil dan licik memindai Ji Fan dari atas ke bawah. "Kau terlihat seperti tikus dari hutan, Nak. Kami hanya menerima harta karun, pil, atau senjata. Jangan buang waktuku."
Ji Fan meletakkan beberapa pecahan batu spiritual di atas meja—batu-batu yang ia kumpulkan dari sisa-sisa harta yang ditinggalkan di gua-gua latihan ayahnya. Batu-batu itu kecil, tetapi bersinar dengan cahaya keemasan redup.
Paman Lei tersentak. Matanya yang licik melebar sedikit. "Ini... Batu Roh Tingkat Rendah? Sangat murni! Dari mana kau mendapatkannya?"
"Itu tidak penting. Berapa nilainya? Aku ingin menukarnya dengan Koin Emas Kerajaan Qin, perbekalan untuk sebulan, dan peta paling detail menuju Ibukota," ujar Ji Fan tanpa emosi.
Paman Lei dengan cepat menghitung, menyembunyikan keserakahannya. "Baiklah, untuk sepuluh kepingan ini, aku bisa memberimu lima ratus Koin Emas, ransum kelas atas, dan Peta Kuno Tingkat Tinggi. Itu sudah sangat murah hati, anak muda."
Ji Fan menggeleng. "Tujuh ratus Koin Emas. Lima ratus hanya cukup untuk penginapan murahan. Ambil atau tinggalkan. Ada Perhimpunan Pedagang lain di utara."
Paman Lei menelan ludah. Dia tahu batu roh itu bernilai setidaknya seribu koin. Dia menghela napas dramatis. "Baiklah, baiklah! Tujuh ratus Koin Emas. Kau memang tahu cara bernegosiasi, Nak."
Saat Paman Lei membungkus barang-barang itu, Ji Fan melihat sekilas di sudut ruangan. Seorang pria paruh baya, mengenakan pakaian Klan Ji yang sudah dicuci tetapi masih bisa dikenali, sedang berbicara dengan seorang pelayan. Wajah pria itu adalah **Ji Huo**, seorang kultivator **Qi-Dasar Tingkat 6** yang dikenal karena keahliannya melacak.
*Perangkap.* Ji Fan merasakan bahaya yang menusuk. Klan Ji sudah tiba dan telah menempatkan mata-mata di tempat-tempat strategis seperti Perhimpunan Pedagang. Mereka mungkin tidak mencari Guci Air Emas Abadi lagi, tetapi Ji Fan sendiri.
Tiba-tiba, Ji Huo mengangkat kepalanya. Matanya yang tajam menatap lurus ke arah Ji Fan. Meskipun wajah Ji Fan tertutup tudung, Ji Huo pasti merasakan aura familiar dari darah Klan Ji yang ia coba sembunyikan, atau mungkin dia mencium bau khas Hutan Bayangan pada pakaian Ji Fan.
"Tunggu!" teriak Ji Huo, berjalan cepat menuju konter. "Anak muda dengan tudung abu-abu itu! Tunggu sebentar!"
Ji Fan tidak menunggu. Begitu paketnya diserahkan, dia melempar beberapa koin kecil di atas meja untuk membayar dan berbalik.
"Terima kasih atas bisnisnya, Paman Lei. Semoga kita tidak bertemu lagi," katanya, lalu berlari keluar dari toko, bergerak secepat kultivator Tingkat 3 yang tersembunyi bisa.
"Hentikan dia! Itu dia! Ji Fan si pengkhianat!" raung Ji Huo.
Keributan itu menarik perhatian di sekitar gang. Ji Huo dengan cepat melepaskan auranya, membuat para pedagang dan orang biasa di gang itu berhamburan.
*Sial! Dia terlalu cepat! Aku harus keluar dari kota ini secepat mungkin.*
Ji Fan berlari melalui labirin gang-gang sempit Kota Willow Creek. Dia menggunakan kelincahan fisiknya yang terlatih untuk melompati kotak kayu dan berbelok tajam.
"Kau tidak bisa lari! Kau hanya seorang sampah Tingkat 3! Aku Tingkat 6!" teriak Ji Huo di belakangnya.
Ji Huo menyalurkan Qi-nya ke kakinya, membuatnya lebih cepat, dan dia berhasil menutup jarak. Dia melepaskan serangan Qi jarak jauh—**Pukulan Angin Tajam**—menuju punggung Ji Fan.
*Boom!*
Ji Fan merasakan serangan itu datang. Dia tidak punya waktu untuk bersembunyi. Dengan refleks yang cepat, dia berputar, dan memadatkan Qi Kegelapan-nya ke telapak tangannya.
**Teknik Naga Kegelapan – Tangan Bayangan!**
Cakar Qi hitam yang padat berbenturan dengan Pukulan Angin Tajam Ji Huo. Tabrakan itu menghasilkan ledakan kecil, Qi Kegelapan Ji Fan berhasil menetralkan serangan Qi Ji Huo, tetapi benturan itu terasa keras.
*Arkh!*
Ji Fan terdorong ke belakang, menabrak tembok batu. Tangan Bayangannya menghilang. Jantungnya berdebar kencang. Meskipun Qi-nya lebih kuat, perbedaan dalam level kultivasi (3 level!) berarti kendali dan kekuatan total Ji Huo jauh lebih unggul.
Ji Huo berhenti, matanya membelalak kaget. "Qi apa itu! Hitam pekat! Mustahil! Seorang sampah sepertimu memiliki Qi Iblis!"
Wajah Ji Huo langsung dipenuhi ketakutan dan kebencian. Dia menyadari mengapa Ji Fan begitu cepat menembus tiga tahap. Warisan Iblis!
"Tidak peduli Qi apa yang kau miliki, kau akan mati hari ini, iblis kecil!" Ji Huo mengangkat tangannya, bersiap untuk serangan yang lebih kuat.
*Aku tidak bisa melawannya di tempat terbuka. Aku akan menggunakan satu-satunya keuntunganku.*
Ji Fan menyentuh sudut matanya yang disembunyikan tudung. Di ambang bahaya, dan setelah tiga hari konsolidasi, dia merasa sedikit lebih mampu.
Dia tidak menggunakan **Mata Abadi Dunia Membeku** secara penuh. Dia hanya menggunakan energi spiritualnya untuk melihat alur Qi Ji Huo.
Dalam sepersekian detik, dunia melambat. Dia melihat Qi Ji Huo mengalir deras dari Dantian ke telapak tangannya. Dia melihat celah kecil di pelindung Qi di lutut kanan Ji Huo, sisa luka lama.
Ji Fan tidak menyerang secara langsung. Dia menyalurkan sisa Qi-nya yang ada di Dantian ke kakinya.
*Lompatan Iblis!*
Ji Fan melompat ke atas, memanfaatkan momentum dari tabrakan sebelumnya, lalu menendang tembok dengan kuat. Tendangan itu tidak ditujukan pada Ji Huo, tetapi pada deretan kotak kayu di atas atap kecil toko.
*Krak!*
Kotak-kotak itu runtuh. Ji Huo, yang telah melepaskan serangan Qi terkuatnya, terpaksa menunda serangannya.
Ji Fan mendarat di atas atap yang bergoyang, tepat di belakang Ji Huo. Dia berputar, dan dengan pukulan yang murni fisik, dia menghantam titik lemah di lutut kanan Ji Huo yang baru saja ia lihat dengan penglihatan spiritualnya.
*Boom!*
Tulang lutut Ji Huo bergetar hebat, dan dia menjerit kesakitan. Pelindung Qi-nya hancur di titik itu.
"Sialan kau!" Ji Huo tersandung, terkejut dan marah.
Ji Fan tidak memberinya waktu. Dia melompat ke atap berikutnya. Sebelum Ji Huo bisa pulih, Ji Fan sudah berada puluhan meter jauhnya, menyatu kembali dengan bayangan dan atap-atap yang berlumut.
Ji Huo mencoba mengejar, tetapi lututnya yang terluka membuatnya tertatih-tatih. Dia hanya bisa berteriak dengan frustrasi saat Ji Fan menghilang ke arah gerbang selatan kota.
"Aku akan menemukanmu, Ji Fan! Aku bersumpah!"
Ji Fan tidak menoleh ke belakang. Dia telah mendapatkan apa yang dia butuhkan, dan yang lebih penting, dia telah belajar pelajaran berharga: Keunggulan Qi-nya tidak bisa menggantikan tiga tingkat pengalaman dan kendali. Dia harus melatih Teknik Naga Kegelapan-nya hingga mencapai kesempurnaan.
Dengan ransum dan peta di tangan, Ji Fan meninggalkan Kota Willow Creek, menuju jalan besar menuju Ibukota Kerajaan Qin. Perjalanannya baru saja dimulai, dan dia tahu, dunia luar jauh lebih kejam daripada Klan Ji.
