NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rebutan

"Ayo, Run!" ajak mama Retno yang sudah turun lebih dulu sementara Runa masih bertahan di dalam mobil, mencari alasan yang kira-kira bisa ia gunakan supaya tak usah ikut turun.

Runa masih belum menemukan alasan tapi mama Retno sudah kembali, "nggak jadi tante arisannya?"

Mama Retno menghela nafas, menunjukan chat grup arisannya. "tante lupa, arisan disini harusnya minggu lalu. Kayaknya efek tante nggak fokus karena sakit."

Runa akhirnya bernafas lega, "jadi kita pulang lagi sekarang tan?" tanyanya ketika mobil sudah melaju keluar dari rumah tetangganya. Runa mellirik ke rumahnya, seperti biasa sepi. Kedua orang tuanya pasti sibuk bekerja.

"Nggak, kita ke resto langganan temen tante. Arisan minggu ini disana. Tapi sayang temen tante yang tadi nggak hadir, lagi ke luar negri nengok anaknya yang kuliah disana."

"Oh iya tante. Sayang banget yah jadi nggak bisa ngumpul formasi lengkap." jawab Runa meski dalam hati ia benar-benar lega bisa terhindar dari tante Ismi, tetangganya.

"Namanya ibu-ibu, Run. Bisa kumpul kadang-kadang juga sudah alhamdulillah banget."

"Iya tante."

Sampai resto Runa berjalan berdampingan dengan mama Retno, ia membawa paper bag berisi makanan. Sedikit heran padahal arisan di resto tapi kenapa harus bawa masakan dari rumah? namun semuanya terjawab kala ia masuk ke dalam ruangan khusus yang sudah di pesan. Tak terlalu banyak ibu-ibu yang ada disana, hanya sembilan orang dengan mama Retno. Semua begitu ramah dengan penampilan elegan. Nampak sederhana namun barang-barang yang dipakai dari brand yang sudah tak asing bagi Runa. Kedatangan mama Retno langsung disambut oleh teman-temannya.

"Yang abis sakit datang langsung sama calon mantu nih." ledek salah satu temannya.

"Ini yang namanya Sandra, mba? cantik yah." puji teman yang lain. Soal Sandra meski belum pernah bertemu tapi teman-teman mama Retno sudah tau namanya. Karena teman-temannya itu terus mendesak menjodohkan anak-anaknya dengan Qian sebelum tau putranya sudah memiliki pacar.

"Iya yah cantik. Pantesan nih mba Retno nolak anak aku, calon mantunya cantik gini." salah satu teman mama Retno menghampiri Runa dan merangkulnya. Runa hanya tersenyum canggung, bingung juga mau jawab apa. Mau bilang bukan tapi ibu-ibu di sekitarnya  benar-benar tak memberi dirinya kesempatan untuk bicara. Mau memotong obrolan mereka tentu tak sopan.

"Duduk sini cantik." wanita yang tadi merangkul Runa menepuk kursi di sampingnya. Runa segera duduk setelah mendapat anggukan dari mama Retno.

"Ngomong-ngomong mba Retno ini beruntung banget loh calon mantunya mau nemenin ke acara kumpul-kumpul kayak gini. Menantuku mana mau mba! tiap diundang ke rumah selalu ada aja alesannya biar nggak datang."

"Duh Jeng itu sih bukan mantu Jeng aja, mantuku juga gitu. Susah banget dibawa sefrekuensi sama kita." sambung yang lain.

"Itu sih mungkin karena kalian terlalu ribet jadi mertua jadi mantu pada kabur." ledek wanita di samping Runa.

"Nggak semua menantu kayak gitu, mereka pasti punya alasan. Bisa jadi terlalu sungkan ke kita sebagai mertua atau mungkin punya kesibukan lain. Apalagi mantu Jeng Ratna kan baru lahiran jadi wajar kalo susah diajak ngumpul, harusnya Jeng Ratna yang ke rumah menantunya." lanjutnya.

Runa mengangguk kecil, nampaknya wanita yang duduk di sampingnya ini satu pemikiran dengan tante Retno, sangat pengertian. Sedangkan dua wanita di samping tante Retno mungkin tipe-tipe mertua yang harus selalu dimengerti.

"Cantik, kamu tenang aja punya mertua kayak mba Retno, orangnya baik banget. Nggak kayak mereka, rada bawel." ledeknya lagi pada jeng Ratna.

Jeng Ratna hanya tersenyum, "sebenernya tante juga baik kok, cuma kadang emang suka gini lah. Faktor usianya kayaknya." elaknya.

"Sudah-sudah, kok malah jadi ngeledek Jeng Ratna terus." lerai mama Retno, "gimana kalo kita makan dulu terus kocok arisannya. Udah kangen banget ini minggu lalu kita nggak makan bareng-bareng." lanjutnya seraya mengeluarkan makanan yang ia bawa dari rumah. Hal yang sama pun dilakukan oleh teman-temannya.

"Biar aku bantu tante." tak hanya mama Retno, teman-temannya pun Runa bantu untuk menyiapkan makanan. Selama kegiatan mereka mengobrol santai sambil menikmati masakan rumahan yang mereka bawa, sementara menu resto yang mereka pesan justru diberikan pada para supir. Runa melihat ke arah para supir yang juga berada di ruangan yang sama, pantas saja mereka nampak betah bahagia rupaya memiki majikan yang sangat memanusiakan manusia.

"Tante, maaf tante Retno nggak boleh makan itu." Runa menahan tangan bu Ratna yang hampir saja menuangkan sayur lodeh buatannya ke piring mama Retno.

"Ada santannya tante, nggak boleh sama dokter. Tinggi kalium karena dari kelapa." Runa lanjut menjelaskan.

Bu Ratna menggelengkan kepala, "bukan main calon mantu mba Retno. Perhatian banget." pujinya.

"Bikin iri nih. Kita mau juga calon mantu kayak gini."

"Cantik, kamu punya adek nggak? tante juga mau nih calon mantu yang kayak kamu. Biar nggak kalah sama mba Retno." wanita paling ujung sedari tadi tak banyak bicara tiba-tiba langsung cari calon mantu.

"Kalah apaan Jeng, kita ini nggak lagi lomba loh." seloroh mama Retno.

"Iya tante, lagian aku juga bukan calon mantunya tante Retno." sambung Runa.

"Lah! kirain calon mantunya." seketika semua ibu-ibu yang ada di sana jadi ribut. "ini kalo ada Jeng Ismi pasti langsung ditarik jadi calon mantu sekarang juga nih." ucap bu Ratna paling semangat.

"Iya pasti." sambung yang lain.

Runa sedikit terkekeh, "buset mau dijodohin sama anaknya tante Ismi, yang bener aja." batinnya.

"Hey kenapa ketawa? mau yah kapan-kapan tante kenalin sama anaknya Jeng Ismi?"

"Nggak tante, makasih." jawab Runa, "nggak usah dikenalin, udah kenal banget." lanjutnya dalam hati.

"Kalo gitu kenalan sama anak tante aja yah, mau? lagi kuliah S2 informatika."

Runa bingung, ibu-ibu dihadapannya malah heboh sendiri menawarkan anak-anaknya.

"Makasih loh tante tawarannya, tapi aku ini nggak selevel sama tante-tante semua. Aku mah rakyat jelata tante, kerja aja serabutan gini. Tapi kalo tante-tante semua butuh bantuan bisa hubungi nomor aku aja, kebetulan aku ini nerima semua jenis jasa. Selama aku bisa pasti dibantu, bayarannya juga terjangkau tante." Jelas Runa.

Beberapa ibu-ibu disana langsung diam dan sibuk bisik-bisik sementara tiga orang disamping mama Retno nampaknya tak terpengaruh dengan statusnya, mereka tetap meributkan dirinya.

"Berarti sekarang lagi kerja sama mba Retno nih?"

"Iya tante. Lebih tepatnya kerja sama mas Qian sih soalnya Mas Qian yang order." jawab Runa, "aku masih ada slot kosong di hari rabu, kamis, minggu sama senin tante." lanjutnya.

"Tante order deh buat hari minggu, nanti mau tante kenalin sama anak tante. Kalo cocok jadi mantu yah." ucap bu Intan yang sejak tadi sangat semangat.

"Tapi tante aku-"

"Nggak apa-apa, tante nggak peduli bibit, bebet, bobot. Udah oke banget nih feeling tante." selanya.

Mama Retno menepuk punggung tangan temannya, "nggak bisa Jeng, hari minggu Runa udah dipesen sama Mayra."

Runa bergeming, ia tak tau jika Mayra melakukan order. Jadwalnya selain selasa, jum'at dan sabtu jelas masih kosong. Namun menyadari lirikan mata tante Retno membuatnya mengangguk saja.

"Iya tante, mohon maaf minggu ini sudah full booked. Tante bisa simpan kontak aku saja yah." Ucap Runa seraya memberikan kontaknya. Tiga ibu-ibu yang masih ribut itu antusias mencatat nomornya.

"Mba Retno ini harusnya gantian dong jangan full gitu. Padahal mba Retno kan udah punya calon mantu. Nanti calon mantunya ngambek loh." sindir bu Intan.

Mama Retno tersenyum, "udah nggak punya calon mantu, Qian putus seminggu lalu."

"Runa, ayo pulang. Kita mampir dulu ke kantor Qian." lanjutnya seraya menarik tangan Runa.

"Iya, tante." jawab Runa, "permisi tante, jangan lupa kalo butuh bantun telpon aku yah." lanjutnya berpamitan.

"Senin tante order seminggu." jawab bu Intan.

"Nggak bisa Jeng, minggu depan juga Runa sudah full booked." bukan Runa, melainkan mama Retno yang menjawab.

"Udah yuk!" mama Retno buru-buru menarik Runa menjauh dari sana.

"Tante, senin aku masih free loh." ucap Runa. Pikirnya rugi dong kalo tak mengambil orderan dari teman-teman arisan mama Retno.

"Ada kerjaan, mungkin Qian lupa belum bilang sama kamu. Pokoknya udah jangan ambil orderan dari temen-teman tante yah." tegas mama Retno. Rasa-rasanya ia menyesal membawa Runa ke arisan, gadis itu jadi incaran teman-temannya.

1
Ummah Intan
ya ga papa klo disuruh nikahin runa
titissusilo
ahhhhh kacau kacau🤭🤭🤭
Jumi🍉
Siapa suruh pakai acara pura-pura segala ya kacau jadinya nikmati aja peran jadi-jadianmu Qian, tinggal tunggu ibunda ratu sama adikmu merealisasikan...🤣
lestari saja💕
ya gpp to pacaran setelah nikah.
heeeemmm gimana tanggapan mama retno yaaaa pasti ndukung bgt klo sandra bilang qian pacaran ma runa....
lestari saja💕
tinggal bilang aja klo pacaran....kontrak nya jgn disebutin....
lestari saja💕
aseeeekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
kurang akhlak🤣🤣🤣
yaaa salamm....serba salah ngadepin modelan sandra.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣kirain dah pernah pacaran.....semoga acting nya pro yaaa run
lestari saja💕
aseeeekkkk diskon karyawan🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣kayak aku aja klo mau pake produk pt laen keingetan bahwa itu dulu kompetitor🤣🤣🤣🤣ga jadi pake meski lebih hemat
lestari saja💕
heeeemmm masa segitunya ortu mu run????
lestari saja💕
weeeh mau pake toga nih
lestari saja💕
itung2 berbagi rejeki ya run....
aisyah
AQ kok ngehalu ya ,,,berharap calon suami pilihan ortunya runa itu qian🤭
aisyah
disuruh nikah mah ,nikah aja dari pada terus di gangguin sandra
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!