Cinta Terlarang Dengan Muridku

Happy Reading 😍

Beberapa bulan telah berlalu, Steven sudah masuk sebuah Universitas ternama di Negara bagian Amerika. Dia menjadi pribadi yang lebih tertutup, dingin dan masih keras kepala.

Dia lebih menyibukan diri untuk belajar dan belajar. Sampai waktu liburpun hanya dia pakai untuk membaca. Kecerdasan otaknya memang tidak diragukan lagi. Dia berhasil menguasai beberapa bidang mata pelajaran dengan nilai sempurna.

Hari-harinya sekarang dilewati tanpa Alea, tapi itu tidak membuat Steven melupakan wanitanya itu begitu saja. Dia sekarang harus bisa mewujudkan keinginan pujaan hatinya itu.

Bali 18:55 WITA

"Frenda, jaga diri baik-baik ya, nanti Aunty Ellysa akan menjemputmu dibandara," Ucap Alea.

Saat ini Alea mengantarkan sepupu nya itu kebandara. Frenda Kadek Alfaro akan kuliah di USA, ya dia telah lulus SMA di Bali dan akan Berkuliah di Negara Ayahnya berasal.

"Tentu saja kak Al, Frenda sudah besar, aku pasti bisa jaga diri disana," Ucap Frenda

"Sayang, titip salam untuk Aunty Ellysa dan kak Kevin ya, Ibu dan Ayah akan merindukanmu," Ucap Ibu Frenda sekaligus Aunty Alea yang bernama Risa.

"Iya ibu, aku masuk kedalam dulu ya, sebentar lagi pesawat akan lepas landas"

"Ayah, ibu, Kak Alea aku pasti merindukan kalian" Frenda memeluk ketiga orang itu. Dia sudah sangat menyayangi Alea.

"Jaga diri baik-baik ya Nak?" Ucap uncle Bram.

Setelah itu Frenda pun masuk kedalam sambil melambaikan tangannya. Ya dia memilih Negara USA karena disana banyak saudaranya, meskipun Kakek dan Neneknya sudah tiada tapi masih mempunyai Aunty dan kakak sepupu yaitu Ellysa dan Kevin.

Alea memandang langit yang dipenuhi bintang, diiringi dengan pesawat yang terlihat hanya seperti lampu berkerlap kerlip. Masih ingat saat dia meninggalkan langit Amerika, meninggalkan sejuta kenangan disana.

********

Alea sedang menyiapkan beberapa berkas, hari ini akan kedatangan seorang chef baru. Dia ditugaskan menjadi Manager dan penanggung jawab di restoran milik pamannya itu.

"Selamat siang Al, apakah kamu sudah siap,?" Tanya Bram

"Tentu saja paman, nanti akan kulakukan tasty untuk menu baru kita," Jawab Alea

"Baiklah, aku akan ke cabang Kuta, jadi nanti kamu saja yang menemui chef baru itu ya, dia sudah sangat berpengalaman dan juga dia sangat tampan," Uncle Bram mengedipkan matanya.

Dia merasa bahwa keponakannya itu butuh sosok pengganti mantan suaminya. Ya mungkin dengan memperkenalkan beberapa teman bisnisnya mungkin.

"Uncle juga tampan kok," Balas Alea

"Kamu ini bisa saja, kalau Uncle tidak tampan mana mungkin Aunty Risa mau sama Uncle,"

"Tapi menurutku Uncle memang lebih dari yang lain, setiap melihat wajah Uncle aku jadi teringat Daddy," Ucap Alea sendu

"Sudah-sudah jangan sedih, anggap saja Uncle adalah Daddy mu, kita memang beda 2 tahun. Daddymu juga sangat tampan," Ucap Bram mengusap bahu Alea, dia tahu ponakannya itu selalu sedih setiap mengingat Daddy nya yang sudah lama meninggal.

"I'm okey Uncle, pergilah nanti kamu terlambat," Ucap Alea tersenyum

"Baiklah sayang, Uncle pergi dulu, mungkin 2 hari Uncle akan berada disana," Bram mencium pucuk kepala Alea, dia sangat menyayangi keponakannya tersebut.

Tidak lama setelah kepergian Uncle Bram ada seseorang mengetuk pintu.

Tok ... tok .... tok ...

"Masuk," Seru Alea

"Selamat siang?" Ucap seseorang yang ditunggu-tunggu Alea.

"Selamat siang, perkenalkan aku Alea Abraham, Manager diresto ini." Alea memperkenalkan diri.

"Saya Bagas Prasetyo, asal dari kota Jogja yang akan menggantikan chef Riko," Jawab chef Bagas sambil menyalami Alea

"Selamat bergabung diresto kami, mudah-mudahan bisa berjalan dan berkembang lebih baik. Dan saya harap Menu andalan dari chef Bagas bisa menjadi favorit di resto ini, oh ya silahkan duduk" Ucap Alea mempersilahkan duduk tamunya itu.

Dan selanjutnya mereka berbincang mengenai berbagai macam masakan khas daerah di Indonesia.

Alea merasa senang dengan keramahan chef bagas, begitupun sebaliknya. Chef Bagas begitu mengagumi sosok wanita bule cantik yang menjadi partner kerja nya itu.

*******

USA 10:00 Am

Steven sedang berada disebuah ruang kosong yang berada dikampusnya. Dia memang selalu menyendiri, ditemani Laptop dan buku tebal. Mempelajari tentang dunia bisnis dan beberapa keahlian di bidang pelajaran lainnya.

Saat dia sedang asyik membaca ditemani segelas kopi tiba-tiba dari arah luar terdengar suara gaduh.

"Hai gadis cantik, siapa namamu? sepertinya kamu orang baru disini? dan lihat wajahmu sepertinya juga bukan asli orang sini, apakah kamu dari Asia?" Terdengar suara seorang laki-laki yang seperti menggoda seorang gadis.

"Minggir, aku mau lewat!" Seru gadis itu.

"Wah, wah berani sekali dia bos," Ucap seorang lagi.

"Hei, jangan sok jual mahal, aku yakin tubuhmu ini juga sudah banyak yang menjamah, ayo ikut aku, akan kuberikan apapun kalau kamu mau menurutiku," Ucap lelaki yang tadi.

"Kumohon jangan ganggu aku, aku bukan wanita seperti itu, kalian cari wanita lain saja" Gadis itu merasa takut karena sudah sangat terpojok dengan di pepet 3 orang laki-laki bertubuh besar.

Steven merasa sangat terganggu dengan suara-suara itu.

"Tolong, jangan kumohon!" wanita itu berontak

"Dasar wanita sok jual mahal"

"TOLONG, TOLONG!!" Teriak gadis itu berkali-kali

Salah satu dari para lelaki itu mengapit wajahnya dan akan mencium gadis itu, tapi sebelum sampai mengecupnya tiba-tiba ..

Bug ... bug ...

Steven menghajar dengan memukul wajahnya.

"Brengsek!!!"

"Siapa kamu?? beraninya ..." Bug, bug, bug.

Steven memukul wajah lelaki itu sampai babak belur.

"Berani nya kalian melecehkan wanita dikampus ini!!" Ucap Steven emosi.

Ketiga orang itu melihat Steven, seketika nyali mereka menciut menatap wajah yang sangat familiar didepan mereka.

"Ste-ven Austin" Ucap ketiganya bersamaan

Ya, siapa yang tidak mengenal Steven, anak dari pemilik kampus yang mereka tempati saat ini.

"Sorry, kita akan pergi dari sini dan tidak akan mengganggu wanita itu lagi" Ucap lelaki yang sudah babak belur itu.

Setelah itu mereka pun lari dari tempat dimana mereka melecehkan seorang wanita tadi.

Sedang wanita itu masih menagis sambil menutupi wajahnya.

"Hei, sudah tidak apa-apa, mereka sudah pergi" Steven menghampiri dan mengelus bahu wanita itu.

"Terima kasih karena sudah menyelamatkanku," Ucap wanita itu tersenyum sambil menatap Steven dengan mata berkaca-kaca.

Steven agak terkejut ketika melihat senyum gadis itu, senyum yang mengingatkan pada seorang wanita yang selalu ada dihatinya.

Gadis itu adalah Frenda sepupu Alea. Tentu saja mereka ada kemiripan, karena memang senyum menawan Frenda mewarisi Ayahnya yaitu Uncle Bram.

"Hai, terima kasih ya," Frenda membuyarkan tatapan Steven sambil menyeka airmatanya.

Steven pun tersadar, membuat Frenda menjadi salah tingkah karena ditatap Steven begitu lama.

"Ah, iya sama-sama. Aku hanya tidak suka melihat ada pelecehan dikampus ini," Jawab Steven.

"Namaku Frenda, bolehkah aku menjadi temanmu?" Frenda menyodorkan tangannya sambil tersenyum.

Steven mengangkat alisnya sebelah, dia selama ini tidak pernah punya teman cewek, karena memang Steven bukan tipe laki-laki yang suka bergaul dengan lawan jenisnya.

Meskipun banyak yang terang-terangan mengejarnya, tetapi Steven selalu menolak mentah-mentah.

Tapi ketika dia melihat senyum indah dari gadis itu lagi seakan dirinya terhipnotis, senyum yang seperti wanitanya, sosok wanita yang selalu dirindukan disetiap detak jantungnya.

Alea ...

Seketika Steven mengangguk, lalu dia menjabat tangan Frenda.

"Namaku Steven," Akhirnya untuk pertama kalinya Steven mau berteman dengan lawan jenis.

Frenda sangat senang, sekarang dia punya teman dikampus barunya. Baru beberapa hari di USA sangat susah untuk mendapatkan teman.

Steven hanya tersenyum melihat semyum ceria gadis itu lagi.

I miss u Al, i miss your smile ....

( aku sangat merindukanmu Al, aku rindu senyumanmu )

Batin Steven ...

Bersambung .....

Akhirnya bisa up lagi .....

kasih kritik saran donk, author lagi kehabisan ide nie.. ketik dikolom komentar ya, jangan lupa like dan vote nya juga. Terima kasih😍😍😍