NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXXIV SUDAH BIASA

Pagi itu, Bakrun selesai membantu Hadi menata barang dagangan di atas sepeda, lalu dia menunggu jemputan dari teman-temannya yang selalu bersama dalam setiap kegiatan. Memang susah untuk membentuk kebersamaan di dalam kehidupan ini, kalau tidak di pupuk dari pergaulan yang baik, seperti kekompakan Bakrun cs. Beberapa menit kemudian muncul Lukman dengan sepeda motornya, dan muncul juga Heru bersama Dakir. Begitu sudah kumpul, mereka memeriksa kendaraan yang sedikit kurang angin ban motor Heru, setelah memompa ban itu lalu mereka segera berangkat.

Sementara di rumah Pak Dul, pagi itu ibu Sukesih sedang menyuapi Mimin, melihat pak Dul lagi asyik di depan sangkar burung perkututnya, pak Dul tidak sadar kalau setiap beliau memanjakan burung perkutut itu selalu menarik sarung yang dipakainya, dan lama-lama sarung itu naik bahkan pak Dul tidak sadar kalau dirinya itu sudah kelihatan bagian terlarangnya. Melihat itu, ibu Lia segera menitipkan cucunya sama Neli yang lagi di dapur. Lalu ia buru-buru menuju ke pak Dul sambil membawa karet gelang. Begitu sampai, dari hadapan pak Dul lalu ibu Lia menjepretkan karet itu . Ketiga karet tadi semuanya tepat sasaran, kontan saja pak Dul menjadi meringis kesakitan, apalagi dijepret dari jarak dekat.

Melihat pak Dul kesakitan, ibu Lia mengambil sapu dan ia mulai menyapu halaman, sementara pak Dul kelojotan sendiri sampai banyak tetangga yang datang untuk menolongnya.

" Bu...ibu Lia...pak Dul kenapa itu," kata tetangganya.

" Oooh itu ya bu, sudah biasa bu kalau ayan nya kumat ya begitu," jawab ibu Lia.

Tetangga itu akhirnya memakluminya kalau orang kena penyakit ayan biasanya suka kumat sendiri. Sepertinya pak Dul mendengar hal itu, namun salah pengertian, bahkan pak Dul menyangka kalau ayan itu bukan nama penyakit. Setelah dirinya sudah sedikit lebih enak, ia bangun dan masuk untuk segera mandi.

Setelah mandi lalu pak Dul segera mengambil sepeda antiknya dan menuju ke rumah pak Saman. Dalam perjalanan banyak orang yang menganggukan kepala tanda hormat sebagai pemegang juara pengisian formulir. Setelah sampai di rumah pak Samin, pak Dul disuruh menunggu di teras rumah.

Sementara pak Mano dan pak Kandeg menyusul ke tempat itu, di samping ada mereka juga tampak pak Jamal dan pak Madi. Mereka menunggu pak Samin. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mereka dikejutkan dengan adanya suara mobil datang. Mobil itu bertuliskan Televisi, membuat pak Dul bangga bahwa janji pak Samin bukan bohongan. Mobil pick up itu akhirnya parkir di depan rumah pak Samin, lalu muncul pak Samin bersama tiga orang berseragam biru muda.

" Dul...ini janjiku, ternyata benar kan saya mampu mengajak tim Televisi untuk datang ke rumah, mau wawancara denganmu," kata pak Samin.

"Nanti saya di wawancara ya Min, awas luh kalau bohong akan saya jitak," ancam pak Dul.

Pak Samin mengerling kepada yang lain kecuali ke pak Dul, memang pak Samin sangat lihai dalam mengerjai orang. Setelah semuanya sudah siap, segala sesuatu sudah siap juga, maka acara wawancara akan dimulai. Di rumah pak Samin mendadak ramai oleh para penonton yang sudah di skenario pak Samin. Sementara pak Jamal dan kawan-kawannya sudah nggak kuat melihat aksi itu.

" Min ...itu kamera film atau apa ?" tanya pak Jamal.

" Beneran Mal, nanti hasilnya kita putar di acara Malam Akbar nanti di lapangan bola," kata pak Samin dengan segala ide nya.

Pak Jamal dan kawannya paham sudah, kini acara akan segera dimulai.

Sebagai pewawancara adalah saudara Yadi, keponakan pak Samin, dan kameramen dipilihlah Anto, serta bagian cahaya ada Wawan. Mereka bertiga dibayar pak Samin untuk pura-pura menjadi karyawan Televisi Acara segera dimulai.

" Selamat siang pak Dul, selaku pemenang pengisian formulir sebagai juara pertama, bagaimana perasaan bapak mendapat gelar seperti itu," kata pewawancara.

" Alhamdulillah, semua berkat usaha sepenuh hati saya, sehingga bisa mengalahkan teman-teman semua, dan saya ini selalu yakin bahwa saya ini adalah sang juara 1, untuk itu saya mendapat gelar kehormatan sebagai juara isi formulir se Indonesia," kata pak Dul.

" Oooh iya, syukur ya pak, semoga gelar itu menjadi modal utama bapak dalam meraih harapan sebagai juara 1 isi formulir, nah apa sebenarnya kekuatan pada diri bapak itu," kata pewawancara.

Untuk menjawab pertanyaan itu, pak Dul ingat tentang ayan, kata istrinya pagi tadi, sehingga jawaban pak Dul seperti ini.

" Ooooh itu, begini ya di samping yakin dan percaya diri, saya juga memiliki kekuatan ayan, nah itu...ayan, karena dengan itulah otak saya jadi cemerlang, makanya dengan ayan itu, saya jadi juara," kata pak Dul.

Mereka yang hadir akhirnya cekakakan mendengar pak berkata begitu, bahkan pak Jamal sama pak Samin terjungkal dari kursi, keduanya menahan sakit tapi melanjukan ngakaknya.

" Baik...baik pak Dul, sekarang apa saran pak Dul untuk anak muda sekarang," tanya pewawancara.

" Begini ya, sebagai orang yang memegang juara 1 pengisian formulir se Indonesia ini, silahkan miliki ilmu ayan....silahkan, supaya kita semua menjadi manusia yang ber ayan....ingat itu...ayan," kata pak Dul.

Kembali seluruh penonton acara itu tertawa terbahak-bahak sampai kedua kalinya pak Jamal terjungkal, dan pak Mano sama pak Kandeg saling tubrukan kepala.

" Baik pak...ini pertanyaan terakhir, bagi bapak apakah ayan itu akan bapak miliki selamanya ?" tanya pewawancara.

" Itu pasti lah, karena ayan bagi saya itu suatu kelebihan saya, untuk itu saya tetap ayan," kata pak Dul sambil melambaikan tangannya.

Akhirnya acara wawancara itu selesai juga, dengan pesan dan kesan yang tidak ada obatnya. Pak Samin dan pak Jamal, mendadak sakit perut, sementara yang lain harus mengurusi luka kecil akibat terjatuh waktu tertawa tadi. Banyak warga dan tetangga yang akhirnya bersorak atas wawancara pak Dul tadi, bahkan sampai hari berikutnya acara wawancara itu masih jadi bahan perbincangan warga, sampai juga ke telinga pak Lurah, bahkan ada kabar saking lucunya, banyak warga yang lecet karena jatuh, juga ada orang yang mendengar berita itu sampai nangis-nangis.

Setelah berselang satu Minggu, pak Dul kedatangan pak Lurah beserta para aparat yang tujuannya adalah memberitahu soal bahasa ayan, bisa jadi pak Dul ini belum paham tentang ayan, makanya pak Lurah cs. berkunjung ke rumah pak Dul. Mendengar akan datang pak Lurah ke rumahnya, pak Dul sengaja berpakaian begitu sempurna, yakni berjas dan berdasi juga memakai sepatu yang sengaja disemir oleh tukang semir yang diundang ke rumahnya, juga mempersiapkan hidangan yang istimewa, serta mengundang tukang tarub untuk memasang di halaman rumahnya.

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!