dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jangan remehkan walau hanya sepele
Andre tersenyum lebar melihat ekspresi Reyhan yang nampak masih tidak percaya pada pemberiannya, ia menepuk pundak putranya itu sambil berkata, "tentu aja rey kalau nggak buat kamu lalu buat siapa lagi coba? adik kamu kan udah punya motor. "
Reyhan menatap ayahnya untuk sejenak, lalu ia berjalan ke arah motor baru miliknya. selama ini dirinya sama sekali tidak di izinkan untuk keluar rumah sendirian apalagi menaiki motor tetapi entah mengapa hari ini tiba-tiba sang ayah berubah pikiran.
"kamu sekarang udah dewasa rey, dan nggak seharusnya ayah terus melarang kamu untuk keluar sendiri. lagian, kamu juga Pak ujang nggak bisa selalu ada jika kamu butuh di antar karena pak ujang juga kadang harus ayah ajak untuk bekerja, jadi ayah putuskan untuk membelikan kamu motor supaya kamu bisa bepergian tanpa harus mengganggu urusan pak ujang lagi. "
"beneran yah? "
"iya"
"alhamdulillah, makasih banyak ya yah! Reyhan janji kalau Reyhan bakal jagain motor pemberian ayah ini. "ucap Reyhan tulus
"Sama-sama sayang, tapi inget kamu tetap harus hati-hati walaupun sudah bisa naik motor kamu jangan ugal-ugalan di jalan! "
Reyhan mengangguk, "baik yah. "sementara itu, Daniel kembali di buat iri karena kakaknya mendapatkan motor baru yang selama ini ia dambakan. motor miliknya tak sebagus milik Reyhan dan ini membuat ia semakin kesal karena ia pikir bahwa ayahnya telah pilih kasih. dengan kesal, Daniel masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarnya. intan yang melihat reaksi putranya itupun juga ikut merasa jengkel karena putranya seolah tidak di anggap oleh suaminya itu. ia puj juga ikut menyusul Daniel ke dalam rumah.
Saking kesalnya, Daniel tanpa sengaja menabrak Bi Srini yang saat itu tengah membawa nampan berisi jus akibatnya, nampak tersebut jatuh dan jus di dalamnya tumpah di tambah lagi gelasnya pun juga ikut pecah. bukannya membantu, Intan malah memarahi Bi Srini.
"aduh, kamu itu bisa nggak sih kerjanya yang bener liat tuh jusnya pada tumpah semua kan! " teriak intan
Sementara itu di luar, Reyhan dan ayahnya juga mendengar suara gelas yang pecah dan suara intan yang sedang memarahi bi Srini. keduanya pun kembali masuk ke dalam rumah.
sementara itu, Bi Srini dengan di iringi rasa bersalah pun berkata dengan sedikit takut. "ma.. maafkan saya nyonya!, saya... "
"ah, saya nggak butuh alesan dari kamu. pokoknya kamu harus ganti semua gelas yang kamu pecahin itu!" intan menyela dengan nada emosi
"ada apa ini?" Andre tiba-tiba muncul di tengah-tengah keributan itu di sisi lain, Daniel hanya diam di tempatnya tanpa bicara dalam hatinya tak ada sedikitpun rasa bersalah walaupun ia tau bahwa dirinya yang sengaja menabrak bi Srini hingga terjatuh.
"ini loh mas, Bi Srini nggak becus kerjanya masa jusnya sampai pada tumpah begini gelasnya juga pecah semua lagi. " Andre melihat pecahkan gelas dan sisa jus yang terbuang ke lantai. sementara itu di sisi lain Reyhan segera membantu bi Srini membersihkan remahan gelas tersebut.
"sini bi, biar Reyhan bantu! "
"i.. iya den. " jawab bi Srini pelan. Daniel yang melihat sikap kakaknya yang baginya seolah kakaknya itu sedang cari muka di hadapan sang ayah.
"sok cari muka di depan orang, " Daniel menyindir Reyhan tetapi Reyhan tetap tak membalas dan fokus mengumpat sisa-sisa pecahkan gelas
"Bi Srini nggak apa-apa tapi kan? " tanpa andre
"saya, baik-baik saja tuan. "
"mas, kamu itu apa-apaan sih? kok malah belain bi Srini udah jelas-jelas kalau kerjanya nggak becus juga."
Andre menatap istrinya itu dan berkata tenang, "bi Srini orangnya selalu hati+hati nggak mungkin kalau dia sengaja ngelakuinnya. "
"jadi maksud kamu aku sengaja melakukan ini semua gitu mas? " tanya intan dengan nada tak Terima
"gelas-gelas itu pecah karena ada yang sengaja menabrak bi Srini saat ia akan mengantarkannya. iya kan Daniel? " sontak Daniel di buat kaget karena ayahnya tiba-tiba menyebut namanya dan lagi sekarang menatap dengan tatapan tak senang.
"kok tiba-tiba Daniel yang salah pah? kan Daniel diem aja dari tadi" ujarnya membela diri
"kamu emang diem aja tapi bekas jus yang ada di celana kamu itu yang membuat kamu bersalah. " Daniel langsung melihat celananya dan ternyata benar saja ada sedikit noda akibat jus yang terkena celananya ketika ia menabrak bi Srini barusan.
"kalau kamu udah tau bersalah tapi masih nggak ngaku itu yang ngebuat ayah nyebut nama kamu. " Daniel tak bisa menjawab, ia hanya menundukkan kepala begitupun intan yang sedari awal tidak tahu bahwa Daniel lah yang ternyata menabrak bi Srini hingga terjatuh tetapi ia malah marah tanpa alasan.
"Daniel, walaupun ini hanya hal sepele tapi jika ini kamu biasakan maka itu akan merusak dirimu sendiri. jadi jika kamu sadar dan tau kalau kamu bersalah jangan malah diam saja dan nggak mau ngaku! "
"i.. iya pah maafin Daniel! "
"sekarang kamu minta maaf ke bu Srini dan bantu dia membereskan pecahkan gelas itu! " Daniel dengan terpaksa menurut sedangkan Reyhan kembali berdiri di samping sang ayah.
Kini, pandangan andre tertuju kepada istrinya. "kamu juga jaga sikap kamu! bi Srini walaupun pembantu dia tetap lebih tua daripada kita dan juga jangan pernah sekali-kali kamu menuduh tanpa bukti seperti ini! "
Andre kembali menatap Reyhan, "ayo rey! " Reyhan mengangguk dan mereka pun pergi dari sana.