Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.
Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!
[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']
Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:
1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.
Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epilog: Kedamaian yang Diperoleh dengan Darah
Bulan-bulan berubah menjadi tahun. Dunia Murim yang luas, yang pernah dipenuhi dengan persaingan sengit, aliansi rumit, dan turnamen yang megah, kini sunyi. Bukan sunyi yang damai, tapi sunyi yang tegang, seperti hewan yang membeku saat predator lewat.
Wilayah Klan Ling telah menjadi lubang hitam di peta. Tidak ada yang berani mendekati perbatasannya. Pedagang mengambil rute memutar yang sangat panjang. Cultivator yang bepergian akan dengan sengaja menghindari bahkan mengarahkan pandangan mereka ke timur. Nama "Klan Ling" dan "Ling Feng" tidak diucapkan dengan suara keras, hanya dibisikkan dengan rasa takut, seperti menyebut nama dewa yang murka.
Di dalam perbatasan yang ditakuti ini, kehidupan berjalan dengan ritme yang aneh.
Ji-Ho, Sang Penguasa Pemalas, akhirnya mencapai puncak impiannya. Dia hampir tidak pernah bangun dari tempat tidur atau sofanya. Kebutuhan sehari-harinya ditangani oleh pelayan yang bergerak dalam senyap, hampir tidak terlihat. Makanan terbaik, buah-buahan paling beri, anggur paling tua—semuanya disajikan tanpa dia minta.
Kultivasi nya, yang sudah berada di tahap "Misteri 8 Tinggi", tidak lagi memerlukan usaha aktif. Sistemnya terus memberikan reward untuk tugas-tugas pasif seperti [Bernapas], [Tidur], atau [Mendengkur]. Qi Purba-nya mengalir deras, memperkuatnya dan seluruh klan secara konstan tanpa perlu meditasi.
Klan Ling sendiri telah berubah menjadi mesin yang sempurna. Dengan ketakutan mutlak sebagai pendorongnya, setiap anggota bekerja dengan efisiensi yang hampir tidak manusiawi. Pertahanan diperkuat, sumber daya dikelola dengan sempurna, dan wilayah yang direbut dijaga dengan ketat. Tidak ada lagi korupsi. Tidak ada lagi pembangkangan. Bahkan bisikan ketidakpuasan pun sudah tidak ada.
Keluarga inti, yang dimurnikan melalui teror, sekarang adalah pendukungnya yang paling fanatik. Ibu Ling Feng menjadi penjaga hukum yang tanpa ampun, seringkali lebih kejam daripada Ji-Ho dalam menghukum pelanggaran sekecil apa pun. Ling Shan, sang kakek, menjadi jenderal tertinggi, memimpin patroli dengan energi seorang pemuda, matanya selalu waspada untuk ancaman—yang sudah tidak ada lagi.
Para "orang aneh" — Wu Ming, Tie Dan, Chu Yue, Shen Rou, Meng Po, dan Xiao Mei — telah menjadi legenda dalam hak mereka sendiri. Mereka adalah tangan kanan Ji-Ho, masing-masing menguasai bidangnya dengan sempurna. Mereka tidak lagi dianggap orang luar; mereka adalah bagian dari tulang punggung Klan Ling, ditakuti dan dihormati.
Suatu sore yang tenang, Ji-Ho terbangun dari tidur siangnya. Dia melihat ke luar jendela. Matahari bersinar, burung-burung berkicau (yang berani masuk ke wilayahnya), dan tidak ada suara konflik atau teriakan. Hanya desahan angin.
Dia merasa... puas.
Xiao Mei, yang selalu hadir, mendekat. "Tuan Muda ada perlu sesuatu?"
Ji-Ho menggeleng. "Tidak. Semuanya... sunyi."
"Ya, Tuan Muda. Dunia luar telah belajar. Mereka tidak berani mendekat."
"Bagus."
Dia memandangi langit. Pikirannya, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, tidak memikirkan ancaman atau hukuman. Dia telah mencapainya. Sebuah kerajaan yang dibangun di atas teror, yang menjamin satu hal: kedamaian dan quiet mutlak yang dia inginkan.
Tidak ada lagi yang mengganggu tidurnya. Tidak ada lagi yang menantangnya. Tidak ada lagi yang bahkan berani memikirkan hal itu.
Dia menghela napas lega, sebuah suara yang hampir seperti orang normal. Ini adalah hadiahnya. Ini adalah hasil dari semua kekejaman, semua pertumpahan darah, semua teror yang dia sebarkan.
Dunia mungkin mengutuknya sebagai monster. Tapi baginya, itu adalah harga yang adil untuk dibayar.
Dia memejamkan matanya lagi, dan untuk pertama kalinya, tidurnya benar-benar damai, tanpa mimpi, tanpa kewaspadaan, hanya keheningan yang dia peroleh dengan sangat keras.
Klan Ling berdiri sebagai monumen bagi kemauan satu orang—seorang pria malas dari dunia lain yang, melalui sistem dan kekejaman mutlak, telah membungkus seluruh dunia Murim dengan rasa takut, hanya agar dia bisa tidur siang dengan nyenyak.
Dan dalam keheningan yang menakutkan itu, impiannya akhirnya terwujud.