NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 – Raungan Naga Melawan Darah

Suasana kota Hongya mendidih di bawah langit malam yang memerah. Cahaya api dari bayangan naga Xiao Feng berpijar bagai matahari kecil, melawan aura darah gelap yang menyelimuti Pengawas Darah. Warga kota yang mengintip dari balik jendela menahan napas, tak ada yang berani bersuara keras. Mereka tahu, satu tarikan napas salah saja bisa menarik perhatian kedua monster yang sedang bertarung itu.

Pengawas Darah mengangkat pedang hitam besarnya, lalu mengayunkannya ke arah Xiao Feng. Aura darah meledak seperti gelombang pasang. Udara bergetar, dan batu jalan hancur seketika.

Xiao Feng mengatupkan kedua tangan, menyalurkan energi dari giok naga. Bayangan naga api melesat, menabrak gelombang darah itu dengan raungan menggema.

“HAAAAA!!!” teriak Xiao Feng, suaranya bercampur dengan raungan naga.

Ledakan terjadi. Api dan darah bertabrakan, menimbulkan guncangan yang membuat kaca-kaca rumah pecah.

Ling’er yang bersembunyi di balkon penginapan menutupi telinganya, matanya basah oleh air mata. “Feng-ge… tolong bertahan…”

Tubuh Xiao Feng terdorong ke belakang, darah segar memancar dari mulutnya. Tekanan aura Pengawas Darah begitu mengerikan, membuat paru-parunya terasa terbakar.

Namun, di dalam dadanya, giok naga bergetar semakin kuat. Setiap denyutnya mengisi tubuh Xiao Feng dengan energi baru, meski rasa sakitnya seolah merobek nadi.

Jika aku berhenti sekarang… aku tidak akan pernah bisa menantang langit.

Pengawas Darah terkekeh kejam. “Bocah! Apa itu saja kekuatanmu? Hmph! Kau hanya mengandalkan batu giok! Tanpa itu, kau hanyalah seekor cacing lemah!”

Ia melompat ke depan, pedangnya menghantam tanah, menciptakan kawah besar. Retakan menjalar ke segala arah, memecah jalan utama kota.

Xiao Feng menahan dengan bayangan naga, tapi tubuhnya semakin goyah. Lututnya bergetar, wajahnya pucat pasi.

Di tengah keputusasaan itu, suara samar kembali terdengar di telinga Xiao Feng, lebih jelas daripada sebelumnya.

“Anak kecil… darahmu sudah menjadi kunci. Jika kau ingin hidup… biarkan naga meminjam tubuhmu.”

Mata Xiao Feng melebar. “Kau… siapa sebenarnya?” gumamnya dalam hati.

Suara itu hanya tertawa lirih. > “Aku hanyalah bayangan. Tapi ingat… naga tidak tunduk pada langit. Jika kau memilih jalan ini, kau juga harus berani menanggung kutukan naga.”

Tubuh Xiao Feng bergetar. Darah mengalir dari hidung dan telinganya, tapi di wajahnya terukir senyum tipis.

“Aku tidak peduli… jika ini jalan menuju kehancuran, aku tetap akan melangkah. Karena aku… ingin menantang langit!”

Giok naga di dadanya memancarkan cahaya menyilaukan. Bayangan naga membesar, sisiknya tampak lebih jelas, matanya merah menyala.

Pengawas Darah terkejut, wajahnya berubah pucat sesaat. “Apa?! Bayangan naga itu… menjadi lebih nyata?!”

Xiao Feng melangkah maju, meski setiap langkahnya meninggalkan jejak darah di tanah.

“Naga… maju bersamaku!”

Bayangan naga meraung keras, lidah api menyapu udara, melawan aura darah.

Pengawas Darah menjerit marah. “Bocah busuk! Kau pikir bisa melawanku hanya dengan ilusi naga?! Hahaha! Aku akan tunjukkan jurus pamungkas Sekte Naga Merah!”

Ia menggigit jarinya, meneteskan darah ke pedang hitam. Aura pedang itu meledak berkali lipat, berubah menjadi bayangan serigala darah raksasa.

Serigala darah melolong, menabrak naga api. Pertempuran antara makhluk ilusi itu menghancurkan rumah-rumah sekitar. Api menyambar atap, darah gelap meresap ke tanah, mencemari udara.

Xiao Feng terhuyung, darah bercucuran dari luka di dadanya. Tapi tatapannya semakin tajam. Ia menatap Pengawas Darah, matanya penuh bara tekad.

“Pengawas Darah! Kau mungkin lebih kuat dariku… tapi aku tidak pernah takut! Aku akan menantangmu sampai napas terakhirku!”

Ia mengangkat tangannya tinggi, cahaya giok semakin terang.

“Naga! Bakar langit malam ini!!!”

Naga api meraung, tubuhnya membesar dua kali lipat, lalu menghantam serigala darah dengan kekuatan penuh.

Ledakan raksasa terjadi. Api merah membubung ke langit, menyapu kegelapan malam, sementara serigala darah hancur berkeping-keping.

Pengawas Darah terlempar ke belakang, menabrak dinding batu hingga retak. Ia memuntahkan darah, wajahnya dipenuhi keterkejutan dan kemarahan.

Xiao Feng jatuh berlutut, tubuhnya gemetar hebat. Luka-luka di tubuhnya terasa membakar, hampir membuatnya pingsan. Tapi senyum kecil terukir di bibirnya.

Ling’er berlari ke arahnya, memeluk tubuhnya yang penuh darah. “Feng-ge! Jangan mati! Tolong bertahan!”

Xiao Feng menatap matanya yang berlinang air mata, lalu berbisik lemah.

“Aku… masih hidup. Karena aku tidak menyerah.”

Pengawas Darah berusaha bangkit, tapi kakinya gemetar, wajahnya penuh amarah. “Bocah… aku tidak akan membiarkanmu lolos… kau… akan mati…”

Namun, sebelum ia bisa melangkah, naga api melesat lagi, menghantam tubuhnya sekali lagi. Tubuh Pengawas Darah terhempas keras, lalu terdiam, tak bergerak.

Warga kota yang menyaksikan dari kejauhan menahan napas. Lalu, sorak kecil terdengar. Lalu bertambah banyak. Hingga seluruh kota bergema.

“Dia menang! Bocah itu… mengalahkan Pengawas Darah!”

Namun, di kejauhan, di puncak gunung hitam, seorang pria berjubah merah duduk di singgasana. Matanya menyipit ketika merasakan runtuhnya aura Pengawas Darah.

“Hmph. Jadi, ada bocah yang bisa mengalahkan cabangku? Menarik… sangat menarik.”

Ia tersenyum dingin. “Kalau begitu, biarkan dunia tahu… Sekte Naga Merah tidak akan tinggal diam. Bocah itu akan jadi target seluruh sekte.”

Xiao Feng memandang langit malam yang masih dipenuhi api. Tubuhnya nyaris roboh, tapi matanya bersinar lebih terang dari sebelumnya.

Ini baru awal. Jika aku bisa mengalahkan Pengawas Darah hari ini, maka suatu saat aku akan mengalahkan langit itu sendiri.

Ling’er menggenggam tangannya erat. “Aku percaya padamu, Feng-ge.”

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!