NovelToon NovelToon
Wanita Rahasia Daddy Zach

Wanita Rahasia Daddy Zach

Status: tamat
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / PSK / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lalalati

Novel keenam❤️

Tanpa kabar dan berpamitan, Lyra, tiba-tiba ditinggalkan kedua orang tua angkatnya yang membuatnya tak memiliki tempat tinggal dan sepeserpun uang untuk melanjutkan hidupnya di kota besar. Akibatnya ia juga terancam tak bisa melanjutkan kuliahnya yang tinggal beberapa bulan lagi.

Saat pikirannya buntu tak tahu harus bagaimana, sebuah solusi datang kepadanya. Karena tak punya pilihan lain, Lyra terpaksa mengambil jalan pintas itu. Jalan pintas yang mempertemukannya dengan seorang pria kaya raya bernama Zach.

Setelah menghabiskan satu malam yang panas bersama Lyra, Zach seakan tak bisa lepas dari pesona seorang Lyra. Sang konglomerat yang masih memiliki istri dan juga seorang anak perempuan itu pun menjadikan Lyra sebagai wanita rahasianya.

Bagaimana kisahnya? Apakah Zach hanya menjadikan Lyra gadis pemuas untuknya, ataukah pada akhirnya Lyra akan menjadi istri sah dari Zachery Khaled Ivander?

Unofficial Sound Track: Usher-Daddy's Home

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Terperdaya

"Aku," sahut Jihan dengan semangatnya. "Sekali-kali tidak apa-apa, kan. "

"Ya ampun, Han. Kau memang yang selalu saja mencari masalah. Terserah padamulah, tapi aku tidak mau ikut-ikutan," seloroh Dewi. "Kamu, kamu, dan kamu," Dewi menunjuk para anak buahnya yang sudah menikah dan memiliki anak. "Ikut aku pulang sekarang."

Mereka pun menurut, ada juga yang menggerutu dulu. Mereka mulai membereskan barang-barangnya dan bersiap pulang. Begitu juga Lyra, ia memutuskan untuk pulang.

"Yah, tidak asyik. Masa pulang?" gerutu Jihan. Ia pun menahan tangan Lyra. "Ra, masa kamu pulang juga. Temani aku, please?"

"Tapi aku juga mau pulang. Ini sudah hampir jam 9, Han." Satu persatu dari mereka pun sudah meninggalkan ruang karaoke itu, menyisakan Jihan, Lyra, dan dua orang lainnya, Gerald dan Chiko.

"Tidak apa-apa, Ra. Sebentar saja. Kita juga mau pulang kok sebentar lagi. Tapi kasihan Jihan sudah membelikan kita minuman, masa tidak kita icip barang sedikit saja?" Gerald mencoba meyakinkan.

"Aku tidak minum, Ger," tegas Lyra.

"Sudah kita temani mereka sebentar, Ra. Daripada mereka berdua semakin tidak jelas nanti," ujar Chiko dengan gaya bicaranya yang agak sedikit 'melambai'. Walaupun dia adalah laki-laki tulen, tapi cara ia bersikap kadang begitu feminim. Namun setidaknya dia masih berada di jalan yang benar untuk masalah ini.

"Sialan, memang tidak jelas bagaimana maksudmu?" Jihan mulai membuka botol dan menuangkannya ke empat gelas kecil.

"Memangnya aku tidak tahu bagaimana kelakuan kalian seperti apa di luar kantor," seloroh Chiko. "Han, aku mengiri kau adalah anak cupu saat bertemu denganmu pertama kali. Ternyata kamu suka juga mabuk-mabukan."

Jihan memang bergaya kurang fashionable jika dibandingkan dengan karyawan lain. Ia menggunakan kemeja yang besar, flat shoes, berkacamata besar, memakai behel, dan rambutnya selalu dikepang dua.

Gerald tertawa seraya mengambil satu gelas kecil itu. "Wajar dong, kita sudah jadi budak korporat setiap hari. Kali-kali kita harus bersenang-senang."

"Setuju," sahut Jihan dengan semangat. "Ayo dong, Chik, Ra, ambil gelas kalian. Satu gelas saja. Tidak akan membuatmu mabuk aku jamin."

"Tidak lelahkah kalian menjadi anak baik terus?" desak Gerald.

Chiko dan Lyra saling tatap. "Tidak, aku tidak mau," tolak Lyra.

"Aku juga tidak mau. Lagipula aku tahu, itu kandungan alkoholnya lumayan," sahut Chiko. "Kalian jika ingin minum, minum saja. Tidak usah menghasutku dan Lyra yang sudah di jalan yang benar."

"Kalau begitu, kita tidak akan minum." Jihan menyimpan kembali gelasnya dan gelas Gerald. "Tapi kalian tidak akan bisa pulang sampai pagi."

"Tapi aku harus pulang, ibuku mencariku nanti," protes Chiko.

"Dasar anak mama. Umur berapa kau!" ejek Gerald.

"Kalau begitu, minum satu gelas saja. Please?" Jihan kembali memaksa.

Tiba-tiba ponsel Lyra bergetar. Sebuah pesan masuk.

[Zachery]: Baby, bersiaplah. Dalam satu jam aku akan menemuimu.

"Han, gue gak bisa." Lyra kembali menolak. Ia harus segera pulang dan bersiap.

"Satu gelas, dan kamu boleh pulang, Ra." Jihan meyakinkan. "Tidak, satu teguk kecil saja."

Lyra menatap gelas berisi cairan berwarna seperti teh itu. Dengan ragu ia pun meraih gelas itu, membuat Jihan dan Gerald bersorak.

"Ra, seriusan?" tanya Chiko tak menyangka Lyra akan mau meminum minuman pembuat mabuk itu.

"Daripada tidak pulang? Aku benar-benar harus pulang sekarang," ucap Lyra. Ia tak punya pilihan. Walaupun Zachery sangat lembut padanya, tapi ia tahu pria itu bisa melakukan apa saja jika Lyra belum ada di penthouse saat ia menginginkannya.

"Aku tidak akan mabuk 'kan kalau minum satu teguk saja?" dengan polosnya Lyra bertanya pada Jihan.

"Tidak akan. Aku jamin. Chik, kamu juga dong!" Jihan semakin semangat.

Kemudian Chiko pun dengan terpaksa meraih gelasnya, dan kedua orang itu kembali bersorak seraya mengambil gelas mereka masing-masing.

"Sekarang cheers!" seru Jihan dan yang lainnya mendentingkan gelas mereka dan mulai menenggak minuman itu.

Lyra awalnya menyesapnya sedikit, namun Jihan memaksanya. "Habiskan, Ra. Tanggung!" Lyra pun tak bisa menolak dan seketika gelas itu kosong dan ia merasakan tenggorokannya seperti terbakar. "Mantap, Ra! Ayo kita tambah lagi."

Jihan menuangkan lagi cairan itu. "Kau bilang satu teguk saja, Han!" protes Lyra seraya mengipas-ngipas mulutnya.

"Ya ampun, Ra. Tidak akan terasa kalau hanya satu gelas."

Lyra langsung bangkit dari duduknya tak ingin terperdaya oleh Jihan lagi. "Aku tidak mau. Aku pulang," tegasnya.

Kemudian Lyra keluar dari ruangan karaoke diikuti oleh Chiko. Sedangkan kedua orang itu masih menikmati minuman dan juga lanjut berkaraoke ria.

"Kamu tidak apa-apa, Ra?" tanya Chiko.

"Tidak sih. Tapi sepertinya badanku agak panas," ucap Lyra merasakan tubuhnya menghangat dan matanya terasa mengantuk. Ia juga merasa sangat rileks.

"Aku akan mengantarmu. Di mana kau tinggal?" tanya Chiko sedikit khawatir melihat pipi Lyra yang sudah mulai memerah.

"Tidak usah, Chik. Aku pakai taksi online saja. Kasihan ibumu pasti menunggumu pulang," tolak Lyra. Tak mungkin ia membiarkan Chiko mengantarnya ke penthouse milik pimpinan tertinggi perusahaan tempat mereka bekerja.

"Ya sudah aku temani kamu mencari taksi ya," Chiko menawarkan, ia cukup khawatir jika temannya itu tiba-tiba mabuk karena gejala ringan mabuk sudah muncul pada Lyra.

Kemudian taksi yang Lyra pesan pun datang. Segera ia masuk dan pulang menuju penthouse. Sesampainya di sana, Lyra segera membersihkan diri dan memilih pakaian.

Lyra merasakan ada yang lain darinya. Sepertinya pengaruh alkohol itu benar-benar membuat Lyra merasa mabuk. Sebelumnya ia tak pernah meminum minuman itu. Ini adalah pertama kalinya maka satu gelas kecil cukup untuk membuat Lyra sempoyongan.

Lyra pun memutuskan untuk memakai mini dress berwarna merah menyala yang sangat menggoda. Lyra merasa sangat berga irah. Saat keluar dari kamar, Zachery baru saja masuk ke penthouse itu.

"Daddy!" sapa Lyra dengan nada yang manja tanpa sadar. Kemudian ia menghampiri Zachery dengan langkahnya yang sempoyongan.

"Baby? Kamu mabuk?" Zachery sedikit tercengang, tak menyangka Lyra bisa mabuk seperti ini. Ia langsung menyadarinya dari sikap Lyra yang lebih berani. Senyum Lyra yang selalu ingin Zachery lihat kini tergambar di wajahnya. Lesung pipi Lyra tersungging begitu manis, membuat Zachery merasakan debaran aneh di dalam hatinya.

Lyra melingkarkan tangannya di sekeliling leher Zachery, membuat Zachery cukup terkejut dengan apa yang Lyra lakukan. Biasanya Lyra sangat menjaga sikapnya dan selalu kaku terhadapnya. Tapi kali ini wanitanya itu bersikap spontan dan manja terhadapnya.

"Sedikit, Daddy," sahut Lyra.

"Aku tidak tahu kamu meminum alkohol."

"Ini...pertama kali..." ujar Lyra dengan mata yang tak fokus. Lyra mulai menatap bibir Zachery yang dikelilingi bulu-bulu kecil. Ia sangat ingin melahapnya. "Daddy hanya akan diam saja atau..."

"Atau apa?" pancing Zachery. Tangannya mulai membelai punggung Lyra.

"Atau Daddy akan menciumku..." Lyra tak akan pernah mengatakan itu jika ia sedang sadar. "Aku ingin cium Daddy... terus sentuh Daddy..." Bahkan Lyra berani untuk berkata-kata nakal terhadap Zachery.

Kata-kata Lyra semakin mempengaruhi Zachery. Seketika ia mencium bibir Lyra dengan ganasnya dan malam panas lainnya pun dimulai.

1
rahmawaty
trnyata rachel anaknya si om om itu😅
rahmawaty
knp hrs di telanjangin smua . pdhl kn bisa cuma buka celana aja ya😂
christina paya wan
memang hana ada niat yg jahat tu
meris dawati Sihombing
Adek kakak sdh ciuman
christina paya wan
heran jg ya..kenapa lyra masih memanggil zachery dengan anda terus thor..
meris dawati Sihombing
Lyra di nikahi tdk mau, di kawini mau
meris dawati Sihombing
Sdh tdk.ada hubungan, knp msh ada kalimat ' putri sambung"
meris dawati Sihombing
jgn pakai kalimat "tetiba" thor..itu bahasa pergaulan, buat yg benar..Tiba- tiba...gitu thor..
Mamake Nayla
Luar biasa
lalalati: makasih bintang limanya ka 🥰
total 1 replies
Ismawati
rachel itu anak kandung apa tiri??
Asyatun 1
lanjut
Rini Agus Setyaningsih
Kecewa
Rini Agus Setyaningsih
Buruk
Aulia Nur
bagus banget Kaka 🥰
lalalati: makasih kaaak. happy reading 🥰
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Heryta Herman
akhir bahagia...aaah senengnya ..
terima kasih thor..
lalalati: makasih udah baca kak. udah ramein kolom komentar jugaa 🥰
total 1 replies
Heryta Herman
hanna...mimpimu terlalu tinggi,dengki,irihati,serakah.. semua ada dlm otakmu yg bebal..mana mau jason nikah sama jalang ga ada akhlak sprtimu....
Heryta Herman
hhuuueek...mau muntah dengar hanna bilang menagandung anak jason...trus maksud nya mau minta tanggung jwb,gitu..
sadar ga lu hanna..lu cuma wanita panggilan yg celap celup dgn bnyk pria...mau minta tanggung jwb dgn satu pria pilihanmu demi apa?? kamu mau jason jadi tumbalmu...
klo sdh jalang...tetap jalang...hanna..
Heryta Herman
jngn sampai nti di masa dpn si jason di bikin repot sama hanna..perempuan ular ini ga ada hbs nya bikin masalah dimana"...berani pula dia berniat merebut zach dari lyra...bisa jungkir balik dunia jason dan lyra nti..
Heryta Herman
kaget kamu jason....amankan jantungmu jason...lyra adekmu..yg kamu benci keberadaannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!