AKU PELAKORNYA

"Tuan, ini data yang anda minta". Leo menyerahkan data dan file yang dia dapat tentang Nayla. Dari orang-orang suruhannya.

Alvaro mengamati dengan teliti. Ternyata dia tidak seperti gadis dalam pikiran nya. Ia gadis luar biasa, dan pekerja keras. Ia bekerja demi menghidupi ibu nya yang sakit-sakitan dan seorang adik laki-laki yang masih kuliah. padahal dia bisa saja meninggalkan ibu dan adiknya. Nayla hidup dengan mengandalkan gajinya di klub malam.

Nayla bertemu dengan ibunya beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja. Ibunya yang mengetahui Nayla butuh uang, mencoba memanfaatkan ketidak berdayaan gadis itu. Saat mendapatkan uang dari ibunya untuk biaya operasi, Nayla berhenti bekerja di club malam, sekarang dia bekerja di cafe. Terhitung sudah beberapa waktu ibunya menolong Nayla dan baru kemarin mencoba mengenalkan Nayla padanya.

"ibu ku cukup sabar juga ya. aku rasa dia bersungguh-sungguh dengan keinginan nya untuk membuat aku dan Dina bercerai". Gumam alvaro

Dari segi fisik Nayla tak kalah cantik dari Dina. Iya berperawakan sedang, tapi jika berhadapan dengan Alvaro mungkin akan terlihat kecil. Senyum di wajah nya tampak berbeda dari kebanyakan perempuan yang ada mencoba mendekati Alvaro.

"Aku tau permainanmu, Bu. Kau sengaja mendekatkanku dengan gadis itu agar aku bisa bercerai dengan Dina. Tapi kali ini aku akan mengikuti keinginan mu itu". Gumam Alvaro

"Nyonya juga memberikan persyaratan......" Panjang lebar Leo menerangkan dari awal pertemuan antara nyonya Rika dan Nayla sampai pertemuan kembali di cafe X dan tentang syarat-syarat yang diberikan nyonya Rika untuk Nayla

"Menarik, kita ikuti permainan ibuku. Kau tau apa yang harus kau lakukan?" Alvaro menatap tajam Leo

"Baiklah tuan, saya mengerti?". Leo pun berlalu pergi dari ruangan itu ambil menelepon seseorang.

"Hallo, kau bawa wanita itu ketempat biasa". Kata Leo kepada orang suruhan nya.

---

Nayla berjalan gontai dan langkah kakinya terhenti di sebuah taman. Dia terduduk sambil menatap kedepan. Dilihatnya banyak sekali anak-anak kecil yang sedang bermain bola. Ada juga para orang tua yang sedang menemani anaknya bermain.

"Akkhh bagaimana ini? Aku harus membuat si varo-varo itu menyukaiku. Tapi dia sudah menilaiku dengan buruk, bagaimana bisa dia menyukaiku?" Nayla mengerucutkan bibirnya dan terus saja merenungkan nasibnya yang malang ini.

Dari arah belakang beberapa pria mengenakan setelan jas mendekati Nayla yang sedang duduk.

"Nona, bisakah mengikuti kami...!" Salah satu diantara mereka mencoba berbicara kepada Nayla.

" Siapa kalian?" Nayla yang kaget langsung berdiri dan menatap satu per satu orang-orang yang berdiri dihadapannya. Tidak ada satu orang pun yang di kenalannya.

"Tenang nona, kami hanya minta waktu nona sebentar saja. kami kemari atas suruhan dari tuan muda Alvaro" ucapan dari salah satu pria itu berhasil menghilangkan sedikit kewaspadaan dalam diri Nayla.

Dengan takut dan sedikit bingung Nayla memberanikan diri mengikuti kumpulan pria ini. Nayla berjalan masuk kearah mobil sedan hitam yang terparkir di pinggir jalan.

"Akkhhh, kenapa aku menuruti mereka ya?, bagaimana kalau nanti tuan Alvaro itu menculik lalu membunuh ku. Lalu mengambil organ-organ dalam tubuh ku". Dalam hati takut dirinya akan diculik lalu dibunuh seperti kasus yang marak terjadi di masyarakat, yaitu orang yang kehilangan banyak organ tubuh.