Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 gelisah.
"Assalamualaikum Wita, sudah lama menunggu kah? Sorry telat, maklum gadis rumah tangga ini.. Sibuk tidak tentu arah hehehe."tanya Alena saat bertemu dengan sahabatnya Juwita..
"Gue juga baru sampa,5 menit yang lalu. Loe parkir dulu di minimarket depan, supaya tidak terlalu jauh saat kita mengambil motor.Gue tunggu di sini, sambil pemanasan dulu."Alena menggangguk, lalu ia pergi ke mini market untuk memarkirkan motornya.
"Len jam 10.00 an, gue ada janji sama laki-laki menyebalkan itu!! Dia mau return barang yang dia order, semacam tukar guling sih bukan return ya, disebutnya? Loe temenin gue ya."Wita menatap Alena, yang sudah bersimbah keringat. Padahal kedua Gadis itu hanya lari -lari kecil saja dan diselingi jalan santai. Tapi keringat sudah membasahi seluruh tubuh mereka.
"Belum selesai juga masalah baju dengan pria itu?? Memangnya pria itu beli baju sebanyak itu, untuk emaknya? Atau untuk dijual lagi??"tanya Alina sambil mengelap keringat yang membasahi wajah cantiknya.
Wita mengangkat kedua bahunya. Wita tidak Perduli dengan laki-laki tersebut ,mau untuk siapa kek baju-baju itu..Emosi Wita selalu meledak-ledak jika ingat laki-laki yang sangat menyebalkan itu.
Wita mempromosikan jualannya tidak hanya offline saja, secara online Wita menjual produk-produknya. Dan pria itu belanja di toko online Wita lewat aplikasi orange, dan semua orderan laki-laki itu sesuai dengan yang ia klik Di etalase,Kenapa setelah barang tiba pria itu tiba-tiba minta tuker barang atau return, dengan produk yang baru Wita pasang di etalase.
Dan pria itu pun mengancam Wita, jika tidak diperbolehkan rerun dia akan memberikan bintang satu di toko online Wita..
Setelah perdebatan sengit, dan negoisasi alot antara Wita dan pria itu. Akhirnya mereka sepakat untuk return tidak melalui aplikasi tapi bertemu langsung.. pria itu, akan mengklik orderan jika ia sudah melakukan penukaran barang. Baru orderan dinyatakan selesai.
Pagi ini Wita dan pria tersebut, ia bikin janji untuk bertemu di taman Nusa indah.. Wita sudah membawa pakaian yang dipilih pria itu.
"Entahlah buat siapa gue nggak nanya, urusan dia.. Tapi menyebalkan sekali dia yang pilih warna dan model sesuai dengan etalase yang gue cantumkan di aplikasi! Tiba-tiba dia minta return, mengajukan pengembalian barang alasannya karena salah warna dan model yang gua kirim.. nggak masuk akal banget, namanya sistem menyetujui saja pengajuan pengembalian barang. Pokoknya ribet banget deh dengan customer satu ini! Kalau tidak Dia mengancam akan memberikan bintang satu di toko online di aplikasi orange.. Enggan sebenernya janjian seperti ini. Dan untungnya dia membatalkan pengembalian barang tersebut, sesuai dengan kesepakatan dan kami bertemu langsung untuk barter barang."keluh Wita, Alina sangat paham dengan perasaan sahabatnya itu.
berjualan memang menguji kesabaran tingkat tinggi, bermacam-macam jenis customer ada yang gampang ada yang susah.
Ting... Ting ..Ting...
"Sayang..!! Mas sedang menuju taman,lokasinya sih tidak jauh dari rumah kamu. Mas Menemani Rio,ia mau return barang dengan cara COD. Karena permintaan penjualnya seperti itu. Kalau kamu sudah selesai joging Kita ketemuan ya.Mas akan kabari kalau sudah sampai taman,mas akan kirim lokasinya."isi Evan..
"Wita!! Mas Evan mau ke taman,janjian dengan orang mau return barang juga?? Kok bisa samaan ya kita juga janjian sama orang mau tuker barang??"ujar Alina, tiba-tiba perasaan Alina tidak enak, Ia berpikiran Evan yang belanja di toko Wita. Jika memang Evan yang belanja di toko Wita, ada perasaan bersalah dan tidak enak hati dengan Wita.
"jangan-jangan mas Evan yang belanja di toko oren lu?" ucap Alina panik.
"Taman mana Lin? tanyakan sama Mas Evan.,Tapi taman banyak sih?? Dan tidak mungkin Mas Evan yang belanja di butik gue, secara dia laki-laki tajir minimal dia belanja di butiknya artis!! Udah bukan mas Evan, Kenapa lu jadi galau seperti itu?? Sepertinya nih ya,Mas-mas yang belanja di butik gue. Orang kaya baru, yang biasa belanja di pasar tidak cocok bisa ditukar lagi besoknya. Udah tau belanja online kalau sudah sesuai dengan orderan tidak boleh ditukar lagi.. ya, kan??"Alina menarik napas lega mendengar penjelasan Wita.
"Entahlah gua galau sekali dan hati gua deg-deg serta cemas.Lirih Alena..
"Sudah santai saja, jangan memiliki pikiran negatif gua yakin 1000% bukan mas Evan customer gue yang rese.. suatu kebetulan saja itu." ucap Wita .. jujur jauh di lubuk hati yang paling dalam Wita memiliki pikiran yang sama dengan Lina..
"sepertinya masih lama customer gue sampai, di mana kita lari beberapa putaran lagi.. daripada buang-buang waktu menunggu customer tidak jelas itu, lebih baik kita jogging." ajak Wita, mungkin dengan berlari kegelisahan di hati Wita dan Alina akan berkurang.
Alina setuju, dengan ajakan Wita untuk lari beberapa putaran sambil menunggu sang customer yang ingin barang..
" akhirnya lamaran mas Evan diterima oleh bokap lu Lin, gue kapan ya, dilamar oleh pria seperti lu? kalau gua capek jualan rasanya ingin menikah dan menjadi ibu rumah tangga, jadi tidak usah capek-capek kerja ada suami yang menafkahi."ucap Wita, gadis ini semampai memiliki kulit sawo matang, bulu mata lentik dan hidung mancung itu memang sangat sulit menemukan pasangan yang cocok dengannya...
"insya Allah jodoh lu akan segera datang tepat pada waktunya, gua justru ingin seperti ini tidak pernah pacaran tiba-tiba dilamar.. menikah itu tidak mesti punya pacar Wit...! jadi lu jangan khawatir tidak menikah walaupun lu tidak punya pacar, kita tidak tahu rencana Allah ke depannya apa untuk lu dan untuk gue.."Alina mengerti kegelisahan sahabatnya akan jodoh, Juwita bukan tidak ada yang menginginkannya, banyak laki-laki yang menginginkannya akan tetapi mamahnya Juwita selalu melarang wanita menikah di usia yang masih muda.
Wita boleh menikah jika butiknya memiliki cabang minimal 5 cabang. itu perintah mamahnya dan tidak boleh ada yang melanggarnya..
"Entahlah gua frustasi jika sudah berurusan dengan jodoh, Lu kan tahu nyokap gue, selalu melarang gue dekat dengan laki-laki apalagi menikah. gua kadang berpikir, gua ini anak kandung atau bukan? masa adik gue, kakak gue boleh pacaran dan menikah sementara gue nggak?."keluh Wita...
tanpa terasa Alina dan Wita sudah memutari taman sebanyak 5 kali, sangking asiknya ngobrol mereka tidak menyadari jika mereka sudah berkali-kali muter taman..
tring tring tring...
bunyi telepon Alina Juwita, di layar kaca handphone Wita tidak ada nama hanya nomor saja, tapi udah tahu yang menelponnya adalah laki-laki yang sedang ia tunggu untuk penukaran barang.
"halo..! Saya sudah sampai di taman Nusa indah kamu dimana? ucap penelpon.
"tunggu saya di lokasi di mana kita bikin janji." Wita memberitahu Alina jika laki-laki yang bikin janji dengannya sudah sampai.
Alina gemetaran tangannya membaca pesan Evan Jika ia sudah sampai di taman Nusa indah. perasaannya galau gelisah tak menentu.
.