MASA LALU YANG KEMBALI

 Candra menatap mata Kinara dengan tajam.

" Saat kemarin aku meminta hak ku kamu menolak untuk melayaniku, apa karena kamu sudah melayani pria lain " ucap Candra dengan geram.

" Apa ini alasan kamu terus meminta cerai dariku iya, Katakan Kinara apa kamu berselingkuh " seru Candra.

Kinara mundur sampai badannya membentur dinding kamar.

" katakan Kinara siapa pria itu " ucap Candra dan tangannya mencengkeram bahu Kinara keras.

" Aku tak bohong mas, aku baru kenal pria itu, dia membantuku membawa Yumna ke rumah sakit "

" bohong kamu "

plakk....sebuah tamparan keras kembali mendarat di pipi Kinara.

wajah Kinara sampai berpaling, matanya langsung berair.

Sedangkan di luar kamar terdengar suara tangisan Yumna.

Kinara menatap tajam ke arah Candra.

" Sudah dua kali kamu menamparku mas, sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku, aku sudah memberikan semuanya untukmu, bahkan aku sudah berusaha menjadi istri yang baik bagimu, kamu yang menyelingkuhi ku mas bukan aku yang selingkuh, kamu yang melakukan kesalahan kenapa kamu melimpahkan kesalahanmu padaku " ucap Kinara .

" tutup mulutmu, katakan siapa pria itu " ucap Candra keras di dalam matanya ada ke marahan dan ketakutan.

Mata keduanya saling bertatapan, dada mereka sama-sama bergemuruh.

" Aku tidak akan pernah melepasmu Kinara, kamu akan terus berada di sisiku " ucap Candra.

" Kenapa, apa alasanmu hingga kamu tak ingin melepasku mas, bukankah kamu sudah menemukan cintamu, apa kamu ingin membuat sakit hatiku terus terusan dengan memperlihatkan kemesraan kalian, apa salahku mas, kenapa kamu memperlakukan ku seperti ini, aku sudah memberikan Semuanya padamu mas " ucap Kinara dengan tangisannya.

Candra melepaskan cengkramannya di bahu Kinara, sontak tubuh Kinara merosot ke bawah.

" Jika kamu tidak menginginkan ku lagi di rumah ini, lepaskan aku mas " gumam Kinara.

" tidak akan " ucap Candra.

" Kenapa, apa kamu takut aku akan mengambil bengkel, dan rumah ini " ucap Kinara.

" tutup mulutmu, aku tidak akan pernah melepasmu, mulai hari ini tak ku izinkan kamu keluar rumah sampai kamu berjanji untuk nurut padaku, tak kan ku biarkan pria itu mendekatimu lagi " ucap Candra dan melangkah pergi keluar kamar.

Candra mengambil Yumna yang masih menangis di dalam gendongan neneknya.

" Ayah jahat...ayah jahat...." teriak Yumna yang memberontak di dalam gendongan Candra.

" Diam...mau aku pukul kamu " seru Candra.

mendengar putrinya di bentak Kinara bangun dari duduknya dan berjalan cepat ke luar kamar.

Kinara langsung menarik tubuh Yumna dari gendongan Candra dan membawanya masuk ke dalam kamar tanpa berkata apa-apa.

Kinara menutup Pintunya dan menguncinya dari dalam.

Candra menatap ke arah pintu kamar Kinara, terlihat ia menghela nafas berat.

" Mas, kita sarapan apa, mbak kinar nggak jadi masak " ucap Olivia.

" Diamlah Olivia !!!..makan..makan...makan terus yang kamu pikirkan, apa kamu tidak bisa masak sendiri, kandungan mu sehat tak bermasalah, apa susahnya masak sendiri, kami terlalu manja Olivia, lihatlah ibu, dia sudah tua kamu malah menyuruh-nyuruh ibu mengerjakan ini itu, apa kamu tak bisa melakukannya sendiri " bentak Candra pada Olivia.

Mendengar suara keras Candra, Olivia terkejut dan langsung melepaskan pegangannya pada lengan suaminya.

" Mas..." guman Olivia.

" Minggir, aku mau kerja, pagi-pagi sudah membuat aku kesal saja, brengsek semuanya " Seru Candra sambil melangkah pergi dari ruang tengah .

Wulandari terpaku melihat kepergian putranya dalam keadaan marah, ia meneteskan air matanya.

Olivia pun tak kalah terkejut, ia tahu Candra memang tempramen tapi itu tak pernah Candra lakukan padanya.

Olivia pun menatap punggung Suaminya yang menjauh.

" Ibu, kenapa mas Candra marah padaku, terus sekarang aku makan apa, perutku sudah lapar, uang yang 50 ribu sudah aku berikan sama mbak Kinar " ucap Olivia yang menatap mertuanya.

Wulandari hanya menghela nafasnya melihat menantu satunya itu, Sejak menantu ke duanya itu datang ke rumah tak pernah sekali pun ia membantunya di dapur atau pun membersihkan rumah.

Wulandari menatap ke arah pintu kamar Kinara.

 " Dulu aku hampir tak pernah masuk ke dapur atau memegang sapu saat Kinara tidak semarah ini padaku dan Candra, dulu segala kebutuhanku selalu di urus oleh Kinara, tapi sekarang aku malah harus mengurus menantuku yang baru" ucap Wulandari dalam hati sambil terus menatap ke arah pintu kamar Kinara.

" Ibu..." ucap Olivia sambil memegang lengan mertuanya.

" masaklah nasi , aku akan belanja dulu " ucap Wulandari.

" tapi aku kan nggak bisa masak nasi bu " ucap Olivia.

Kembali Wulandari menghela nafas panjang dan mengembuskannya dengan keras.

" Mandilah, aku akan beli nasi bungkus saja, aku lagi kurang enak badan " ucap Wulandari sambil melangkah pergi.

" Bu aku lauknya ayam goreng ya dua potong " seru Olivia pada mertuanya.

Olivia menatap ke arah pintu Kinara dan kemudian berjalan mendekati pintu itu dan kemudian mencoba membuka pintunya, tapi pintu itu telah di kunci dari dalam

tok...tok..tok...

" mbak buka pintunya, mbak....kembalikan uang yang tadi pagi aku berikan, biar aku buat beli makanan, mbak kinar berikan roti dan kue yang ada di dalam kamar Mbak Kinara, aku tahu di meja mbak Kinar ada Kue dan roti" tak ada sahutan dari dalam.

tok...tok...tok

" mbak ...aku tahu mbak dengar, cepat buka pintunya mbak, gara-gara mbak aku di bentak mas Candra, mbak cepat buka pintunya, aku lapar berikan kuenya padaku atau aku aduhin mbak sama mas Candra " seru Olivia semakin keras.

Sedangkan di dalam Kinara tak menghiraukan seruan Olivia dan terus menyuapi Yumna Kue yang di belikan oleh Lucas kemarin.

" Adek nggak boleh takut ya.." ucap Kinara.

Yumna mengangguk dan mengusap pipi Kinara.

" Yumna akan jadi anak yang kuat agar Yumna bisa melindungi Bunda "

Kinara tersenyum dan mengusap kepala putrinya.

" Terimakasih sayang "

******

Di negara yang berbeda seorang pria duduk di sebuah Cafe yang tak begitu ramai pengunjung, ia duduk di kursi yang ada di dekat Jendela kaca yang memperlihatkan lalu lalang orang-orang berjalan.

" Sam..." sapa seorang pria yang baru datang.

" Dafa.. " kata pria yang di panggil Sam tadi.

" Maaf aku datang terlambat, aku harus mengurus semua agar bulan depan kita bisa kembali ke Indonesia tanpa meninggalkan pekerjaan di sini " ucap pria yang di panggil dafa.

" Dafa, apa kamu sudah menemukan keberadaan nara? " tanya pria yang bernama Sam.

pria yang bernama Dafa hanya menghela nafas panjang.

" sejak menikah, nara ikut suaminya Sam, rumah, sawah dan kebun semua sudah di jual, dan semua tetangganya tidak tahu dimana nara sekarang tinggal "

Pria yang bernama Sam itu langsung menghela nafasnya dan kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

" Di mana kamu nara, apa kamu baik-baik saja ?"

#####

Assalamualaikum readers HAPPY READING salam sehat selalu jangan lupa jejak cintanya.