NovelToon NovelToon
JANDA OH NO! OH YES!

JANDA OH NO! OH YES!

Status: tamat
Genre:Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: mom yara

Putri Ceria gadis cantik yang harus menyandang status janda di usia muda. Saat berumur 19 tahun Putri menikah dengan pemuda dikampung tempat tinggalnya. Namun pernikahan yang baru seminggu itu harus kandas.



Setahun menjanda tidak mudah baginya. akhirnya Putri merantau ke kota. Di kota pun hidupnya penuh lika-liku.


"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.



Bagaimana kisah si janda muda hidup di Kota? Siapa kakek yang akan membayarnya 1 M?


Penasaran bagaimana kisah si janda muda, yuk langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom yara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Pacarku menungguku

Setelah membuka kedua matanya, ia langsung melihat wanita lain muncul dihadapannya. Wanita yang tak ingin ia lihat lagi, wanita yang masih berpengaruh pada hatinya.

Sayla.

Hardian menatap wanita itu tajam. Wanita itu semakin mendekat lalu duduk dihadapannya yang hanya dibatasi oleh meja. Wanita cantik yang dulu bisa merebut hatinya.

Hardian masih diam, menunggu apa yang akan dibicarakan wanita itu. Tanpa permisi wanita itu memegang tangan Hardian dengan lembut. Hardian tidak bergerak sedikitpun dengan tatapan tertuju pada wanita itu.

"Kau tak merindukanku? Benarkah kau sudah melupakanku? Apa wanita itu berhasil merebut hatimu? Aku cemburu melihatmu bersamanya."

Hardian tidak menjawab sedikitpun. Baginya wanita itu sudah tidak berarti lagi. Dia membenci penghianat.

"Benarkah, dia sudah menggantikan posisiku?" tanya wanita itu lagi. Hardian melepas genggaman tangan wanita itu.

Ceklek.

"Pa... " Putri menghentikan ucapannya saat melihat Hardian bersama seorang wanita. Ia tiba-tiba datang dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Hardian dan mantan kekasihnya terkejut lalu melihat ke arah Putri.

"Maaf mengganggu, silahkan lanjutkan lagi, aku akan menunggu disini," ucap Putri tanpa rasa bersalah.

Hardian dan Sayla mengerutkan keningnya, sepertinya kali ini mereka berpikiran yang sama, setahu mereka jika seseorang melakukan kesalahan lalu mengatakan 'maaf mengganggu' maka orang itu akan keluar lalu menutup pintu kembali, bukannya masuk lalu menunggu.

Hardian tersenyum tipis. Dasar gadis nakal.

Sementara Sayla melihat Putri dengan mimik tidak suka. Ingin rasanya ia mengusir wanita itu.

Putri sudah sampai di loby, tapi ia mengurungkan niatnya untuk pergi karena masih merasa tidak terima dengan apa yang Hardian lakukan, yang tiba-tiba menciumnya. Dia marah dan akan meminta pertanggungjawaban. Akhirnya dia kembali lagi ke atas lalu masuk ke ruangan hardian tanpa permisi.

Putri merasa pernah melihat wanita yang duduk di depan Hardian, tapi ia lupa dimana melihat wanita itu. Berpikir sebentar, namun ia tidak bisa mengingat wanita itu.

Sayla bertambah kesal saat melihat Hardian tersenyum ke arah wanita itu.

"Apa kau sudah selesai? PACARKU sedang menungguku?" ucap hardian pada wanita dihadapannya dengan menekan kata pacarku.

Sayla menatap Hardian dengan mimik wajah marah. Kata pacarku seakan merusak telinganya.

Tanpa menunggu jawaban Sayla, Hardian beranjak berdiri lalu melangkah ke arah Putri. Dengan gerakan cepat, Hardian mengecup kening wanita itu.

"Ayo kita pergi!" Putri yang terkejut tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia hanya menurut saat Hardian menarik tangannya lalu membawanya keluar dari ruanagn itu.

Sayla menatap kepergian keduanya dengan tatapan tak terbaca.

Sementara Putri seperti terhipnotis, ia tidak menolak apa yang Hardian lakukan. Bahkan ia lupa dengan tujuannya.

"Tunggu." Putri menarik tangannya yang di genggam Hardian. "Paman memanfaatkan-ku?" tanya Putri setelah tersadar. Hardian masuk begitu saja ke dalam mobil tanpa menjawab pertanyaan Putri.

"Hey, paman." Putri kesal karena pria itu mengabaikannya. Merasa tak punya pilihan lain, Putri ikut masuk ke dalam mobil. Setelah itu mobil melaju menuju jalan raya.

"Kita mau kemana?" Lagi-lagi ia diabaikan.

Dasar perjaka tua. Pantas saja tidak ada yang mau, dingin sekali.

Tak lama mobil itu berhenti di sebuah restoran. Malas untuk bertanya lagi, Putri ikut turun ketika Hardian turun dari mobil.

"Kenapa aku harus ikut? Lebih baik aku pulang saja," ucapnya dalam hati ketika hampir masuk ke dalam restoran.

Hardian tidak menyadarinya karena Putri berjalan dibelakangnya. Ia baru sadar ketika akan duduk di salah satu meja dan melihat ke arah belakang. Wanita itu tidak ada.

"Sial!" Hardian kembali berdiri lalu melangkah keluar untuk mencari Putri, tapi wanita itu sudah naik taxi.

"Beraninya dia pergi tanpa ijin dariku. Dasar gadis nakal!"

Hardian mengemudikan mobilnya menuju ke rumah yang ditempati Putri, yang tak lain rumahmya sendiri. Setelah sampai disana tanpa bertanya ia mencari keberadaan wanita itu. Tidak ada. Hardian masuk ke dalam kamarnya, lalu membuka pintu penghubung. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, lalu membuka pintu kamar mandi.

"Kemana perginya gadis nakal itu?" tanya Hardian bingung.

*

*

Sementara itu, Putri sedang makan bersama sahabatnya Ratna.

"Jadi kita akan segera pindah?" tanya Ratna setelah Putri menceritakan tentang kesembuhan laki-laki yang dirawatnya, biasanya ia menyebut pria itu pasien Putri.

"Belum kak."

"Kau bilang pasienmu sudah sembuh dan hari ini sudah masuk kerja."

"Iya, kak. Tapi kakek belum memberikannya padaku. Aku terlalu malu untuk meminta, mereka terlalu baik."

Ratna menghembuskan napasnya kasar. "Ya sudahlah, kita berdoa saja, semoga kakek segera menepati janjinya." Putri menganggukkan kepalnya tanda setuju.

Setelah selesai makan dan cukup berbincang, akhirnya mereka pulang ke tempat yang berbeda.

*

*

Putri langsung masuk ke dalam kamarnya setelah sampai dirumah kakek Malik. Ia merebahkan tubuhnya asal.

"Uhh, nyaman sekali." Putri melepas sepatunya dengan menggerakkan kakinya.

"Dia bersikap seenaknya, seperti pemilik rumah," gumam laki-laki yang melihat ponselnya. Ya, Hardian sengaja meletakkan kamera di kamar Putri hanya untuk memastikan kedatangannya. Setelah itu dia akan mengambil kembali kamera itu.

Hardian masih melihat ponselnya, padahal Putri sudah datang. Ada dorongan dalam hatinya untuk terus melihat wanita itu.

"Meskipun ber Ac, tapi rasanya tidak nyaman, aku harus mandi dulu." Putri beranjak lalu duduk di tepi ranjang. Ia membuka celana jeansnya, hingga terlihat paha mulusnya. Lalu membuka bajunya.

Hardian membulatkan kedua matanya, sembari menelan salivanya kasar.

"Dasar gadis nakal, kenapa tidak dibuka di kamar mandi." Spontan Hardian menutup ponselnya sebelum Putri membuka bajunya.

"Gila." Hardian merasa tubuhnya tegang, jangan ditanya bagaimana keadaan bawahnya. Sudah siap menembak. Ia segera masuk kedalam kamar mandi untuk meredakan tubuhnya yang terasa panas.

Putri keluar kamar untuk mencari keberadaan sang kakek. Tak lama Hardian pun keluar dengan rambutnya yang masih basah.

Hardian melihat sang ayah dan Putri duduk di ruang tengah. Entah apa yang mereka bicarakan mereka terlihat sangat serius.

"Kek, mas Radit sudah mulai bekerja dan itu artinya Putri harus pergi. Ehmmm.... " Putri menghentikan ucapannya ketika melihat Hardian melangkah ke arah mereka lalu duduk disebelah kakek.

"Baju kelinci, dasar anak kecil," ucap Hardian dalam hati. Putri memakai baju bermotif kelinci dan gambarnya itu tepat di kedua gunungnya yang menonjol membuat Hardian seketika berdesir. Pikirannya jadi mesum.

"Jangan menatapnya seperti itu! Kau membuat Putri tidak nyaman."

"Ayo keruang kerja kakek!" Ajak kakek pada Putri. "Anak ini menggangu saja," gerutu kakek pada putra sulungnya itu. Mereka berdua meninggakkan Hardian sendirian.

Hardian yang masih duduk di sofa hanya menatap keduanya. "Apa aku mengganggu? Memang apa yang aku lakukan?"

1
Daliffa
mampir baca, Alhamdulillah bagus alury,masih nyimak dlu,
fay_1571
🥰🥰🥰
Wisnu Mahendra
terlalu fokus dengan putri dan hardian, gak ada selingannya...misalnya aditya atau ratna...jadi terkesan monoton
Kutipan Halu
Ceritanya bagus kak, kalau berminat mampir juga yaa ke cerita baru kuuu iniii!!! 😊
👇👇👇
Terjebak Dalam Cinta Hitam
mimma
Luar biasa
Liaaa♡♡
bagus
fitri
😁😁😁
Baraka
putri juga egois
Alif
hardian gk jelas
Rismawati Damhoeri
jadi kemana Ratna sebenarnya?
Sri Puryani
😀😀gk bs bayangkan klo hardian jd sering senyum...
Sri Puryani
kakek bela putri
Sri Puryani
hardian peka dong.....istri itu pgn di dekati dirayu biar gk marah, kamu hrs mengalah
Sri Puryani
bibi diksh wkt 2 hr, ternyata smpe 1 mggu blm plg jg
Sri Puryani
katanya hardian sdh menyiapkan resepsi pernikahan tp kok blm" ?
Sri Puryani
kenapa mulut laki" itu tdk kau tampar sj hardian?
Sri Puryani
ratna kemana putri? kok gk dicari? ktnya minta tlg hardian kok gk ada kbrnya
Sri Puryani
Buruk
Sri Puryani
putri dileluk paman kok diam sj sih ...
raditya kyknya disembunyikan hardian
Sri Puryani
wah dua" nya suka sama putri nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!