NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Di Era 70-an: Takdir Peran Pendukung Perempuan

Reinkarnasi Di Era 70-an: Takdir Peran Pendukung Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Menjadi NPC
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: YukiLuffy

Zhao Liyun, seorang pekerja kantoran modern yang gemar membaca novel, tiba-tiba menyeberang masuk ke dalam buku favoritnya. Alih-alih menjadi tokoh utama yang penuh cahaya dan keberuntungan, ia malah terjebak sebagai karakter pendukung wanita cannon fodder yang hidupnya singkat dan penuh penderitaan.

Di dunia 1970-an yang keras—era kerja kolektif, distribusi kupon pangan, dan tradisi patriarki—Liyun menyadari satu hal: ia tidak ingin mati mengenaskan seperti dalam buku asli. Dengan kecerdikan dan pengetahuan modern, ia bertekad untuk mengubah takdir, membangun hidup yang lebih baik, sekaligus menolong orang-orang di sekitarnya tanpa menyinggung jalannya tokoh utama.

Namun semakin lama, jalan cerita bergeser dari plot asli. Tokoh-tokoh yang tadinya hanya figuran mulai bersinar, dan nasib cinta serta keluarga Liyun menjadi sesuatu yang tak pernah dituliskan oleh penulis aslinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YukiLuffy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Pertumbuhan

Musim semi di Desa Qinghe semakin hangat. Matahari pagi mulai menembus kabut tipis dengan lembut, membasahi jalan setapak dan ladang yang baru menghitam. Suara burung berkicau semakin jelas, seolah ikut merayakan kehidupan baru yang tumbuh setelah musim dingin panjang yang melelahkan.

Zhao Liyun berdiri di halaman belakang rumahnya, menatap kebun kecil yang kini mulai berkembang dengan subur. Daun lobak yang hijau segar, wortel yang perlahan membesar, dan daun bawang yang tegak menandakan hasil kerja kerasnya selama beberapa minggu terakhir. Mata Liyun berbinar penuh semangat. Panen pertama telah memberi dirinya keberanian, dan sekarang, ia ingin melangkah lebih jauh: tumbuh, berkembang, dan berdiri sepenuhnya sebagai dirinya sendiri.

Sejak menanam sayuran di kebun rahasia miliknya, Liyun mulai merasakan kemandirian yang nyata. Tidak hanya dalam hal bahan pangan, tetapi juga dalam pengambilan keputusan. Setiap tindakan, mulai dari menanam hingga memasak dan menyusun strategi sosial, kini berada di tangannya.

Pagi untuk merawat kebun, siang untuk bekerja di dapur kolektif, sore untuk menyusun catatan dan merencanakan langkah berikutnya. Rutinitas ini membuatnya merasa hidupnya terstruktur, berbeda jauh dari ketidakpastian yang ia alami saat pertama kali tertelan ke dunia ini.

Kepala desa mulai memperhatikan perubahan ini. Liyun tidak lagi sekadar gadis pendiam yang membantu di dapur. Ia kini memiliki inisiatif, kemampuan, dan kepercayaan diri yang membuat penduduk lain mulai menghormatinya. Bahkan beberapa ibu desa yang sebelumnya curiga kini mendekat untuk belajar cara membuat roti kukus dan sabun yang lebih baik.

Seiring pertumbuhan sayuran di kebunnya, Liyun mulai berpikir untuk berdagang kecil-kecilan dengan tetangga. Ia tahu bahwa selain bertahan hidup secara fisik, kemampuan untuk berdagang bisa memberi dirinya lebih banyak kontrol terhadap kehidupan sehari-hari.

Ia membawa beberapa hasil panen kecil ke dapur kolektif, menawarkannya kepada ibu-ibu desa dengan harga sederhana atau barter bahan lain yang ia butuhkan. Misalnya, wortel dan lobak bisa ditukar dengan telur atau susu, sementara daun bawang dipakai untuk membuat sup tambahan.

Penduduk desa terkejut melihat keberanian Liyun. Tidak hanya ia memiliki kebun rahasia, tetapi ia juga memiliki keterampilan berdagang yang efektif. Beberapa ibu desa mulai mempercayai Liyun, bahkan memberi saran dan dukungan untuk mengembangkan sayurannya lebih banyak lagi.

Wu Shengli tetap diam-diam mendukung setiap langkahnya. Ia membantu membawa bahan dagangan, menjaga agar Liyun tetap aman dari pengawasan Madam Zhao, dan menjadi saksi atas integritas Liyun dalam berdagang. Kepercayaan Liyun terhadap Shengli semakin meningkat, menyadarkannya bahwa memiliki sekutu yang bisa diandalkan sama pentingnya dengan kemampuan bertahan hidup fisik.

Sementara itu, Chen Weiguo mulai memperhatikan perubahan Zhao Liyun. Ia sering melihat gadis itu berdiri tegak, sibuk mengurus kebun atau berdagang dengan ibu-ibu desa. Liyun tampak berbeda dari gadis pasif yang dulu ia lihat; ia kini penuh inisiatif dan percaya diri.

Chen Weiguo merasakan rasa kagum bercampur kebingungan. Ia tidak mengerti bagaimana Liyun, yang sebelumnya hanyalah karakter pendukung, kini mampu mempengaruhi banyak orang dan mendapatkan perhatian secara alami. Setiap kali ia melihat Liyun tersenyum dengan santai saat berdagang atau menanam sayuran, hatinya berdebar tanpa alasan yang jelas.

Namun Chen Weiguo masih menjaga jarak. Ia tahu Xiaomei menaruh perhatian padanya, dan sekalipun hatinya mulai terguncang oleh perubahan Liyun, ia enggan membuat langkah terlalu berani. Dia takut jika dia bertindak gegabah tidak ada yang dia dapatkan.

Lin Xiaomei, yang sebelumnya sedikit cemburu, kini mulai merasa terancam oleh perubahan Liyun. Ia melihat bagaimana penduduk desa menghargai Liyun, bagaimana warga mengikuti resep roti kukus Liyun, dan bagaimana beberapa ibu mulai belajar membuat sabun darinya.

Rasa terancam itu bukan hanya soal perhatian Chen Weiguo, tetapi juga posisi sosial. Xiaomei menyadari bahwa Liyun bukan lagi gadis pasif yang bisa dengan mudah diabaikan. Liyun kini memiliki pengaruh, keterampilan, dan pengakuan. Hal ini membuat Xiaomei mulai mempertanyakan perasaannya sendiri—antara kekaguman, rasa cemburu, dan keinginan untuk tetap menjadi pusat perhatian.

Suatu sore, Xiaomei mendekati Liyun saat ia sedang mengatur dagangan. Dengan suara pelan, ia bertanya, “Liyun… kau tampak begitu berbeda sekarang. Bagaimana kau bisa begitu percaya diri?”

Liyun tersenyum tipis. “Aku hanya belajar dari pengalaman. Aku tidak bisa lagi bergantung pada orang lain. Aku harus mandiri.”

Xiaomei menunduk, merasakan campuran kagum dan perasaan terancam yang sulit diungkapkan. Pertemuan itu menjadi simbol perubahan dinamika di desa—hubungan sosial yang dulunya sederhana kini berkembang menjadi permainan pengaruh dan pengakuan.

Selain orang dewasa, anak-anak desa juga mulai memperhatikan Liyun. Mereka meniru cara membuat roti kukus, bermain di sekitar kebun sayuran, dan bahkan ikut membantu menanam benih baru. Kehadiran mereka memberi Liyun energi tambahan. Ia merasa bahwa setiap langkahnya bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk memberikan inspirasi kecil bagi generasi muda di sekitarnya.

Kehadiran anak-anak ini juga membantu strategi sosial Liyun. Mereka menjadi saksi tak bersalah dari setiap kebaikan dan kerja kerasnya, membuat gosip negatif dari Madam Zhao dan tetangga yang iri semakin sulit dipercaya.

Seiring berjalannya waktu, Zhao Liyun merasa kepercayaan dirinya tumbuh pesat. Ia tidak lagi merasa takut akan tuduhan atau gosip, karena setiap tindakan sekarang disertai perhitungan matang. Setiap langkah—dari menanam sayuran, berdagang kecil, hingga berinteraksi dengan penduduk desa—memberinya rasa aman dan kekuatan.

Wu Shengli tetap menjadi penyangga, memberi Liyun ruang untuk tumbuh. Hubungan mereka semakin dekat, meskipun masih berjalan dengan ritme yang alami dan tanpa tekanan. Kehadiran Shengli memberi Liyun rasa stabilitas emosional, yang sangat dibutuhkan di tengah perubahan sosial yang terjadi di desa.

1
Lala Kusumah
pengen hajar tuh si madam 😡😡😡👊👊👊
Lina Hibanika
heh 😒 dah numpang belagu lagi 😡
Lina Hibanika
hadir dan menyimak
Fauziah Daud
trusemangattt...
Fauziah Daud
trusemangattt... lanjuttt
Dewiendahsetiowati
Zhao Liyun gak punya jari emas ya thor
YukiLuffy: ngga kak
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!