Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Cuaca siang ini benar benar bagus, meskipun panasA tapi angin sepoi sepoi mampu menyegarkan. Bunyi deburan ombak menjadi alunan merdu yang alami dari alam.
Meca dan Calo berjalan bergandeng tangan dengan Calo memegang pelampung berbentuk bebek serta menggendong tas ransel yang berisikan baju.
Dibelakang mereka ada Luna yang membawa karpet lipat dan juga Darren yang membawa keranjang pasar dan juga seplastik jajanan yang ia beli sebelum ke pantai.
Bayangkan saja cowok ganteng dan segagah Darren membawa keranjang pasar dan plastik Indomaret besar, itu pasti membuat orang melirik kearah mereka.
"Nanti tita belenang tan ante ahat? Atu mau te tengah." Jari yang bulat bulat itu menunjuk kearah laut biru yang begitu indah menyatu dengan langit yang sama sama berwarna biru.
"Iya dong, kalau aku mau tinggal nyebur tapi kamu harus ganti baju dulu. Masa main air mau pakai baju ngembang kayak gitu. Lagian ayah kamu suka banget makaikan kamu baju kayak gitu." Ucap Calo. Memang Calo sering kali melihat Meca memakai gaun kalau mengantar ibuk ke rumah Darren.
"Ayah bilang atu tayak peli talau patai baju ini." Gadis kecil itu memegang sedikit gaunnya dan bergoyang goyang.
"Coba ngomong Kalau deh, susah aku ngartiin kata kata kamu kalau nyebut K aja susah."
"Khhhhalau." Meca berusaha mengucap K.
"Tuh bisa kan, cobak biasakan." Ucap Calo.
"Iya iya." Gadis mini itu hanya memutar bola mata malas tapi tangannya tidak pernah melepaskan genggaman tangan Calo.
"Disini aja buk?" tanya Calo dibawah pohon bakau yang ada di tepi pantai. Tempatnya agak teduh jadi mereka nggak usah sewa pondok lagi. Harus hemat everybody.
Akhirnya mereka melebarkan tikar dan mengeluarkan barang barang yang dibawa tadi. Setelah membantu membawa barang Darren pergi sebentar dan menitipkan Meca pada Luna.
"Ini nenek sama Tante buat kue kering sama bola bola tahu. Meca mau Ndak." Rantang di buka dan di letakkan di tengah tengah.
Rantang pertama isi kue kering, lalu bola bola tahu, trus dua rantang lagi isi nasi kuning komplit yang dibeli Calo tadi. Entah kenapa tiba tiba anak itu kepikiran bawa nasi kuning ke pantai.
Meca menatap rantang rantang itu dan banyak cemilan yang di keluarkan oleh Calo. Tatapannya berhenti di rantang nasi kuning, tiba tiba perutnya lapar. Tadi Meca memang tidak jadi sarapan.
"Aaaak." Sebuah sendok telah berada di depan bibir Meca dan Calo lah pelakunya. Calo tau kalau gadis kecil itu lapar.
Meca membuka mulutnya dan menguyah lambat makanan itu. Dia adalah pemilih makanan dan indra perasanya benar benar peka terhadap makanan.
Calo memasukkan suapan selanjutnya ke mulutnya dengan sendok yang sama. Lagi pula dia tidak punya penyakit dan tentu saja anak orang kaya ini juga sehat.
Dengan telaten Calo menyuapi Meca tanpa banyak kata kata. Mereka makan satu kotak rantang berdua hingga habis.
Dan di samping pohon bakau ada Darren yang sedari tadi memerhatikan bagaimana Meca yang tampak anteng dengan Calo. Meskipun terkadang mereka beradu mulut tapi tampak sekali Meca nyaman dengan Calo.
"Nah sekarang buka baju kamu, berenang pakai kolor sama singlet aja." Ucap Calo sambil membuka gaun dari tubuh Meca.
Akhirnya Meca hanya memakai kolor dan singlet aja, anak itu tampak terkejut tapi dia tidak menolak. Dan mereka pun siap berenang.
Calo yang memakai leging hitam dan juga baju kaos panjang serta hijab yang khusus untuk berenang. Dengan Meca yang memakai kolor singlet dengan tangan memegang pelampung bebeknya.
.
.
.
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita
salam hangat dari author
good job kak 🤗