Abraham Elvano, seorang pengusaha sukses yang terkenal akan keramahan dan kebaikannya. Dia bukan hanya baik, tapi juga setia kepada satu wanita saja. Tidak seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya yang suka bergonta-ganti wanita.
Namun, ada suatu kejadian yang membuatnya terpaksa berpisah dengan wanita yang dia cintai. Selain itu, dia juga harus menghabiskan malam panas bersama seorang wanita penghibur.
"apakah aku benar-benar tidur denganmu?" tanyanya sembari melihat wanita cantik yang ada di sampingnya.
"tentu saja, Tuan! bukan hanya sekedar tidur, tapi anda juga menikmati tubuhku!"
Apakah yang sebenarnya terjadi pada Abraham?
Dan siapakah wanita yang melewati malam panas bersamanya?
Yuk, ikuti kisah perjalanan mereka yang penuh dengan kejutan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19. Terpesona.
Keesokan harinya, Bella sudah siap dengan semua pakaian yang dia beli untuk bekerja di perusahaan Abra. Tidak lupa dia sedikit merias wajahnya agar tidak pucat, dan tampak segar dilihat orang lain.
"Huh! Semoga ini awal yang baik untuk semuanya, tolong bantu aku Tuhan!"
Bella memejamkan matanya sekilas, dia lalu bergegas keluar dari rumah agar tidak terlambat dihari pertamanya.
Dia sengaja naik ojek online agar bisa lebih cepat sampai, dibandingkan dengan menggunakan taksi yang pasti akan terjebak macet.
"Terima kasih ya Pak!"
Bella segera turun dari ojek itu saat sudah sampai di tempat tujuan, dia mendongakkan kepalanya untuk melihat seberapa tinggi bangunan itu.
"Astaga, perusahaan ini benar-benar besar! Apa aku bisa untuk berbaur dengan orang-orang yang ada di dalamnya?"
Bella mulai cemas, tentu dia bukanlah wanita pemalu dan penyendiri. Dia bahkan termasuk wanita yang supel dan mudah bergaul, hanya saja ...
"Permisi, Nona! Apa ada sesuatu yang anda inginkan?"
Tiba-tiba lamunan Bella terhenti saat mendengar suara seseorang, dia lalu beralih melihat ke arah orang tersebut dengan bingung.
"Maaf kalau mengagetkan anda, Nona! Tapi anda sedang berada di tengah jalan!"
Bella terkesiap dan langsung memundurkan tubuhnya, dia tidak sadar kalau saat ini sedang menghalangi jalan orang lain.
Wanita yang ada di hadapan Bella tertawa, dia lalu memperhatikan penampilan Bella dari atas sampai bawah.
"Apa Nona karyawan di perusahaan ini?"
Bella menganggukkan kepalanya. "Benar, tapi saya karyawan baru, dan baru saja mulai bekerja hari ini!"
Wanita itu lalu menyodorkan tangannya ke hadapan Bella. "Saya Rita, karyawan yang kerja di Perusahaan ini juga!"
Dengan senyum lebar Bella menerima perkenalan yang wanita itu lakukan, dia menyalam tangan wanita itu sembari memperkenalkan diri.
"Saya Bella, senang bisa bertemu dengan anda!"
Mereka saling melempar senyum, lalu sesaat kemudian wanita bernama Rita itu mengajak Bella untuk masuk ke dalam tempat kerja mereka.
Setelah berada di dalam perusahaan, seorang wanita bernama Selly menghampiri Bella, dan mengatakan kalau wanita itulah yang nantinya akan membantu dan membimbingnya selama masa percobaan.
Bella mengucapkan banyak terima kasih pada Selly, kemudian mereka berdua duduk di meja kerja yang telah di siapkan
Sementara itu, Abra dan Rafi saat ini masih dalam perjalanan menuju perusahaan. Jalanan yang ramai membuat laju kendaraan menjadi pelan, hingga memakan waktu yang semakin lama untuk cepat sampai.
"oh iya, bagaimana keadaan Bella? Apa dia sudah datang ke perusahaan?" tanya Abra.
"Bella sudah datang, Tuan! Saya baru saja mendapat laporan dari Selly, bahkan wanita itu sudah berbaur dengan yang lainnya!"
Abra semakin mengambangkan senyumnya, dia merasa senang karna Bella bisa menempatkan diri di antara para karyawan.
"kenapa Tuan sesenang itu?" tanya Rafi menatap curiga.
"Senang? Tentu saja aku senang karna Bella bisa berbaur dengan yang lainnya!"
Rafi tersenyum tipis, sepertinya rasa senang yang diucapkan atasannya itu sedang mengarah pada suatu perasaan yang lain.
Setelah hampir 1 jam, barulah mobil mereka sampai di tempat tujuan. Abra dan Rafi segera masuk ke dalam perusahaan dan berlalu ke ruangan mereka.
Namun, belum sempat sampai di ruangan. Abra menghentikan langkah kakinya saat melihat Bella sedang bekerja. Matanya membulat sempurna saat melihat penampilan wanita itu, sungguh sangat jauh berbeda dengan yang biasanya.
"Kenapa Bella terlihat sangat cantik dan menawan?"
•
•
•
Tbc.