NovelToon NovelToon
Gadis Miskin Kesayangan CEO

Gadis Miskin Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Indaria_ria

Elena Rosalina adalah gadis desa lulusan sarjana yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan,harus menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang cleaning service.tapi dia di pertemukan dengan seorang bos CEO Evan Mahendra ya notabennya adalah pemilik Skyline Corporation sebuah perusahaan besar yang di mana di situla Elena bekerja.Elena akhirnya di jadikan sekertaris oleh Evan,disanalah seorang Evan Mahendra baru pertama merasakan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik dari desa.apakah hubungan mereka akan tetap berlanjut ...???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 #Perhatian Evan

Pagi itu Elena pun masih tertidur pulas, mungkin karena efek obat yang di berikan Dokter membuat Elena bisa tertidur nyenyak, Evan pun masih terjaga di samping Elena, dia tidak pernah sedikit pun meninggalkan Elena disana. Elena yang mulai terbangun sangat kaget melihat bosnya duduk disebuah kursi di sampingnya.

"Pak Evan, Apa Pak Evan dari semalam disini?" Apa Pak Evan tidak tidur?" Evan pun tersenyum.

Evan yang sedari tadi menatap wajah Elena pun tidak bisa tertidur sama sekali, entah mengapa berada disisih Elena seperti tempat ternyaman untuknya.

"Apa kamu sudah lebih baik?" Evan berusaha menanyakan keadaan Elena, sebenarnya dia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi mungkin ini waktu yang tepat menanyakan pada Elena.

"Badan saya masih sakit semua Pak, Saya di hajar habis-habisan sampai saya babak belur seperti ini, sungguh mereka tidak punya perasaan memperlakukan saya seperti itu!"

Evan yang mendengar Elena berbicara pun mengepalkan tangannya dia benar-benar sangat marah dia tidak akan melepaskan orang-orang yang sudah menyakiti Elena.

"Apa kamu bisa menceritakan apa sebenarnya yang terjadi?"

"Bisa Pak." Elena ingin mengatakan semuanya, tapi posisi dia berbaring tidak begitu nyaman, dia berusaha ingin menyandarkan tubuhnya di sandaran bet tempat tidurnya tapi.

Aaaauwww.....Elena pun menjerit kesakitan, badannya benar-benar sakit untuk di gerakkan, Evan pun dengan cepat membantunya.

"Badanmu masih sakit, jangan dipaksakan untuk duduk,tetap berbaring!"

Evan pun dengan cepat memegang punggung Elena untuk membatunya berbaring kembali, entah perasaan apa menyentuh punggung Elena pun sudah membuat tubuh Evan merespon, darahnya pun berdesir hebat, mereka sungguh sangat dekat.

Elena pun merasakan hal yang sama sentuhan bosnya pun sudah membuat jantungnya seperti sedang lari maraton, Akhirnya mereka berdua pun sama-sama terdiam dengan perasaan masing-masing.

"Maaf, saya hanya ingin sekedar membantumu." ucap Evan yang sedikit canggung.

"Iiiya...Tidak apa-apa Pak." dengan terbata Elena menjawabnya.

Seorang suster pun datang keruangan Elena untuk mengecek keadaan Elena, Evan pun memperhatikan dengan seksama, dia tidak mau ada kesalahan sedikit pun dalam perawatan Elena.

"Apa Ibu sudah sarapan?" ucap seorang suster.

"Belum sus saya baru saja bangun, dan belum sempat sarapan." ucap Elena.

"Baik, segera sarapan dan minum obatnya ya Bu, biar cepat pulih!" suster itu pun ikut menyemangati kesembuhan Elena.

"Terimakasih Sus."

Akhirnya suster itu pun meninggalkan mereka berdua, Evan pun melirik makanan yang ada di samping Elena, dengan cepat dia segera mengambilnya.

"Karena kamu sudah bangun, kamu harus segera sarapan!" Evan pun membuka penutup plastik yang ada di sebuah nampan yang berisi makanan Elena, dan berusaha menyuapi Elena.

"Pak saya bisa makan sendiri." ucap Elena yang merasa tidak enak pada bosnya.

"Oya?" Tanganmu saja masih ada selang infus, tangan satu lagi masih banyak luka apa kamu bisa makan sendiri?" disana Evan mengulam senyum.

"Biarkan saya membantumu?" Elena pun tidak bisa membantah lagi perintah bosnya.

Suapan demi suapan Evan berikan, tatapan Evan pun tidak pernah sedikit pun dia alihkan dari wajah cantik Elena, Elena yang merasa di perhatikan sungguh sangat malu.

"Kenapa Bapak melihat saya seperti itu?, Saya jadi malu Pak?"

Evan disana hanya tersenyum, dia tidak bisa membohongi hatinya, dia sangat suka sekali berada di samping Elena. Saat kehilangan Elena saja hatinya seperti kehilangan tumpuan, "Apakah ini yang dinamakan cinta?" Evan pun bertanya pada dirinya sendiri.

"Karena kamu begitu cantik, Em...maksud saya kamu sangat catik walaupun kamu sedang sakit." Evan pun tidak bisa mencari alasan lain.

Elena yang mendengar ucapan bosnya wajahnya sudah seperti kepiting rebus, apalagi mendengar pujian dari bosnya, sungguh semua itu membuat hati Elena terbang di atas awan.

Tiba-tiba ponsel milik Evan berbunyi membuat mereka sama-sama terperanjat dari perasaan mereka masing-masing, Evan segera mengambil ponselnya disana, dia melihat ke layar ponselnya disana tertera nama "Mario" Evan pun segera mengangkatnya.

"Halo Pak, ada kabar penting Pak!" ucap Mario dari ujung telepon.

"Katakan!" Evan pun tidak sabar mendengar informasi yang Mario bawa.

"Salah satu orang yang menculik Elena sudah di ketahui identitasnya Pak, anak buah saya sudah menangkapnya, apa kita akan laporkan ke Polisi?"

"Jangan dulu sebelum saya menemuinya, saya yang akan menanyakan sendiri siapa dalang dari semua ini!"

Evan pun kembali mengepalkan satu tangannya, dia merasa belum adil kalau belum menghajar orang yang sudah membuat Elena luka-luka.

Akhirnya Mario segera mengakhiri pembicaraanya dia segera menjalankan tugas yang diberikan oleh bosnya, disana Elena mendengarnya pembicaraan bosnya masih bertanya-tanya.

"Apa pelakunya sudah di temukan Pak?" Evan pun mengangguk.

"Kamu jangan khawatir, saya akan memberikan balasan pada orang-orang yang sudah membuatmu seperti ini!" Elena yang mendengarnya sungguh merasa tersentuh dengan ucapan Evan.

"Terimakasih banyak Pak." tanpa sadar Elena memegang tangan Evan di sampingnya.

Evan yang merasa tangannya disentuh segera melihat kearah tangan Elena berada, darahnya pun mulai berdesir hebat bahkan ini lebih hebat dari sebelumnya. dia tidak pernah sekali pun disentuh oleh seorang wanita sebelumnya, dia dengan cepat membalas genggaman tangan Elena.

"Kamu tidak perlu berterimakasih, ini sudah tanggung jawab saya untuk melindungi seorang wanita, apalagi wanita itu adalah kamu."

Degggg...Hati Elena sudah seperti terkena bom, hatinya benar-benar sudah terbang ke langit ketujuh ,susah di ungkapkan. Pak Evan benar-benar sudah menjadi hero untuknya.

Elena segera sadar kalau tangannya ada di genggaman bosnya, dia pun segera melepaskannya. Dia tidak bisa berlama-lama bersentuhan dengan tangan bosnya, apa jadinya kalau bosnya merasa anak buahnya tidak sopan terhadapnya.

"Maafkan saya Pak, itu tadi saya cuma ingin mengucapkan terimakasih, dan bukan bermaksud tidak sopan.

Evan pun menahan tawanya setelah mendengar ucapan Elena, "Dalam keadaan seperti ini Elena bisa-bisanya memikirkan hal kesopanan"

Padahal Evan sangat nyaman menggenggam tangan Elena, entah sudah keberapa kalinya Evan menyentuhnya.

Tiba-tiba pintu ruangan Elena terbuka, disana sudah ada Siska yang ingin menjenguk Elena. Siska yang melihat Elena terbaring sungguh sangat prihatin.

"Elena kamu baik-baik saja?" Elena yang melihat sahabatnya datang menjenguknya benar-benar sangat senang, ternyata Siska baik-baik saja.

"Siska kamu kesini, kamu baik-baik saja, aku sangat menghawatirkanmu?, Aku kira kamu di culik juga!" Siska yang melihat ada Pak Evan pun segera memberi hormat.

"Siang Pak, maaf saya tadi minta ijin Bu Intan untuk menjenguk Elena." ucap Siska yang takut kalau bosnya marah.

Evan hanya tersenyum dan mengangguk, Siska dan Elena saling berpelukan walaupun Elena masih dalam keadaan berbaring.

Tiba-tiba Siska teringat dengan ponsel milik Elena yang terjatuh pada waktu kejadian penculikan itu.

"Oya El, aku membawa ponsel kamu yang terjatuh pas kamu diculik, tapi ponselmu tiba-tiba mati layarnya pun jadi retak pas terjatuh kemarin." Evan yang mendengarnya segera berjalan dan mendekati Siska.

"Berikan ponselnya pada saya, biar nanti saya yang akan memperbaiki!" Siska langsung segera memberikan ponselnya pada bosnya.

"Terimakasih banyak ya Sis, kamu sudah membantuku menelepon Pak Evan, kalau tidak mungkin aku sudah??? Evan disana segera mendekati Elena.

"Sudah, jangan katakan itu lagi, kamu akan aman bersamaku." Ucap Evan yang tidak ingin mendengar Elena bersedih lagi.

Siska disana hanya bisa bertanya dalam hati, sepertinya Pak Evan menyukai Elena terbukti dari ucapannya saja Pak Evan sangat menjaga perasaan Elena. Sebenarnya mereka sudah terlihatan cocok.

1
Rosmeini Yazid
lanjut Thorn, lagi seru2 nya!
Indaria_ria: Semangat kak Rosmeini...semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Aswa Athirah
Luar biasa
Indaria_ria: Terimakasih kak Aswa Athirah bintang 5 nya/Smile/
total 1 replies
Teuku Muhammad Farid Fahrezi
Tapi aku pikir elena ini adiknya alex.
Indaria_ria: Lanjut kah...smg suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Wina Kusuma
mau ajja rita ama Damian... ky g ada laki² lain.
Indaria_ria: 😁Betul kak wina...
total 1 replies
Wiarsih Rafizky
seru
Indaria_ria: Terimakasih kak Wiarsih Rafizky...
total 1 replies
Ney Maniez
hemmm,, 💪💪
Imam Pramana
Lumayan
Indaria_ria: Terimakasih ulasannya kak Imam/Pray/
total 1 replies
Ney Maniez
💪💪
🍒⃞⃟🦅Ney 🐌
hemmm,, ank angkt ny ngelunjak
www.ok
mampir thor
Indaria_ria: Silahkan kak semoga suka dg ceritanya/Smile/
total 1 replies
yukmier
naah itu damian udah punya anak dr bela,,jadi impas sMa2 punya ank dr oranglain
Indaria_ria: Setuju...
total 1 replies
yukmier
udaah damian cari aja yg lain...
Indaria_ria: /Joyful//Joyful/Yang pasti yang setia sepertinya selera damian
yukmier: takut g sesuai selerah kaak...🤭🤭🤭
total 3 replies
yukmier
mau mencari pak renaldy,,,damian
yukmier
gimana klu damian sampe tau klu rita idah punya anak...
yukmier: hhhhh iyaaa kaak
Indaria_ria: emosi tentunya kak/Grin/
total 2 replies
yukmier
jangan2 ntar pak renaldy jadian ama bu sindy...heeeee
Indaria_ria: lanjut kak
total 1 replies
yukmier
ya ela thoor,kukira tania betulan dibawa polisi,,eeh taunya cuma mimpi,,,kecewa doonk saya...heheheee
yukmier: hhhh iyaa kaak...😘😘
Indaria_ria: /Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/maaf kak Mira/Smirk//Smirk//Smirk/
total 2 replies
yukmier
maunya yaa pak renaldy hidup bersama kamu elena
Ney Maniez
anak orkay😎
Ney Maniez
nnti nya sama siapa ya Damian ap renaldy
Indaria_ria: Lanjut kak/Grin/
total 1 replies
Haris Dunggio
lanjut👍🏻👍🏻👍🏻
Indaria_ria: Silahkan kak Haris semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!