NovelToon NovelToon
Putra Janda Kaya Mencari Papa

Putra Janda Kaya Mencari Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:110.6k
Nilai: 5
Nama Author: Indirani

Lusiana Atmaja adalah seorang wanita keturunan konglomerat. Hanya saja karena satu kesalahan dia menikah dengan keluarga biasa dan menjadi pelayan keluarga suaminya.

Pernikahannya dengan orang biasa itu membuat keluarganya marah besar dan mengusirnya. Dia hidup dengan keluarga suaminya yang datang sebagai penolong.

"Lusiana, kau tak perlu cemas. Aku akan membahagiakanmu dan anak kita." Sayangnya ucapan Haris itu hanya pemanis di awal kisah rumah tangga mereka.

Lusiana harus hidup menderita dengan ibu mertua, adik ipar dan suaminya yang mulai tidak setia. Satu-satunya penyemangat hidupnya adalah Raymond Bobby Atmaja, putra kesayangannya.

Tapi sayang putranya itu mengidap penyakit mematikan yang dapat merenggut nyawanya kapan saja.

"Mama, saat aku dewasa kelak, aku pasti akan membuat mama bahagia. Aku juga akan melindungi mama," ucap pria manis kecil itu dengan wajah pucat diiringi oleh tangisan Lusiana disisinya.

Penasaran kisah selanjutnya?
Baca aja! Komen,vote,dan like juga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indirani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Mereka semua kemudian menghampiri bagian informasi. Tidak menunggu lama seorang pria muda yang memakai kacamata mendatangi mereka dan menuntun mereka memasuki lift untuk menuju lantai 80.

Mereka menaiki lift yang terasa cukup lama karena lantai yang mereka tuju adalah lantai teratas di bangunan itu.

Hendri, sekretaris Xavier itu memperkenalkan diri pada ketiga orang yang ada bersamanya.

Tidak cukup sampai di situ. Dia juga melihat gadis bernama Lusiana yang sama persis seperti yang ada di foto bahkan, bisa Hendri bilang bahwa penampilan asli wanita itu jauh lebih cantik.

Kulit putih dengan tubuh tinggi semampai. Wajah yang cantik dengan mata yang cerah dan bibir mungil. Apalagi hidungnya yang mancung dan kecil membuat siapa saja akan tertarik melihatnya.

Lift tiba di lantai 80 dan mereka di bawa ke sebuah ruangan yang memang berdekatan dengan ruang VIP milik Xavier. Ruang tersebut memang sering Xavier gunakan untuk meeting.

Erick cukup kaget saat masuk ke dalam ruangan dan Xavier sudah menunggu di sana dan duduk dengan tenang.

Dallen yang tidak mau masuk ke dalam pun hanya menunggu di kursi panjang tidak jauh dari ruang meeting.

Xavier berdiri dan menyalami Erick beserta dua orang staff yang lain. Saat Lusiana masuk ke ruangan, matanya tak terlepas dari gadis cantik itu.

Mereka pun bersalaman.

"Senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan mantan tunanganku yang cantik. Aku tidak menyangka jika bisa di tinggalkan seorang wanita yang lebih memilih sampah ketimbang seseorang seperti aku,"cela Xavier dengan sorot mata tajam pada wanita di depannya.

"Aku juga senang akhirnya bisa bertemu mantan tunangan yang hebat. Aku juga tidak menyangka bisa begitu di inginkan oleh pria hebat yang kejantanannya bisa dicelupkan kemana saja," balas Lusiana tidak mau kalah.

Mereka berdua bersalaman dengan saling mengeratkan pegangan masing-masing. Seperti ada sorot aliran listrik dari tatapan mereka berdua yang melihat satu sama lain.

"Sial, apakah keputusanku salah membawa Lusiana kemari?" batin Erick. Pria itu segera memisahkan genggaman mereka yang semakin erat.

"Apa terjadi sesuatu pada otakku ya? Kenapa aku mengajak Lusiana kemari? Jika dia marah dan bertarung di sini, aku takut dia akan benar-benar membalikkan meja dan menghancurkan semua barang," batin Erick sekali lagi.

"Berhenti, apa kalian akan saling meremas terus seperti ini?" Pertanyaan Erick yang ambigu membuat orang-orang yang berada di ruangan itu hanya bisa mengedarkan pandangan mereka ke tempat lain.

Ada sedikit gelak tawa dari Hendri yang membuat Lusiana dan Xavier melepaskan pegangan tangan mereka.

Mereka semua duduk saling berhadapan. Pandangan Xavier tak pernah lepas dari Lusiana. Begitu juga tatapan dingin dan berisi kebencian dari Lusiana pada Xavier.

"Meeting kali ini pasti tidak akan mudah," batin mereka semua yang ada dalam ruangan.

"Pada meeting kali ini kita akan membahas mengenai pembangunan jalan tol winka yang akan dijelaskan oleh Hendri."

Pria muda berkacamata Asisten sekaligus sekretaris Xavier tampil di depan mereka dan mempresentasikan mengenai biaya konstruksi pembangunan jalan tol dan hal yang terkait dengan itu.

"Xavier Corporation berperan sebagai penyedia bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan membangun jalan tol Winka."

"Yang seperti orang-orang ketahui sebelumnya bahwa perusahaan kami memang lebih berkonsentrasi pada pembangunan jadi Winka Atmaja Corporation tidak perlu khawatir mengenai keunggulan kami di banding perusahaan yang lainnya."

Setengah jam waktu yang dihabiskan Hendri untuk menjelaskan semuanya.

Lalu muncul pertanyaan dari Lusiana.

"Apa tidak bisa bahan semen xxx itu di ganti dengan semen yyy untuk merendahkan cost pengeluaran?"

Xavier menjawab pertanyaan Lusiana. "Semen yyy itu keunggulannya jauh di bawah xxx. Bagaimana bisa kami menggunakan bahan-bahan yang kualitasnya di bawah Semen xxx?"

"Selain itu kualitas betonnya tidak akan mampu menahan beban dari kendaraan lebih dari 10 tahun jika kita menggunakan Semen yyy."

"Kalau begitu kenapa kita tidak menggunakan material seperti aspal?" tanya Lusiana sekali lagi.

"Menurutku jika kita menggunakan material aspal itu juga lumayan bagus." Pernyataan Lusiana membuat Xavier menanggapinya.

"Nyonya Lusiana, material aspal memang lebih murah dari beton dan pengerjaannya pun relatif mudah."

"Tapi kami di sini hadir untuk memberikan kualitas yang terbaik. Beton memiliki ketahanan yang baik terhadap banjir dan genangan air. Selain itu bisa digunakan pada struktur tanah seperti apa pun."

"Meski lebih mahal tapi periode perawatannya lebih lama dari pada kita menggunakan aspal."

"Jalan tol ini juga akan dilewati oleh banyak kendaraan berat jadi tentu saja beton akan menjadi pilihan yang tepat."

"Jangan hanya karena ingin menekan biaya tapi malah membuat orang lain celaka. Aku tidak akan menurunkan biaya konstruksi untuk menuruti keinginanmu, Nyonya."

Lusiana dan Xavier masih berdebat panjang lebar mengenai biaya konstruksi. Staff yang dibawa oleh Erick hanya bisa menatap kagum pada dua orang ini yang begitu kritis saling berargumen.

Hendri apa lagi. Dia tidak menyangka bahwa adik dari Erick ini memiliki pengetahuan yang cukup banyak di bidang konstruksi.

Selama kurang lebih 3 jam mereka meeting akhirnya mereka semua tahu kesimpulan apa yang mereka dapatkan dari mendengarkan argumen antar Xavier dan Lusiana.

Mereka tidak hanya memahami berbagai kegunaan dan fungsi alat berat serta bahan-bahan konstruksi tapi juga mereka jadi tahu berapa biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memanfaatkan semuanya.

Lusiana tidak hanya asal bertanya tapi dia juga lihai dalam mengorek informasi. Erick yang membawa Lusiana meeting pun mendesah penuh kelegaan di dalam hati saat melihat keadaan aman terkendali.

Mereka pun menandatangani kontrak dan setuju dengan biaya konstruksi. Proyek ini akan segera di kerjakan dalam waktu 1 bulan ke depan.

Meeting mereka di akhiri dengan salaman. Seperti di awal Lusiana terakhir menyalami Xavier.

Dia segera menarik tangannya tapi Xavier tidak melepaskan dan malah makin mendekat hingga hidung mereka hampir saling bersentuhan.

Lusiana tiba-tiba melihat ke arah bawah tubuh Xavier dan melihat gundukan yang jauh lebih besar dari pada pistol laras pendek.

Lusiana yang melihat itu wajahnya terlihat kaget dan kemerahan mulai menyeruak di wajahnya. Perubahan ekspresi yang semakin intens di wajah Lusiana tidak menjadi ancaman untuk Xavier.

"Kau pria mesum sialan!" teriak Lusiana dengan keras yang cukup bisa di dengar oleh semua orang.

Bruk!

Lusiana memukul perut Xavier dengan lututnya sehingga Xavier muntah dan meringkuk di tanah. Semua orang kaget dengan mata terbelalak.

Lusiana langsung melarikan diri sembari mengomel. "Kau berani-beraninya menunjukkan batangmu yang sangat besar itu padaku."

Lusiana langsung lari meninggalkan ruangan itu menuju lift untuk turun ke bawah. Dallen yang melihat Lusiana sedang berlari tentu saja mengikutinya.

Sementara itu Erick tertawa terbahak-bahak dan kedua Staff yang dibawanya bingung. "Dasar bodoh, kau berusaha untuk melecehkan sabuk hitam tekwondo, hah? Rasakan itu!"

Wajah Erick pun berubah langsung tidak senang dan keluar dari ruang meeting. Sial! Lagi-lagi mereka semua salah paham.

Kabar Xavier yang hampir melecehkan adik Erick pun tersebar. Entah siapa yang menyebarkan itu mereka tak ada yang tahu.

1
Perdes Amsil
terbanting k tanah ... duhhh tour ... imajinasiku jd kejaman dulu ...😀
Perdes Amsil
kwaaaakkkkkwaaakkk lusiana kaburrr ...... lagian ngapa kamu nongol toooonhhh🤣
Perdes Amsil
ceritanya bagus ... cuma tata bahasanya ...kurang dan banyak kata yg salah pemakaian ....
Catur Prastya
ayo dng kak. ksih up ny. udh lma nunggu tp gk up2 jg.
Marlina Tambun
Reymon .jgn " anak xavier. lanjut dong mbk.
Sri Maulida
lanjut...
Pratama Putra
lanjut
Dwi Indrayuni
hayoo
Nurul Shafinas
terbongkar sudah.. 😉
widiya setiyaningrum
kenapa lama sekali tor upload nya ??
giliran upload cuma 1 😌 kan penasaran lanjutan nya
Indirani: maaf ya beb agak2 sibuk kerjaan lain jadi aku sempet sempetin nulisnya /Scream//Sob//Sob/
total 1 replies
Syafiah Anggina
aku mampir Thor, masih penasaran ceritanya
🥰
Nurul Shafinas
ketahuan??? raymond kuat 💪
Nurul Shafinas
cool lah bapa ii nihh
Nurul Shafinas
dorg gay atau apa ya?? 🤔
Indirani: sahabatan aja kak heheeh
total 1 replies
Nurul Shafinas
/Good//Good//Good/
Iqmahbundanya Arfan
lanjut thor
Iqmahbundanya Arfan
apa munkin lusiana di jebak yah aslinya bukan tiddur sama haris
Indirani: bisa jadi kak liat nantikan bab selanjutnya yaaaa
total 1 replies
Nurul Shafinas
raymond 😭
Nurul Shafinas: sedih dgn berkeinginan seorg ayah..
Indirani: kenapa Raymond nya 😭
total 2 replies
Jue
Xavier boleh saja tes DNA kan ? , Kalau muka boleh aja sama tapi Riwayat penyakit jantung ini selalunya asal dari keturunan yang sama , Kepintaran Raymond juga mungkin datang dari keturunan Xavier , Jangan lupa tuntut balasan tentang Virus pastikan Hariz meringkuk di dalam pagar besi barus puas hati para pembaca .
Indirani: Pastinya dung
total 1 replies
Mei Lapan Satu
raymond dan xavier punya penyakit yg sama,apa mungkin mereka itu ayah dn anak ya 🤔
Indirani: bisa jadi....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!