NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir ketahuan

.

.

.

Di parkiran, Bella masih penasaran. “Gila Beb! Cowok seganteng dan sekeren itu ngajakin makan bareng! Lo tolak, sehat nggak sih?”

Els hanya terdiam sesaat, lalu menghela napas panjang. “Justru karena sehat, makanya gue nolak, Bel. Cowok kayak dia tuh… bisa bikin hidup kita ribet kalau terlalu deket. Lo nggak lupa, kan, kalau gue udah nikah?”

Tapi jauh di lubuk hati, Els sadar kalau ada sesuatu di tatapan pria itu yang membuat dadanya bergetar pelan. Bukan sekadar rasa kagum, tapi semacam… peringatan yang sulit ia abaikan.

Samudera masih berdiri tegap di lobi hotel, tatapannya mengikuti langkah Els yang menjauh. Senyumnya tipis, nyaris tak terbaca. Di sampingnya, sang asisten justru tampak tak percaya kalau ada perempuan yang menolak ajakan boss-nya.

“Boss… beneran ditolak barusan? Otaknya nggak geser, kan?” ujarnya, berdecak antara kagum dan heran.

Pria itu buru-buru meraih ponsel, menunjukan sesuatu cepat. “Namanya Elsheva Maharani. Dua puluh tahun. Prestasinya banyak, masuk FK dapat beasiswa, dan dia mahasiswa kedokteran paling populer, most wanted di kampus. Banyak cowok yang ngejar, tapi nggak ada gosip pacaran sama sekali. Keluarganya biasa aja, dan dia udah lama hidup sendirian di kota ini.” jelas sang asssisten lengkap. Dia menelan ludah sebelum menambahkan, “Oh, iya. Kursi VIP tadi… dia dapat langsung dari Pak Heksa.”

Samudera mengangkat alis, separuh tak percaya. “Cuma itu?”

“Iya, Boss. Kayak ada yang nutup akses informasinya. Data mentok semua.”

Samudera menyipitkan mata. “Retas!”

“Udah gue coba. Tapi ada satu jaringan yang belum bisa ditembus.”

"Om Heksa ada hubunganya sama mereka?"

"IYaa, salah satu di antara mereka pasti. Karena kursi VIP yang pak Heksa pesan ada tiga."

Samudera mengangguk pelan, kemunculan Els sejak awal memang sudah memantik sesuatu dalam dadanya. Tatapannya kembali pada arah pintu keluar hotel.

Sementara itu, Els baru saja memarkir mobil di depan kafe miliknya. Dari luar, Kafe itu tampak modern dengan kaca bening yang memantulkan cahaya sore. Logo simpel tapi estetik terpampang jelas di atas pintu. Sebelum besar dan terkenal seperti itu dulunya hanya iseng—sekadar coba jualan online. Tapi sekarang, siapa sangka? Sudah tumbuh jadi tempat yang jadi favoritnya para  mahasiswa dan anak-anak Gen Z. Els sengaja tidak memasang harga tinggi untuk menu-menu di kafenya, semua ia sesuaikan dengan kantong para pelajar.

Begitu melangkah masuk, beberapa pegawai langsung menyapanya dengan antusias.

“Sore, mbak Els!” seru mereka hampir bersamaan.

Els tersenyum hangat. Tidak ada jarak di wajahnya, ia bukan tipe atasan yang merasa tinggi.

“Soreee. Gimana, Nggi?” tanyanya pada Anggi, orang kepercayaan yang selama ini setia mengelola operasional kafe.

“Udah aku kirim ke email, Mbak. Laporan hari ini aman, pemasukan naik. Tenang aja, kita kerja dengan baik, kok.” Anggi terkekeh, berusaha mencairkan suasana.

Rubby ikut tertawa kecil. “Percaya gue. Eh, order makanan gih. Gue laper. Pesanin gimbap, tapi jangan cuma buat gue. Sekalian buat semuanya, anak-anak gudang juga ya.”

“Siap, boss!” Anggi berlari kecil sambil mengeluarkan ponsel.

ELs menuju ruangannya, menaruh tas brandednya di meja kerja, lalu menarik kursi dengan gerakan ringan. Blazer yang tadi ia kenakan di seminar kini dilepas, menyisakan dress ivory yang membuatnya tampak lebih santai. Ia membuka laptop, jari-jarinya mulai menari di atas keyboard. Sesekali ia merapikan poni dengan gerakan cepat, fokus penuh pada laporan yang hampir rampung. Ia ingin segera menyelesaikannya biar sampai rumah tinggal tidur.

Di luar ruangan, cahaya sore menembus ruangan Els, memantul pada rambutnya yang berkilau halus. Sementara pegawai sibuk melayani pelanggan dan menyiapkan menu, Els justru larut di dunia kecilnya—menggabungkan peran sebagai mahasiswa kedokteran sekaligus entrepreneur muda.

***

Hari-hari seperti ini memang melelahkan. Kuliah di fakultas kedokteran sudah cukup menyita waktu, dari pagi sampai sore penuh dengan kuliah teori, praktikum, hingga tumpukan buku yang terasa tak ada habisnya. Itu sebabnya Els, Helza, dan Bella sering memilih menghabiskan waktu di perpustakaan ketimbang nongkrong. lebih tepatnya mereka tidak diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu untuk hura-hura.

Namun, sore tadi Bella benar-benar tidak tahan. Keluar dari perpustakaan, ia mengacak rambutnya sendiri, matanya hampir bengkak setelah menuntaskan untuk menguliti buku setebal tango yang ada ratusan lapis, haha.

“Gue pindah jurusan aja kali yaaa? Otak gue rasanya mau jebol, sumpah!”

Helza langsung ngakak, sementara Els menepuk bahunya dengan wajah setengah nyolot. “Lo udah dua tahun di sini, Bell. Dan masih aja ngeluh hal yang sama. Ngapain dulu lo pilih jurusan ini kalau nggak kuat?”

Bella manyun. “Gue pikir jadi dokter tuh keren, elegan gitu. Tapi ternyata… tugas sama matkulnya bikin pengen guling-guling di jalan raya!”

Els dan Helza kompak tertawa. “Ya udah, abis ini kita ke salon aja. Biar kepala lo adem. Gue juga pengen treatment. Kata Oppa, kantung mata gue udah kayak panda karena begadang mulu,” ujar Els.

Refleks, Helza dan Bella langsung merogoh cermin kecil dari tas mereka, memeriksa wajah masing-masing. Dan, tentu saja, setuju untuk langsung meluncur ke salon langganan mereka. "That's sound great beb, udah paling bener emang kita threatment, manjain tubuh biar otak juga nggak ngbebul terus."

Tidak mau membuang waktu, mereka lantas tancap gas menuju salon langganan mereka.

Namun langkah Rubby terhenti begitu sampai di depan salon. Matanya terpaku pada sebuah mobil merah menyala yang sangat ia kenal terparkir di sana. Hatinya sempat goyah. Ia ingin putar balik, tapi kakinya terus menolak. Salon itu sudah terlalu nyaman, pelayanan stafnya tak tergantikan.

Ia menarik napas pelan, berusaha mengusir degup tak nyaman dan rasa takut yang tiba-tiba menyerang.

“Kenapa, beb?” Helza menghentikan langkahnya, keningnya ikut berkerut melihat Els yang mendadak membeku.

Els menelan ludah. Jemarinya meremas erat tali tas, wajahnya berubah pias. “Itu... mobil istrinya Heksa, Za. Dia pasti di dalam.” cicit Els, hampir seperti bisikan yang ingin ditelan udara.

Helza refleks ikut menoleh ke arah sedan merah yang terparkir asal di depan salon. Logo mewah di bagian kap mobil itu terasa seperti kilatan alarm di mata mereka.

“Hei, chill, babe...” Helza menepuk pelan lengan Els. “Dia nggak tahu apa-apa soal lo, ya kan?”

Elsheva menggeleng samar, napasnya pendek-pendek. “Kalau tiba-tiba tahu, gimana?”

Bella langsung menyambar, nada bicaranya terdengar lebih mantap daripada ekspresinya yang sebenarnya sama cemas. “Suami lo nggak mungkin membiarkan lo ketahuan gitu aja, beb. Lagian Kak Gwen cerdas banget. Dia pasti udah siapin cara buat nyembunyiin lo.”

Sejenak, Els mulai sedikit tenang. Dia menarik napas panjang, mencoba menenggelamkan rasa takutnya. Ia percaya kalau heksa tak mungkin membiarkanya ketahuan “Iya juga sih... hufh. Ya udah, yuk.”

Namun, sebelum mereka melangkah masuk, pintu salon terbuka perlahan. Suara denting bel pintu terdengar begitu nyaring di telinga Els membuat jantungnya hampir meloncat keluar.

.

.

.

1
Qaisaa Nazarudin
Tapi menurut ku saat Els sama Heksa,hidupnya terlalu monoton,gak jauh2 dari DAPUR,KASUR,KULIAH DAN SHOOPING..
Tapi dengan saat bersama Samudera baru bikin Adrelin bekerja,gak monoton2 amat..Lagian sama Heksa,Heksa itu gak TEGAS orangnya, Isteri kayak Davina aja masih lagi di pertahankan,Biarkan saja Heksa bersama Davina,biar dia nyesel nanti..
Qaisaa Nazarudin
Gak semua wanita klepek2 lihat lelaki putih mulus kek gitu,ada kebanyakan nya suka yg kulit maskulin,kelihatan macho gitu,dari pada putih terkesan Kayak mayat hidup,Atau hasil oplas gitu..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Heksa gak suruh orang untuk menyelidiki Davina? Mending Cerai dari punya isteri tapi gak pernah mengurus suami..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gini pasti gak jauh2 dari MAFIA..
Qaisaa Nazarudin
Waahh Els akan menjadi Incaran Samudera nih.. Tapi jangan ya Els itu isteri orang lho..😁
Qaisaa Nazarudin
Lha Samudera ternyata?? Apa yg terjadi dengannya??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Wooaaahh Gila Cowok nya manpaatin nih cewek utk ATM berjalan nya doang,Biasanya Cowok yg di jadiin ATM BERJALAN,Lha ini malah kebalik..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kenapa selalu Ruby yang keluar? Namanya selalu typo..
Qaisaa Nazarudin
Mending ketahuan selingkuh saat masih PACARAN, itu berarti Tuhan menunjukkan kalo dia bukan Orang yg tepat utk dijadikan pasangan hidup..
Qaisaa Nazarudin
Tapi sayangnya di gunakan utk menjadi sugar baby..
Qaisaa Nazarudin
Emang sepantasnya mas Dewan menomer satukan Els Davina,Wong Els yg memenuhi semua kebutuhan mas Dewan,Sedangkan isteri pertama cuman PAJANGAN doang..
durrotul aimmsh
bkal perang dunia g nih..
Qaisaa Nazarudin
INGAT KAMU JUGA ISTERI NYA YANG SAH,WALAUPUN GAK DIPUBLISHKAN..
RanumAksara
Mon maap, ELs bukan dituntut karena goresan mobilnya. Tapi pemilik mobil, si om botak itu hakim yang kebetulan akan mengawal sidang. Jadi ELs diminta untuk menunggunya untuk membahas ganti rugi setelah menyelesaikan sidang. 🙏
Qaisaa Nazarudin
Kelinci percubaan,satu fakultas,satu jurusan, Tapi apakah sama beruntungnya kaya Els,Yang diNIKAHIN baru diTIDURIN??,atau mereka Hanya DITIDURIN tanpa ikatan??
Qaisaa Nazarudin
Nikah perjodohan kah? Kalo udah gak ada yg bisa diharapkan,ngapain masih dipertahankan,Ntar jadi Boomerang buat kamu Sa,Saat Davina tau kamu Nikah lagi,Yang jadi korbannya pasti Els..
Qaisaa Nazarudin
Nah ini ciri2 lelaki yg ku suka,Walaupun Tajir,Tampan,Mapan tetap Pandai menjaga diri, BUKAN TEH CELUP 👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kok Ruby?? Ruby itu siapa??
Nah kan bilang I love you,secepat itukah Heksa bisa mencintai,Apa karena sudah mendapatkan Virginnya Els kah??
RanumAksara: Terima kasih koreksinya🙏
aku lagi ngerjain beberapa cerita jadi suka ketuker🙏
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Katanya belum Cinta,Segitu gampangnya seorang lelaki memanggil SAYANG,YANK..dari malam tadi udah berapa kali Heksa manggil isteri nya SAYANG,YANK..
Qaisaa Nazarudin
Kalo udah begini pasti tuh si isteri selingkuh di belakang mas dewan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!