NovelToon NovelToon
AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:499.8k
Nilai: 5
Nama Author: 01Khaira Lubna

Karena sang putra yang tengah sakit, suami yang sudah tiga hari tak pulang serta rupiah yang tak sepeserpun ditangan, mengharuskan Hanifa bekerja menjadi seorang Badut. Dia memakai kostum Badut lucu bewarna merah muda untuk menghibur anak-anak di taman kota.

Tapi, apa yang terjadi?

Disaat Hanifa tengah fokus mengais pundi-pundi rupiah, tak sengaja dia melihat pria yang begitu mirip dengan suaminya.

Pria yang memotret dirinya dengan seorang anak kecil dan wanita seksi.

''Papa, ayo cepat foto aku dan Mama.'' Anak kecil itu bersuara. Membuat Hanifa tersentak kaget. Tak bisa di bendung, air mata luruh begitu saja di balik kostum Badut yang menutupi wajah ayu nya.

Sebutan 'Papa' yang anak kecil itu sematkan untuk sang suami membuat dada Hanifa sesak, berbagai praduga dan tanda tanya memenuhi pikirannya.

Yang penasaran, yuk mampir dan baca tulisan receh Author. Jangan lupa like, subscribe dan follow akun Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Belum sempat Hanifa dan Arumi adu nyali, tiba-tiba seseorang berseragam security dan seorang wanita berjilbab lebar melerai mereka. Arumi memberontak saat dilerai, ia merasa sungguh gemes melihat wajah Hanifa, wajah yang di anggapnya sok polos dan sok sabar. Rasanya Arumi ingin merusak wajah cantik Hanifa.

Berbeda dengan Hanifa, Hanifa dari tadi selalu berusaha bersikap setenang dan sekalem mungkin menghadapi Arumi. Jika di serang ia akan melawan, berusaha melindungi dirinya, jika tidak di serang itu lebih bagus, ia tidak akan pernah menyerang siapapun secara duluan. Karena wanita berkelas selalu menjaga sikap di manapun dan di situasi apapun.

Setelah itu Arumi pulang dengan langkah kaki lebar seraya mengupat Hanifa dengan teriakan yang terdengar nyaring.

''Dasar wanita sok alim, sok lugu. Pasti kamu sengaja membeli rumah di kawasan ini, karena kamu ingin memata-matai Aku dan Mas Setya. Kamu pasti ingin mencoba merebut Mas Setya dari aku dan putriku.'' teriak Arumi seraya berdiri di dekat pagar rumah nya. Hanifa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar teriakkan Arumi. Begitupun tukang sayur, security dan Ibu-ibu yang lain.

''Aduuhh, saya tidak menyangka, ternyata Arumi wanita yang kasar dan tidak tahu malu. Padahal dulunya ia tidak begitu.'' ujar seorang Ibu yang rumahnya berada tepat di sebelah rumah Arumi.

''Semua orang bisa berubah, Bu. Untuk menutupi aibnya sendiri. Apalagi jika orang itu sudah begitu terobsesi sama seseorang. Ia sepertinya sangat takut kehilangan suami hasil curiannya. Padahal aku sama sekali tidak berminat lagi sama suamiku yang ia curi.'' sahut Hanifa santai. Setelah mendengar penuturan Hanifa. Semua Ibu-ibu yang berada di dekat Hanifa kaget seraya menutup mulut. Mereka tidak menyangka ternyata suami Arumi yang sekarang adalah suami Hanifa juga. Mereka tidak percaya kalau Arumi yang di kenal mereka baik selama ini ternyata tega merebut suami orang.

''Jadi, kamu adalah istri tuanya si Setya itu, Hanifa?'' tanya seorang Ibu lagi. Ia menatap Hanifa lekat.

''Em ... Iya. Tapi tidak lama lagi kami akan segera bercerai. Aku sudah mengurus surat gugatan cerainya. Dan satu lagi yang harus Ibu-ibu tahu. Aku pindah kesini bukan atas kemauan aku. Aku sama sekali tidak tahu kalau rumah Arumi dekat sini, rumah ini Kakak aku yang beli. Aku takut kalian salah paham dan menganggap aku wanita yang seperti Arumi bilang tadi.'' jelas Hanifa jujur. Tidak ada yang ia tutup-tutupi dari tetangga barunya. Karena kalau di tutupi juga tidak ada gunanya. Hanifa takut ia yang malah di anggap buruk oleh tetangganya.

''Kami percaya kok sama kamu. Mungkin kamu di takdirkan pindah kesini agar semua orang tahu tentang siapa Arumi sebenarnya. Kami tidak menyangka, ternyata Arumi adalah seorang pelakor. Dan si Setya juga, apa ia tidak bisa membedakan mana wanita cantik yang sebenarnya. Padahal kamu lebih cantik lho dari Arumi.'' seru seorang Ibu-ibu lagi.

''Cantik aja tidak cukup ibu-ibu di zaman sekarang. Zaman sekarang uang yang berbicara, di tambah lagi si Setya yang lemah imannya hingga gampang tergoda. Aku berdoa, semoga suami ibu-ibu di jauhkan dari wanita penggoda suami seperti Arumi dan semoga saja suami Ibu-ibu merupakan suami yang kuat iman dan kesetiaan nya.'' ucap Hanifa seraya tersenyum tulus.

''Aminnnn.'' jawab ibu-ibu bersamaan. Setelah itu seorang wanita yang baru datang tadi berucap.

''Maaf, apa anda ini Nyonya Hanifa?'' tanyanya sopan.

''Iya, dengan saya sendiri. Emm ... Kalian ini orang yang akan bekerja di rumah saya?'' balas Hanifa ramah.

''Iya Non.'' jawab security tersebut.

''Oh ... Ya sudah yuk pulang. Kebetulan saya dari tadi memang sedang menunggu kedatangan kalian.'' ucap Hanifa ramah. Setelah itu ia berpamitan kepada para Ibu-ibu. Security dan istrinya mengikuti langkah Hanifa dari belakang.

Setibanya dirumah, Hanifa menjelaskan apa yang harus mereka kerjakan. Security itu mengangguk mengerti. Hanifa merasa senang, karena wanita yang akan menjadi pembantu di rumahnya adalah wanita yang baik-baik. Hanifa bisa menilai dari penampilan wanita itu yang berjilbab seperti dirinya. Wanita yang telah menutupi auratnya dengan sempurna pasti perempuan yang baik, karena ia menuruti salah satu perintah Allah. Dengan mencoba menjauhi hal yang dapat menimbulkan maksiat.

***

Di kediaman Arumi. Arumi tiba di kamar dengan wajah cemberut. Ia duduk di tepi kasur di dekat Setya. Ia ingin mengadu tentang kejadian tadi dan ia ingin mendapatkan perhatian suaminya. Setya yang sedang berbaring di kasur, dengan kedua tangan memegang ponsel, dan tatapan lurus ke layar ponsel. Ia sama sekali tidak memperdulikan Arumi, karena ia tengah fokus dengan game yang dimainkan nya.

''Mas,'' sapa Arumi dengan suara manja.

''Iya.'' jawab Setya singkat.

''Ihh ... Kamu kok cuekin aku sih. Sini hp nya dulu.'' Arumi merebut ponsel dari tangan Setya. Setya pun merasa kaget karena ulah sang istri siri yang tidak ada sopan-sopannya.

''Sayang, kamu apa-apaan sih?'' protes Setya.

''Kamu dengerin dulu apa yang ingin aku katakan. Kamu jangan cuekin aku.'' ucap Arumi kesal.

''Iya. Katakanlah Sayang. Mas siap mendengarkannya.'' balas Setya mengalah. Padahal hatinya merasa sedikit dongkol dengan ulah sang istri.

''Mas, aku tuh benci banget sama Hanifa. Dia tadi melempar wajah cantik aku dengan tahu putih saat aku sedang belanja di depan. Mas, ayo, sekarang kita kerumahnya. Kamu talak wanita belagu itu sekarang juga. Biar dia tahu rasa!'' Adu Arumi membalikkan fakta seraya menarik tangan Setya agar segera kerumah Hanifa.

''Kamu beneran Hanifa berbuat seperti itu?'' Tanya Setya tidak yakin.

''Iya. Lihat ini!'' Arumi memperlihatkan wajahnya tepat di depan wajah sang suami.

''Hanifa nggak mungkin berbuat seperti itu. Mas kenal betul sama sifatnya. Ini pasti kamu yang mulai duluan.'' ujar Setya begitu saja tanpa pikir-pikir terlebih dahulu.

''Mas! Kamu kok gitu sih. Kamu kenapa lebih membela Hanifa.'' protes Arumi dengan wajah marah.

''Nggak gitu. Mas hanya mencoba ...'' belum sempat Setya melanjutkan kata-katanya. Arumi bersuara lagi.

''Udah ah, lebih baik aku keluar aja dari kamar ini.'' Arumi menimpuk wajah Setya yang masih memar dengan bantal. Setya mengaduh kesakitan, tapi Arumi tak peduli. Lalu ia berucap lagi. ''Kamu dasar suami tidak tahu diri. Bukannya bela aku tapi kamu malah membela si Hanifa itu. Mulai hari ini sampai seminggu yang akan datang, uang belanja kamu dan jatah malam kamu aku tahan! Dan seminggu yang akan datang juga kamu harus menalak Hanifa! Tidak ada tapi-tapian lagi! Aku udah capek begini terus, aku ingin setelah ini rumah tangga kita berjalan bahagia tanpa ada bayang-bayang Hanifa! Kamu mengerti?!" ucap Arumi penuh penekanan, ia merasa sungguh kesal. Selesai berbicara seperti itu, ia menimpuk wajah Setya lagi dengan bantal berulang kali, lagi-lagi Setya hanya mengaduh tanpa berusaha melawan. setelah merasa puas Arumi keluar dari kamar dengan langkah kaki lebar. Setya hanya diam di perlakukan seperti itu. Karena kalau di lawan pasti akan semakin runyam masalah nya. Setya takut jatahnya akan di tahan selama nya oleh Arumi. Baik jatah lahir, maupun jatah batin.

Setya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kekanak-kanakan Arumi. Tiba-tiba saja Setya merasa rindu sama sosok Hanifa yang lembut. ''Hanifa dulu tidak pernah bersikap kasar terhadap aku. Dia selalu menghargai aku, ia selalu memperlakukan aku dengan sangat istimewa. Walaupun aku kadang tidak memberi nya uang. Tapi ia selalu sabar dengan menampakkan wajah teduh nya.'' Setya berbicara di dalam hati. Dia merasa sangat rindu dengan momen saat-saat ia masih bersama Hanifa dan saat hubungan mereka masih baik-baik saja. Tiba-tiba hati Setya menjadi nelangsa. Berbagai macam ide memenuhi pikirannya. ''Rasanya, aku tidak akan pernah menceraikan Hanifa. Aku lebih baik kehilangan Arumi dari pada kehilangan Hanifa. Sepertinya aku harus meminta maaf dengan Hanifa dan Abdillah sesegera mungkin. Bagaimana pun caranya aku harus mendapatkan maaf dari mereka, walaupun aku harus bersujud di kaki mereka. Lagian Abdillah juga telah kaya sekarang. Aku bisa menumpang hidup sama mereka untuk sementara waktu, dan aku juga akan meminta Abdillah mencarikan pekerjaan yang layak dengan gaji besar untuk diriku. Dengan seperti itu, kedepan nya kehidupan aku dan Hanifa pasti akan bahagia. Aku yakin, Hanifa pasti akan memaafkan aku dan menerima aku kembali di dalam hidup nya, karena aku tahu ia sangat mencintai aku dan karena Arif juga. Hanifa tidak akan membiarkan Arif kehilangan sosok Ayah yang tampan seperti aku. Dan Abdillah, aku juga yakin dia pasti akan memaafkan ke kekhilafan aku, karena dulu kami kan berteman cukup dekat. Kemarin aku yakin Abdillah hanya sedang emosi saja, makanya ia memukul aku.'' Setya berbicara di dalam hati dengan senyum yang tersungging. Setya sudah mulai merasa bosan sama Arumi. Ia ingin kembali lagi bersama Hanifa, dan ia ingin memperbaiki semuanya. Ia sungguh merasa percaya diri kalau Hanifa dan Abdillah akan memaafkan nya.

***

Di tempat berbeda, di sebuah kafe. Seorang pria berpakaian rapi dengan jas yang membaluti tubuhnya sedang berbicara dengan seorang wanita berjilbab pasmina.

''Bagaimana Ameena? Apakah gugatan Hanifa berjalan dengan baik? Kapan sidang pertama mereka akan di adakan?'' tanya Malik serius. Tadi ia dan Ameena janjian ketemu di sebuah kafe untuk makan dan minum bersama. Ameena dan Malik memang sudah berteman cukup lama. Sedangkan perusahaan nya ia percayakan kepada Abdillah untuk sementara waktu hingga ia kembali ke Kantor.

''Alhamdulillah berjalan dengan baik, Malik. Beberapa minggu lagi mungkin sidang perceraian mereka akan di adakan. Besok pengadilan akan mengirimkan surat gugatan itu kepada pihak laki-laki.'' jelas Ameena seraya menyesap minumannya.

''Syukurlah.'' Malik menghembus nafas lega, wajah nampak berbinar.

''Kamu sepertinya sangat peduli terhadap Hanifa,'' seru Ameena sedikit curiga.

''Biasa saja. Aku bersikap seperti itu karena aku hanya ingin membantu agar ia segera terbebas dari suaminya. Dan agar Abdillah bisa fokus lagi bekerja. Itu saja.'' ucap Malik beralasan.

''Oh ... Seperti itu. Kamu dari dulu memang selalu baik sama orang-orang Malik.'' Ameena berucap dengan nafas lega. Ia takut apa yang ia duga-duga beberapa hari ini benar. Ia takut Malik menyimpan rasa suka terhadap Hanifa. Ameena tidak suka itu. Sekarang ia merasa lebih lega, karena Malik yang mengatakan hanya ingin membantu Hanifa saja.

Bersambung.

Like, komen, subscribe dan follow aku aku ya, pembaca yang baik hati.

1
Haerul Anwar
halah bacot anying lu Arumi dasar govlok
Tijanud Darori Tiara
lah thorr,,
DNA ga mungkin langsung keluar gitu aja,,,😁
Herma Wati
begitu cepatnya hasil DNA keluar?/Sob//Sob/
Sutiani Sutiani
kecewa
Muhyati Umi
jodohkan Hanifah dengan Malik
Ameera sama Abdillah ya thor
Muhyati Umi
semoga aja Malik suka ke Hanifa
Dian Rahmi
Thor ..buatlah Malik berjodoh dengan Hanifa
Dian Rahmi
Thor.....Hanifa sama Malik ya
guntur 1609
llha ternyata oh ternyata
guntur 1609
dasar ayah biadab
guntur 1609
tega setya sm anaknya
guntur 1609
kok sampai diulang lagi thor bab ni
guntur 1609
,apa yg istrimu lakukan dulu akhirnya kau jalani juga akhrnya setya. ni nmnya hukum tabur tuai
guntur 1609
ameera sm abdilah saja
guntur 1609
cie..cie hakimmm gercep juga
Samsia Chia Bahir
woaaalllaaahhhh, ma2x rian bebaik2 rupax da udang dibalik U 😂😂😂😂😂😂😂 laaahhh harta pa2x rian i2 milik istri k duax loohhh ma2 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaaahhhh gimana critax kong rian udh nikah ma intan 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Penyesalan slalu dibelakang, klo didepan namax pendaftaran 😄😄😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Haaaaahhhhh, penjara t4mu shanum N setya 😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Cari gara2 kw setya, g ada tobat2x 😫😫😫😫😫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!