Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
“Serah lu deh.” Viano hanya pasrah terhadap keinginan Selena.
Viano menjauh dari brankar tempat tidur Selena.
Karena ruangan sepi tidak ada yang berbicara, Viano menutup matanya perlahan lahan. Kepala Selena menoleh kearah Sofa yang sedang ditiduri oleh Viano.
“Gue bakal minta bunda buat batalin pertunangan kita.” tiba tiba kata itu terucap dimulut Selena.
Viano yang belum tidur, mendengar semua perkataan Selena. Viano hanya mengangguk anggukan kepalanya, tidak ingin mempermasalahkan itu, Viano mementingkan keadaan Selena terlebih dahulu.
Pintu ruang rawat Selena diketuk dari luar, Viano yang mendengar ketukan segera membuka matanya. Viano bangun dan segera bangkit, Viano menoleh kearah brankar Selena, ternyata Selena sedang tertidur, Viano tersenyum. Rasanya Viano ingin berlama lama memandangi kecantikan Selena, tapi sepertinya waktu berdua Viano dengan Selena akan segera berakhir.
“Gue pulang dulu yah, besok gue kesini lagi.” lirih Viano.
Viano membuka pintu ruang rawat Selena, ternyata benar dugaan Viano jika yang tadi mengetuk pintu adalah calon kakak iparnya.
Viano menepuk bahu Bagas. “Loh kak Bagas udah disini?” Viano basa basi.
Bagas menepuk dahi Viano menggunakan jari manisnya. “Enak yah elu, waktunya jadi tambah. gue yang dari tadi ketuk nih pintu gak ada yang ngebukain. gue tadinya mau negative thinking.” ungkap Bagas.
Viano tertawa menanggapi ucapan dari Bagas. “Gue titip Selena yah kak, jangan sampai lecet yah.” diakhir Viano tertawa , lagian gak mungkin Bagas berbuat jahat kepada Selena, Selenakan adik perempuan satu satunya Bagas, pasti bakal dijaga sama Bagas.
Hampir pagi hari Viano sudah sampai dirumah, Viano langsung masuk kekamarnya dan tidur karena besok harus sekolah.
Pagi harinya Viano membuka matanya dan langsung bergegas untuk bersiap siap masuk sekolah, sebagai ketua osis Viano harus mencontohkan hal baik kepada semua rakyat sekolah, jangan sampai nanti ada rumor kalau Viano jadi ketua osis cuman karena tampangnya. Memang setengah yang milih Viano adalah perempuan yang milih karena Viano ganteng tapi setengahnya karena memang Viano sudah sering menjadi anggota debat dan aktif dieskul, jadi karena itu Viano terpilih.
Sudah siap, Viano turun dilantai satu. Viano langsung duduk untuk sarapan. Setelah sarapan Viano bergegas untuk keluar dari rumah.
Sebelum pergi berangkat sekolah, pembantu rumah Viano datang memberikan sebuah surat.
“Surat apa bi?” Viano bertanya.
“Surat dari den Bagas.” Bibi menjawab.
“Ouh, makasih bi.” Bagas kembali menstrater montor dan pergi untuk berangkat sekolah.
Viano dan teman temannya menuju kekantin sekolah. Viano duduk dan disusul oleh teman temannya. Agli memperhatikan seluruh kantin, Agli sedang memperhatikan orang orang yang datang dan keluar dari kantin. Agli memperhatikan 2 orang yang baru masuk kedalam kantin.
“Lah dimana Selena?” Agli kebingungan karena Auzi dan Baru datang kekantin tapi tidak ada Selena.
Mendengar nama Selena, Viano merasa terpanggil. Viano menoleh tapi tidak akan menjawab, kalau Viano menjawab nanti temannya malah semakin penasaran dengan hubungan Viano dengan Selena. Selena juga bisa mendapat bahaya atau biasa bullying karena menjadi kekasih most wanted dari sekolah.
“Kayaknya dia gak ikut kekantin deh.” Reven ikut nimbrung.
Agli yang mendengar perkataan dari Reno langsung lemas tak berdaya, tubuh Agli seperti tidak bertulang.
“Lo kenapa?” Danu bertanya kepada Agli, karena merasa aneh dengan keadaan Agli.
Agli memandangi wajah Danu, kemudian kembali menelusupkan wajahnya kedalam lipatan tangan. “Gue sedih bebep gue gak kekantin.” Agli langsung cemberut.
Reven pindah duduknya kedekat Agli, Reven menepuk pundak Agli. “Yah kalau dia gak kekantin, kenapa gak lo samperin kekelasnya bro?” usul dari Reven.
Usulan Reven itu membuat Agli langsung bangkit dan tersenyum, Agli meninggalkan teman temannya, Agli meninggalkan kantin tanpa memesan makan.
“Agli kekesurupan aja sampai segitunya.” Reven mencibir tingkah Agli.
Viano mengangguk anggukan kepalanya setuju dengan perkataan Reven. “Lagian belum tentu juga Selena yang cantik itu mau sama modelan Agli.” kali ini tingkah Agli dikomen oleh Danu.
Agli jadi serba salah, mau mengejar cintanya aja banyak yang mencibir apalagi nanti kalau Agli berpacaran dengan Selena.
Viano yang sudah makan akhirnya berpamitan kepada teman temannya. Viano akan keruang guru untuk mengambil surat ijin keluar sekolah. Viano membuka pintu ruang guru.
“Ehh Viano ada perlu apa sampai kesini?” tanya salah satu guru kepada Viano.
Viano membalas senyuman. “Gak apa apa bu, Viano cuman mau ambil surat keluar sekolah.” Viano menjawab.
“Loh bukannya sebentar lagi sudah pulang yah, kenapa harus pulang cepet?”.
“Viano ada urusan mau nengok temen yang lagi sakit bu.” Viano mengucapkan itu dengan nada selembut mungkin, utamakan kesopanannya teman teman.
Bu Guru yang bertanya kepada Viano itu tersenyum kepada Viano, “itu suratnya ada didepan, ambil saja.” Bu Guru itu memberikan ijin kepada Viano.
“Terimakasih Bu.” Viano tersenyum membalas kebaikan dari Gurunya.
Pintu ruang rawat Selena diketuk dari luar. Selena yang sedang rebahan sambil nonton tv pun merasa terganggu. Selena akhirnya menoleh keasal suara, “siapa yah? bukannya kak Bagas mau kuliah?, apa dia ijin yah?” Selena ngomong sendiri.
Selena mengira jika yang akan masuk keruangannya adalah Bundanya, tapi Bundannya sedang sibuk? lagian Bundanya pasti akan membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu bukan?.
Entahlah siapa yang datang menjenguk Selena saat ini.
“Masuk.” Selena sedikit berteriak agar orang yang diluar ruangannya mendengar suara Selena.
Viano masuk kedalam ruang rawat Selena, tak lupa Viano membawa sebuah totebag. Selena yang melihat Viano datang langsung tidak mood dan Selena langsung membuang pandanganya kearah lain.
“Maaf tadi macet, jadi gue terlambat.” tiba tiba Viano mengatakan itu, padahal Selena tidak bertanya.
Selena merasa tambah kesal dengan Viano. Selena menatap Viano. “Gue kan udah bilang, lo jangan lagi kesini lagi, gue gak mood.” ungkap Selena dengan nada kesal.
“Gue datang aja salah yah?” Viano membalas ungkapan Selena dengan pertanyaan yang membuat hati Selena terasa nyeri. Apakah tadi Selena benar benar membuat Viano merasa bersalah? tapi kenapa sekarang Selena merasa kasihan kepada Viano. Selena menggelengkan kepalanya, agar pemikiran untuk kasihan kepada Viano itu pergi jauh jauh.
“Gue kan udah bilang kalau kita udah gak ada hubungan lagi.” ucap Selena.
Viano mendengarkan baik baik perkataan Selena, tetapi Viano tidak membantah malahan Viano diam tanpa komen. Viano membuka totebag dan dengan santainya membuka bungkus sate ayam didepan Selena.
Selena menatap Ayam itu dengan keinginan yang mengebu gebu. Selena mengelus perutnya, tak sadar Selena sudah persis seperti ibu hamil.
~~
Hai guys
kembali lagi dengan author tercinta kalian ini yang kadang update kadang enggak. Hehe maafin ya ges ya, maklumin aja Author lagi fokus dengan dunia real, kadang juga author malas ngetik.
Love you more.
Untuk mas D tercintanya Aku, aku gak bisa ngungkapin direal jadi disini aja yah :) Kamu sih pasti gak bakalan tau ini, tapi aku mau ngungkapin disini aja, biar pembaca disini tau kalau aku cinta banget sama kamu. Tapi maaf yah mulai dari sekarang aku bakalan mundur untuk dapetin hati kamu. Sakit banget sih tapi gak apa apa, makasih untuk kisah kisah kita berdua.
Aku gak bakalan lupa pas kita first date, dan jalan lagi setelah itu. Kamu mayungin aku disaat hujan, kamu yang perhatian takut aku jatuh dari tangga sambil bilang, "hati hati yah." Huhu makasih semua memori indahnya.
Semoga kamu bahagia yah :)