Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Rafka dan Si Kembar sudah sampai di rumah Karin, dan lebih tepatnya sekarang Rafka sedang berada di depan pintu rumah Karin.
Tok .. Tok .. Tok
ceklek
"si.." orang yang membuka pintu tidak melanjutkan kata-katanya karena kaget.
"Maaf apa Karin nya ada?" tanya Rafka.
orang yang membuka pintu itu langsung tersadar dari lamunannya, dan orang itu adalah Raisa, ia kaget tatkala membuka pintu ada orang yang sedang di perbincangkan oleh semua orang berada di hadapannya, bagaimana tidak Crazy Rich Duda anak dua itu selalu jadi perbincangan entah karena statusnya ataupun karena kesuksesannya.
"A-da, silahkan masuk nanti saya panggilkan"
Rafka masuk ke dalam rumah Karin dengan menuntun Si Kembar di kedua sisinya. tak lama kemudian Karin datang dengan memakai baju tidur satin polosnya, dia terkejut melihat Rafka tengah duduk di ruang tamu bersama Si Kembar.
"Tuan" panggil Karin pada Rafka.
Rafka yang di panggil pun menoleh kearah Karin yang memanggilnya, dia tersenyum.
"Maaf telah mengganggu waktunya, tadi Si Kembar merengek ingin bertemu denganmu jadi aku membawanya ke sini" Ucap Rafka tidak enak pada Karin.
"Tidak apa-apa Tuan" Ucap Karin tersenyum.
Rafka terkesima melihat senyum Karin, Karin yang memiliki wajah putih bersih serta rambut yang di kuncir menambah kesan kecantikannya, dia rasanya ingin memiliki Karin, namun dia malu akan statusnya yang hanya seorang Duda anak dua.
"Aunty aku kangen" Ucap Kenzi manja.
"Kangen? padahal kan kalian setiap hari kesini kok udah kangen lagi aja" Ucap Karin mengusap wajah Si Kembar.
"iya habisnya pengen denger cerita dari Aunty, soalnya Daddy Sama Oma gak pernah bacain cerita Aunty." Ucap Kenzo santai.
Rafka dan Mama Ayu memang tak pernah membacakan dongeng atau cerita pada Si Kembar, karena mereka membiarkan anak-anak itu bermain atau menonton dan kalau Si kembar mengantuk mereka akan menidurkannya tanpa membaca dongeng.
"oh begitu ya, nanti saja baca ceritanya yah, sekarang Aunty mau tanya, kalian udah makan malam belum?" Tanya Karin lembut.
"Belum Aunty" jawab Si Kembar.
"Ya sudah, kalau begitu kita makan bareng, kebetulan Aunty Karin masak banyak" Ajak Karin
Si Kembar menganggukkan kepalanya, sedangkan Rafka merasa tidak enak sudah merepotkan Karin.
"Karin tidak usah, Si Kembar makan di rumah saja kami tidak ingin merepotkan mu lagi" Ucap Rafka.
"Tidak apa-apa Tuan, hanya saja disini makannya dengan lauk sederhana jika tuan tidak keberatan, kita makan bareng disini saja biar tambah Rame." Ucap Karin tersenyum lembut.
Rafka akhirnya mengiyakan permintaan Karin, mereka makan bersama ditambah Raisa dan juga Kiki dengan lauk sederhana , hanya ada tumis kangkung, tempe goreng dan ikan nila goreng. saat makan ada drama kecil yang berasal dari Si Kembar yang mau di suapi Karin, karena terus merengek akhirnya Rafka mengalah dengan syarat Kenzo di suapi dirinya tidak boleh keduanya di suapi Karin. sedangkan Karin menyuapi Kenzi, setelahnya Si kembar dan Rafka makan dengan lahapnya.
Acara makan malam terasa hangat dengan adanya dua anak kecil diantara mereka. Karin , Rafka dan Si Kembar sudah seperti keluarga yang harmonis jika dilihat oleh orang lain.
Acara makan malam telah selesai, Raisa membuat teh hangat untuk Rafka atas pemintaan Karin. Si kembar sedang bermain dengan Kiki di Kamar Karin, di ikuti Raisa yang sudah menyiapkan teh untuk Rafka.
"Karin maaf sudah banyak merepotkan mu selama ini dan juga terima kasih atas makan malamnya, aku jadi merasa tidak enak karena Si Kembar setiap hari datang kesini" Ucap Rafka
"Tida usah sungkan Tuan, Saya merasa senang dengan adanya Si Kembar Saya menadi tidak bosan" jawab Karin.
"Apa kakimu sudah merasa lebih baik? dan lukamu yang lain? Maaf aku baru bisa menemui mu setelah kecelakaan itu, akhir-akhir ini banyak pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan jadi sekali lagi aku minta maaf"
Rafka merasa sangat bersalah pada Karin, pasalnya setelah kecelakaan itu terjadi dia tidak pernah menemui Karin, baru kali ini dia bisa menyempatkan datang, itupun karena si kembar yang meminta , jika tidak dia pasti larut dengan pekerjaannya lagi, karena tanggung jawabnya sebagai CEO dia selalu sibuk sampai ketika pulang dia hanya menyempatkan waktu untuk si kembar dan melanjutkan pekerjaan nya di ruang kerja di mansion nya sampai larut malam.
"sama sekali tidak masalah Tuan, jangan merasa bersalah seperti itu, luka di tubuh saya sudah sembuh , dan kaki saya juga sudah membaik mungkin esok atau lusa kaki saya sudah bisa bergerak seperti semula" tutur Karin.
"Terimakasih untuk semua nya Karin" Ucap Rafka tulus.
"Sama-sama Tuan" jawab Karin menyunggingkan senyumnya.
"Kalau begitu sekarang aku mau mengajak Si Kembar pulang, Karena hari sudah semakin larut tidak enak jika terlalu malam bertamu" Ucap Rafka.
"saya akan panggilkan Kenzo dan Kenzi" Ucap Karin.
saat Karin melangkahkan kakinya dia merasakan ada yang merayap di kakinya yang membuat badannya tak seimbang, Rafka yang menyadari Kalau Karin akan terjatuh langsung menangkapnya.
Aaahhhh Kecoa ...
Grepp ..
Deg!
Deg!
Jantung keduanya berdebar saat Rafka mendekap tubuh Karin, sesaat Keduanya menatap satu sama lain dan terdiam.
"Hati-hati, biar aku saja yang memanggil Si Kembar" ucap Rafka khawatir
Karin sadar dari lamunannya.
"Ba-iklah , bisakah tuan melepaskan saya" Ucap Karin dengan wajah yang memerah.
"Baiklah hati-hati takutnya kakimu sakit"
Rafka menurunkan badan Karin dengan hati-hati.
Raisa dan yang lainnya datang karena mendengar teriakan Karin.
"Teh Kenapa Teriak? bikin kaget aja" Tanya Kiki.
"Iya Rin, kamu gak papa kan?" Tanya Raisa khawatir.
"Aunty apa Daddy jahat Sama Aunty makanya Aunty berteriak?" tuduh Kenzi melirik Daddy nya.
"Iya Aunty biar Kenzo yang memarahi Daddy, Aunty gak perlu takut" timpal Kenzo.
"Aunty tidak apa-apa Sayang, tadi ada kecoa di kaki Aunty jadi Aunty teriak karena Aunty paling takut dengan kecoa" jawab Karin setelah menetralkan degup jantungnya.
"hey kalian, kenapa kalian menuduh Daddy jahat sama Aunty kalian? yang ada, Daddy tadi nolongin Aunty saat mau jatuh, kalian ini asal nuduh aja." Ucap Rafka kesal.
"Iya kan kali aja Daddy jahat sama Aunty, kalau sampai Daddy jahat sama Aunty Kenzo dan Kenzi akan pasang badan untuk Aunty." Ucap Kenzo dengan memelototi Rafka.
"Berani ya sekarang sama Daddy" Ucap Rafka menghampiri kedua anaknya dan...
"Hahahaha .. Daddy .. Geli.. Geli Dad .. Hahaha" Teriak si kembar kegelian.
Semua orang yang ada di sana terkekeh melihat kelakuan Rafka dan Si Kembar, sampai kedua anaknya menyerah baru Rafka menghentikan aksinya kemudian mengajak Si Kembar pulang dan Pamit pada Karin.