Dean Benicio dan Janella Winkler adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.
Karena sebuah penyerangan, Jane yang tengah hamil besar harus berpisah dengan Dean. Tak lama kemudian sebuah kabar membuat Jane hampir kehilangan anak-anak yang dikandungnya. Dean dikabarkan meninggal, Rex sang asisten pribadi pun juga tidak kabarnya.
5 tahun berlalu, Jane bersama anak kembarnya datang kembali ke kota tempatnya dulu tinggal. Jane ingin mengenalkan kenangan Dean kepada Ethan dan Emma.
Tapi saat sedang berada di taman, Jane melihat Dean yang sang duduk di sana. Jane menggandeng kedua anak kembarnya berlari menghampiri Dean. Jane langsung memeluk Dean tapi sebuah kalimat membuat Jane tersentak.
" Kamu siapa?"
Bukan hanya itu yang membuat Jane terkejut, datangnya seorang wanita dan anak kecil yang memanggil ayah pada Dean semakin membuat Jane bingung.
" Jika itu adalah Daddy kita maka tidak ada yang boleh memanggilnya ayah," ucap Emma dan Ethan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Kembar 18
Olinda langsung pulang ke kediaman, ia mencari Jane yang ternyata berada di kamar kedua anak kembarnya. Jane saat ini sedang bercengkerama dengan Ethan dan Emma. Kerena sibuk untuk beberapa waktu, Jane merasa bersalah dengan putra dan putrinya. Dan malam ini dia menebusnya untuk menemani Si Kembar hingga keduanya tidur.
" Ku pikir Kakak di lab, ternyata di sini?" ucap Olinda sambil terengah-engah.
Jane mengerutkan kedua alisnya ketika melihat sang adik ipar seperti sedang terburu-buru itu. Olinda biasanya tenang dalam menyampaikan kabar berita. Tapi ini sepertinya tidak.
" Ada apa, mengapa begitu tergesa-gesa?"
" Kak Ean, aku tadi bertemu dia di rumah sakit, dia~"
" Olind, kita bicara di luar. Sayang, Mommy ada yang penting yang harus dibicarakan dengan Aunty Olinda. Kalian tidur dulu ya."
Si kembar mengangguk, tapi tentu saja mereka sangat penasaran. Nama Dean sudah melekat dalam benak mereka bahwa itu adalah sang Daddy. Tapi mereka tidak bisa mendengar lebih lanjut lagi.
Setelah Jane dan Olinda keluar dari kamar mereka. Ethan langsung bangun dan duduk di depan komputernya. Ethan lincah seperti biasa sangat menggunakan keyboard. Mendengar kata rumah sakit dari Olinda, Ethan langsung berusaha untuk meretas kamera pengawas.
" Apakah sudah ketemu Eth?"
" Sabar Em, aku sedang mencarinya. Lebih baik kau duduk saja dengan tenang. Dan biarkan aku bekerja." Entah menjawab pertanyaan saudara kembarnya sambil tidak melepaskan sedikitpun pandangannya dari layar komputer. Saat seperti ini Ethan memang sangat fokus. Emma yang paham pun memilih untuk menyingkir dan membiarkan saudaranya itu bekerja.
" Em ... kemari aku sudah menemukannya!" teriak Ethan.
" Astaga Eth, aku baru saja mau duduk. Tadi kamu memintaku duduk, sekarang memintaku melihat." Meskipun menggerutu tapi Emma tetap datang melihat apa yang sudah Ethan dapatkan.
" Aaah iya, itu paman yang waktu itu ditemui Mommy. Dia sedikit mirip denganmu Eth?"
" Dia sungguh Daddy kita Em. Akhirnya kita benar-benar punya Daddy."
Kedua bocah kembar itu sangat senang. Informasi mengenai keluarga Martinez belum juga bisa mereka tembus tapi mereka mendapatkan kabar bahagia dengan cara yang lain.
Sedangkan itu di luar kamar, tepatnya di ruang kerja yang sengaja Jane buat untuk Dean, Olinda telah menceritakan semuanya. Jane masih mencerna apa yang Olinda katakan. Meskipun sedikit bingung tapi Jane mengerti.
" Jadi apakah kamu yakin itu adalah Dean, Lind?"
" 1000% yakin Kak Jane. Itu Kak Dean, meskipun tidak mengingat apapun tapi aku yakin itu Kak Dean."
" Baiklah, aku akan membuatkannya obat yang diinginkan. Nanti kamu berikan kepada nya sebelum masuk ruang operasi."
Jane bangkit dari duduknya dan pergi ke laboratorium. Olinda merasa ada yang aneh, Jane terlihat biasa saja. Tidak ada rasa senang yang berlebihan.
" Apa ada yang salah dengan ceritaku, mengapa Kak Jane tidak bahagia saat aku berkata bertemu dengan Kak Dean?"
Olinda memutar kaset di dalam otaknya. Mengingat satu per satu apa yang di sampaikan kepada Jane. Dan ia menemukan kesalahan yang sudah ia buat. Olinda menepuk pelan kepalanya saat ia juga menceritakan ada seorang wanita yang begitu dekat dengan Dean, dan mungkin itu adalah istri Dean selama 5 tahun ini.
" Tidak seharusnya aku mengatakan hal itu kepada Kak Jane kan? Duuuh Olind, kamu bodoh. Mungkinkah Kak Jane cemburu?"
Olinda mengira-ngira sendiri soal penyebab Jane terlihat dingin saat ia menceritakan tentang Jane. Meskipun dalam kondisi hilang ingatan, pasti Jane merasa tidak suka jika suaminya punya hubungan dengan wanita lain.
Di dalam laboratorium miliknya, Jane sesaat termenung. Dia tentu senang bahwa Dean masih benar-benar hidup. Bahkan untuk membuktikan itu Dean asli atau bukan, bisa dilakukan tes DNA. Tapi, bohong jika Jane tidak merasa cemburu dan sakit hati. Bagaimanapun dia wanita, pasti merasa tidak terima jika sang suami punya wanita lain.
" Aku mungkin akan mengesampingkan itu untuk saat ini. Dan lebih baik membantunya untuk melancarkan rencananya."
Jane mulai bekerja, beruntung dia kemarin membeli tikus percobaan. Jadi formula yang ia buat untuk Dean ini bisa dia uji kan terlebih dulu kepada tikus-tikus itu. I berjibaku dengan semua perlengkapan di laboratorium. Dimulai pukul 20.00 malam hingga pukul 03.00 pagi, Jane masih belum selesai.
Ini menyangkut nyawa orang, terlebih orang ini adalah suami dan ayah dari anak-anaknya. Jane tentu harus melakukan dengan sempurna. Ia tidak boleh sedikitpun salah untuk meminimalisir kesalahan.
Tepat pukul 07.00 Jane menyelesaikan obatnya. Ia tersenyum puas. Tidak tidurnya selama semalam akhirnya membuahkan hasil yang maksimal. Ia sudah mencobanya kepada tikus, obatnya itu akan membuat orang seakan mati selama 30 menit.
" Aku rasa ini sudah sangat cukup. 30 menit adalah waktu yang lumayan lama untuk membuat orang seakan mati. Semoga kamu berhasil dengan rencana mu itu."
TBC
ilang ingatan dll
semoga sukses selalu