Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.
Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 19
Mo Da Xia menonton pertandingan dengan bosan, sudah banyak yang bertanding namun tak ada satu orang pun yang menantangnya, hingga hari sudah sore dan pertandingan akan dilanjutkan besok sekaligus menentukan pemenang dari pertandingan yang dilaksanakan.
Mo Da Xia berjalan menuju kembali ke klan Mo, tidak seperti peserta lainnya yang menginap di penginapan terdekat karena letak klan Mo memang tidak jauh dari istana kekaisaran.
Diperjalanan Mo Da Xia membeli sekantung manisan buah apel dan kembali berjalan santai sambil memakan manisan yang sudah dibelinya.
Namun langkah nya terhenti ketika merasakan tarikan kecil pada ujung hanfu nya, Mo Da Xia menoleh ke belakang tanpa menundukkan kepalanya nya karena yang menarik nya ternyata seorang bocah laki laki yang tinggi nya hampir sama dengannya yang memang masih kecil.
"Ada apa" tanya Mo Da Xia mengangkat alisnya bingung.
"Jiejie bolehkah aku merasakan manisan buah punya jiejie" tanya nya menundukkan kepalanya.
"Ambillah" ucap Mo Da Xia memberikan semua manisan buah nya yang masih tersisa.
"Terimakasih jiejie" seru bocah itu, nampak raut wajah bahagia diwajahnya.
"Iya" ucap Mo Da Xia kembali berjalan menuju klan Mo, namun ternyata bocah laki-laki tadi masih mengikuti nya.
"Mengapa kau mengikutiku" tanya Mo Da Xia.
"Aku tidak tau ingin kemana, aku tidak mempunyai tempat tinggal, keluarga ku mengusir ku dari rumah hiks, hanya jiejie yang baik padaku"
"Boleh kah aku ikut dengan jiejie" lanjutnya dengan wajah yang penuh dengan tetesan air mata dan ingus yang belepotan membuat Mo Da Xia menatapnya aneh.
"Baiklah" ucap Mo Da Xia dengan senyuman manis.
Saat sampai di klan Mo, Mo Da Xia langsung menuju paviliun nya diikuti bocah laki-laki yang ia temui tadi. Ketika sudah sampai Mo Da Xia langsung mendudukan dirinya dikursi diruang tamu.
"Duduklah" perintah Mo Da Xia pada bocah laki-laki didepannya.
"Baik jiejie" jawab nya dan langsung duduk dikursi didepan Mo Da Xia.
"Apa tujuan mu" tanya Mo Da Xia dengan datar, entah apa yang dipikirkan nya hingga menanyakan itu pada bocah laki-laki yang nampak polos didepannya.
"Apa maksud jiejie" bukan nya menjawab dirinya malah balik bertanya dengan wajah yang polos.
"Wajah mu itu sungguh tidak cocok dengan usiamu yang hampir sama dengan gege ku" ucap Mo Da Xia membuat bocah didepannya menampilkan ekspresi terkejut.
"Tadinya aku tidak perduli dengan penyamaran mu, tapi kau begitu ingin mengikuti ku bukankah itu berarti kau mempunyai niat lain dengan wujud bocah mu itu" tanya Mo Da Xia dengan tatapan tajam nya.
"Ternyata anda sudah mengetahui nya" ucap bocah itu yang tiba-tiba berbicara formal dan langsung merubah kembali penampilan nya yang ternyata memang benar seumuran Lian yang berumur 20 an tahun.
Tampilan pemuda itu sungguh bisa membuat para Nona muda luluh dibuatnya bagaimana tidak, dengan alis yang tajam, hidung yang mancung, bibir yang tipis, dan bulu matanya yang lentik, sungguh ciptaan yang indah. Pemuda itu menggunakan hanfu serba berwarna putih hanya corak nya saja yang berwarna emas, bahkan rambut nya juga berwarna putih.
Sedangkan An Ming yang sedari tadi menyimak dari dalam kalung dimensi pun langsung meminta izin keluar pada Mo Da Xia setelah melihat penampilan dari pemuda didepan nonanya, meskipun Mo Da Xia bingung dengan tingkah An Ming namun ia tetap mengizinkannya untuk keluar kalung dimensi.
Setelah keluar dari kalung dimensi bukannya menjaga nonanya An Ming justru berlari menuju pemuda itu dan langsung memeluknya erat, membuat Mo Da Xia mengerutkan keningnya.
"Apa yang kau lakukan" tanya Mo Da Xia pada An Ming, membuat An Ming langsung melepaskan pelukannya dan menghadap ke arah Mo Da Xia.
"Dia adalah orang yang selamat itu Nona muda" jawabnya antusias. Mo Da Xia berfikir dengan keras siapa orang yang dimaksud An Ming, sampai fikirannya tertuju pada ucapan An Ming yang bercerita tentang kekaisaran yang akan dia pimpin kedepannya.
"Maksudmu dia adalah tangan kanan dari kaisar dan permaisuri terdahulu" tanya Mo Da Xia
"Benar Yang mulia" jawabnya antusias. Membuat Mo Da Xia menatap ke arah pemuda yang tadi menyamar menjadi seorang bocah laki-laki.
"Salam Yang mulia" ucap pemuda itu yang ingin bersujud, namun langsung Mo Da Xia tatap dengan mata biru nya yaitu kekuatan mata dewa sehingga membuat pemuda itu tidak bisa bergerak ditempat nya.
"Jangan melakukan itu" ucap An Ming membuat pemuda itu bertanya tanya namun ia hanya mengangguk anggukan kepala nya, " aku akan bertanya padanya nanti" batin nya.
"Duduklah mengapa kalian berdiri seperti itu" ucap Mo Da Xia, namun mereka berdua masih tidak bergerak sedikit pun, sehingga Mo Da Xia menatap ke arah mereka tajam bahkan kini dengan matanya berwarna merah yaitu mata iblis nya, dan langsung membuat keduanya duduk didepannya.
.
Jangan lupa like komen dan vote yaa 🥰
.
lanjut thor