Jasmine terpaksa menerima perjodohan yang telah di atur oleh ibunya, sebelum meninggal dunia. Namum kebenaran terungkap sehari setelah pesta pertunanganya di langsungkan.
Jasmine mendapati sang tunangan Dirga berselingkuh dengan saudara sepupunya sendiri, untuk membalas rasa sakit hatinya. Lily juga berani bermain api dengan kakak kandung Dirga sendiri. yang tak lain adalah bos-nya di kantor. akankah perselingkuhan ini tetap berlanjut atau malah sebaliknya Jasmine benar-benar jatuh cinta pada bos Devan yang mesum tingkat dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Singkirkan Jasmine
Kecurigaan Dirga selama ini seakan terjawab sudah, begitu dia mendapatkan informasi dari sumber yang tak dikenal, jika malam ini Jasmine dan Devan tengah berduaan di sebuah kamar apartemen milik Devan.
Beberapa kejadian kembali melintas di memori ingatan pria itu, dimana setiap kali dia berkunjung keruangan kerja Devan. Dirga seringkali mencium aroma parfum Jasmine, bahkan pernah memergoki beberapa tanda merah bekas kissmark di leher Jasmine, posisi berdiri Devan dan Jasmine yang seringkali begitu dekat dan intim, namun saat ditanya, Jasmine malah marah-marah lalu mengancam untuk mengakhiri hubungan mereka.
"Kesabaranku ada batasnya, kali ini aku harus memergoki mereka dan melaporkan kejadian ini pada mama Helen."
Dirga mengepalkan tangannya emosi. melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju arah apartemen Devan. Begitu sampai di depan unit apartemen yang dituju, langkah Dirga langsung dicegat oleh Bimo yang merupakan bodyguard sekaligus orang kepercayaan Devan.
"Selamat datang pak Dirga, ada yang bisa kami bantu?"
"Ya, apa boleh aku bertemu dengan mas Devan?" ucap Dirga tidak sabaran.
"Ini sudah larut malam, pak Devan berpesan jika tidak menerima tamu meskipun itu saudaranya sendiri." terang Bimo.
"Aaaa aku tidak peduli, pokoknya aku harus masuk." Dirga berusaha menerobos masuk, meskipun terjadi aksi saling dorong dengan Bimo yang memiliki badan jauh lebih besar dari Dirga.
"Brengsek kamu Bimo, kamu tidak tahu jika sedang berhadapan dengan siapa? Aku bisa saja membuatmu hilang pekerjaan." ancam Dirga.
"Maaf pak Dirga, saya hanya menjalankan tugas, terpaksa berbuat kasar jika anda terus memaksa." balas Bimo tegas, karena yang patut ditakutinya cuma Devan selaku atasannya bukan Dirga pria arogan yang hanya anak pungut tapi sok berkuasa.
Devan yang tengah bermesraan dengan Jasmine, langsung turun dari ranjang mengenakan kembali piyama tidur yang baru saja terlepas.
"Dirga datang kesini, sepertinya ada seseorang yang telah mengintai kita lalu memberitahukan pada Dirga."
"Apa kakak ipar takut jika hubungan kita ketahuan?" guda Jasmine.
"Kalau kamu bagaimana?" Devan balik bertanya.
"Terserah pak Devan saja, asalkan kita sama-sama bersedia menanggung resikonya." Jasmine tersenyum manja dengan posisi masih terbaring diatas ranjang.
"Belum saatnya Jasmine, kita lihat saja nanti." Devan berjalan keluar, tak lupa dia menutup pintu kamarnya terlebih dahulu.
Tok!Tok!Tok!
"Mas Devan, tolong buka pintunya!" teriak Dirga.
Ceklek!
"Untuk apa kamu datang dan menganggu ku malam-malam?" ucap Devan.
"Aku mencari Jasmine, apa dia disini?"
"Jasmine itu tunangan mu, kenapa kamu mencarinya kesini? Apa kamu mencurigai ku?" suara bariton Devan terdengar tegas dengan tatapan membunuh kearah Dirga. Seketika Dirga menciut ada rasa takut yang membuatnya tidak berani menatap Devan.
"Ma...maaf mas, aku cuma bingung mencari Jasmine, karena ponselnya juga tidak bisa dihubungi." terang Dirga.
"Itu masalah kalian berdua jangan libatkan aku."
"Baiklah mas,aku pergi dulu." Dirga segera pergi meninggalkan unit apartemen Devan, menyesali tindakannya barusan.
"Sial.! Aku bisa kehilangan segalanya jika melawan mas Devan. Lagian tidak mungkin mereka bermain api dibelakang ku, aku tahu selera mas Devan, dia begitu mencintai Milka. Aku harus buat Milka kembali ke negara ini!..."
Dirga tersenyum sinis, memikirkan ide agar Devan dan Jasmine tidak terlalu dekat lagi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Getaran ponsel membuat lamunan Dirga buyar, segera dia menggeser icon biru dilayar nya.
"Hallo Bell?"
"Bagaimana Dirga sayang, apa kamu sudah memergoki langsung tunangan dan kakakmu berselingkuh?" tanya Bella yakin rencananya berhasil.
"Bodoh kamu Bella, gara-gara hasutan dan ide gila mu yang memintaku datang ke apartemen mas Devan, aku hampir saja kehilangan segalanya." umpat Dirga marah.
"Kenapa aku yang disalahkan?" tolak Bella tak terima.
"Kamu lupa ya siapa mas Devan, bagaimana pun juga mama Helen pasti akan memilih dan berpihak pada mas Devan, bukan aku." teriak Dirga.
"Aku tau, tapi mama Helen sangat menyayangi mu juga Dirga. lagian yang paling disalahkan dalam hal ini Jasmine, wanita penggoda itu. dia akan dibuang dari keluarga Helena, setelah pernikahan kalian batal, begitu juga hubungannya dengan mas Devan akan berakhir juga." terang Bella.
"Kamu pikir semudah itu menyingkirkan Jasmine."