NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:449
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab IX : Aoren?

Kamar April

April sudah membaik sehingga dirinya memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Sudah 3 hari dirinya melakukan masa pemulihan. April ingin mencoba teknik benang gandanya itu dan berniat membuat teknik buatannya sendiri. Tak lupa untuk mengunci kamar pribadinya. Lalu turun ke lantai dasar dengan lift.

Secara kebetulan, San dengan April bertemu di dalam lift saat berada di lantai 2. San tidak melihat sedikitpun ke arah April, terlihat San sedang sibuk, banyak sekali bawaan yang dirinya bawa. April hanya melihat saja. Rasanya April ingin membantunya, tapi dirinya takut atau gugup. Lift sudah berada di lantai dasar, pintu lift terbuka dan San keluar terlebih dahulu. April yang melihat itu hanya terdiam. Akhirnya April pun keluar dari lift dan ingin ke taman terbuka untuk latihannya.

‘BRAKK!’

Terdengar suara benda jatuh. April menoleh dimana suara itu berasal. Rupanya bawaan yang San jatuh ke lantai. April yang melihat itu langsung menghampiri dan membantu San.

“Senior San”

April segera mengambil benda-benda bawaan San yang terjatuh. San pun mengambil juga. Orang-orang yang lalu lalang hanya melihat tanpa membantunya. April melihat ke arah San.

‘Terakhir kali aku melihatnya masih seperti dirinya sendiri, tapi.. entah mengapa aku merasa saat bersama dan melihatnya ini.. terasa ada tekanan pada dirinya. Apakah dirinya baik-baik saja?’

San berdiri dan langsung pergi membawa bawaannya itu. April melihat ke arahnya dengan vibes yang begitu dingin sekali. Tak ada ucapan terimakasih maupun menatap ke arah April.

‘Senior San...’

April bangun dan pergi menuju taman. April masih memikirkan sikap dan hal yang terjadi barusan. Dirinya merasa San bukan seperti itu, sikapnya begitu dingin terhadap April. April berusaha menyingkirkan prasangka itu dan melanjutkan latihannya itu.

‘Aku ga boleh berprasangka buruk pada Senior San. Aku akan latihan dan mencoba membuat teknik buatanku!’

April mulai fokus untuk mencoba membuat teknik.

Pagi berganti tengah hari, tengah hari berganti sore hari hingga malam hari.

April berhasil menciptakan tekniknya sendiri. Tubuhnya banyak memar. Nafas terengah-engah membuktikkan hasil kerja kerasnya sendiri. Besok dirinya harus melakukan teknik buatanya di depan Rawa. Mengingat Rawa kakak senior April yang paling dekat dengannya. April juga harus memberitahu pada Kasim mengenai teknik buatannya dan sebisa mungkin April harus mendapatkan kelas.

April bergegas kembali ke kamarnya. Aula dasar begitu sunyi dan sudah banyak yang tidur. Saat April ingin menuju lift, dirinya merasakan hawa yang mengikutinya. April menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa. April kembali berjalan, hawa itu masih terasa.

“Siapa?”

April merasa takut tapi dirinya berusaha untuk tidak takut. April melanjutkan menekan tombol lift dan tiba-tiba-

“Meongg~~~”

April terkejut ternyata ada seekor kucing berwarna oranye yang mengikutinya dari tadi. Hawa yang dirasakan April berasal dari kucing oranye itu. Kucing oranye memandang April dan April tidak sanggup melihat kelucuan kucing oranye itu. April menggendong kucing oranye itu dan membawanya ke kamar pribadinya. April berencana ingin merawatnya dan menjadikan sebagai teman dekat April. Dirinya merasa kesepian.

“Kamu lucu banget sih,” April mengelus-ngelus tubuh kucing oranye itu.

“Meoonggg~~~”

“Awww”

'Ting!' suara lift berhenti dan pintu lift terbuka. April keluar sambil menggendong kucing oranye itu.

“Hmm, aku harus memberimu sebuah nama. Karena kamu yang datang sendiri kepadaku, jadi aku akan memberimu nama,” April berpikir sejenak.

“Bagaimana kalo namamu, Oyena?!”

Kucing oranye itu menggeleng kepalanya.

“Hmm...”

“Osyen?”

“Loren?”

“Aoren?”

“Meoongg~~~”

Kucing oranye itu tampak setuju saat April mengatakan nama padanya "Aoren".

“Oke, nama kamu sekarang, Aoren ya?!” April ingin mencium Aoren, tapi Aoren menghentikkannya dengan kedua kakinya.

“Ih, kok aku cium gamau! Hmph!”

Aoren pun turun dari gendongan April menuju depan pintu kamar April dan April membuka pintu kamarnya.

Aoren masuk, disusul April dan langsung mengunci pintu kamarnya.

“Aoren, aku mau tidur. Kamu juga tidur ya. Besok kita sarapan bersama, oke?” April sudah berbaring di tempat tidurnya.

Aoren yang melihat April sudah tertidur. Dirinya tiba-tiba berubah menjelma jadi manusia, seumuran April. Aoren sendiri kucing siluman yang tersesat di dunia April tinggali. Entah berasal darimana. Aoren sendiri kucing jantan bisa dikatakan berjenis kelamin laki-laki. Umurnya masih sangat muda. Aoren hanya akan menjelma menjadi manusia ketika tidak ada yang melihatnya. Memang sudah ditakdirkan, Aoren bertemu dengan April.

Aoren awalnya tersesat di sebuah goa misterius yang ada di dekat perbatasan negara Fire dengan negara Laksamana. Tidak terlalu jauh jaraknya antara Agen Angkasa dengan goa misterius itu, mengingat perbatasan negara ini lah yang menjadikan misi untuk Agen Angkasa itu sendiri. Sekitar 8 KM saja.

“Berkatnya, aku terselamatkan. Setelah aku melintasi waktu sepertinya.. saat itu, aku sedang bersama tuanku, tapi karena rasa penasaran, aku menuju ke sebuah goa yang tidak aku ketahui dan tiba-tiba aku berada di dunia aneh ini..”

“Huft.. perjalanan yang melelahkan dan aku berada di sebuah tempat aneh ini dan bertemu dengan, anak perempuan itu,”

Aoren mendekati April. Aoren terkejut.

“Anak perempuan itu memakai kalung kubus?”

Aoren berusaha untuk mengingat sesuatu.

“Ah iya, benar. Aku penasaran ke goa itu karena melihat sinar cahaya terang lalu aku melihat pola kubus itu dengan cahaya. Seolah-olah sedang membuka segel,”

“dan ya, aku masuk kedalamnya dan berada disini,”

“kalo seperti itu, berarti–”

April membalikkan badannya ke arah Aoren berdiri. Mata April sedikit terbuka dan melihat ada sosok orang yang ada di samping dirinya. Aoren yang menyadari itu langsung berubah menjadi wujud kucing oranye dan pura-pura tidur di dekat April.

Matanya yang begitu ngantuk sekali, akhirnya tidur nyenyak kembali dan memeluk Aoren.

'Huft, untungnya.'

\*\*\*

Keesokannya...

April terbangun dari tidurnya dan berusaha untuk membuka matanya selebar mungkin. April juga harus mempersiapkan dirinya untuk menemui Rawa dan Kasim. Akhirnya, April berusaha untuk langsung mandi, tidak ingin membuang waktu lama-lama.

April melihat Aoren menghampiri dirinya.

“Meooongg~~~”

“Selamat pagi, Aoren!”

“Woahhhh, aku harus mandi dan bersiap-siap untuk menemui Kak Awa maupun Pak Kasim. Nanti aku perkenalkan kamu dengan mereka ya. Aku mau mandi dulu, nanti sekalian kita ke kantin untuk sarapan,” April pun bergegas menuju kamar mandinya.

Air shower terdengar jelas.

Aoren langsung melihat ke arah jendela kamar April. Dirinya berubah wujud menjadi manusia. Banyak sekali anak-anak dan orang dewasa yang sudah ada di lapangan tempat berlatih/kelas teknik bela diri. Aoren yang melihat itu, merasakan ini seperti di tempat ia berasal.

“Aku penasaran, tapi aku tidak boleh gegabah sampai aku bisa terpental di dunia yang aku tidak tahu ini,”

TO BE CONTINUED

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!