NovelToon NovelToon
JODOH SEBANGKU

JODOH SEBANGKU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lel

Lethisa Izzatunnisa adalah seorang gadis berusia 24 tahun bekerja di devisi keuangan pada salah satu perusahaan konveksi. Ia memiliki kekasih sejak kelas XI SMA bernama Irsyad. Keduanya menjalin kasih tanpa ada halangan yang berarti meskipun keduanya memilih jalur karier yang berbeda. Irsyad memilih menjadi dokter, sedangkan Sha, panggilan Lethisa, memilih menjadi karyawan kantor.
Kesibukan mereka sebenarnya tidak membuat komunikasi memburuk, tapi ada suatu peristiwa yang membuat Irsyad harus memutuskan Sha. Bahkan Irsyad mau menikahi seorang perempuan bernama Farah.
Bukan prank ataupun hoax. Pernikahan Irsyad pun terjadi. Bagaimana perasaan Sha? Ikuti kisah kasih Sha dengan berbagai trauma percintaannya, terlebih setelah bertemu Arsyad bos dan juga teman SMA nya. Happy reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PANAS

Di ruangan itu sudah ada beberapa orang yang duduk dengan wajah tegang. Sha, Diva dan Arman masuk dengan salah tingkah. Pandangan semua orang serasa menguliti ketiganya. "Ada apa?" bisik Sha pada Diva saat hendak duduk.

"Skandal direktur," jawab Arman sambil berbisik juga. Memang perusahaan ini dipegang oleh adik tiri Tuan Wiratmaja, bernama Anwar Rahardjo. Memang Tuan Anwar tidak memegang peranan penting. Beliau selalu mengandalkan sang asisten, Pak Danu. Ke kantor pun, beliau bisa dihitung dengan jari.

"Terimakasih sudah datang," sapa Pak Wiratmaja dengan tegas. Beliau seolah menahan emosi sekuat tenaga. "Bagi yang baru saja bergabung, dengarkan dengan seksama, jangan memotong penjelasan asisten saya," tegas beliau.

Bu Retno menepuk paha Sha, ternyata ada kertas kecil yang diselipkan. Sha semakin deg-deg dengan situasi ini. Gadis cantik ini menoleh pada Diva dengan raut ketakutan.

"Fokus Sha," bisik Diva. Oke, lupakan kertas itu, Sha hanya mampu menggenggam kertas itu erat.

"Tuan Anwar ditangkap polisi tadi pagi, selepas shubuh. Beliau terlibat bisnis haram, yakni pengedaran narkoba dan prostitusi."

Semua tampak melongo dengan fakta yang dipaparkan. "Lebih parahnya ada beberapa oknum di perusahaan ini yang terlibat bisnis Tuan Anwar."

Spontan suara peserta rapat mendengung layaknya lebah, sebagian besar saling menebak siapa yang terlibat. Beliau pemimpin yang sangat tidak dekat dengan karyawan. Nyawa perusahaan ini bisa lanjut karena kecerdasan sang asisten beserta jajaran manajer tiap devisi.

"Saya berikan kesempatan kepada kalian semua untuk memberikan informasi valid tentang Tuan Anwar , saya mulai dari devisi keuangan silahkan memaparkan perputaran uang ke rekening Tuan Anwar."

Bu Retno pun maju dan hanya membawa flash disk berisi laporan transfer. Diva dan Sha ikut tegang, pasalnya urusan penggajian karyawan dipegang Sha, sedangkan urusan hutang piutang karyawan dan struktural perusahaan dipegang Diva. Semua bagian keuangan tetap melalui pengawasan Bu Retno selaku manajer keuangan.

"Selamat siang, terimakasih atas kesempatan perdana yang diberikan kepada tim keuangan. Menurut laporan keuangan bagian penggajian karyawan dan struktural perusahaan tiap bulan, perputaran keuangan terpantau wajar sesuai undang-undang penggajian perusahaan." Bu Retno menunjukkan laporan penggajian karyawan dan struktural dengan jelas. Beliau pun mengarahkan pointer pada nominal gaji yang diterima oleh Pak Anwar. Tak ada yang mencurigakan.

"Apa dia pernah hutang uang perusahaan?" tanya Pak Wiratmaja, tak percaya begitu saja, beliau akan mengejar kelakuan sang adik tiri. Karena pasti tidak mungkin adik tiri beliau bisa menjalankan bisnis haram itu tanpa modal. Dan beliau sangat paham keuangan sang adik tiri.

Bu Retno mengangguk, "Hampir tiap bulan beliau berhutang sejak 3 tahun terakhir." Pengakuan Bu Retno membuat semuanya kembali melongo. Tak menyangka ada skandal di balik uang perusahaan.

"Coba Bu Retno tunjukkan hutang Pak Anwar!" pinta asisten Tuan Anwar tegas.

Bu Retno meminta data dari Diva, karena detail nominal dan waktunya berada di tangan anak buahnya itu. Diva pun berjalan mendekati Bu Retno, tak banyak interaksi antara anak buah dan manajer keuangan tersebut. Selain pandangan semua pihak tertuju pada mereka, toh data yang diperlukan sudah jelas.

Bu Retno berusaha sangat tenang, menampilkan excel yang menunjukkan nominal hutang Pak Anwar.

"Gila," komentar dari beberapa manajer setelah melihat betapa uang perusahaan yang dihutang oleh Anwar. Pintar juga memilih strategi, lebih memilih berhutang ketimbang korupsi.

"Mbak, tamat gak sih riwayat kita," cetus Sha gelagapan, apa yang menjadi topik obrolan anak keuangan terhadap Pak Anwar terbongkar detik ini.

"Kita hanya anak buah, tidak bisa menolak perintah Pak Anwar."

"Hutangnya sudah melebihi aturan yang berlaku. Seseorang bisa berhutang maksimal 50% dari gaji pokoknya. Kenapa Anwar bisa seperti ini? Siapa yang menyetujuinya?" Tuan Wiratmaja murka.

Bu Retno tak mau disalahkan, apalagi nanti menyangkut anak buahnya, ia yakin anak buah devisi keuangan jujur dan tidak terlibat dalam kasus ini. "Saya ikut menandatangani persetujuan hutang beliau," ucap Bu Retno jujur.

"Kamu hanya manajer, masih ada wakil direktur yang menjadi penanggung jawab tertinggi. Bisa dijelaskan Pak Dirman?" Pak Wiratmaja sudah tak sabar membuka tabir perusahaan, tanpa melalui asistennya pria tampan itu menyidang para petinggi perusahaan.

"Say..saya tidak tahu," jawab wakil direktur terbata. Bu Retno, Diva, Sha dan Arman langsung melotot kompak. Gelagat seperti ini jelas saja langsung menunjukkan beliau juga terlibat. Gimana bisa tidak tahu, prosedur peminjaman uang perusahaan tentu harus mendapat tanda tangan dari wakil direktur dan direktur sendiri apalagi sampai ratusan juta. Sakit nih orang!!!

"Gimana Anda tidak tahu, wakil bodoh!" umpat Pak Wiratmaja. "Manajer keuangan menata arus perputaran keuangan dengan jelas dan transparan, dan Anda bilang tidak tahu. ANDA WARAS?"

Peserta rapat terdiam semua. "Danu, jelaskan keadaan yang sebenarnya!" tak mau berlarut-larut Pak Wiratmaja segera menunjuk orang kepercayaannya selaku asisten Anwar. Pemuda tampan yang sejak tadi diam, ah lebih tepatnya mengawasi raut para peserta rapat.

"Yang terlibat dalam skandal Pak Anwar adalah, wakil direktur, manajer marketing, supervisor marketing bagian lapangan kawasan X, manajer produksi, dan salah satu staf HRD beserta 10 karyawan bagian produksi, nama yang terlibat akan kami buka secara internal setelah meeting ini selesai."

Bu Retno lega, karena tak satupun dari devisi keuangan terlibat. Rumor yang selama ini menyudutkan devisi yang ia pimpin hanyalah fiktif belaka, menutupi kasus yang sebenarnya.

Pak Wiratmaja pun meminta sang asisten mengakhiri meeting kali ini, beliau keluar dengan rahang mengeras. Sedangkan pihak yang terlibat di arahkan menuju ruangan Pak Anwar, "Bu Retno ikut kami juga, siapkan data sebagai bukti skandal mereka," pinta Sang asisten tegas, dan diangguki oleh Bu Retno.

"Pak Wira tahu gak sih kalau Pak Anwar begitu?" tanya Sha penasaran, kala ketiganya kembali ke ruangan.

"Tahu lah," jawab Arman yakin.

"Tapi kok tadi kelihatan banget gak tahunya," Sha dibuat bingung dengan keadaan panas yang baru saja berlalu.

"Ya beliau cuma ngecek aja kayaknya, siapa di antara kita yang terlibat. Lewat raut wajah dan penjelasan. Beliau juga kayak mau pilihan aja mau ngaku langsung atau aku buka lebih dalam lagi, kurang lebih kayak gitu kali pemikiran Pak Wira," jelas Diva diangguki Arman.

"Bu Retno udah sering kali diskusi sama Pak Danu setiap awal bulan," terang Arman.

"Eh bisa gitu?"

"Pak Danu itu benar-benar kepercayaan Pak Wira. Beliau melaporkan apapun yang terjadi tanpa takut dengan Pak Anwar."

"Pernah diancam?" tanya Sha.

Arman mengangguk, "Pak Anwar itu semi mafia gitu deh," bisik Arman. "Tapi takut dengan kekuasaan Pak Wira."

"Takut sumur uangnya hilang, gila emang Pak Anwar itu, amit-amit orang yang kayak gitu!" jawab Diva begidik ngeri bila berurusan dengan Pak Anwar. Bersyukur mulai saat ini dia tidak berurusan dengan orang tersebut.

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Sumiyati
keren👍👍👍
Ray Aza
hidup adalah pilihan, pilihan kalian adalah utk menderita krn cinta jd nikmati resikonya. hny diri kita yg bs menentukan mau bahagia atau menderita. life is too so short to make a dum choice
Lel: bijak banget kak
total 1 replies
Ray Aza
bwahahahahahaaaaa
Ray Aza
😂😂😂😂
Ray Aza
😅😅😅😅
Ray Aza
lah sebapak sama sha
Lel: iyes dunia sempit kan
total 1 replies
Ray Aza
ya udahlah suruh cerai aja drpd bawa pnyk kemana2 korbannya makin bnyk, ga untungnya maksain pernikahan toxic. kl sang menantu bs sabar n istmw sih gapapa dipertahankan. lha ini menantu jg toxic bgt kok. kl pun ga balik sm sha minimal bs memulai hidup br dgn br dgn suasana baru
Ray Aza
tinggal talak aja susah amat
Ray Aza
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣....sudah kudugong
Ray Aza
giliran urusan perut auto keliatan ganteng ya tun. 😅😅😅😅
Lel: jiwa gratisan
total 1 replies
Nasi Goreng songo
kalo kata aku sih,farah udah suka ama irayad lama.mungkin mlm itu bagian rencananya.tpi pura² sok polos,,
Lel: iya memang
total 1 replies
irma hidayat
bagus banget ceritanya suka
Lel: terimakasih
total 1 replies
reti
knp cerita bagus kok pembacanya sedikit ya?
byk pelajaran hdp lho dimana wanita hrs kuat dlm kondisi apapun
Lel: iya nih...belum bisa promosi banyak...terimakasih
total 1 replies
di wish
terlaluber tele2
Lel: terimakasih
total 1 replies
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Reni Setia
udah tamat ini ya,,,, makasih author untuk novelnya
Yayu Rulia
sangat suka alurny..
Lel: terimaksih
total 1 replies
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
ARSYAD .SHA🥰
Nabil Az Zahra
hilih arya gak bijak bgt jd ortu,harusnya kdih tau tuh duo lampir siapa dulu yg di halalin, enak aja main sebut pelakor!!! jd cwo gak tegas amat
Lel: terlalu takut dengan keluarganya sejak dulu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!