🌸 Lanjutan cerita dari "Merindukan Rembulan" 🌸
Yang nungguin kisah Fabian dan Laras,yuukkk mampir kesini...
Karena tak kunjung memiliki seorang anak,pernikahan antara Fabian dan Laras yang sudah di jalin selama 5 tahun itu pun terpaksa harus di akhiri karena Laras merasa dirinya tidak mampu memberi keturunan untuk suaminya Fabian.
Dan berharap,kelak suaminya bisa mendapatkan seorang istri yang bisa langsung memberikan keturunan untuk suaminya itu.
Lalu bagaimana jika satu tahun pasca bercerai Laras malah hamil anak dari Fabian??karena kejadian tak terduga,membuat mereka melakukan ONS yang mengakibatkan Laras hamil.
Akankah Fabian mau bertanggung jawab pada anak yang di kandung Laras??
Atau malah membiarkan Laras menjadi orang tua tunggal karena meragukan anak itu sebagai anaknya??
Yuukkk simak kisanya Fabian Bagaskara Herlambang dan Larasati Dewi Adnyana
🌸.Jadwal up :
🌸.Senin
🌸.Rabu
🌸.Jumat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.Shock Therapy
"Laras,Bian?"ucap Abra yang juga terkejut dengan kedatangan adik dan mantan adik iparnya itu.
"Sore Kak,apa Papah ada dirumah?ada yang ingin kami sampaikan,"
"Ada,didalam lagi temenin Maura main.Ya sudah ayo masuk,"
Abra dan Mentari pun membawa tamu ayahnya ke arah halaman belakang dimana sang ayah tengah duduk dipinggil plyaground mini yang sengaja di buat untuk anak anak Abra bermain.
Gadis yang saat ini berusia 5 tahun itu tampak antusias bermain dengan sang kakek.Bahkan gadis kecil itu tertawa dengan renyahnya saat sang kakek menjadi kelinci percobaan nya.
Laras semakin mengeratkan genggaman tangan nya ditangan Bian saat sudah mendekati halaman belakang.
Keringat dingin pun mulai memenuhi tubuh bumil itu.Menyadari jika calon ibu dari calon anaknya itu tengah dilanda gugup.
Bian pun mencoba menenangkan nya padahal dirinya sendiri pun tidak kalah gugup dan takutnya dengan Laras.
"Tenanglah,aku disini.Kita akan hadapi apapun yang terjadi bersama sama,ok?"
Laras hanya bisa mengangguk pasrah.Meski begitu takut,tapi fase ini harus mereka hadapi.Tidak mungkin jugakan membiarkan anaknya lahir dan tumbuh tanpa status yang jelas.
"Sore Pah,apa kabar?"sapa Bian lalu menyalami dengan takzim tangan sang mantan mertua dan kini menjadi calon mertua kembali.
(pusing ngga tuh dengan statusnya Pak Brahma?kalau pusing ok fix kita sama 😅😅)
"Bian.Laras?tumben kalian datang bersama sama?Papah makin sehat setelah lepas dari pekerjaan dan fous menemani cucu cucu Papah main.Ada apa?tumben kalian kemari bersamaan?"
"Ada yang ingin Bian dan Laras sampaikan Pah,"
"Ok.Maura sayang,Maura main sama suster dulu ya Nak,Opa ada pekerjaan dulu sebentar,"pesan Pak Brahma sebelum meninggalkan cucunya yang masih asik main disana.
"Siap Opa,nanti kalau pekerjaan Opa selesai kita beli mainan ya?"
"Siap my princess,"
Pak Brahma pun tampak masuk kedalam rumah di ikuti oleh Bian dan juga Laras.Ketiga nya menempati ruang keluarga untuk berbicara.
Dan disana sudah ada Mentari dan juga Abra yang tengah bersantai sore dengan minum kopi untuk Abra dan teh hangat untuk Mentari.
Pasangan patri itu sama sama mengerutkan dahinya saat melihat ada ketegangan di wajah Bian dan juga Laras.
"Duduklah dan katakan,apa yang ingin kalian sampaikan,"ucap Pak Brahma yang menangkap gelagat aneh pada anak dan mantan menantunya itu.
"Begini,pertama tama Bian ingin minta maaf atas apa yang terjadi satu tahun yang lalu.Bian sama sekali tidak berniat melepaskan Laras jika saja Laras tidak terus memohon.Dan kedatangan kami kerumah ini,Bian ingin kembali meminta restu dan ijin Papah untuk menikahi Laras kembali,"ucap Bian cukup tegas dan ti the point.
Dan hal itu cukup membuat ketiga orang yang ada disana cukup kaet dengan apa yang disampaikan oleh Bian.
Semetara Laras sendiri lebih memilih diam dan membiarkan Bian yang maju untuk bicara dengan keluarga nya.
Jujur,untuk sekedar mengangkat kepalanya saja Laras merasa tidak mampu.Laras begitu takut jika sang ayah akan menentang pernikahan kedua mereka.
"Apa kalian yakin akan kembali bersama?jangan jadikan sebuah pernikahan itu sebagai mainan,yang akan kalian sudahai saat sudah merasa jenuh atau lelah denga proses nya tidak mudah,"
"Tidak Pah,kami yakin.Apalagi saat ini janin yang harus kami pertanggung jawabkan.Maka dari itu,setelah kami menikah.AKu tidak akan melepaskan Laras lagi meski dia memohon menangis darah sekali pun tidak akan Bian biarkan pergi dari kehidupan Bian,"
"Tunggu dulu,janin?ma_maksud kamu,Laras tengah hamil?"tanya Abra yang sedari tadi diam namun kini angkat bicara setelah Bian menyinggung kata 'janin'.
"Iya Kak,janin nya baru memasuki minggu kelima dan itulah kami kemari bersama sama untuk kembali meminta restu dan ijin agar kami bisa kembali menikah,"
Seketika semua orang yang ada disana terdiam,semuanya tampak shock dengan kabar yang mereka dengar dari mantan suami istri itu.
Praaannngggg....
Dan seketika itu juga sebuah bunyi dari rantang makanan yang jatuh pun terdengar menggema berbarengan dengan isi dari rantang yang berhamburan dari dalam rantang yang terjatuh dari genggaman seseorang.
"Ma_mamah,"gumam semuanya saat melihat wanita paruh baya yang berdiri membeku di ambang pintu setelah mendengar jika sang putri hamil saat berstatus 'janda'.
*****
Note.Othor minta maaf untuk dua hari kemari karena tidak bisa up bab selanjutnya dikarena sibuk diduninya nyata.
Menjelang hari raya banyak yang harus dikerjakan,belum lagi persiapan mudik nanti.Jadi Othor mohon maaf jika hari hari kedepan nya jadwal Up Othor sedikit terganggu.
Meski begitu,Othor akan usahakan tetap up meski satu bab perharinya.Dan mungkin jadwal akan kembali normal setelah lebaran nanti.
Semoga reader semua bisa memakluminya ya,Othor adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 anak yang cukup repot kalau mau ada acara atau mau pergi pergi.
Jadi mohon pengertian nya ya dan terima kasih sudah selalu setia mengikuti dan menunggu karya receh Othor ini up setiap harinya.
Love banyak banyak untuk kalian 🥰🥰🥰