NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Kania dan Edward tengah dalam perjalanan menuju Paris. Kania senang sekaligus deg-degan. Ini pertama kalinya ia naik pesawat. Tangannya sesekali mengusap peluh yang membasahi keningnya. Gadis itu tampak sangat gugup. Edward yang duduk di sampingnya mengerutkan keningnya. Ekspresi bingung terpampang di wajah tampannya. "Kau kenapa?" Kania menoleh, jemari tangannya perlahan menggenggam erat tangan besar Edward. "Kak, ini pertama kalinya aku naik pesawat. Aku sangat takut". Gadis itu merasa sebentar lagi ia akan menangis. Edward memegang pipi istrinya lembut. "Kau tenang saja. Ada aku di sini. Tidak akan terjadi apa-apa, percayalah padaku". Edward memberi aba-aba pada Kania untuk menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Pria itu terlihat seperti seorang guru senam. "Bagaimana apa kau merasa lebih baik sekarang?" Tanya Edward. Kania menganggukan kepalanya mantap. "Ini sedikit lebih baik. Aku baik-baik saja sekarang. Makasih Kak Edward". Edward terkekeh lucu melihat ekspresi wajah istrinya. "Jika dalam keadaan begini, kau terlihat sangat-sangat menggemaskan. Coba saja kalau kita sedang berdebat, kau sama menyebalkan dengan Felix". Celetuk Edward. "Sttt pelankan suaramu , Kak kau sangat berisik". Edward menutup mulutnya rapat-rapat. Padahal ia ingin sekali mengajak istrinya berdebat. Perjalanan yang tadinya sedikit menegangkan bagi Kania kini tergantikan dengan perasaan senang. Bibirnya tak berhenti menyunggingkan senyum. Pemandangan itu ditangkap oleh manik gelap Edward. "Kau kenapa? Tadi kau terlihat panik sekarang senyum-senyum seperti orang stres". Kania kehilangan selera untuk tersenyum, laki-laki itu memang perusak suasana. Kania memilih untuk tidur, mengabaikan laki-laki di sebelahnya yang tak henti-hentinya mengoceh.

Perjalanan panjang itu akhirnya berakhir. Keduanya kemudian menyudahi urusannya di bandara. Sopir jemputan telah menunggu mereka. Rencananya mereka akan menginap di hotel rekan bisnis Edward selama mereka di Paris. Kania tak bisa menyembunyikan raut gembiranya. Ini pertama kalinya ia ke luar negri dan beruntungnya dia Edward memilih Paris sebagai destinasi liburan mereka. Beberapa kali Edward melihat istrinya melototkan matanya melihat pemandangan indah di sepanjang jalan yang dilewati mereka. "Ckkkk kampungan". Sewot Edward. Pria itu sedikit kesal karena sang istri benar-benar mengabaikannya dan lebih sibuk melototkan matanya ke arah luar.

Kania melirik suaminya. Biasanya ia akan kesal kalau Edward nyinyir begitu, tapi kali ini ia tidak ingin kekesalannya pada Edward membuat suasana hatinya berantakan.

"Yah terserah. Ini pertama kalinya aku ke luar negri. Terserah Kak Edward mau bicara apa, tapi sebelum aku lupa emmmm". Kania sengaja menggantungkan kalimatnya.

Edward menaikkan sebelah alisnya menunggu jawaban istrinya. Bibirnya sudah gatal sekali ingin bicara, tapi rasa penasarannya seolah-olah membungkamnya.

"Aku mau bilang terima kasih pada Kak Edward karena mengajakku berlibur ke luar negri". Kania menatap suaminya dengan tulus. Walaupun mulut pria itu sangat tidak bersahabat, setidaknya ia tau suaminya orang baik.

"Ckkk kau pikir semua ini gratis? Ini semua sangat mahal, belum lagi aku harus menanggung biaya makanmu seminggu ke depan". Pria itu tersenyum licik.

"Ckkkk Kak Edward kan kaya raya kenapa perhitungan sekali? Tidak gratis katamu? Aisss aku harus bayar pakai apa? Uang yang kupegang setiap hari saja kau yang berikan, Kak. Kau aneh sekali". Kania bersungut-sungut kesal.

"Ya kau pikirkan sendiri bayaran apa yang bisa kau berikan untukku". Enteng sekali mulutnya.

"Kalau Kak Edward mengizinkan aku untuk bekerja mungkin aku bisa membayarnya, tapi kau tidak mengizinkanku bekerja. Eh tapi apakah ini kode bahwa kakak mengizinkanku bekerja?" Kania menunggu jawaban Edward dengan antusias.

Edward berdecak kesal. "Kau pikir perusahaan mana yang mau menerima gadis bodoh sepertimu? Jangan sampai usahanya hancur lebur olehmu". Ejek pria itu.

"Ya aku bisa bekerja di tempat lain. Tidak harus di kantor kan? Aku bisa bekerja di restoran atau kafe. Sederhana bukan?"

"Sederhana apanya? Jika kau bekerja, kau akan lebih sibuk dengan pekerjaanmu dan kau mungkin akan mengabaikan suamimu. Lagian, untuk apa kau bekerja apa uang dariku tidak cukup?" Kania menggaruk-garuk tengkuknya asal. Berusaha menghilangkan amarah yang pelan-pelan menyusup ke ubun-ubunnya. Suaminya pintar sekali membuat lawan bicaranya tegang.

"Aku tidak akan mengabaikan kakak tenang saja. Aku tidak bekerja selama 24 jam penuh kan?" Kania berusaha memberi pemahaman pada suami batunya.

"Kelihatannya kau sangat ingin bekerja. Kenapa? Ckkk pasti karena kau ingin berpacaran kan? Aku tau saat bekerja nanti, kau akan bertemu dengan laki-laki lain di belakangku. Bibir-bibit perselingkuhan sudah bisa kucium Kania". Ucap pria itu seenak hati. Kania menepuk pelan bibir Edward. Pria itu mengeluh tertahan, tidak siap dengan tindakan spontan itu.

"Kakak kenapa suka sekali asal ceplos begitu? Kalau mau bicara, pikirkan dulu apa risikonya. Bisa jadi ucapan Kakak menyakiti hati orang lain". Kania ingin sekali menginjak batang leher suaminya. Astaga jangan begitu Kania, batin wanita itu meringis ngeri.

Edward tidak membalas ucapan istrinya. Pria itu memilih menutup mulutnya walaupun ekspresi nyinyir tampak sangat jelas di matanya. Perjalanan menuju hotel tujuan mereka berjalan lancar. Kania memperhatikan lalu lalang kendaraan di luar jendela. Mobil yang ditumpangi mereka melaju sedang, menyongsong keramaian ibukota negara Perancis itu.

Edward masih menutup mulutnya. Kania sedikit heran melihat keanehan itu? Apa ada ucapannya yang menyinggung pria itu? Suaminya bahkan memilih memalingkan wajahnya saat keduanya saling menatap. Aneh sekali, batin Kania.

"Kak Edward kenapa?" Tanya Kania hati-hati. Ia tau suaminya sangat sensitif.

"Aku sedang tidak ingin diajak bicara". Jawab pria itu acuh.

"Kenapa?" Kania bertanya pelan.

"Aku sedang sakit gigi".

"Eh sejak kapan?" Jawab Kania sedikit panik.

"Baru saja". Edward Lamos menjawab singkat.

Rupanya pria itu sedikit memikirkan ucapan istrinya. Apakah perkataannya sering menyakiti hati lawan bicaranya? Felix juga sering bilang begitu tapi ia tidak peduli. Ketika Kania berkata demikian, Pria itu sedikit merasa bersalah.

1
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
pipitjfa
malah kayak sugar Daddy loh ini
pipitjfa
utang ketemu utang
pipitjfa
beneran di nikahi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!