Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.
Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.
Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.
Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?
Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah Anton pulang,Richard menunggu Monic keluar dari kamar. Baru beberapa menit Anton pulang,Monic keluar dari kamar.
Monic mencium bau harum dari makanan. Dia melangkahkan kakinya ke meja makan.
Richard melihat Monic di meja makan langsung menyusul.
"Makanlah. Setiap hari kamu akan makan makanan yang enak dan bergizi. Saya akan menyuruh pembantu rumah ini menyiapkan makanan buatmu. Demi anak yang kamu kandung. Dia juga anakku. Aku tidak mau anakku kekurangan gizi."
Monic hanya mengangguk. Dia duduk sambil mengambil nasi dan sayur. Begitu juga dengan Richard.
Mereka makan dalam diam dan lahap. Richard duluan menghabiskan makanan. Setelah itu dia ke ruang santai. Sebelum duduk di ruang santai,Richard berkata kepada Monic.
"Setelah makan langsung ke ruang santai. Aku mau membicarakan sesuatu."
Monic kembali mengangguk lalu menyuap kembali makanan yang dia makan. Setelah selesai makan,Monic merapikan meja makan dan mencuci piring. Setelah selesai,Monic menyusul Richard ke ruang santai. Dia duduk bersebelahan dengan Richard tapi tetap berjarak.
"Aku ingin menikahi mu. Sebagai tanggung jawab atas kehamilanmu. Terserah kamu mau berapa tahun pernikahan ini berakhir. Setidaknya sampai anak ini lahir."
"Baiklah jika kamu memaksa. Tapi setelah saya mendapat pasangan,segera ceraikan saya",ucap Monic dengan tegas.
"Tidak ada pernikahan kontrak. Saya tidak mau ada pernikahan kontrak. Setidaknya mengalir saja apa yang akan terjadi selanjutnya. Setelah menikah,kita akan tinggal di apartemen ini. Dan tidurnya tetap di kamar masing-masing. Kita hanya akan menikah di catatan sipil. Tidak ada menikah secara agama,tegas Richard.
"Minggu depan kita menikah. Siapkan dokumen yang akan di ajukan ke catatan sipil. Saya akan mengurus semuanya",Richard kembali berucap.
"Baiklah kalau begitu. Besok atau lusa saya akan siapkan dokumennya. Oh ya,bolehkah saya bekerja",tanya Monic.
"Saya sudah mengurus surat pengunduran dirimu. Setelah melahirkan kamu boleh bekerja di hotel saya kembali. Saya tidak mau kamu kecapean atau terjadi apa-apa denganmu. kamu tahu sendiri karyawan kantor di hotel seperti apa. Ada yang terobsesi ingin cepat kaya dan mengandalkan hal-hal yang menjijikan. Dan jika selama hamil kamu bekerja,resiko ke kamu pasti akan terjadi. Makanya kamu di rumah saja. Kalo kamu mau jalan-jalan,saya sudah siapkan sopir buat kamu."
"Baiklah kalau begitu",ucap Monic dengan pasrah.
"Tapi janjikan kalau saya sudah melahirkan saya diperbolehkan bekerja kembali",tanya Monic untuk memastikan saja.
"Iya,saya janji",jawab Richard.
"Kalau begitu saya istirahat dulu,saya permisi."
Richard hanya menganggukkan kepalanya.
Seperti yang dijanjikan Richard seminggu kemudian mereka menikah di catatan sipil. Hanya orang tua Richard,sahabat Monic dan asisten Richard yang datang ke catatan sipil. Untuk menyaksikan pernikahan Richard dan Monic.
Ya..dua hari sebelum menikah,Richard mendatangi rumah orang tuanya dan meminta restu sekalian menyuruhnya datang ke catatan sipil. Awalnya orang tuanya kaget. Tetapi setelah Richard menceritakan semuanya kepada orang tuanya tentang hubungannya dan Monic,akhirnya orang tuanya mengerti.
Bahkan mami dan papa Richard meminta kepada Richard agar memperlakukan Monic dengan baik dan tidak kasar kepada Monic. Dan Richard setuju.
Setelah pernikahan selesai,Richard mengajak mereka ke restoran buat makan-makan. Mereka semua senang dan merayakan pernikahan mereka di restoran walaupun hanya makan-makan.
Setelah selesai,mereka kembali ke rumah masing-masing. Richard dan Monic kembali ke apartemen. Richard menyuruh Monic buat beristirahat.
Karena perut Monic juga sudah mulai membuncit,hal itu juga yang membuat Monic jadi mudah lelah.
Lima bulan kemudian.
Kehamilan Monic sudah memasuki bulan kesembilan. Dan sebentar lagi dia akan melahirkan.
Walaupun menikah hanya tanggung jawab,Richard maupun keluarganya sangat baik terhadap Monic. Orang tua Richard sayang kepada Monic. Bahkan menganggap Monic anaknya sendiri.
Orang tua Monic sudah tahu hubungan Richard dengan Monic. Dan mereka tidak ikut campur.
Sebelum menikah orang tua Richard baru tahu keadaan Monic. Richard bercerita jika Monic anak yatim piatu. Maka dari situ orang tua Richard menyayangi Monic.
Sekarang ini Monic dan mami Richard sedang berada di baby shop. Mereka membeli kebutuhan bayi yang akan di bawa ke rumah sakit.
Tetapi,pada saat memilih keperluan bayi,Monic mengeluh perutnya sangat sakit. Mungkin mau melahirkan.
Mami Richard sangat panik dan memanggil sang sopir untuk mengangkat Monic ke mobil. Mami Richard juga masuk ke mobil dan menyuruh sang sopir untuk mengendarai mobilnya menuju ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit,suster mendorong brankar untuk membawa Monic ke UGD. Dokter yang sudah menunggu di UGD segera memeriksa Monic.
Bayinya terlilit tali pusar. Saya membuat kamu memilih. Kamu melahirkan secara normal dan harus menahan sakit. Karena kalau bayi terlilit tali pusar dan melahirkan secara normal akan lama. Atau melahirkan secara Caesar. Saya kasih nyonya waktu lima menit.
Richard yang baru masuk ke ruangan UGD langsung memilih Caesar. Karena tidak mau mengambil resiko pada anaknya. Monic mengangguk. Monic juga berpikir jika dia melahirkan normal sudah pasti akan sakit dan jika dia tidak tahan ujung-ujungnya sudah pasti beralih ke Caesar. Jadi,Monic setuju jika dia memilih Caesar saja.
Monic di bawa ke ruang operasi sedangkan Richard mengurus administrasinya. Untuk mami Richard sendiri saat ini menunggu di depan ruang operasi. Dia duduk sambil berdoa semoga operasi Caesarnya berjalan lancar.
Selang dua jam kemudian,operasi berjalan dengan lancar.
Bayi yang dilahirkan Monic menangis dengan kencang.
Dokter keluar dan mengucapkan selamat kepada Richard.
"Selamat ya Pak,Bu. Bayinya perempuan."
"Terima kasih dokter",jawab Richard.
"Boleh saya melihat menantu saya dok",tanya mami Richard.
"Nanti ya. Menantu ibu akan segera di pindahkan ke ruang perawatan."
"Pindahkan ke kamar VIP dok",ucap Richard.
"Baik pak",jawab dokter.
Monic masih belum sadarkan diri di brankar yang di dorong perawat.
Perawat mendorongnya sampai ke ruangan VIP. Monic di letakkan di kasur yang sudah disediakan.
"Pak,Bu. Ibu Monic masih belum sadarkan diri akibat obat bius. Sekitar satu jam ibu Monic akan segera sadar. Dan bayinya lagi di bersihkan dan setelah bersih akan di bawa ke ruangan ini",perawat memberi penjelasan kepada Richard.
"Baik suster,terima kasih penjelasannya",ucap mami Richard.
Mami Richard akhirnya merasa senang akhirnya dia mendapat cucu. Dan jika bayinya datang,akan dia pamerkan kepada teman-temannya melalui media sosial.
Richard juga merasa terharu akhirnya dia mempunyai anak walaupun itu anak dari hasil cerobohnya. Dan dia akan mengucapkan terima kasih kepada Monic karena Monic tetap mempertahankan janinnya dan tidak menggugurkan kandungannya.
