Bagaimana jadinya jika kamu harus menanggung dendam dari masalah yang tidak pernah kau perbuat sama sekali.
Amanda Monata, terpaksa menjadi tawanan bos ayahnya karena sang kakak yang pergi melarikan diri saat pesta pertunangannya dengan pria tersebut hingga membuat dirinya lah yang menanggung semua beban dan hutang milik ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Pemulihan
Amanda masih dalam masa pemulihan karena kemaren dia demam. Tapi saat dia di buatkan bubur, Amanda tidak bisa memakannya dan itu membuat Arthur yang melihat hal itu langsung keluar dari ruangan kerjanya dan menghampiri Amanda di kamarnya.
"Keluar!" titah Arthur pada pelayan yang ada di kamarnya.
Para pelayan itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua setelah mendapatkan perintah.
Amanda tidak berani menatap Arthur ketika melihat wajah pria itu terlihat menyeramkan. Sungguh, pria itu sudah terlihat sangat menyeramkan jika sudah seperti ini.
"Kenapa kau tidak makan?" tanya Arthur ketika melihat Amanda yang tidak makan.
"Aku tidak suka bubur," jawab Amanda karena memang dia tidak suka makan bubur. Sejak awal dia sudah mengatakan bahwa dia memang tidak menyukai bubur.
"Aku tidak peduli kau suka atau tidak. Lambung mu bermasalah jadi kau tidak bisa makan makanan keras. Kau harus makan bubur untuk sementara waktu, jadi aku tidak ingin melihat mu tidak memakan bubur itu!"
"Tapi aku tidak bisa." jawab Amanda lagi karena memang dia tidak bisa makan bubur. Rasanya terlalu enek untuk di telan makanan lunak itu.
Karena merasa kesal dengan Amanda, Arthur mengambil mangkuk bubur itu dan menyuapkannya ke mulut Amanda.
"Buka!" titah Arthur pada Amanda untuk membuka mulutnya, tapi Amanda langsung menggelengkan kepalanya karena memang dia tidak mau makan bubur.
"Aku bilang buka mulut mu!" titah Arthur lagi, dan Amanda tetap menggelengkan kepalanya.
Arthur mulai kesal dengan Amanda yang terus saja menolak untuk membuka mulutnya. Akhirnya Arthur memilih memasukkan bubur ke dalam mulutnya sendiri lalu menarik tengkuk leher Amanda dan mencium bibirnya.
Amanda yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa terdiam dan membuka mulutnya karena ada sesuatu yang terus memaksanya untuk membuka mulut hingga dia merasa ada makanan lunak itu masuk ke dalam mulutnya dan tertelan olehnya.
Ciuman itu terlepas dan Amanda menarik nafasnya karena merasa nafasnya hampir habis. Baru saja Amanda menarik nafasnya, lalu dia kembali mendapatkan serangan lagi hingga membuat dia kembali menelan bubur.
"Cih!" umpat Arthur setelah selesai menyuapi Amanda sampai bubur itu habis.
"Jika sampai kau kembali menolak makan bubur itu, maka aku akan melakukan hal yang sama lagi!" ucap Arthur dengan ketus, lalu pergi meninggalkan Amanda yang masih terdiam setelah kejadian yang menimpanya.
Ya, Amanda benar-benar terdiam setelah mendapatkan serangan seperti itu dari Arthur. Cara pria itu menyuapinya sangat ekstrim dan orang pertama yang mencium bibirnya adalah Arthur hingga beberapa kali sampai bubur yang ada di mangkuk tadi habis.
"Wah, tuan Arthur hebat sekali bisa menyuapi Anda hingga habis." ucap Lia ketika dia melihat mangkuk bubur tadi sudah habis tak bersisa lagi.
Padahal dia tidak tau apa yang terjadi sebenarnya di antara Amanda dan Arthur tadi.
"Tapi, kenapa bibir ada terlihat membengkak Nona? Apa-?" Lia tidak berani melanjutkan kata-katanya lagi karena dia mulai paham apa yang terjadi di antara mereka saat ini.
"Apa benar Nona?" tanya Lia yang semakin ingin tau apa yang terjadi sebenarnya dengan Amanda dan Arthur.
"Aku tidak tau," jawab Amanda yang langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menutup wajahnya dengan selimut karena dia merasa malu setelah apa yang terjadi di antara mereka.
"Hahahaha...." Lia tertawa ketika melihat wajah Amanda yang tersipu malu.
***