Vira Sita, seorang gadis yatim piatu yang sederhana, dijodohkan dengan Vito Hartawan — pewaris kaya raya — sebagai amanat terakhir sang kakek. Tapi di balik pernikahan itu, tersimpan niat jahat: Vito hanya menginginkan warisan. Ia membenci Vira dan berpura-pura mencintainya. Saat Vira hamil, rencana keji dijalankan — pemerkosaan, pengkhianatan, hingga kematian. Tapi jiwa Vira tidak pergi selamanya. Ia bangkit dalam tubuh seorang gadis muda bernama Raisa, pewaris keluarga Molan yang kaya raya, setelah koma selama satu tahun. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Vira kini hidup kembali. Dengan wajah baru, kekuatan baru, dan keberanian yang tak tergoyahkan, ia bersumpah akan membalas dendam… satu per satu… tanpa ada yang tahu siapa dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Gema langkah kaki terdengar dari balik tirai. Suara penyelenggara menyampaikan dengan nada antusias dan penuh hormat:
“Ladies and gentlemen, please welcome… Raisa Andriana Molan, with her debut collection…
RAISA: The Rebirth of Strength.”
Lampu utama mulai padam, digantikan cahaya sorot yang mengarah ke runway. Musik lembut mengalun—bukan orkestra atau elektronik, tapi suara lembut dari biola yang disisipkan petikan gitar akustik.
Di belakang panggung, Raisa menutup mata. Napasnya dalam. Tapi bibirnya tersenyum.
Hari ini… dunia akan mengenalnya bukan karena masa lalunya,
tapi karena karyanya.
Satu per satu model berjalan di atas panggung.
Gaun pertama: merah tua dengan potongan tajam namun elegan, mencerminkan luka dan keberanian.
Gaun kedua: putih lembut berlapis organza, mengalir seperti air—simbol pemaafan.
Dan puncaknya:
Satu gaun emas megah dengan detail bordir tangan. Di bagian belakang, ada potongan runcing menyerupai sayap.
Seolah berkata, “Dari reruntuhan, aku terbang.”
Suara tepuk tangan mulai terdengar.
Beberapa orang bangkit berdiri.
Beberapa bahkan menitikkan air mata.
Raisa melangkah ke tengah panggung, mengenakan gaun hitam sederhana dengan detail emas di bagian dada. Rambutnya digelung rapi, senyumnya tenang.
Ia menatap penonton—para jurnalis mode, desainer senior, influencer, dan para tokoh industri.
“Saya bukan siapa-siapa sebelum ini. Tapi setiap benang yang saya jahit adalah doa.
Doa dari seseorang yang pernah hancur, tapi memilih untuk berdiri kembali—bukan demi membalas, tapi demi membangun.”
Tepuk tangan kembali menggemuruh.
Di barisan kursi depan, Reinald menatapnya dengan mata yang tak bisa menyembunyikan kebanggaan.
Tapi juga… perasaan lain yang mulai tumbuh.
Pesta perayaan diadakan di rooftop hotel tua yang megah. Cahaya lampu gantung dan lilin menghiasi ruangan, mengubah suasana menjadi hangat dan bersahabat.
Raisa berdiri di balkon, memandangi kota Milan dari ketinggian.
Lalu datang Reinald dengan dua gelas sparkling water.
“Kamu tidak minum alkohol, kan?” katanya sambil menyodorkan satu gelas.
“Belum pernah coba. Dan kurasa tidak akan pernah dan tidak ada waktu untuk mencoba hal tidak baik,” jawab Raisa sambil tertawa kecil.
“Kamu mencuri malam ini,” kata Reinald tiba-tiba.
Raisa menoleh.
“Koleksimu bukan cuma pakaian. Itu cerita. Dan kamu, Raisa… kamu adalah narator terbaik malam ini.”
Raisa menunduk sedikit. “Terima kasih… karena percaya pada aku sejak awal.”
Reinald menatapnya lama. “Aku percaya… dan mungkin, aku mulai lebih dari itu.”
Sunyi. Tapi tak canggung.
Raisa hanya membalas pelan, “Aku belum siap untuk mencintai siapa pun. Tapi aku tak akan lari dari mereka yang mencintaiku dengan tulus.”
Keesokan paginya, Raisa bangun dengan belasan notifikasi di ponselnya.
Artikel dari VOGUE Italia: “RAISA: Desainer Muda dari Indonesia yang Menyihir Milan”
The Guardian Fashion: “Koleksi ‘RAISA’ Mengubah Lensa Dunia Fashion dengan Cerita, Bukan Sekadar Warna”
Instagram dan Twitter-nya meledak dengan mention, repost, dan ucapan selamat.
Mama mengirim pesan suara, “Nak, kamu hebat sekali… Mama nangis waktu lihat video kamu. Kamu benar-benar… sudah bangkit sepenuhnya.”
Papa menulis di grup keluarga, “Kamu membawa nama Molan lebih tinggi dari sebelumnya. Kami semua bangga padamu.”
" Hari ini namaku ada di panggung. Tapi aku tak pernah lupa, bahwa aku berdiri karena aku pernah jatuh. Aku tak butuh tepuk tangan, tapi jika ada yang menepuk punggungku dengan hangat, aku akan balas dengan senyum paling jujur.
Karena kini… Hidupku bukan soal balas dendam. Tapi tentang bagaimana menjahit kembali harapan. Aku… adalah RAISA. Dan aku tidak akan lagi disembunyikan."
bersambung
krain raisa bkln jdoh sm reinald,scra ky ccok gt....tp trnyta ga....mngkn kli ni bnrn jdohnya raisa,scra kluarganya udh tau spa dia....
spa tu????clon pawangnya raisa kah????
wlau bgaimna pun,dia pst lbh ska tnggal d negri sndri....dkt dgn kluarga,dn bs mmbntu orng lain....kl mslh jdoh mh,srahkn sm yg d ats aja y.....
Smbgtttt.....
Hufftt....
jadi, berjuanglah walaupun dunia tidak memihakmu, macam thor, klw ada yg ingin menjatuhkan mu maka perlihatkan dengan karya mu yg lebih baik, semangaaaat thor/Determined//Determined/
ttp smngt...😘😘😘
aku udh mmpir lg,smpe ngebut bcanya....he....he....
smngttt.....😘😘😘