NovelToon NovelToon
Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenah adja

Mata kecil itu berpendar melawan rasa bosan di tengah hiruk pikuk orang dewasa, hingga matanya berbinar melihat seorang gadis cantik, terlihat anggun dengan raut keibuan. Ini dia yang di carinya.

Kaki kecilnya melangkah dengan tatapan tak lepas dari gadis bergaun bercorak bunga dengan bagian atas di balut jas berwarna senada dengan warna bunga di gaunnya.

Menarik rok gadis tersebut dan memiringkan wajah dengan mata mengerjap imut.

"Mom.. Kau.. Aku ingin kau menjadi Mommyku.."

"Anak kecil kau bicara apa.. Ayo aku bantu mencari Ibumu.."

"Tidak, Ibuku sudah tiada, dan aku ingin kau yang menjadi Mommy ku."

"Baiklah siapa namamu?."

"Namaku Daren, Daren Mikhael Wilson aku anak dari orang terkenal dan kaya di kota ini, jadi jika kau menikah dengan Daddyku kau tidak akan miskin dan akan hidup senang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TW 17: Ada Udang Di Balik Gula Kapas

Hari ini Isa sudah berjanji pada Daren untuk mengajaknya pergi ke taman bermain seperti janjinya.

Karena sudah tidak di ragukan lagi jika Daren mendapat nilai 100 dari les matematika yang di tekuninya.

Daren yang pagi tadi menangis takut Isa pergi, kini sudah kembali ceria. Bocah kecil itu sudah tidak sabar untuk pergi ke taman bermain seperti yang di katakan Isa.

Isa dan Daren berjalan bergandengan tangan, sedangkan di belakang mereka ada Willy yang juga ikut.

Demi mengikuti Isa da Daren Willy bahkan rela membatalkan pertemuan pentingnya hari ini. Sudah Willy putuskan dia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Daren, dan lebih protektif lagi mulai sekarang.

Ketiganya memasuki arena taman bermain tanpa di iringi pengawal seperti biasanya.

Willy memang tetap waspada dengan menempatkan penjaga di sekitar mereka meski tidak dalam jarak dekat, seperti kali ini agar tidak terlalu mencolok.

Sejak datang Daren tak berhenti antusias dengan semua permainan yang ada di taman bermain.

Satu persatu permainan Daren coba, mulai dari bombom car, komedi putar dan rollercoaster khusus anak- anak dan yang pasti aman untuk anak seusia Daren.

Willy dan Isa duduk di kursi sambil memperhatikan Daren yang asik bermain, tangannya dia lambaikan ke arah Willy dan Isa, hingga di balas dengan lambayan serupa oleh keduanya.

"Apakah anda sudah menemukan kandidat untuk menjadi Ibu Daren..?" tanya Isa, setelah hening cukup lama Isa mencoba memulai pembicaraan.

"Aku belum menemukannya." Jawab Willy acuh tak acuh.

Isa mengeryit mendengar perkataan Willy, tiga bulan akan berjalan dengan cepat dan banyak hal yang harus Willy pertimbangkan agar mendapat ibu yang baik untuk Daren sekaligus Istri untuknya. Tapi, kenapa pria itu belum memulai pencariannya.

"Harusnya anda harus memulainya tuan, bukankah anda bilang ini tidak akan mudah." Willy berdecak lalu melihat ke arah Isa dengan tatapan tajam.

Merasa terkejut dengan tatapan Willy Isa hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali lalu meringis "Aku tidak bermaksud ikut campur tuan. Tapi, bukankah anda memang harus segera memikirkannya agar Daren tidak terlalu nyaman denganku." kata Isa dengan raut wajah yang terlihat sedih.

Willy tertegun dengan apa yang Isa katakan, benar memang tadi pagi saja Daren menangis saat Isa marah dan mengira gadis itu akan pergi. Bagaimana jika semakin lama Daren semakin nyaman dan ternyata tak bisa menghapuskan Isa hingga Isa benar- benar pergi meninggalkan mereka.

Willy mengerutkan keningnya merasa tak nyaman dengan apa yang terlintas di pikirannya, kenapa bayangan Isa benar- benar pergi membuatnya tidak nyaman.

"Kau benar, sulit untuk mencari Ibu yang tulus untuk Daren dan aku masih tidak tahu wanita seperti apa yang akan di sukai Daren." Willy menghela nafasnya "Apa aku harus mencari wanita sepertimu?" Isa mendongak menatap Willy, Apa dia baru saja mendengar Willy bergumam, tapi Isa tak bisa mendengar dengan jelas, sebab Willy mengatakannya sangat pelan. Untuk beberapa saat pandangan keduanya terpaut hingga Isa lebih dulu mengalihkan tatapannya karena lagi- lagi ada denyar aneh di hatinya..

"Kenapa tidak mencarinya dari sudut pandangmu tuan, kau memang berniat mencari Ibu untuk Daren, tapi apa sebatas itu saja?, lalu bagaimana perasaan wanita itu ketika kau menikahinya, tidakkah kau keterlaluan hanya menjadikan dia Ibu saja tanpa menjadi seorang istri."

"Aku akan memperlakukannya dengan baik.." Willy bergeming tatapan matanya melihat ke arah Daren yang berjalan menuju ke arah mereka.

"Kau tahu jika ikatan antara darah lebih kental dari pada air?, mungkin saja Daren akan menyukai wanita yang kau sukai, tidak mungkin bukan kau menyukai wanita yang buruk. Kenapa tidak mencoba untuk membuka hatimu tuan..?, mungkin saja seleramu adalah selera Daren juga." Willy kembali tertegun, namun tak lama raut wajahnya kembali seperti semula saat Daren bicara saat baru saja menghampiri mereka.

"Dad, aku ingin Gula- Gula Kapas itu." Daren menunjuk pada penjual Gula- Gula Kapas yang di kerumuni pembeli.

"Baiklah kita akan beli.." Willy bangun dari duduknya, "Ayo.." ajaknya pada Daren yang justru menggelengkan kepalanya.

"Aku lelah dan akan duduk disini!" itu bukan permintaan, melainkan perintah karena Daren sudah lebih dulu membaringkan kepalanya di pangkuan Isa tanpa berniat untuk ikut.

Willy mendengus, "Baiklah tunggu di sini!" Willy berjalan ke arah penjual Gula- Gula Kapas, meninggalkan Daren dan Isa yang masih duduk di kursi taman.

Willy mengantri untuk mendapatkan pesanan Daren itu, menunggu pembeli sebelumnya hingga gilirannya tiba, selama menunggu Willy tak hentinya menatap ke arah Daren dan Isa. Nampak Isa mengusap rambut Daren penuh kasih sayang, adegan itu persis seperti perlakuan Ibu pada anaknya, Willy berpikir bagaimana bisa Isa memperlakukan Daren dengan tulus, meski tak ada hubungan darah diantara mereka, namun hingga penjual memberikan pesanannya Willy tak menemukan jawabannya selain imbalan atas kerjasama mereka, tapi bagaimana bisa Isa terlihat begitu natural dan benar- benar tanpa beban memperlakukan Daren layaknya memperlakukan anak sendiri.

Willy tak tahu saja mimpi Isa adalah memiliki banyak anak setelah menikah, hingga dia yang penyuka anak kecil sudah bersiap sejak dia tahu di jodohkan dengan Alan, Isa mempelajari bagaimana mengurus anak dengan baik juga tips dan trik membesarkan serta mengetahui watak anak- anak yang berbeda pada masanya, seperti yang dilakukannya pada Daren, karena kepekaannya terhadap anak- anak dia bisa tahu apa saja permasalahan Daren termasuk kelebihan Daren yang mampu menyerap pelajaran jauh dari usianya, sayangnya rencana pernikahannya dan Alan gagal sebelum Isa memulainya, hingga Isa tak bisa merealisasikan mimpinya yang entah kapan akan terwujud.

Setelah mendapat Gula-Gula kapas Willy kembali ke tempat dimana Daren dan Isa berada. Willy menatap dua gula kapas di tangannya dengan kening mengeryit, untuk apa dia membeli dua gula kapas. Willy melihat ke arah Daren dan Isa yang tampak tertawa entah sedang membicarakan apa, tatapannya tak lepas dari kedua manusia berbeda usia itu hingga tanpa sadar dia ikut tersenyum, seiring langkah yang semakin mendekat senyum Willy berubah menjadi seringaian miring di bibirnya "Oh, gula kapasku." Daren segera mengambil satu gulungan gula kapas dari tangan Willy. "Terimakasih Dad." Daren memberi kecupan di pipi Willy, hingga Willy tersenyum.

"Tentu." Willy mengelus rambut Daren dengan sayang. Willy melihat satu gula kapas yang masih berada di genggamannya lalu menyodorkannya ke hadapan Isa.

"Untukmu." Isa terkejut lalu mendongak menatap Willy yang masih berdiri menjulang di hadapannya, meski ragu tangan Isa terangkat dan meraih Gula Kapas itu.

"Terimakasih.." Isa tersenyum ke arah Willy dengan tulus, Isa penyuka sesuatu yang manis seperti Permen dan Gula Kapas, dan tentu saja Isa senang menerima pemberian Willy ini.

"Kau suka?" tanpa sadar pertanyaan itu terlontar dari mulut Willy sampai dirinya sendiri terkejut, entah mengapa sejak dia memperhatikan Isa dan Daren yang tertawa, hati Willy terus merasakan denyar aneh seperti perasaan kagum yang tak bisa di cegah.

"Hmm.." Isa mengangguk dengan bibir tersenyum yang sudah mulai menikmati Gula- Gula Kapas pemberian Willy.

Isa menikmati Gula- Gula Kapasnya dengan perasaan bahagia, bibirnya terus tersenyum seolah sudah lama tidak menikmati makanan manis itu, namun senyum Isa tiba- tiba surut saat mendengar celetukan dari mulut Daren.

"Kau harus berterimakasih dan mencium pipi Daddy, Mom. Dia akan senang karena sudah membelikanmu." Daren mengatakannya dengan mata penuh keseriusan menatap Isa dengan anggukan yakin "Dad selalu bilang padaku, 'Katakan terimakasih dengan ini.' Daren menunjuk pipinya sendiri memperagakan apa yang Willy katakan padanya, yang berarti Daren harus mencium pipinya setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.

Isa rasa Gula Kapasnya tak lagi manis, melainkan pahit karena ternyata lagi- lagi Willy memanfaatkan kesempatan..

Lihatlah bibirnya kini kembali menyeringai sinis.. Astaga.. Ada udang di balik Gula Kapas.

1
YuWie
pieter kie criwis ough
YuWie
lha lha siapa clara, darimn dia tau..piter kah
YuWie
pembaca kebanyakanntingkah kali yg kasih bintang 1
ya!!! mn yg ku ingin smbg cerita ni 🤔
YuWie
Luar biasa
Triana Oktafiani
Syuka dengan ceritanya 👍
ollyooliver🍌🥒🍆
ayah yg buruk, gak tau tempat..anaknya bahkan mengetahui kelakuan wanita" ayahnya
Mertua mcm Marvin ku sukai 🤣🤣🤣
ilyas Baihaqi
Luar biasa
Akhirnya !! isa sedar Dan dengar sendiri
Liaton
Lumayan
Mattea Bee
karya yang luar biasa.. terus semangat berkarya thor/Good//Heart/
siti fatimah
Luar biasa
Isa... seharusnya call mommy mu dahulu sebelum melabuhkan hati pada Willy sesungguhnya .
kau dtg kerana urusan bisnes bukan utk urusan hati.. teguh pendirian.. ingat perjanjian
seperti nya Clara hadir kerana tahu kelemahan Dan keinginan willy adalah calon ibu Daren
Buatlh pilihan terbaik buat diri mu Isa
Rhenii RA
Wkwkwk cuma sahabat kok sampai dendam salah sasaran gitu bund. Joana yg melahirkan aja nggak keberatan, kok dia yang panas sampai dendam🤣
Azzani Siti
cemungut kakak author...❤️✨
Liaton
semangat Isa💪
Saha Rani
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!