NovelToon NovelToon
Fall In Love At The First Night

Fall In Love At The First Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Irish_kookie

Anaya White memaksa seorang pria asing untuk tidur dengannya hanya untuk memenangkan sebuah permainan. Sialnya, malam itu Anaya malah jatuh cinta kepada si pria asing.
Anaya pun mencari keberadaan pria itu hingga akhirnya suatu hari mereka bertemu kembali di sebuah pesta. Namun, siapa sangka, pria itu justru memberikan kejutan kepada Anaya. Kejutan apa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irish_kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Mencintainya!

Di sebuah gedung yang menjulang tinggi, seorang pria tua tanpa rambut mengangguk-anggukkan kepalanya saat melihat berita Bisnis Hari Ini.

Dia tersenyum cukup puas, meskipun ada secercah rasa kesal tersirat di wajahnya.

"Hmmm, buyback dan image positif. Boleh juga usahanya," kata pria paruh baya itu.

Dia terus mengikuti dan menyimak acara itu hingga selesai. Lalu, dia meminta asisten pribadinya untuk mengambil sesuatu.

"Hei, tolong ambilkan print out foto yang kuminta tadi," katanya lagi.

Dengan patuh, asistennya mengangguk dan mengambil sebuah amplop cokelat berukuran besar. "Silakan, Tuan White."

Tuan White mengeluarkan selembar foto dari amplop itu. Dia memerhatikan gambar dua orang gadis muda yang sedang tertawa.

"Kenapa sulit sekali mendidik anak perempuan? Mereka selalu memberontak dan berusaha melepaskan diri dari perlindungan yang diberikan oleh ayahnya," tanya Tuan White lebih kepada dirinya sendiri.

Asisten pribadinya hanya diam, tak berani menjawab sebelum menerima perintah.

"Kai, minta putriku dan Grebel untuk ke sini siang ini! Reservasi restoran untuk kami dan pastikan makanannya bersih dari kacang. Putriku alergi kacang!" perintah Tuan White.

Kalo ini, asisten pribadinya mengangguk. "Baik, Tuan. Akan saya informasikan kembali kepada Anda nomor pesanan restorannya."

Tuan White mengangguk-angguk dan menepuk pundak Kai sambil lalu.

Sementara itu, seusai konferensi pers, Anaya meminta seluruh timnya untuk kembali ke kantor.

"Maaf karena aku lengah jadi kerja keras kalian kemarin sia-sia," kata Anaya kepada timnya.

Seperti menerima kejutan, seluruh timnya bertepuk tangan untuk gadis itu. "Anda hebat, Nona!"

"Anda menyelamatkan kami, Nona!" kata yang lain sambil memeluk Anaya.

Air mata Anaya sudah menggenang di pelupuk matanya. "Kalian ini baik sekali padaku."

Momen mengharukan itu membuat Anaya terenyuh. Andai saat itu dia panik dan tidak menemukan solusi, mungkin ayahnya akan memasungnya selama setahun penuh.

"Josh, thank you," kata Anaya tulus.

Josh mengacak-acak rambut Anaya. "Ya, lain kali berhati-hatilah, Gadis Kecil."

Saat Josh mengacak-acak rambutnya, hati Anaya justru berantakan. Dia tersenyum lemah, sementara hatinya mendesaknya untuk menggenggam tangan pria yang terpaut 10 tahun lebih tua darinya itu.

"Lalu, bagaimana sekarang?" tanya Anaya lagi.

Dia berharap Josh mengajaknya ke suatu tempat dan mereka akan berbicara berdua saja di sana.

Ingin sekali rasanya Anaya berteriak lantang kalau dia merindukan Josh. Namun, keinginannya itu dia tahan sekuat hati.

"Aku akan meminta Celline daftar yayasan sosial yang sering dikunjunginya dan kau bisa mulai dari sana," kata Josh tanpa menoleh ke arahnya.

Mendengar nama Celline disebut, hati Anaya menggeliat. "Kenapa harus nama itu?"

"Singkat saja, karena ayahmu sangat menentang untuk melakukan kegiatan yang bertema sosial jika untuk menaikkan saham. Berbeda dengan Celline, itu cara dia untuk menghidupi perusahaannya dengan image positif," lanjut Josh santai.

Anaya memberengut. "Kenapa kau tidak menatapku? Kau kesal padaku?"

"Tidak. Aku hanya sedang mengejar waktu untuk bisa memperbaiki citra perusahaanmu secepatnya. Itu saja," kata Josh, sekali lagi tanpa menoleh ke arah Anaya.

Setelah itu, hening. Anaya duduk di sebelah Josh sambil terus melirik ke arah pria yang sedang sibuk dengan ponsel dan laptopnya sekaligus.

Keheningan aneh itu berlangsung cukup lama, sampai ponsel Josh berbunyi.

Pria itu buru-buru mengangkatnya dan menjauh dari Anaya.

"Cih, kenapa harus bersembunyi? Kenapa tidak di sini saja! Josh Sialan!" tukas Anaya kesal.

Sayangnya, umpatan itu didengar oleh seseorang. "Kau menyukai dia, ya? Sayang sekali, cintaku bertepuk sebelah tangan kalau begitu."

Anaya cepat-cepat menoleh ke sumber suara. "Jack! Sejak kapan kau ada di belakangku?"

"Sejak kau bertanya pada asistenmu kenapa dia tidak mau menatapmu dan umpatan itu, ckckck, luar biasa sekali, Nay," jawab Jack sambil berdecak kagum.

Anaya bangkit berdiri dan menatap tunangannya itu dengan tatapan tajam. "Aku tak menyangka kau ternyata punya dark side, Jack. Mana sikapmu yang manis kemarin itu?"

"Sikap manisku hanya untukmu, Nay. Saat ini, aku belum siap kalah dan setauku asistenmu itu sudah berkeluarga. Dia tidak akan bisa menatapmu, tapi aku bisa menatapmu berjam-jam, Nay!" Jack menjawab dengan nada tegas dan penuh kepastian.

Anaya tersentak. "Siapa yang menyukai Josh? Tidak ada!"

Jack tertawa keras. "Hahaha! Siapapun bisa melihat kalau kau menyukai dia, Nona. Ayolah, lupakan dia dan berikan cintamu padaku."

Tak mau terlihat bodoh, Anaya pergi meninggalkan Jack dengan kesal. Dia menarik tangan Jane yang tengah asik berbicara dengan beberapa karyawan Anaya.

Sementara itu, Jack menunggu hingga Josh selesai berbincang-bincang.

Dia bertepuk tangan saat Josh kembali. "Bravo sekali pria kita yang satu ini."

"Tampan, berwibawa, cerdas, dan penuh perhitungan. Pantas saja kau digilai banyak wanita, Tuan Grebel," kata Jack menyindir.

Josh menatapnya dengan dahi berkerut-kerut. "Apa maksudmu? Di mana Nona White? Ayahnya mencarinya sekarang."

Alih-alih menjawab, Jack justru mengajaknya untuk duduk. "Ada yang ingin kubicarakan terkait Nona White. Duduklah!"

Josh berdecak tak sabar dan menarik kursi. Dia duduk dengan tangan terlipat dadanya. "Ada apa dengan Nona White?"

"Dia menyukaimu," jawab Jack tanpa basa-basi.

Dalam sepersekian detik, Josh terlihat salah tingkah. Namun, dengan cepat dia mengubah wait wajahnya. "Lalu?"

"Karena kau hanya seorang asisten dan kau sudah berkeluarga, jadi jauhi dia! Biarkan dia hanya melihatku dan menyukaiku!" Jack menjawab dengan suara bariton yang tegas.

Josh mendengus. Dia memandang Jack dengan pandangan meremehkan. "Bagaimana caranya? Apa kau lupa, aku asisten pribadi Nona White saat ini?"

"Mudah saja. Ajukan pengunduran dirimu dan selesai," jawab Jack.

Jawaban Jack membuat segalanya terlihat lebih jelas. Ada setitik terang dalam hati Josh saat Jack menjawab seperti itu.

Namun, egonya mengatakan untuk tetap tinggal dan mempertahankan cintanya yang nyaris tak mungkin terjadi bersama Anaya itu.

"Dengarkan aku, Anak Kecil, tugasku di sini tidak hanya sebagai seorang asisten. Aku mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membuat garis itu menjadi pemimpin perusahaan yang tangguh yang tidak hanya terlihat fashionable," kata Josh dengan tatapan tenang dan mengintimidasi.

Tidak ada suara saat itu, seolah semesta menghentikan waktu untuk mendengarkan pernyataan Josh.

"Selain itu," lanjut Josh lagi. "Aku juga menyukainya, bahkan aku mencintainya. Sekali lagi, aku mencintainya! Sampai sini, kau paham? Apa ada pertanyaan?"

***

1
Sophia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!