NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek Abraham marah

Brakk!

Pintu kerja Xavier di buka paksa oleh kakek Abraham, Xavier dan Ricardo yang ada di dalam ruangan itu tentu saja mereka sangat terkejut. "Dasar anak brengsek! Apa yang kamu lakukan kepada menantuku?!" seru kakek Abraham yang sangat marah.

"Apa maksudmu Ayah? memangnya apa yang aku lakukan?" tanya Xavier yang seolah tidak melakukan kesalahan.

"Apa yang kamu lakukan kepada menantuku? Kenapa dia pergi di tengah hujan deras seperti ini? Apa kamu tidak khawatir padanya!" teriak kakek Abraham.

Xavier menatap Ricardo, dia baru ingat mengenai apa yang dikatakan oleh Sierra tadi. "Jangan-jangan dia beneran mencari...," perkataan Ricardo terhenti.

"Mungkin dia ada di kamarnya, Ayah. Dia cuma menakut-nakuti saja." ucap Xavier.

"Dia sudah pergi dari rumah, pelayan dan penjaga rumah sudah mengatakannya padaku! apa yang kamu katakan padanya?! Apakah kamu mengatakan sesuatu yang menyakitinya?!" seru kakek Abraham.

Xavier menghela nafas sedikit dalam, Dia kemudian mengambil ponselnya dan meminta Ricardo untuk memberikan nomor ponsel siaran. Setelah itu Xavier meneleponnya namun sayangnya panggilan telepon itu tidak tersambung sama sekali.

"Apa dia ke tempat pengacaranya bos?" tanya Ricardo.

"Aku tidak tahu." jawab Xavier.

Di luar hujan begitu deras, petir menyambar dengan begitu kencang. Xavier keluar dari ruang kerjanya, Dia berjalan menuju kamar Sierra namun dia tidak ada di sana. "Apa dia benar-benar ke tempat pengacaranya?" ucap Xavier yang kemudian kembali menelepon Sierra namun sayangnya panggilan telepon itu tidak tersambung.

Setelah dicoba beberapa kali namun panggilan telepon itu tidak kunjung tersambung juga, hal itu membuat Xavier sedikit cemas.

"Bagaimana? apa bisa ditelepon?" tanya kakek Abraham.

Xavier menggelengkan kepalanya.

"Aku akan menelpon keluarga Cortis, mungkin saja Sierra ada di sana." ucap kakek Abraham. kakek Abraham menelpon Sebastian Cortis, pria itu menjawabnya namun sayangnya dia bilang Sierra tidak ada di sana. Mendengar jawaban dari Sebastian Cortis, tentu saja kakek Abraham sangat khawatir. "Jika Sierra tidak ada di sana, lalu dia pergi ke mana." ucap kakek Abraham.

Motor Sierra tiba-tiba mati di tengah jalan yang sepi, deru mesin menghilang begitu saja. Hatinya langsung berdebar, bingung dan panik bercampur menjadi satu. Dia mencoba menyalakan kembali motor itu berkali-kali, tapi tak ada respon. Langit mendadak menurunkan hujan deras, tetes-tetes air membasahi wajah dan bajunya, membuatnya semakin kedinginan dan cemas. Ponselnya hampir habis baterai, namun Sierra nekat mencoba menghubungi Emilia, tapi sinyal hilang begitu saja.

Sierra berdiri di pinggir jalan, menggigil sambil menatap gelap dan basahnya malam. Matanya yang penuh kegelisahan menoleh ke kanan dan kiri, berharap ada pertolongan. Saat itulah sebuah mobil hitam melambat dan berhenti persis di depannya. Pintu mobil terbuka, dan seorang pria berjas rapi keluar dengan langkah pasti. Wajahnya dingin dan tegas, sorot matanya tajam seperti biasa. Christopher, dosen killer yang selama ini selalu membuat Sierra merinding, kini berdiri di hadapannya dengan ekspresi serius namun tak lepas dari aura misterius yang menyelimuti.

"Hujan deras begini, kenapa kamu di sini sendiri?" Suara Christopher rendah tapi tegas, membuat Sierra seketika terdiam dan merasa ada sesuatu yang berbeda dari pria itu malam ini. Ia menunduk sejenak, ragu-ragu sebelum akhirnya menjawab dengan suara serak,

"Motor saya mogok, prof. Saya sedang menuju rumah teman, tapi sekarang terjebak hujan."

Christopher mengerutkan keningnya, lalu tanpa banyak bicara, dia melangkah ke arah motor Sierra, memeriksa dengan cepat namun teliti. Di bawah rintik hujan yang tak kunjung reda, Sierra hanya bisa menatap pria yang selama ini menakutkan itu dengan campuran rasa takut dan harap. Malam itu, di tengah derasnya hujan dan dinginnya suasana, nasib Sierra seakan tergantung pada tangan dingin sang profesor.

"Masuklah ke dalam mobil." perintah Christopher.

"Tidak usah prof, bajuku basah." jawab Sierra.

"Masuklah nanti kamu malah makin kedinginan." jawab Christopher.

Sierra tetap tidak mau karena memang tubuhnya basah kuyup. "Masuklah ke dalam mobil, aku akan menelpon petugas bengkel biar motormu di bawah." tanpa menunggu Christopher langsung menelpon salah satu temannya untuk mengambil motor Sierra. sedangkan Sierra dipaksa masuk ke dalam mobil.

"Oh ya, pa yang kamu lakukan hujan-hujan begini?" Christopher bertanya kembali.

"Saya mau ke rumah Emilia prof, ada sesuatu yang harus saya kerjakan." jawab jawab Sierra.

"Tapi tidak hujan seperti ini kan?" kata Christopher kembali.

"Ini sangat mendesak prof, ini menyangkut hidup saya." jawab Sierra yang mulai kedinginan.

Christopher yang juga berada di dalam mobil dia mengambilkan sesuatu untuk Sierra, pakaian yang biasa dia buat ganti di kampus.

"Pakailah pakaianku itu, ganti di dalam mobil, aku akan keluar menunggu temanku." ucap Christopher.

Seketika kedua mata Sierra langsung membulat melotot menatap Christopher dengan tatapan mata tajam sembari berpikir mengenai sesuatu yang tidak tidak.

"Kamu jangan berpikir yang tidak tidak ya, mobilku Kalau dari luar tidak bisa melihat ke dalam, jadi kamu tenang saja. Cepat pakai bajuku itu." Christopher yang kemudian keluar dan menutup pintu mobilnya.

Di tangan Sierra ada kemeja juga celana milik Christopher, Sierra menatap pakaian itu sembari menghela nafas begitu dalam. "Tinggi badanku cuma 162 sedangkan dia 190 lebih, kalau aku pakai kira-kira celananya ini.. apa tidak seperti badut?" ucap Sierra yang menggelengkan kepalanya. namun mau tidak mau dia akhirnya memakai pakaian itu karena tubuhnya sudah kedinginan.

Sesaat kemudian teman Christopher sudah sampai di tempat itu, mereka membawa mobil derek dan mengangkut motor Sierra..

Tokk..

tokk..

Christopher mengetuk kaca mobil. "Apakah kamu sudah mengganti pakaianmu?" tanya Christopher.

Sierra kemudian menurunkan kaca mobil. "Sudah prof." jawab Sierra. nampak terlihat Sierra begitu mungil ketika memakai pakaian Christopher yang ukurannya lebih besar. "Kenapa ketawa seperti itu?" tanya Sierra ketika melihat Christopher tersenyum menatapnya. "Kenapa? Lucu ya?" Sierra cemberut.

"Bukan..," cristopher yang kemudian melajukan mobilnya.

"Oh ya prof, memangnya profesor mau ke mana hujan-hujan begini? mau keluar ke mana?" tanya Sierra yang membuat Christopher menganggukkan kepalanya.

"Sebenarnya aku keluar mau mencari makan, aku mau ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan, kalau tidak.. aku mau beli makanan di restoran." jawab Christopher.

"Kenapa tidak masak sendiri saja?" tanya Sierra.

Christopher membalasnya dengan tersenyum. "Aku tidak bisa memasak." jawab Christopher yang kemudian tersenyum menatap Sierra.

"Maka dari itu prof, cari kekasih dong.. kalau kayak gitu menikah dong. Ngapain juga keluyuran malam-malam cari makan. Kalau ada kekasih atau istri kan enak ada yang masakin." kata Sierra yang membuat Christopher malah tersenyum.

Sierra menggaruk kepalanya, dia menatap jalanan yang mereka lalui. "Kita mau ke mana prof?" tanya Sierra.

"Aku mau mengajakmu pulang dahulu, aku tadi melupakan sesuatu." jawab Christopher yang kemudian melajukan mobilnya menuju apartemen miliknya.

*bersambung*

1
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!