Kasih Yang (Tak) Tergapai

Arkan dengan tegas sudah tidak mau menjalin kasih lagi dengannya. Yang semuanya diawali saat ia mendapat tugas untuk magang di salah satu perusahaan.

Winda tak memungkiri selama tiga bulan menjalani magang ,.ia melakukan banyak kesalahan. Dan puncak nya apa yang ditutupi terbongkar oleh Arkan langsung. Sesal tidak berguna lagi. Winda meninggalkan kost Arkan yang tidak mungkin akan mau menerima segala alasannya. Usai sudah cerita di antara mereka .

Bagi Arkan, keputusan ini adalah hal terbaik. Buat apa bertahan dengan wanita yang bermain dua muka. Wanita yang tidak bisa mepertahankan kesetiaan. Karena kesetiaan adalah pondasi sebuah rumah tangga. Kini Arkan hanya akan fokus.untuk mempersiapkan masa depan

.Masalah jodoh , biarlah mengalir sesuai takdir tuhan. Umurnya juga masih muda. Secara finansial sebenarnya Arkan sudah sangat siap. Uang bonus dari Pelangi dan Cakrawala, masih tersimpan utuh. Mungkin nanti kalo sudah berniat rumah tangga ia akan membeli hunian entah apartemen atau hunian rumah.

Arkan bertekad mengubur kenangan bersama Winda. Di antara 3 wanita yang pernah mengisi hatinya, tinggal Melva yang masih tersisa. Arkan merasa hubungan dengan Melva, bak dua orang dewasa mencari partner untuk menyalurkan. gairah..Baik Arkan maupun Melva tidak pernah secara khusus membahas hubungan diantara keduanya..Arkan pun juga gak mau pusing,.biarlah yang terjadi terjadilah.

Winda,.merasakan hampa sejak perpisahan dengan Arkan. Menyesal, itu sudah pasti. Kesempatan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius tertutup sudah. Ia begitu mudah terbujuk rayu Dicki. Semakin hari mengenal pria itu, semakin sadar bahwa langkahnya makin runyam. Dicki adalah tipe lelaki egois, selalu memaksakan kehendak. Berbeda sekali dengan Arkan yang penuh perhatian, ngemong dan mudah diterima siapa saja sesuai asalnya dari Jawa, mudah sekali membawa diri.

Winda pusing dan bingung saat orang tuanya menanyakan kenapa Arkan sudah lama tidak datang ke.rumah. Mau berterus terang takut orang tuanya kecewa. Akhirnya hanya dijawab , Arkan sedang sibuk keluar kota memantau proyek . Untuk sementara orang tuanya percaya.

Dua bulan, sejak berpisah dengan Arkan. Winda yang sangat frustasi, datang ke club malam. ditemani Dicki , Winda ingin menghilangkan bayangan Arkan. Dicki yang terobsesi memiliki Winda sepenuhnya, dengan senang hati menemani Winda. Dalam keadaan mabuk , Winda dibawa Dicki ke ruangan yang biasa disewanya untuk melepaskan syahwat. Keduanya sudah sama-sama mabuk..Dan Dicki berkali -kali menyemburkan benihnya ke rahim Winda.

Keesokan harinya mereka baru sadar, Winda.yang menyadari banyak sekali cairan kelelakian Dicki berceceran di tubuh mulusnya. Ada ketakutan, seandainya benih Dicki tumbuh dalam rahimnya. Rasa pusing akibat minuman alkohol, ditambah pusing apabila sampai kebobolan. Winda.segera memunguti pakaian yang berserakan dan mengenakan secara cepat.

" Dicki, bangun sudah siang antar gua pulang. ", kata Winda menggoyangkan tubuh Dicki yang masih tertidur pulas dalam keadaan polos

" Apaan sih ganggu orang tidur aja. Lu kan bisa naik grab atau apa kek. ' jawab Dicki masih belum beranjak dari tempat tidur.

Winda makin dongkol mendapat perlakuan begitu. Habis manis sepah dibuang. Apa jadinya kelak kalo ia berjodoh dengan lelaki macam ini.

Sejak kejadian mabok bersama Dicki , ini sudah masuk Minggu keenam . Winda.belum mendapat tamu bulanan seperti biasa..Ia.mulai panik, hanya Sheilla tempat ia mengadu.

Tentu saja Sheilla kaget mendengar cerita dan kenyataan dari sepupunya.Ia menyayangkan yang sudah terjadi..

" Aduh Winda....kenapa jadi runyam begini..coba kamu beli test pack..mudah-mudahan lu gak hamil deh...", ujar Sheilla.

" ini lebih dari 2 Minggu gua belum dapat. Aduh gimana dong" ucap Winda.mulai panik.

" ya lu minta pertanggung jawaban Dicki lah.kan dia pelakunya. Masak.mau minta ke Arkan. Bisa bisa.seluruh dunia ngebully akibat kebodohan lu" ungkap Sheilla." Gini aja deh, sekarang kita beli test pack. Kalo gak yakin kita pergi ke dokter obgyn biar lu yakin."

" Aduh gimana dong Shell,.gua takut ,"

" Lu waktu nglakuin aja.gak takut. kenapa sekarang panik hmmmm"

" Niat gua pengin ngilangin bayangin kak Arkan. kenapa jadi begini. Gua gak begitu cocok ma Dicki" papar Winda.

" Cocok gak cocok, kalo lu hamil. Lu mesti minta pertanggung jawaban Dicky. Jangan sampai berita kehamilan mencoreng nama baik keluarga,"

' Lu jangan kepikiran aborsi ya Wind..."

" Gua harus gimana dong Shell. "

" Ya kalau lu bener-bener hamil. Mau gimana caranya Dicki harus nikahan lu. Gua nanti coba minta tolong Arkan buat back up lu.", lanjut Sheilla .

" Tapi gua malu Shell. Gua udah 2:kali nyakitin hati sebaik dia"

Yuk kita berangkat dari pada lu bimbang. Kalo sudah jelas hasilnya baru nanti kita tentukan langkah selanjutnya.

Dan hasilnya, Winda.harus menelan kenyataan pahit. Dia hamil 3 Minggu . Tubuhnya mendadak lemas,.hampir terjatuh kalo saja Sheilla tak segera menangkap tubuh Winda yang limbung.

" Mumpung hari Minggu gua hubungi Arkan untuk membantu masalah lu." , kata Sheilla dan selanjutnya menghubungi Arkan

" Hallo Ar,.sorry ganggu waktu lu. Bisa kita ketemuan ada masalah serius nih.Menyankut Winda dan nama baik keluarga '

" Aduh gimana ya Shell , kayaknya...." belum habis Sheilla memotong ucapan Arkan

" Please Ar, tolongin ini demi masa depan Winda", . Dengan berat hati Arkan datang menemui Winda.dan Sheilla.

" Jadi langkah apa yang bakal kamu ambil. Eh, ngomong-ngomong orang tua kamu sudah diberitau Wind...._ " tanya Arkan.

" Belum kak,.Winda.takut papa mama bakal ngamuk. " sahut Winda sambil menitikkan air mata..

" Kamu harus ngomong jujur, pahit memang pasti mereka kecewa..Namun ini masalah nama.baik keluarga. " usul Arkan.

" oh ya Om. Seno kan lawyer, dia bisa bantu masalah kamu kan Wind...". ingat Arkan.

" Baiklah kita rundingkan.di rumah biar cepat selesai. Mudah-mudahan keluarga Dicki berbesar hati agar masalah ini cepat selesai ".

Kedua orang tua Winda.syok,. mendengan penuturan Sheilla. Perihal kehamilan Winda.

Mereka bergerak cepat, datang ke dokter ob-gyn untuk memastikan kehamilan Winda.

Selanjutnya mereka mendatangi kediaman Dicki ,.yang kebetulan ada dirumah. Om Seno sebagai perwakilan keluarga maksud kedatangan mereka.

" jadi begitu kronologi dan kami bawa bukti test maupun keterangan dari dokter spesialis kandungan. Saya selaku perwakilan keluarga mohon masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Pak Dewo.selaku penegak hukum tentu sangat paham ", papar Om Seno

" Baiklah Pak Seno.Dan Pak Wisnu, saya selaku orang tua Dicki mohon maaf atas.kejadian.yang kalo berita ini tersebar akan membuat nama baik tercoreng. Saya pastikan anak saya harus bertanggung jawab atas perbuatan yang memalukan ini", jawab Pak Dewo, membuat keluarga Pak Wisnu senang mendengarnya.

Dicki tidak bisa berkutik. Semua keputusan. Papanya mutlak dikerjakan .

Akhirnya rombongan keluarga Winda.pamit.

Hanya saja , Dicki kurang suka kedatangan Arkan, dia memberi pelajaran untuk Arkan..